Pengaruh perlakuan quercetin, suhu, dan subkultur berulang terhadap konsentrasi Geminivirus pada tanaman tembakau secara kultur jaringan
PENGARUH PERLAKUAN QUERCETM, S U W , DAN
SUBKULTUR BERULANG TERHADAP KONSENTRASI
Ceminivirus PADA TANAMAN TEMBAKAU SECARA
KULTUR JAFUNGAN
A M MULYASARI
A44102045
PROGRAM STUD1 HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
ABSTRAK
ARI MULYASARI. Pengaruh Perlakuan Quercetin, Suhu, dan Subkultur
Berulang terhadap Konsentrasi Geminivirus pada Tanaman Tembakau Secara
Kultur Jaringan. Dibimbing oleh SRI HENDRASTUTI HIDAYAT dan NI
MADE ARMINI WIENDI.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari p e n g d perlakuan antiviral
quercetin, suhu, dan subkultur berulang terhadap konsentrasi geminivirus pada
tanaman tembakau secara kultur jaringan dalam rangka mendapatkan tanamah
bebas virus. Penelitian dilakukan sejak bulan Februari sampai Agustus 2006 di
Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Agronomi dan Hortikultura dan
Laboratorium Virologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian terdiri dari dua set percobaan yang
terpisah. Masing-masing percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL)
faktorial dengan 2 faktor. Percobaan I adalah perlakuan dengan quercetin sebagai
faktor pertama yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu konsentrasi 0 (kontrol
negatif dan positif), 10, dan 20 mgll. Faktor kedua adalah banyaknya subkultur
yang terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu subkultur I dan 11. Percobaan I1 adalah
perlakuan dengan suhu sebagai faktor pertama yang terdiri daxi 5 taraf perlakuan
yaitu suhu 25 (kontrol negatif dan positif), 35,40, dan 50°C. Faktor kedua adalah
banyaknya subkultur yang terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu subkultur I dan 11.
Bahan yang digunakan sebagai eksplan adalah tanaman tembakau yang
terinfeksi geminivirus. Sebagai antiviral digunakan quercetin. Media dasar untuk
perbanyakan tanaman adalah dasar komposisi Murashige-Skoog (1962). Bahanbahan yang digunakan untuk ELISA, dan bahan sterilisasi yaitu Dithane M 45
(bahan aktif: Mankozeb 80%) dan clorox. Pengamatan meliputi daya tumbuh,
persentase eksplan dan kultur terkontaminasi, dan jumlah tunas untuk setiap
eksplan. Pengujian konsentrasi geminivirus menggunakan Indirect ELZSA.
Daya tumbuh eksplan pada saat induksi tunas adventif, saat perlakuan
quercetin dan suhu mencapai 100%. Tingkat kontaminasi saat perbanyakan
eksplan mencapai 20% pada eksplan potongan daun dan 10% pada eksplan benih.
Perlakuan quercetin dan interaksi dengan subkultur berulang sebanyak dua kali
tidak menghambat pertambahan jumlah tunas, namun mampu menurunkan
konsentrasi geminivirus sebesar 69,5% pada perlakuan quercetin dan 85,3% pada
interaksi perlakuan quercetin dan subkultur berulang. Perlakuan suhu dan
interaksi dengan subkultur sebanyak dua kali tidak menghambat pertambahan
jumlah tunas, narnun mampu menurunkan konsentrasi geminivirus sebesar 64,4%
pada perlakuan suhu dan 85,5% pada interaksi perlakuan suhu dan subkultur
berulang.
PENGARUH PERLAKUAN QUERCETIN, SUHU, DAN
SUBKULTUR BERULANG TERHADAP KONSENTRASI
Geminivirus PADA TANAMAN TEMBAKAU SECARA
KULTUR JARINGAN
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
ARI MULYASARI
A44102045
PROGRAM STUD1 HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan kamnia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan baik. Skripsi yang berjudul Pengamh Perlakuan Quercetin, Suhu, dan
Subkultur Berulang terhadap Konsentrasi Geminivirus pada Tanaman Tembakau
Secara Kultur Jaringan ini merupakan salah satu syarat tugas akhir di Institut
Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Hama dan Penyakit
Tumbuhan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak,
Mimih, dan kakak-kakakku tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materiil, semangat dan kasih sayang, serta doanya untuk keberhasilan
penulis selumhnya.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dr. Ir. Sri Hendrastuti
Hidayat, MSc. dan Dr. Ir. Ni Made Armini Wiendi, MS. sebagai pembimbing
tugas akhir yang telah banyak membantu, membimbing dan memberikan saran
kepada penulis sampai pada penulisan tugas akhir. Terima kasih kepada Dr. Ir.
Damayanti Buchori, MSc sebagai pembimbing akademik yang telah membimbing
penulis dalam kegiatan akademik.
Terima kasih pula penulis sampaikan kepada Mba Eti, Teh Nani,
Asep,Yudhi, Mba Tuti, Ibu Ida, dan Mas Dedek atas saran dan masukan-masukan
kepada penulis sampai skripsi ini dapat selesai dengan baik. Terima kasih untuk
Aie yang telah memberikan semangat, bantuan dan dorongan saat-saat penulisan
skripsi. Buat sahabat-sahabatku yang kucintai Erika, Lusi, Trias, dan Sita serta
teman-teman HPT '39 yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada
penulis.
