Perancangan Media Promosi Desa Wisata Kembang Arum Sleman
SURAT KETERANGAN PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis bersedia :
“Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”.
Bandung, 6 September 2012
Penulis,
Rudi Tarliana NIM.51906183
(2)
(3)
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN PROMOSI DESA WISATA
KEMBANG ARUM SLEMAN
DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2011 / 2012
Oleh
Rudi Tarliana 51906183
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(4)
(5)
ABSTRAK Oleh :
Rudi Tarliana 51906183
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Wisata alam kini makin marak terdengar ditelinga masyarakat. Kejenuhan warga kota terhadap hiruk pikuk yang selama ini mereka jalani membuat warga kota merindukan sesuatu yang bersumber dari alam. Alam yang sejuk, damai, aman, harmonis, dan hijau tentunya dambaan masyarakat kota. Tidak hanya itu, nilai nilai tradisional yang sekarang makin langkapun menjadi daya tarik utama bagi masyarakat perkotaaan. Oleh karena itu pada tahun 2006 dengan adanya gagasan ide dari Herry Kustriyatmo bekerja sama dengan warga Kembang Arum membuat Desa Wisata Kembang Arum di daerah Turi Sleman Yogyakarta. Berawal dari mendirikan sanggar lukis dan sekarang berkembang menjadi desa wisata pendidikan, pertanian, perkebunan, perikanan, seni budaya, kuliner, outbond.
Tujuan dari promosi Desa Wisata Kembang Arum Sendiri yaitu mengajak masyarakat secara persuasif mengetahui Desa Wisata Kembang Arum. Oleh karena itu dibutuhkan media dalam penyampaian perancangan promosi.
Konsep visual dalam perancangan promosi ini secara garis besar memunculkan ajakan dengan warna-warna yang ceria dan hangat. Konsep yang terdapat dalam media promosi poster adalah 5 jari yang mengilutrasikan manusia dari anak-anak, anak muda, orang tua dan pemandu dari sifat masing-masing yang menjadi sebuah kepribadian seseorang yang datang ke Kembang Arum. Serta munculnya kesan budaya dan keindahan alam kota Sleman.
(6)
ABSTRACT
By :
Rudi Tarliana 51906183
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Nature tourism today is well-known in our society. Mostly, the people who live in a city so far make they miss green atmosphere . Nature is mild, peaceful, safe, harmonious, and has a green atmosphere certainly what people in the city wants. Not only that, the traditional values that becoming rare to see being a major attraction for the people. Because of that, Herry Kustriyatmo had the idea to work together with people in Kembang Arum village in Sleman Yogyakarta to push the traditional values out to public in 2006. Start from established painting studios, and now developed into a tourist village education, agriculture, horticulture, fisheries, arts, culture, culinary, and outbound.
The purpose of the promotion of Kembang Arum is to persuasive people to know more about Kembang Arum village Therefore, it needs media in the need of promotion.
The line of visual concept design to promote the village is using warm and cheerful colors to persuasively people to come. The concept of the poster is five fingers that represent human with different poersonality. Such as young people, elder, and a guide with the beauty of Sleman as background.
(7)
i KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat yang paling besar pada umatnya yaitu nikmat iman dan islam serta shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Promosi Desa Wisata Kembang Arum” dengan baik.
Laporan pengantar proyek tugas akhir ini disusun melalui suatu proses kerja yang cukup panjang serta mengalami berbagai rintangan, tantangan dan hambatan. Namun penulis akhirnya dapat melalui itu semua, sehingga dapat menyelesaikannya. Ini semua dapat dilakukan berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekuranganya baik dari segi materi serta visual yang ditampilkan, untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada pembaca jika sudi kiranya memberikan kritik serta saran atas Laporan Pengantar Tugas Akhir ini.
Bandung, 20 Juli 2012
(8)
i DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ………...….…...ii
ABSTRAK ...iii
KATA PENGANTAR ...iv
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR GAMBAR ……….………...vi
LAMPIRAN ...……….…...vii
BAB I PENDAHULUAN ……….……….….…..…...1
1.1. Latar Belakang Masalah..………...……...1
1.2. Identifikasi Masalah ..……….………..…...3
1.3. Fokus Permasalahan .………..……...3
1.4. Tujuan Perancangan ...4
BAB II TINJAUAN UMUM DESA WISATA KEMBANG ARUM ………...5
2.1. Pengertian Pariwisata ...5
2.2. Objek wisata ...5
2.2.1 pengertian objek wisata ...5
2.2.2 Syarat-Syarat objek wisata ...6
2.2.3 Karakteristik Objek Wisata ...6
2.2.4 Jenis-jenis objek wisaata ……...7
2.3 Pengertian Wisatawan ...10
2.4 Pariwisata sebagai sumber budaya ...11
2.5 Promosi …………. ...11
(9)
ii
2.7 Fungsi Promosi...13
2.8 Tujuan Promosi...13
2.9 Desa Wisata Kembang Arum ...14
2.10 Perkembangan …...16
2.11 Menu wisata ...17
2.11.1 Paket Wisata Outbond ...25
2.11.2 Paket Menginap ...26
2.11.3 Paket Menginap dan Outbond ...26
2.12 Tujuan Berdirinya Kembang Arum ...27
2.13 LOGO, MOTTO, VISI dan MISI...28
2.13 Prestasi Kembang Arum...28
2.14 Analisi SWOT ...30
2.15 Segmentasi ...32
BAB III STARTEGI PERANCANGANGAN ...33
3.1 Strategi Komunikasi …...33
3.2 Tujuan Komunikasi ...33
3.3 Pendekatan Visual ...34
3.4 Pendekatan Bahasa...34
3.5 Materi Pesan ……...34
3.6 Strategi Kreatif ………...35
3.7 Strategi Media ………...35
3.7.1 Media Utama ………...………...…………35
3.7.2 Media Pendukung ………...……...………35
3.7.3 Media Gimmick ... ………...………...……36
3.8 Konsep Visual ………...36
3.8.1 Format Desain ……...37
3.8.2 Layout ……….………...37
3.8.3 Tipografi ……….…...38
(10)
iii
3.8.5 Ilustrasi ………...40
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ………...……...41
4.1 Mekanisme Produksi Media...41
4.2 Pra Produksi...41
4.2.1 Media Utama Poster...42
4.2.2 Media Pendukung Brosur ...43
4.2.3 Media Spanduk...44
4.2.4 Media Social networking...45
4.2.5 Media X-banner...46
4.2.6 Media Billboard...47
4.2.7 Media Gimmick ...48
4.2.8 Media Tote bags...48
4.2.9 Media Kalender ...49
4.2.10 Media Gantungan kunci ...49
4.2.11 Media Note Book...50
4.2.12 Media Topi……...51
4.2.13 Media Kaos……...52
4.2.14 Media Stiker …...53
DAFTAR PUSTAKA ………...………...54
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pariwisata merupakan salah satu penghasil devisa non migas terbesar di Indonesia yang dalam kegiatannya melibatkan banyak komponen saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya seperti kebudayaan, interaksi sosial, perekonomian, lingkungan, keamanan, dan politik. Aktivitas pariwisata khususnya secara tidak langsung melibatkan kehidupan sosial baik itu masyarakat sebagai pengunjung (visitor) dan wisatawan (tourist) maupun penyedia objek pariwisata dan penerima wisatawan. Hubungan sosial masyarakat tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan kepariwisataan yang juga membutuhkan media informasi untuk memperkenalkan objek-objek seperti identitas kota atau yang lebih dikenal dengan cagar budaya dan objek wisata yang lainya. (Pitana, Surya Diarta, 2009:31-32)
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota di Indonesia memiliki tempat atau bangunan bernilai seni, sejarah, dan hiburan yang kemudian dianggap kota pariwisata. Perpaduan nilai seni, sejarah, dan hiburan merupakan daya positif untuk menarik wisatawan, baik dari dalam dan luar negeri, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah provinsi yang berdasarkan wilayah Kasultanan Ngayogyakata Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman. Adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara. Secara geografis Yogyakarta terletak di pulau Jawa bagian Tengah.
