Pasal 37
1 Calon anggota Komisi Informasi Daerah hasil rekrutmen sebagaimana dimaksud dalam Pasal
36 ayat 2 diajukan kepada DPRD oleh Walikota sebanyak 15 lima belas orang calon. 2
DPRD memilih anggota Komisi Informasi Daerah melalui uji kepatutan dan kelayakan. 3
Anggota Komisi Informasi Daerah yang telah dipilih oleh DPRD selanjutnya ditetapkan oleh Walikota.
Pasal 38
Anggota Komisi Informasi Daerah diangkat untuk masa jabatan 4 empat tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu periode berikutnya.
Pasal 39
1 Pemberhentian anggota Komisi Informasi Daerah dilakukan berdasarkan keputusan Komisi
Informasi Daerah dan diusulkan kepada Walikota untuk ditetapkan. 2
Anggota Komisi Informasi Daerah berhenti atau diberhentikan karena: a.
meninggal dunia; b.
telah habis masa jabatannya; c.
mengundurkan diri; d.
dipidana dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dengan ancaman pidana paling singkat 5 lima tahun penjara;
e. sakit jiwa dan raga danatau sebab lain yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak
dapat menjalankan tugas 1 satu tahun berturut-turut; atau f.
melakukan tindakan tercela danatau melanggar kode etik, yang putusannya ditetapkan oleh Komisi Informasi Daerah.
3 Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan melalui Keputusan Walikota.
4 Pergantian antar waktu anggota Komisi Informasi Daerah dilakukan oleh Walikota setelah
berkonsultasi dengan pimpinan DPRD. 5
Anggota Komisi Informasi Daerah pengganti antar waktu diambil dari urutan berikutnya berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan yang telah dilaksanakan sebagai dasar
pengangkatan anggota Komisi Informasi Daerah pada periode dimaksud.
BAB VIII KEBERATAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA
MELALUI KOMISI INFORMASI DAERAH Bagian Kesatu
Keberatan Pasal 40
1 Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada atasan
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berdasarkan alasan berikut: a.
penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22;
b. tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10;
c. tidak ditanggapinya permintaan informasi;
d. permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta;
e. tidak dipenuhinya permintaan informasi;
f. pengenaan biaya yang tidak wajar; danatau
g. penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.
2 Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b sampai dengan huruf g dapat diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak.
Pasal 41
1 Keberatan diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga
puluh hari kerja setelah ditemukannya alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat 1. 2
Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat 1 memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30
tiga puluh
hari kerja
sejak diterimanya
keberatan secara
tertulis. Alasan tertulis disertakan bersama tanggapan apabila atasan pejabat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 40 ayat 1 menguatkan putusan yang ditetapkan oleh bawahannya
Bagian Kedua Penyelesaian Sengketa Melalui Komisi Informasi Daerah
Pasal 42
1 Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan kepada Komisi Informasi Daerah
sesuai dengan kewenangannya apabila tanggapan atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi dalam proses keberatan tidak memuaskan Pemohon Informasi Publik.
2 Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14
empat belas hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat 3.
Pasal 43
1 Komisi Informasi Daerah harus mulai mengupayakan penyelesaian Sengketa Informasi Publik
melalui Mediasi danatau Ajudikasi nonlitigasi paling lambat 14 empat belas hari kerja setelah menerima permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik.
2 Proses penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 paling lambat dapat
diselesaikan dalam waktu 100 seratus hari kerja.
Pasal 44
Putusan Komisi Informasi Daerah yang berasal dari kesepakatan melalui Mediasi bersifat final dan mengikat.
BAB IX HUKUM ACARA KOMISI