Semoga hasil penelitian dan skripsi ini dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besamya bagi penelitian yang berkaitan. Amin.
Bogor, Agustus 2006
Ari Mulyasari
SUBKULTUR BERULANG TERHADAP KONSENTRASI
Ceminivirus PADA TANAMAN TEMBAKAU SECARA
KULTUR JAFUNGAN
A M MULYASARI
A44102045
PROGRAM STUD1 HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
ABSTRAK
ARI MULYASARI. Pengaruh Perlakuan Quercetin, Suhu, dan Subkultur
Berulang terhadap Konsentrasi Geminivirus pada Tanaman Tembakau Secara
Kultur Jaringan. Dibimbing oleh SRI HENDRASTUTI HIDAYAT dan NI
MADE ARMINI WIENDI.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari p e n g d perlakuan antiviral
quercetin, suhu, dan subkultur berulang terhadap konsentrasi geminivirus pada
tanaman tembakau secara kultur jaringan dalam rangka mendapatkan tanamah
bebas virus. Penelitian dilakukan sejak bulan Februari sampai Agustus 2006 di
Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Agronomi dan Hortikultura dan
Laboratorium Virologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian terdiri dari dua set percobaan yang
terpisah. Masing-masing percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL)
faktorial dengan 2 faktor. Percobaan I adalah perlakuan dengan quercetin sebagai
faktor pertama yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu konsentrasi 0 (kontrol
negatif dan positif), 10, dan 20 mgll. Faktor kedua adalah banyaknya subkultur
yang terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu subkultur I dan 11. Percobaan I1 adalah
perlakuan dengan suhu sebagai faktor pertama yang terdiri daxi 5 taraf perlakuan
yaitu suhu 25 (kontrol negatif dan positif), 35,40, dan 50°C. Faktor kedua adalah
banyaknya subkultur yang terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu subkultur I dan 11.
Bahan yang digunakan sebagai eksplan adalah tanaman tembakau yang
terinfeksi geminivirus. Sebagai antiviral digunakan quercetin. Media dasar untuk
perbanyakan tanaman adalah dasar komposisi Murashige-Skoog (1962). Bahanbahan yang digunakan untuk ELISA, dan bahan sterilisasi yaitu Dithane M 45
(bahan aktif: Mankozeb 80%) dan clorox. Pengamatan meliputi daya tumbuh,
persentase eksplan dan kultur terkontaminasi, dan jumlah tunas untuk setiap
eksplan. Pengujian konsentrasi geminivirus menggunakan Indirect ELZSA.
Daya tumbuh eksplan pada saat induksi tunas adventif, saat perlakuan
quercetin dan suhu mencapai 100%. Tingkat kontaminasi saat perbanyakan
eksplan mencapai 20% pada eksplan potongan daun dan 10% pada eksplan benih.
Perlakuan quercetin dan interaksi dengan subkultur berulang sebanyak dua kali
tidak menghambat pertambahan jumlah tunas, namun mampu menurunkan
konsentrasi geminivirus sebesar 69,5% pada perlakuan quercetin dan 85,3% pada
interaksi perlakuan quercetin dan subkultur berulang. Perlakuan suhu dan
interaksi dengan subkultur sebanyak dua kali tidak menghambat pertambahan
jumlah tunas, narnun mampu menurunkan konsentrasi geminivirus sebesar 64,4%
pada perlakuan suhu dan 85,5% pada interaksi perlakuan suhu dan subkultur
berulang.
PENGARUH PERLAKUAN QUERCETIN, SUHU, DAN
SUBKULTUR BERULANG TERHADAP KONSENTRASI
Geminivirus PADA TANAMAN TEMBAKAU SECARA
KULTUR JARINGAN
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
ARI MULYASARI
A44102045
PROGRAM STUD1 HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan kamnia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan baik. Skripsi yang berjudul Pengamh Perlakuan Quercetin, Suhu, dan
Subkultur Berulang terhadap Konsentrasi Geminivirus pada Tanaman Tembakau
Secara Kultur Jaringan ini merupakan salah satu syarat tugas akhir di Institut
Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Hama dan Penyakit
Tumbuhan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak,
Mimih, dan kakak-kakakku tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materiil, semangat dan kasih sayang, serta doanya untuk keberhasilan
penulis selumhnya.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dr. Ir. Sri Hendrastuti
Hidayat, MSc. dan Dr. Ir. Ni Made Armini Wiendi, MS. sebagai pembimbing
tugas akhir yang telah banyak membantu, membimbing dan memberikan saran
kepada penulis sampai pada penulisan tugas akhir. Terima kasih kepada Dr. Ir.
Damayanti Buchori, MSc sebagai pembimbing akademik yang telah membimbing
penulis dalam kegiatan akademik.
Terima kasih pula penulis sampaikan kepada Mba Eti, Teh Nani,
Asep,Yudhi, Mba Tuti, Ibu Ida, dan Mas Dedek atas saran dan masukan-masukan
kepada penulis sampai skripsi ini dapat selesai dengan baik. Terima kasih untuk
Aie yang telah memberikan semangat, bantuan dan dorongan saat-saat penulisan
skripsi. Buat sahabat-sahabatku yang kucintai Erika, Lusi, Trias, dan Sita serta
teman-teman HPT '39 yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada
penulis.
Semoga hasil penelitian dan skripsi ini dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besamya bagi penelitian yang berkaitan. Amin.
Bogor, Agustus 2006
Ari Mulyasari