Kabupaten Sleman adalah sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di barat. Sleman dikenal sebagai asal buah salak pondoh. Pusat pemerintahan di Kecamatan Sleman, yang berada di jalur utama antara Yogyakarta - Semarang. Kabupaten Sleman merupa kan Kabupaten Terkaya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagian utara kabupaten ini merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Merapi di perbatasan dengan Jawa Tengah, salah satu gunung berapi aktif yang paling berbahaya di Pulau Jawa. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang subur. Di antara sungai-sungai besar yang melintasi kabupaten
(12)
ini adalah Kali Progo (membatasi kabupaten Sleman dengan Kabupaten Kulon Progo), Kali Code dan Kali Tapus.
Wisata alam bel akangan ini semakin marak terdengar dan diminati di masyarakat terutama warga perkotaan, kejenuhan akan hiruk pikuk yang dijalani sehari-hari, membuat warga kota merindukan suasana lain, suasana alam dan pedesaan yang sejuk, tenang, damai, harmonis dan hijau menjadi dambaan bagi masyarakat kota. Tidak hanya itu, nilai-nilai tradisional yang dewasa ini semakin langkapun menjadi daya tarik utama bagi masyarakat kota.
(kembangarum.com) Salah satu objek wisata alam yang ada di Sleman, Yogyakarta, adalah Desa Wisata kembang Arum. Inisiator Desa Wisata Kembang Arum adalah Hery Kustriyatmo dan didukung oleh Sanggar Melukis Pratista. Desa ini diresmikan pada tanggal 27 Juli 2006, berawal dari mendirikan sanggar lukis di Kembang Arum kemudian berkembang menjadi desa wisata pendidikan. Wisata pertanian, perkebunan, wisata air, perikanan, seni budaya, kuliner, outbound dan wisata baksos.
Desa Wisata Kembang Arum Sleman mempunyai motto “anda datang senang, pulang tambah pintar”. Desa Wisata Kembang Arum sebuah desa wisata yang terletak di 20 km dari pusat kota Yogyakarta. Desa wisata ini mempunyai pemandangan alam yang indah. Sawah yang hijau terbentang, perkebunan salak yang tertata rapi, sungai yang jernih dan jalan yang diperindah dengan tembok terbuat dari batu membuat desa ini layak menjadi salah satu desa wisata di Sleman Yogyakarta.
Desa Wisata Kembang Arum ini terbentang 22 hektar yang terdiri dari tanah warga, tanah kas desa dan tanah milik sanggar Pratista. Keseluruhan luas tanah ini dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang pariwisata yaitu dengan pembangunan-pembangunan berkala.
Berdasarkan penelitian dan observasi yang dilakukan, mengingat potensi besarnya sebagai suatu objek wisata alam. Berdasarkan perkembangannya yang cukup pesat selama beberapa tahun terakhir sejak awal berdirinya, Desa Wisata Kembang Arum masih memiliki kekurangan dalam media Promosi yang di tujukan kepada masyarakat. Khususnya masyarakat luar kota tentang keberadaan objek desa wisata tersebut, yang ada di Sleman. Letak Desa Kembang Arum yang terpencil tentunya membutuhkan promosi yang lebih ekstensif untuk mengenalkan objek wisata alam ini pada masyarakat banyak terutama diluar wilayah Sleman.
(13)
1.2 Identifikasi Masalah
Berikut ini merupakan identifikasi masalah yang terjadi pada Objek Wisata Kembang Arum;
Masih minimnya promosi terhadap Desa Wisata Kembang Arum.
Masih banyak masyarakat luas yang belum mengenal dan mengetahui keberadaan desa wisata Kembang Arum, terutama diluar wilayah Sleman.
Dibutuhkan media promosi yang dapat menjangkau masyarakat luas sehingga Desa Wisata Kembang Arum dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
1.3 Fokus Masalah
Dimaksudkan untuk mengungkapkan pokok pikiran secara jelas dan sistematis sehingga mudah dipahami dengan jelas dari permasalahan yang sebenarnya. Berdasarkan uraian pada identifikas masalah, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana merancang promosi untuk mengenalkan objek wisata alam Desa Wisata Kembang Arum pada masyarakat luas.”
1.4 Tujuan Perancangan
Perancangan informasi ini bertujuan untuk dengan maksud yaitu;1`
- Mengenalkan kepada masyarakat luas akan keberadaan desa wisata Kembang Arum. - Mengajak masyarakat mengunjungi desa Wisata Kembang Arum
(14)
BAB II
TINJAUAN UMUM
DESA WISATA KEMBANG ARUM SLEMAN
2.1 Pengertian Pariwisata
Istilah “pariwisata” adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam”. (Pengantar Ilmu Pariwisata – Yoeti, 1996:116).
Jika ditinjau dari arti kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata”maka sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa inggris. Kata itu berasal dari bahasa sansekerta “wisata” yang berarti “perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan kedudukan seseorang.
Desa Wisata adalah pengembangan dari suatu desa yang memiliki potensi wisata. Desa wisata muncul memiliki potensi atau kekayaan yang layak atau dapat untuk di jual oleh masyarakatnya sendiri. Sedangkan pemrakarsnya adalah penduduk desa itu yang memiliki kemauan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk desa tersebut. (Arison, 2010)
2.2 Objek Wisata
2.2.1 Pengertian Objek Wisata
Segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat. Segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan, dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan untuk datang ke suatu daerah tertentu
(15)
Sebuah objek wisata yang baik harus mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya, menahan mereka dalam waktu yang cukup lama, dan memberikan kepuasan kepada wisatawan yang datang berkunjung. Untuk mencapai hasil tersebut harus ada syarat-syarat yang harus ada dalam suatu objek wisata, antara lain:
Kegiatan (act) dan objek (artifact) yang merupakan atraksi itu sendiri harus dalam keadaan baik.
Karena objek wisata itu disajikan di hadapan wisatawan, maka cara penyajiannya harus tepat.
Objek / atraksi wisata merupakan terminal dari mobilitas spasial dari suatu perjalanan. Oleh karena itu harus memenuhi semua determinan mobilitas spasial, yaitu akomodasi, transportasi, promosi, dan pemasaran.
Keadaan di objek wisata harus dapat menahan wisatawan cukup lama.
