Pengaruh perbedaan jenis bibit dan perlakuan BAP pada fase peprbanyakan kultur jaringan terhadap keragaan populasi generasi kedua nenas queen di lapang

h /A'+

-

7 k ~ L

as'

PENGARUH PERBEDAAN JENlS BlBlT DAN PERLAKUAN
BAP PADA FASE PERBANYAKAN KULTUR JARINGAN
TERHADAP KERAGAAN POPULASI GENERASI KEDUA
NENAS QUEEN Dl LAPANG

Oleh:
Rika Astarini
A34402035

PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENlH
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2006

ABSTRACT
RIKA ASTARINL Effects of Various Kinds of Vegetative Propagates and
BAP Treatment in In Vitro to the Performance of the second Generation
Field-Testing. (Supervised By SOBIR).
The aim of this research was analyzing the performance attain from
various kinds of vegetative propagates and BAP previous treatment in in vitro to
the second generation of pineapple in field-testing. This research was conducted
in Tropical Fruit Research Center, Tajur, located at 400 m over sea level, 416 mm
rainfall per month, and temperature was about 25-31 OC.Research started on May
2005 until August 2006.
The design used was Factorial Randomized Complete Block Design with
two factors. In the other hand, kinds of vegetative propagates was divided into
three, ratoon, sucker, and crown. Each combination was repeated three times
while for crown not repeated due to lack of supply. BAP treatment as a factor
given in four levels, 0.5 mg4, 1 mg4, 2 mg4, and 4 mgll. BAP had given in in
vifro multiplication stage. Total of material was 545 plants and observation
brought about to 280 plants. A cultural activity such as fertilization, weeding, and
pest controlled applied in certain times. Fertilization given in three times with

different dosage. Weeding was done manually depend on the plantation's
condition. Pest controlling executed to the plantation twice. Insecticide and
rodenticide was the materials for controlling the pests. Variable observations
included vegetative growth (plant diameter, plant height, leaf length, leaf width,
and numbers of leaf), post-harvesting (numbers of leaf on peduncle, numbers of
crown, peduncle length, fruit weight, crown weight, total weight of fiuit, fruit
length, crown length, fiuit diameter, cup depth, edible portion, core width, acidity,
and total soluble solid), and the numbers of vegetative propagates (ratoon, sucker,
hapas, and slips). Observation on vegetative growth conducted 11 times at 2-13
month after planting. Post-harvesting observation had done directly after
harvesting.
The condition of plantation was good Several weed, pests, and diseases
found with no significant effect to the plantation. The variation that occurred was
the rapidity of flowering and harvesting time. From the observation concluded
that BAP treatment affected leaf length and total weight of fruit. Different kinds
of vegetative propagate affected total weight of fruit and cup depth.-This result
considered good, because the BAP treatment gave no declining effect on
cultivation in field. Therefore, that BAP considered not affecting on growth
stability. Different kinds of vegetative propagate also gave no significant
difference. In quality, fruits dominantly conical in shape.


RINGKASAN
RIKA ASTARINI. Pengaruh Perbedaan Jenis Bibit dan Perlakuan BAP
pada Fase Perbanyakan Kultur Jaringan Terhadap Keragaman Populasi
Generasi Kedua Nenas Queen di Lapang. (Di bawah bimbingan Sobir).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengamh beberapa
taraf perlakuan BAP pada kultur jaringan dan perbedaan jenis bibit nenas (Ai~anas
conzosus L. Merr.) terhadap populasi generasi kedua di lapang. Penelitian
dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT)
Tajur dengan ketinggian lahan sekitar 400 m dpl, curah hujan 416 mm per bulan
temperatur sekitar 25-31 OC. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2005
sampai Agustus 2006.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak
Faktorial dengan dua faktor yaitu perbedaan jenis bibit dan perlakuan BAP pada
fase perbanyakan kultur jaringan. Sementara bibit yang digunakan adalah anakan,
tunas samping, dan mahkota. Perlakuan BAP terbagi atas empat taraf, 0,5mg/l,
lmg/l, 2mg/l, dan 4mg/l. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali, kecuali
mahkota karena keterbatasan bahan. Jumlah tanaman total sebanyak 545 tanaman,
sedangkan tanaman yang diamati berjumlah 280 tanaman. Sebagai pemeliharaan