Kesan yang diperoleh wisatawan waktu menyaksikan objek wisata diusahan supaya bertahan selama mungkin
2.2.3 Karakteristik Objek Wisata
Seperti yang diungkapkan oleh Yoeti (1985), ada tiga karakteristik utama dari objek wisata yang harus diperhatikan dalam upaya pengembangan suatu objek wisata tertentu agar dapat menarik dan dikunjungi oleh banyak wartawan, diantaranya:
1. “Something to see”, artinya daerah tersebut harus ada objek atau atraksi wisata yang berbeda yang dimiliki oleh daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik yang khusus dan unik.
2. “Something to do”, artinya di daerah tersebut selain banyak yang dapat disaksikan, harus disediakan pula fasilitas rekreasi atau amusement yang dapat membuat wisatawan lebih nyaman dan betah untuk mengunjungi tempat itu.
3. “Something to buy”, artinya didaerah tersebut harus ada fasilitas untuk berbelanja, terutama barang-barang souvenir dan kerajinan tangan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.
(16)
Seiring berkembangnya industri pariwisata, munculah bermacam-macam jenis objek wisata yang mempunyai ciri tersendiri. Perkembangan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata berdasarkan alasan dan tujuan yang berbeda-beda. Dibawah ini sedikit menjelaskan tentang jenis-jenis objek wisata, antara lain:
1. Objek Wisata Budaya
Perjalanan ke objek wisata ini berdasarkan atas keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang tentang pengetahuan budaya dengan cara mengadakan kunjungan ke daerah tertentu untuk melihat sekaligus mempelajari keadaan rakyat, seni, kebiasaan atau adat istiadat, dan cara hidup mereka yang tinggal di daerah tersebut.
2. Objek Wisata Kesehatan
Perjalanan ke objek wisata ini berdasarkan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana pengunjung tinggal dengan daerah yang dituju demi kepentingan kesehatannya dan untuk beristirahat.
3. Objek Wisata Olahraga
Wisatawan yang ingin melakukan kunjungan ke objek wisata ini biasanya mempunyai tujuan untuk berolahraga atau memang sengaja bermaksud untuk mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara tertentu.
4. Objek Wisata Komersial
Kunjungan yang dilakukan ke objek wisata ini semata-mata hanya bertujuan untuk mengunjungi pameran-pameran atau pekan raya yang bersifat komersial. 5. Objek Wisata Politik
Kunjungan ke objek wisata semacam ini bertujuan untuk mengambil bagian aktif dalam peristiwa kegiatan politik.
6. Objek Wisata Pilgrim
Kunjungan wisata ke tempat ini sering dihubungan dengan agama, sejarah, adat istiadat, kepercayaan wisatawan, dan biasanya mempunyai tujuan yang dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu,
(17)
kekuatan batin, keteguhan iman, dan tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah.
7. Objek Wisata Bahari
Kunjungan ke objek wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan yang berhubungan dengan air, seperti memancing, menyelam, berselancar, atau berkeliling melihat taman laut dengan pemandangan indah dibawah pernukaan laut.
8. Objek Wisata Kuliner
Menurut digilib.petra.ac.id Kunjungan ke objek wisata ini dikaitkan dengan makanan dimana pengunjung ingin mencoba sekaligus menikmati makanan khas dari suatu daerah.
Objek pariwisata harus mempunyai prasarana dan sarana pariwisata mendukung. Berikut ini menjelaskan tentang prasarana dan sarana pariwisata:
1. Prasarana pariwisata
Yang dimaksud dengan prasarana pariwisata adalah: a) Prasarana umum (General Infrastruktur)
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran dunia kepariwisataan, contohnya sistem penyedian air bersih, pembangkit listrik, jaringan jalan raya dan jembatan, telekomunikasi, airport, pelabuhan laut, terminal, stasiun, dan lain-lain.
b) Kebutuhan masyarakat banyak ( Basic Needs Of Civilized Life)
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak dan yang termasuk dalam kelompok ini adalah rumah sakit, apotik, Bank, ATM, pom bensin, kantor polisi, dan lain-lain.
2. Sarana Pariwisata
Sedangkan yang di maksud dengan sarana kepariwisataan adalah sebagai berikut:
a. Sarana pokok Kepariwisataan
Fungsinya adalah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan. Sarana semacam ini harus diadakan, pembangunannya harus diarahkan, apalagi dalam rangaka
(18)
menarik lebih banyak wisatawan. Contohnya adalah Travel Agent, Tour Operator, Tourist Transportation, tempat pengianpan, Catering establishments, dan kantor-kantor pemerintah yang bergerak di bidang pariwisata.
b. Sarana pelengkap kepariwisataan
Yang dimaksudkan dengan sarana pelengkap kepariwisataan adalah fasilitas-fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedemikian rupa, sehingga fungsinya bisa membuat wisatawan lebih lama tinggal atau berkunjung di daerah yang dikunjunginya. Jadi harus ada sesuatu yang dapat dilakukan (something to do) di tempat yang dikunjunginya, Sehingga ada perintang yang tidak membuat wisatawan cepat bosan di daerah tersebut. Salah satu contoh yang termasuk dalam fasilitas ini adalah fasilitas olahraga.
c. Sarana penunjang Kepariwisataan
Yang termasuk sarana ini adalah fasilitas yang diperlukan wisatawan (khususnya bussines tourist), yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkap saja, tetapi fungsinya yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya tersebut. Contohnya antara lain adalah Souvenir Shop. ( Oka A, Yoeti, 2006:8-12)
Dilihat dari sarana dan prasarana kepariwisataan, desa wisata Kembang Arum sudah cukup terpenuhi. Seperti diantaranya terdapat fasilitas penginapan, adanya pom bensin di dekat desa wisata Kembang Arum, adanya fasilitas umum lainya seperti stasiun, terminal, pembangkit listrik, apotek, rumah sakit, ATM dan Souvenir Shop di dalam desa wisata Kembang Arum, dan masih banyak lagi beberapa sarana dan prasarana yang mendukung desa wisata Kembang Arum sebagai objek wisata. 2.3 Pengertian Umum Wisatawan
(19)
Menurut I Gede Pitana dan I ketut Suryana Diarta dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Pariwisata”, secara umum terdapat banyak arti dari wisatawan. Banyak kamus mencoba menstandarisasi pengertian wisatawan tetapi tidak ada yang komprehensif (global, lengkap, dan menyeluruh) karena terlalu banyak variasi arti.
(I Gede Pitana dan I ketut Suryana Diarta, 2003:39) Pengertian wisatawan dapat dilihat dari konsep heuristic yaitu konsep yang dipergunakan dalam membantu proses belajar. Konsep heuristic mengenai wisatawan dilihat dari konteks prilaku yang secara luas di terima mengandung tiga kriteria seseorang dapat disebut wisatawan, yaitu:
1. Wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggal normalnya sehari-hari
2. Perjalanan tersebut dilakukan paling sedikit semalam tetapi tidak secara peramanen
3. Dilakukan saat tidak bekerja atau tidak mengerjakan tugas rutin lainya, tetapi dalam rangka mencari pengalaman mengesankan dari interaksinya dengan beberapa karakteristik tempat yang dipilih untuk di kunjungi
2.4 Pariwisata Sebagai Sumber Daya Budaya
Budaya sangat penting sekali perannya dalam pariwisata. Salah satu hal yang menyebabkan wisatawan mau melakukan perjalanan wisata adalah adanya keinginan untuk melihat cara hidup dan mempelajari budaya di daerah atau tempat yang dikunjunginya. Sumber daya budaya dimungkinkan menjadi faktor utama menarik wisatawan untuk melakukan perjalanan wisatanya. Tujuanya adalah memahami makna suatu budaya dibandingkan dengan sekedar mendeskripsikan atau melihat daftar fakta yang ada mengenai suatu budaya, hal inilah yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke desa wisata Kembang Arum.
Dalam pariwisata, jenis pariwisata yang menggunakan sumber daya budaya sebagai modal utama dalam atraksi wisata sering dikenal sebagai pariwisata budaya. Jenis pariwisata ini memberikan variasi yang luas yang menyangkut budaya, mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, festival, makanan tradisional, sejarah, dan cara hidup yang lain (Pitana dan Diarta, 2009:74-75)
(20)
2.5 Promosi
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan, dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang di promosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar lebih tepat dalam mencapai keberhasilan dalam penjualan. (Stanson, Angipora:1999)
Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan. Kegiatan promosi saat ini dirasakan semakin penting dan dibutuhkan. Hal ini terjadi karena adanya jarak antara produsen dan konsumen yang bertambah jauh dan jumlah pelanggan potensial yang bertambah banyak serta adanya perantara. Dengan adanya perantara ini maka perusahaan tidak lagi untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa betapapun bermanfaat suatu produk akan tetapi jika tidak dikenal konsumen, maka produk tersebut tidak akan dibeli, oleh karena itu perusahaan harus berusaha menciptakan permintaan atau produk itu dan kemudian dipelihara dan dikembangkan.
2.6 Jenis – jenis promosi Adapun jenis – jenis promosi adalah:
a. Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide – ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
(21)
Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program, guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk. d. Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.
e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Komunikasi secara langsung yang digunakan melalui e-mail,telepon atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen secara jelas
2.7 Fungsi Promosi
Adapun fungsi dari promosi menurut Stanson (1999) yaitu:
a. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
b. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli.
Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama promosi.
c. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan.
Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli.
2.8 Tujuan Promosi
Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi menurut Stanson (1999) yaitu:
a. Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginfonnasikan pasar tentang
(22)
perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan.
b. Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.
c. Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian.
2.9 Desa Wisata Kembang Arum
Wisata alam belakangan ini semakin marak terdengar di telinga masyarakat. Kejenuhan warga kota terhadap hiruk pikuk yang selama ini mereka jalani, membuat warga kota merindukan sesuatu yang bersumber langsung pada alam. Alam yang sejuk, tenang, damai, aman, harmonis dan hijau tentunya menjadi dambaan bagi masyarakat kota. Tidak hanya itu, nilai –nilai tradisional yang sangat langkapun menjadi daya tarik utama yang masyarakat kota impikan.
Oleh karena itu pada tahun 2005 dengan adanya gagasan Hery Kustriyatmo dari Sanggar Pratista yang bekerjasama dengan Warga Desa Kembang Arum mengambil langkah baru menciptakan Desa Wisata yang berbasis pendidikan yang diberi nama “Desa Wisata Pendidikan Kembang Arum” dalam suatu tatanan yang apik, alami dan penuh dengan nilai ketradisionalan yang nantinya dapat mereka banggakan.
Desa wisata Kembang Arum terletak di lereng Gunung Merapi yang tepatnya di Kelurahan Donokerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta. Selain itu lokasi rumah penduduk yang berada ditengah – tengah kebun salak sangat cocok dijadikan tempat untuk beristirahat bagi tamu – tamu yang ingin bermalam di sana. Letak desa wisata Kembang Arum dari Pusat Kota Yogyakarta sekitar 19 Km dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Desa Wisata Pendidikan Kembang Arum mempunyai luas tanah sekitar 22 hektar yang terdiri dari 2 RT dengan jumlah penduduk 269 Orang terdiri atas 65 Kepala Keluarga.
Desa wisata Kembang Arum pada waktu pertama kali didirikan baru mempunyai 1 buah rumah untuk kegiatan wisata yaitu rumah Marsahit. Namun sekarang ini Desa wisata Kembang Arum sudah berkembang dengan mempunyai 55 buah home stay, 3 buah gasebo, 1 Rumah Sawah yang dapat dipergunakan sebagai tempat penginapan. Panggung kesenian
(23)
yang bisa dijadikan tempat untuk mengadakan pertunjukan musik, Artshop yang dapat dipergunakan untuk tempat pameran, Gubug – gubug Kecil yang dipergunakan oleh warga Kembang Arum untuk tempat berjualan apabila ada kunjungan tamu. Dan sekarang ini desa wisata pendidikan Kembang Arum juga sudah mempunyai Joglo di tepi sungai yang dapat dipergunakan untuk ruang rapat, diskusi bahkan bisa juga digunakan sebagai tempat resepsi. Sudah banyak warga kembang arum yang tidak mempunyai rumah yang luas menggunakan joglo tersebut untuk resepsi pernikahan dan kegiatan lainnya.
Desa wisata Kembang Arum juga mempunyai kincir air untuk tenaga listrik yang dapat menghasilkan 2000 watt yang nantinya dapat dipergunakan sebagai penerangan kawasan wisata serta pembangunan tower – tower air dibeberapa lokasi sehingga tamu yang berkunjung tidak perlu kuatir mengenai kebutuhan air bersih.
Untuk sekarang ini Desa wisata Kembang Arum menambah lagi fasilitas bangunan yang dapat dipergunakan sebagai tempat penginapan dan ruang pertemuan yang diberi nama Gubug Pereng dan baru saja diresmikan bersamaan dengan perayaan menyambut Tahun Baru 2010.
Menurut Hery Kustriyatmo pengembangan yang telah dilakukan belumlah seberapa sehingga masih banyak lagi yang harus dikembangkan. Untuk saat ini desa wisata Kembang Arum berkeinginan untuk mengembangkan wisata tanaman bunga dengan berbagai jenis bunga, mendirikan museum permainan tradisional dan galeri lukisan anak – anak di kawasan wisata dan melengkapi tempat – tempat di kawasan wisata dengan fasilitas untuk internet sehingga tamu yang berkunjung kesana dapat berwisata sekaligus mengerjakan tugas – tugas pekerjaannya. Disamping itu masih ada lagi rencana dari pihak pengelola wisata yang ingin diwujudkan yaitu membuat sebuah mushola di kawasan wisata sehingga tamu yang ingin beribadah tidak harus pergi ke masjid yang jaraknya cukup jauh dari kawasan wisata.
Di desa wisata Kembang Arum juga terdapat kegiatan rutin yang diadakan oleh warga antara lain: Pertemuan Warga, Pertemuan Seni Budaya, Latihan Teater dan Film, Latihan Gamelan, Latihan Melukis dan Membatik, Pelatihan Outbond untuk Pemandu Wisata dan Pertemuan Komunitas Motor Trail.
Dengan maraknya Desa Wisata di Indonesia khususnya wilayah Yogyakarta, Sanggar Lukis Pratista bekerjasama dengan warga Kembang Arum Donokerto Turi Sleman
(24)
terus berusaha keras untuk mempromosikan “Desa Wisata Kembang Arum” Donokerto Turi Sleman kepada masyarakat luas.