dilakukan pemupukan sebanyak tiga kali dengan dosis tertentu. Penyiangan gulma
dilakukan apabila diperlukan dan dilakukan secara manual. Pengendalian hama
dilakukan dengan memberikan insektisida dan rodentisida. Peubah yang diamati
meliputi pertumbuhan vegetatif (diameter tanaman, tinggi tanaman, panjang daun,
lebar daun dan jumlah daun), pengamatan pasca panen (jumlah mahkota, panjang
tangkai, jumlah daun pada tangkai, bobot buah, bobot mahkota, bobot total,
panjang buah, panjang mahkota, diameter buah, kedalaman mata, lebar daging
tengah, lebar hati, pH, dan brix), dan jumlah perbanyakan vegetatif (anakan, tunas
samping, hapas, slips). Pengamatan dilakukan sebulan sekali untuk pengamatan
vegetatif (2-13 BST) dan setiap kali panen untuk pengamatan pasca panen.
Kondisi umum pertanaman cukup baik. Hama, penyakit, dan gulma tidak
berpengaruh terhadap pertanaman dan buah yang dihasilkan. Keragaman yang
terjadi adalah adanya percepatan berbunga dan waktu panen yang lebih cepat.
Dari hasil penelitian dapat diietahui bahwa pemberian BAP pada perbanyakan in
vitro hanya berpengaruh terhadap panjang daun dan bobot total buah. Sedangkan
perbedaan jenis bibit hanya berpengaruh pada bobot total buah dan kedalaman
mata. Hal ini dirasa baik karena hasil perbanyakan dengan menggunakan beberapa
taraf BAP pada perbanyakan iii vitro tidak mengganggu kestabilan pertumbuhan
di lapang. Perbedaan jenis bibit juga tidak berpengaruh terhadap hasil. Bentuk
buah yang dominan ditemui di lapangan adalah co~iical.


PENGARUH PERBEDAAN JENlS BlBlT DAN PERLAKUAN
BAP PADA FASE PERBANYAKAN KULTUR JARINGAN
TERHADAP KERAGAAN POPULASI GENERASI KEDUA
NENAS QUEEN Dl LAPANG

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk rnernperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian lnstitut Pertanian Bogor

Oleh
Rika Astarini
A34402035

PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENlH
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

: PENGARUH

PERBEDAAN JENIS BIBIT DAN
PERLAKUAN BAP PADA FASE PERBANYAKAN
KULTUR JARTNGAN TERHADAP KERAGAAN
POPULASI GENERASI KEDUA NENAS QUEEN DI
LAPANG

Nama

: Rika Astarini

NRP

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

I%. Ir. Sobir. M.Si.

NIP: 131 841 754

Tanggal ~ u l u s : 0

8 NOV 2006

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Palembang, Provinsi Sumatra Selatan pada tanggal 7
Februari 1985. Penulis merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari
Bapak Oesman Yoesoef dan Ibu Asrifah.
Tahun 1996 penulis lulus dari SDN 17 Pontianak, kemudian tahun 1999
penulis menyelesaikan studi di SLTPN 4 Bogor. Selanjutnya penulis lulus dari
SMUN 1 Bogor pada tahun 2002.
Tahun 2002 penulis diterima di IPB melalui jalur USMI. Selanjutnya
penulis diterima di sebagai mahasiswa Program Studi Pemuliaan Tanaman dan
Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian pada tahun
2003.
Penulis aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Himpunan
Mahasiswa Agronomi (HIMAGRON) selama menjadi mahasiswa. Selain itu
penulis juga aktif dalam kegiatan wirausaha

corporation.

FRIZNDS Giftrhop

dan 8" Cncs'