2.10 Perkembangan
Pada tahun 2011 di Desa Wisata Kembang Arum sudah mengalami perkembangan lagi dengan menambah beberapa bangunan baru yang bernuansa tradisional di area wisata. Adapun 5 buah bangunan baru tersebut adalah:
1. Museum Dapur Tradisional
Bangunan ini didirikan untuk menyimpan dan melestarikan berbagai macam peralatan memasak yang masih bersifat tradisional dan sudah jarang ditemui di daerah perkotaan. Di museum ini juga bisa mengetahui nama dari peralatan memasak beserta kegunaannya. 2. Mushola
Sekarang ini di Desa Wisata Kembang Arum sudah terdapat Mushola sehingga bagi tamu yang hendak beribadah tidak perlu jauh – jauh untuk pergi ke masjid yang jaraknya jauh dari kawasan desa wisata.
3. Joglo Baru
Joglo ini dilengkapi dengan ruang tamu yang cukup luas dan beberapa kamar yang bisa digunakan untuk istirahat. Joglo ini bisa digunakan sebagai tempat untuk rapat dan arisan keluarga.
4. Rumah Jawa
Rumah ini bentuknya tertutup terdapat ruang tamu yang bisa digunakan sebagai tempat pertemuan, kamar untuk istirahat dan dilengkapi dengan dapur juga kamar mandi.
5. Rumah Penginapan
Rumah ini terdiri dari 2 lantai. Lantai atas terdiri dari beberapa kamar yang digunakan sebagai tempat penginapan dan lantai bawah digunakan sebagai aula.
2.11 Menu Wisata a. Wisata Pertanian
1. Belajar menanam Padi / Mencangkul 2. Nutu padi / Menumbuk padi
(25)
4. Cara Panen Padi b. Wisata Perkebunan
1. Belajar Menanam Salak 2. Cara memetik salak
3. Belajar menanam singkong 4. Belajar menanam Jagung c. Wisata Perikanan
1. Memet ikan / mencari ikan 2. Memancing ikan
d. Wisata Membatik
1. Membatik media sapu tangan 2. Membatik media kaos
e. Wisata Peternakan
1. Memberi makan kambing 2. Memberi makan kelinci 3. Menggembala kambing 4. Memandikan Kerbau f. Wisata Melukis
1. Melukis media kertas 2. Melukis media caping 3. Melukis media gerabah 4. Melukis media baju 5. Melukis media kanvas g. Wisata Kesenian Tradisional.
1. Wayang kulit semalam suntuk 2. Petilan wayang kulit
3. Musik kuda lumping
4. Jatilan dan Tarian Rampak Buto
5. Jahtilan Klinthing / Jathilan anak – anak 6. Karawitan / Siteran / Cokekan
(26)
8. Musik akustik 9. Musik Angklung
10. Musik Band / Jazz / Reggae h. Wisata Out Bound Tradisional
1. Balapan Bakiak / Dingklik 2. Bermain enggrang
3. Kerajinan janur
4. Permainan bambu pancuran 5. Permainan bambu keseimbangan 6. Permainan tarik tambang
7. Permainan sepak bola tikus 8. Permainan bola volly geber 9. Permainan kenthos keseimbangan 10. Permainan Gebuk bantal
i. Wisata Sekolah Alam 1. Belajar akting 2. Belajar vokal 3. Belajar presenter 4. Belajar teater 5. Belajar fotografi 6. Artshop
j. Wisata Pemukiman 1. Home stay 2. Joglo sempor 3. Griya sekar arum 4. Gubug oereng 5. Gubug karoke k. Wisata Air
1. Berenang di kolam renang alam 2. Bermain air di sungai
(27)
1. Ritual keagamaan 2. Padusan
3. Buka puasa 4. Lailatul qadar 5. Nuzulul Qur’an 6. Takbiran 7. Ritual Suran 8. Ritual Ruwahan m. Wisata Bakti Sosial
1. Baksos komunitas motor Trail 2. Kerja bakti komunitas motor Trail n. Wisata Petualang
1. Tracking menyusuri desa wisata 2. Tracking menyusuri sungai
3. Touring motor Trail ke lereng gunung Merapi o. Wisata Jajanan Pasar
1. Kue Lumpur / Kue Pukis / Kue Dadar Gulung / Kue Motokebo / Kue Putu Ayu
2. Kue Bika Ambon / Kue Mandarin / Kue Lapis Legit / Kue Proll Tape
3. Kue Bolu Kukus / Kue Bolu Zebra / Kue Bolu Gulung 4. Kue Lapis / Kue Talam / Kue Wajik / Kue Mangkok 5. Nogosari / Lemet / Klepon / Monte / Mendut Gula Merah /
Bengawan Solo
6. Risoles / Lumpia / Martabak Sayur / Pastel / Arem – Arem / Semar Mendem
7. Mendoan / Tahu Isi / Bakwan / Pisang Goreng / Singkong Goreng 8. Pisang Rebus / Singkong Rebus
9. Gathot / Tiwul / Gethuk / Lopis / Cenil / Grontol / Ketan 10. Salak Bakar / Salak Godhog
(28)
p. Wisata Kuliner
1. Sup Rempah Ikan Rumput 2. Sup Kacang Merah
3. Ikan Bakar / Ikan Goreng Organik 4. Ayam Bakar / Ayam Goreng 5. Wader Goreng
6. Sayur Lodeh Daun Lompong / Sambal Goreng Daun Lompong 7. Sayur Lodeh Bayung / Sayur Bobor / Sayur Brongkos
8. Pecel / Urap
9. Aneka Sambal ( Sambal Tomat, Sambal Trasi, Sambal Kecap, Sambal Lombok Hijau )
1. Memetik Salak
Gambar 2.1 memetik salak (Desa kembang arum.wordpress.com)
(29)
2. Memandikan kerbau
Gambar 2.2 memandikan kerbau (http:// noenkcahyana.blogspot.com)
3. Desa ini juga memiliki sungai tempor yang juga digunakan sebagai wahana wisata treking selama satu jam menyusuri persawahan dan pedesaan.
(30)
Gambar 2.3 sungai tempor (Kekotaku.com)
Gambar 2.4 persawahan (http:// noenkcahyana.blogspot.com)
(31)
Gambar 2.5 kolam ikan (www.desawisatakembangarum.com)
5. Membajak sawah
Gambar 2.6 membajak sawah (http:// noenkcahyana.blogspot.com)
6. Penginapan yang disediakan di rumah warga.
Gambar 2.7 pondokan rumah warga (www.desawisatakembangarum.com)
(32)
7. Spa alam. Pengunjung bisa menikmati fasilitas spa di alam terbuka yang segar
Gambar 2.8 pondokan untuk spa (www.desawisatakembangarum.com)
8. Sanggar lukis pratista
Gambar 2.9 suasana sanggar lukis pratista (www.desawisatakembangarum.com)
(33)
9. Belajar menganyam tikar
Gambar 2.10 salah satu warga sedang mengajarkan menganyam (http:// noenkcahyana.blogspot.com)
2.11.1 PAKET WISATA OUTBOUND
a) Paket Outbond Anak ( TK-SD ) ½ Hari 1. Outbound (5 Permainan) 2. Snack ( Jajanan Pasar )
3. Minum ( Wedang Teh + Air Putih ) 4. Makan 1 X ( Menu Makan Tradisional )
5. Harga Rp 150.000,00/Orang ( Minimal 50 Orang ) b) Paket Outbond Dewasa ½ Hari
1. Outbound (5 Permainan) 2. Snack ( Jajanan Pasar )
3. Minum ( Wedang Teh + Air Putih ) 4. Makan 1 X ( Menu Makan Tradisional )
5. Harga Rp 175.000,00/Orang ( Minimal 50 Orang ) c) Paket Outbound A ( 1 Hari )
1. Outbond ( 6 Permainan ) 2. Snack ( Jajanan Pasar )
(34)
4. Makan 2 X ( Menu Makan Tradisional )
5. Harga Rp 200.000,00/Orang ( Minimal 50 Orang )
d) Paket Outbound B ( 1 Hari )
1. Outbond ( 6 Permainan ) 2. Snack ( Jajanan Pasar )
3. Minum ( Wedang Teh + Air Putih ) 4. Makan 2 X ( Menu Makan Tradisional ) 5. Souvenir
6. Harga Rp 250.000,00/Orang ( Minimal 50 Orang ) 2.11.2 PAKET MENGINAP
a) Paket Menginap A
1. Makan 3 X ( Menu Makan Tradisional ) 2. Snack ( Jajanan Pasar )
3. Minum ( Wedang Teh + Wedang Jahe + Air Putih ) 4. Api Unggun
5. Harga Rp 250.000,00/Orang b) Paket Menginap B
1. Makan 3 X ( Menu Makan Tradisional ) 2. Snack ( Jajanan Pasar )
3. Minum ( Wedang Teh + Wedang Jahe + Air Putih ) 4. Souvenir
5. Api Unggun
6. Harga Rp 300.000,00/Orang
7. ( Lebih Dari 100 Peserta Bonus 1 kambing Guling )
2.11.3 PAKET MENGINAP DAN OUTBOUND
a) Paket Menginap A
1. Outbond ( 5 Permainan )
(35)
3. Snack ( Jajanan Pasar )
4. Minum ( Wedang Teh + Wedang Jahe + Air Putih ) 5. Api Unggun
6. Harga Rp 350.000,00/Orang b) Paket Menginap B
1. Outbond ( 6 Permainan )
2. Makan 3 X ( Menu Makan Tradisional ) 3. Snack ( Jajanan Pasar )
4. Minum ( Wedang Teh + Wedang Jahe + Air Putih ) 5. Api Unggun
6. Harga Rp 400.000,00/Orang
7. ( Lebih Dari 100 Peserta Bonus 1 kambing Guling )
2.12 TUJUAN BERDIRINYA DESA WISATA KEMBANG ARUM
1. Mengenalkan Alam Pedesaan beserta kegiatan yang dilakukan oleh warga setempat kepada masyarakat luas.
2. Mengenalkan Kegiatan Seni dan Budaya yang terdapat didalam Desa Wisata tersebut. 3. Mengembangkan Potensi Desa Wisata dan Alam Sekitarnya yang sudah terdapat didalam
Desa Wisata tersebut
4. Membangkitkan perekonomian warga setempat melalui adanya wisata yaitu Warga dapat berjualan makanan tradisional untuk wisata kulinernya. Warga dapat berjualan dari hasil kebun salaknya.
Warga dapat menyewakan rumah – rumahnya untuk dijadikan sebagai homestay bagi tamu yang akan menginap.
Warga yang ikut kegiatan sebagai pemandu / pelaku seni mendapatkan imbalan / honor sesuai dengan lamanya tamu dalam berkunjung.
5. Memberi Peluang Pekerjaan kepada warga dan generasi muda di sektor kepariwisataan desa wisata setempat.
6. Melatih Warga untuk dapat berkomunikasi langsung dengan para tamu dari dalam maupun luar negeri.
(36)
8. Agar masyarakat luas di kota dapat mengenal dan mengetahui tentang alam pedesaan beserta kegiatan dari orang – orang desa setempat.
9. Membangkitkan perekonomian rakyat / warga setempat melalui adanya wisata yaitu dengan:
Warga dapat berjualan makanan tradisional untuk wisata kulinernya. Warga dapat berjualan dari hasil kebun salaknya.
Warga dapat menyewakan rumah – rumahnya untuk dijadikan sebagai homestay bagi tamu yang akan menginap.
Warga yang ikut kegiatan sebagai pemandu / pelaku seni mendapatkan imbalan / honor sesuai dengan lamanya tamu dalam berkunjung.
10. Warga dapat berkomunikasi langsung dengan para tamu dari dalam maupun luar negeri sehingga dapat berguna untuk pengembangan sumber daya manusia.
2.13 LOGO, MOTTO, VISI DAN MISI a. LOGO
Gambar 2.13.1 Logo b. MOTTO DESA WISATA KEMBANG ARUM
“ANDA DATANG SENANG PULANG TAMBAH PINTAR” c. VISI
“ Dengan Pengembangan Desa Wisata Kita Tingkatkan Pembangunan Masyarakat “
d . MISI
(37)
2. Melestarikan seni dan budaya tradisional yang ada ditengah – tengah masyarakat
3. Memanfaatkan potensi wisata yang ada
4. Memberikan pendidikan kepariwisataan kepada masyarakat 5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
G. PRESTASI DESA WISATA KEMBANG ARUM
Desa Wisata Pendidikan Kembang Arum Donokerto Turi Sleman telah beberapa kali ditunjuk untuk mewakili Kabupaten Sleman dalam berbagai kegiatan lomba baik tingkat Propinsi maupun Nasional.
Adapun Kejuaraan yang pernah diraih adalah sebagai berikut:
1. Juara I Lomba Kebersihan dan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2006 2. Juara I Lomba Kegiatan Ibu – Ibu PKK Tingkat Kabupaten Sleman
3. Juara I Pembuatan Jamu Tradisional Se – Kabupaten Sleman
4. Juara I Lomba Seni Budaya dan Pariwisata Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2007 / 2008 5. Juara I Lomba Desa Wisata Se – Kabupaten Sleman Tahun 2008
6. Juara I Lomba Desa Wisata pada Pameran Potensi Daerah Kabupaten Sleman Dalam Rangka Hari Jadi Ke – 93 Kabupaten Sleman Tahun 2009
7. Mewakili Kabupaten Sleman dalam Lomba Kabupaten Sehat Tahun 2009
8. Mewakili Kabupaten Sleman dalam Acara Lokakarya Tentang Pengembangan pengelolaan desa wisata 2009
9. Juara I Lomba Desa Wisata Se – Kabupaten Sleman Tahun 2010 Untuk Kategori Desa Wisata mandiri
10. Juara I Lomba Desa Wisata Tingkat Propinsi Tahun 2010 11. Juara I Lomba Kuliner Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2011
2.14 Analisa SWOT
Analisa SWOT telah lama dikenal di kalangan para ahli manajemen strategi yang banyak dimanfaatkan untuk menganalisis perkembangan usaha. Sedemikian pentingnya
(38)
hingga hampir tidak ada studi kelayakan usaha yang dapat diterima dengan baik sebelum menyertakan analisis SWOT. Salah satu kelemahan mendasar dari analisis SWOT yang digunakan selama ini adalah ketergantungannya pada usaha yang sejenis yang digunakan sebagai pembanding dan menggunakan skala industri yang berasala dari sumber resmi. Manakala keperluan mendesak sementara data pesaing belum terkumpul dan terpetekan maka analisis SWOT tidak bisa di adakan.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Berbagai situasi yang dihadapi oleh perusahaan baik internal maupun eksternal harus dapat dijadikan masukan bagi perusahaan guna menentukan rencana dalam menyusun sistem pemasaran yang relatif berdaya guna dan tepat guna. Model yang hingga kini banyak di gunakan untuk menganalisis situasi bagi perencanaan strategis perusahaan adalah analisis SWOT.
Berdasarkan pengertian diatas tersebut analisis SWOT dibagi menjadi 4 bagian yaitu: 1. (Kekuatan, Kesempatan atau S,O) artinya perusahaan menentukan strategi
kombinasi kekuatan dan ksempatang yang bisa memanfaatkan kekuatan untuk menggunakan peluang sebaik-baiknya.
2. (Kelemahan, Kesempatan atau W,O) artinya perusaahan harus bisa membuat strategi bagaimana meminimalkan kelemahan yang selalu muncul dalam perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang menguntungkan.
3. (Kekuatan, Ancaman atau S,T) artinya perusahaan bisa memanfaatkan kekuatan baik dalam hal manajemen sistem pemasaran maupun kemampuan finansial untuk mengatasi ancaman.
4. (kelemahan, Ancaman, atau W,T) artinya perusahaan harus meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.
Pada teori analisis SWOT ini bisa digunakan untuk menentukan solusi pemecahan masalah. Data yang di gunakan adalah data hasil survey dan wawancara dilapangan sehingga di dapatkan solusi terbaik.
(39)
2.15
Streght / kekuatan - Memiliki fasilitas kebudaayaan yang
lebih lengkap dari pesaingnya.
- Memiliki lahan bermain yang sangat luas.
- Memiliki fasilitas wisata yang lebih
banyak.
- Mempertahankan budaya lokal khususnya
budaya Jawa.
- Harga lebih terjangkau.
Weakness / Kelemahan - Kalah pamor dengan malioboro sebagai tempat wisata
- Minimnya kendaraan umum yang menuju ke Kembang Arum
- Kurangnya media informasi terhadap desa Kembang Arum
Opportunities / peluang - Menjaga nilai sejarah kebudayaan dan tradisi Jawa
- Masih banyak masyarakat perkotaan yang menikmati alam pedesaan
- Karakteristik masyarakat Sleman yang bangga akan budayanya
Threath / ancaman - Masyarakat hanya cenderung mengenal lebih wisata modern
- Pesatnya perkembangan wisata modern yang muncul
(40)
Segmentasi
Agar pendekatan terhadap khalayak sasaran lebih terfokus dan efektif dalam penyampaian pesan, maka segmentasi khalayak sasaran yang dipilih dalam rancangan adalah.
a. Demografis
Keluarga dari segala tingkat usia, dasarnya adalah karena objek wisata alam lebih cocok dilakukan banyak orang bersama-sama dalam suatu nuansa kekeluargaan yang erat.
Status sosial yang menjadi target audiens adalah masyarakat kalangan menengah. b. Geografis
Masyarakat kota atau wisatawan baik di Yogyakarta maupun kota lainnya. c. Psikografi
Secara psikologis adalah masyarakat kota yang jenuh dengan suasana perkotaan dan menginginkan nuansa alam dan pedesaan yang berbeda dari rutinitas kota sehari-hari.
(41)
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN
3.1 Strategi Komunikasi
Pendekatan yang digunakan dalam perancangan promosi ini secara persuasif berfungsi untuk mengajak dan mendorong masyarakat kota Sleman untuk mengenal dan mengetahui adanya desa wisata Kembang Arum. Dirancang sedemikian rupa agar pesan yang di buat dapat dimengerti dan diterima oleh masyarakat.
Pada perancangan promosi ini menggunakan metode 5W+1H sebagai strategi komunikasi untuk menentukan bagaimana pesan dapat tersampaikan dengan baik dan lancar. Berikut merupakan metode 5W+1H :
- What
Sebuah media promosi untuk memperkenalkan Desa Wisata Kembang Arum.
- Why
Kurangnya media promosi akan keberadaan mengenai Kembang Arum.
- When
Pada saat selesainya format design visual media.
- Where
Wilayah kota Yogyakarta. - Who
masyarakat perkotaan kelas menengah dari semua tingkat usia.
- How
Memberikan promosi tentang Desa Kembang Arum sebagai salah satu desa yang memiliki fasilitas seni dan budaya yang lengkap.
3.2 Tujuan Komunikasi
Tujuan dari promosi desa Kembang Arum adalah:
- Mengajak masyarakat secara persuasif (bujukan) agar dapat memunculkan rasa ingin mengetahui dan tertarik untuk datang ke Desa Wisata Kembang Arum.
(42)
3.3 Pendekatan Visual
Pendekatan visual adalah cara bagaimana menyampaikan pesan promosi kepada target audiens akan menggunakan ilustrasi yang secara garis besar bergaya vector art. Vektor adalah serangkaian instruksi matematis yang dijabarkan dalam bentuk, garis, dan bagian-bagain lain yang saling berhubungan dalam sebuah gambar. Ukuran file relatif kecil dan jika diubah ukurannya (seperti gambar dibawah ini) kualitasnya tetap. Contoh file vektor adalah .wmf, swf , cdr dan .ai. Dan sering dipakai dalam membuat logo, animasi, ilustrasi, kartun, clipart.
3.4 Pendekatan Bahasa
Walaupun kota Sleman mempunyai bahasa daerah sendiri yaitu bahasa Jawa tetapi dalam pendekatan bahasa yang digunakan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan. Mengingat segmentasinya yang mencangkup tingkat usia sehingga bahasa yang digunakan harus secara ringan dan sederhana sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat ditangkap dengan mudah oleh kalangan banyak.
3.5 Materi Pesan
Dalam penyampaiannya, perancangan ini memerlukan materi yang akan disampaikan sebagai pesan dalam kegiatan promosi. Adapun materi yang akan disampaikan adalah:
- Informasi tentang desa Kembang Arum sebagai salah satu identitas masyarakat Kota Sleman.
- Informasi tentang arti penting desa Kembang Arum sebagai desa wisata budaya yang memiliki nilai yang tinggi.
- Informasi – informasi penting tentang desa Kembang Arum.
3.6 Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang dilakukan melalui pendekatan secara emosional terhadap masyarakat melalui media poster sebagai pendekatan secara visual di tempatkan di berbagai tempat keramaian.
(43)
3.7 Strategi media
Agar penyampain pesan terhadap khalayak sasaran mencapai tujuan yang diharapkan, maka dipilihlah media promosi poster yang sesuai dengan sistem strategi komunikasi yang dibuat, dan beberapa media pendukung yang diantaranya.
1. Media utama - Poster
Poster dijadikan media utama karena poster merupakan media informatif yang sangat efisiean yang bias diletakan dimana saja dan lebih memiliki kelebihan karena bisa menahan orang lebih lama membacanya.
2. Media Pendukung - Brosur
Merupakan media pendukung yang isinya menginformasikan tentang desa kembang arum. Media ini akan dibagikan di tempat-tempat keramaian dan dibuat semenarik mungkin untuk menarik khalayak umum datang kesana.
- Social networking (facebook dan twitter)
Merupakan media internet yang digunakan untuk berbagai media informasi tentang desa Kembang Arum. Media ini sangat murah dan efisien untuk di targetkan ke masyarakat. - Spanduk
Spanduk merupakan media yang digunakan dalam menyampaikan pesan informatif dan persuasif yang sifatnya mendukung dang menguatkan pesan promosi. Media ini akan ditempatkan diberbagai tempat di Yogyakarta.
- Billboard
Billboard merupakan media yang sangat efektif karena penempatanya di kawasan yang banyak dilalui kendaraan dan pejalan kaki penempatan di sekitaran kota Yogyakarta yaitu Malioboro.
(44)
3. Gimmick - Kalender
Media ini dibagikan kepada pengunjung yang datang ke desa Kembang Arum - Merchandise ( gantungan, kunci, pin, stiker, notes)
Sebagai media pelengkap yang mengingatkan tentang desa Kembang Arum dan dibagikan di saat berkunjung ke desa tersebut.
3.8Konsep Visual
Konsep visual dalam perancangan promosi ini secara garis besar memunculkan kesan ajakan dengan warna-warna yang ceria konsep visual yang terdapat dalam poster adalah 5 jari yang mengilustrasikan manusia dari anak-anak,anak muda.orang tua dan pemandu (leader) dari sifat masing-masing yang menjadi sebuah kepribadian seseorang yang datang ke Kembang Arum. Serta munculnya kesan kebudayaan dan keindahan alam kota Sleman. Konsep Visual yang dibuat meliputi 5 hal yaitu:
1. Format desain 2. Tata letak Layout 3. Tipografi
4. Warna 5. Ilustrasi
(45)
3.8.1 Format Desain
Format desain yang dibuat diolah sedemikian rupa dan disesuaikan dengan media yang akan digunakan sehingga tidak terliahat monoton. Peletakan gambar, teks, keyword, dan juga tagline akan disesuaikan dengan media yang digunakan.
Gambar 3.8.1.1 Poster
3.8.2 Layout
Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif sehingga memudahkan pembaca untuk menerima informasi yang disajikan. Dalam setiap layout, penempatan unsur-unsur grafis disusun sedemikian rupa untuk mendapatkan kesan yang menarik dan informatif.
(46)
Layout di media utama yaitu poster terfokus dibagian tengah bawah media dan di dukung oleh logo Kembang Arum dan Visit Indonesia diatasnya. Serta penempatan keyword dan tagline dibawah untuk lebih memahami isi dari pesan yang disampaikan
Gambar 3.8.2.1 Tata Letak
3.8.3 Tipografi
Jenis huruf yang digunakan dalam percangan promosi untuk Kembang Arum ini mempunyai beberapa kriteria yaitu:
(47)
- Memperhatikan kenyamanan dan kemudahan saat membaca
o Pemilihan huruf menggunakan bentuk huruf yang dekoratif seperti aksara Jawa ada dibeberapa bagian
1. Semar Poenakawan
A b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u
v w x y z
3.8.4 Warna
Warna merupakan unsur penting yang dapat memperkuat gagasan visual dalam menyampaikan sebuah pesan agar dapat di terima dengan baik . Warna yang di ambil mempunyai kesan ceria dan hangat dan tidak melupakan unsur warna budaya.
Gambar 3.8.4.1 Warna
- Merah melambangkan sosialisme muda berani
- Kuning melambangkan kecerian riang hangat perubahan - Hijau melambangkan masa muda dan pelestarian
- Biru melambangkan manusia yang produktif dan ketenangan
(48)
3.8.5 Ilustrasi
Gaya ilustrasi yang digunakan dalam perancangan kampanye untuk event ini menggunakan gaya vector art yang menggambarkan berbagai kekayaan alam sleman dan sekitarnya, candi dan gunung merapi yang jadi ciri khasnya kota Sleman.
(49)
1 BAB VI
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
1.1 Mekanisme media
Dalam penyampaian informasi diperlukan media sebagai sarana media, media – media yang dipakai berdasarkan pada fungsi yang sesuai agar informasi yang disampaikan tepat sasaran. Pembuatan semua media dilakukan secara efektif, dan tujuan utamanya yaitu menarik minat target audience
1.2 Pra Produksi
Dalam pra produksi ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu: - Data gambar diolah oleh Adobe illustrator dan Adobe Photoshop - Kemudian mencari jenis huruf yang sesuai dengan konsep yang
telah di buat
- Mencari warna sesuai konsep - Membuat identitas visual
- Menentukan keyword dan tagline visual
- Mulai membuat unsur-unsur grafis yang dibutuhkan sesuai konsep
kemudian melakukan proses visualisasi vector di program Adobe illustrator dan pewarnaan di Adobe Photoshop.
- Melakukan pengolahan gambar ilustrasi,keyword,tagline dan Layout
- Menentukan ukuran media yang akan dibuat perbandingan sekala yang disesuaikan
(50)
2 1.2.1 Media Utama
1. Poster
Poster dipilih sebagai media efektif karena memiliki tingkat keterbacaa dan memiliki unsur informasi yang lengkap sehingga diharapkan bisa lebih mencerna informasi dalam proses ini
Gambar 4.2.2.1 Poster
Teknis Produksi : Format bentuk : potrait Ukuran: 29.7cm x 42 cm Material : Art Papper 120gram Teknik cetak : cetak offset
(51)
3 1.2.2 Media Pendukung
1. Brosur
Brosur merupakan media alternatif yang didalamnya berisikan informasi yang sangat lengkap. Sehingga target audince bisa lebih mudah mencari informasi melalui brosur ini, Desain brosus dibuat seunik mungkin agar ada ketertarikan terhadap audince.
Gambar 4.2.2.1 Brosur
Teknis Produksi :
Format/ bentuk : kotak (berbentuk cover piringan hitam) Ukuran : 20 cm x 20cm
Material : art papper
(52)
4 2. Spanduk
Spanduk sebagai sarana informasi media yang dapat dipasang dijalan-jalan, dan memberikan informasi kepada khalayak ketika ada dijalan. Sepanduk di aplikasikan pada jalan-jalan pusat keramain
Gambar 4.2.2.2 Spanduk
Teknis Produksi :
Format/ bentuk : landscape
Ukuran : 400 cm x 100 cm Material : Flexi outdoor
(53)
5 3. Social Networking ( Facebook )
Social networking seperti jejaring sosial facebook sangat berperan penting sebagai media promosi, karena semakin banyak audience yang menggunakan facebook sebagai media pertemanan dan informasi.
(54)
6
4. X – Banner
X – banner konsep yang digunakan berbeda melalui media Fotografi. ditempatan pada tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, travel perjalanan, penukaran uang,
Gambar 4.2.2.4 X-Banner
Teknis Produksi : Format/ bentuk : potrait Ukuran : 60 cm x 160 cm
Material : Pvc Super hires outdoor indoor Teknik produksi : cetak offset
5. Billboard
Billboard merupakan media yang sangat efektif karena penempatanya di kawasan yang banyak dilalui kendaraan dan pejalan kaki penempatan di sekitaran kota pusat kota.
(55)
7 Gambar 4.2.2.5 Billboard
Teknis Produksi : Format/ bentuk : potrait Ukuran : 5 M x 3M Material : Fronlite outdor Teknik produksi : cetak offset
6. Information Map
Information MAP merupakan media untuk para pengunjung mengetahui lokasi atau denah Desa Wisata Kembang Arum. Karena lokasinya yang sangat luas.
(56)
8 Gambar 4.2.3.6 Information Map
1.2.3 Media Gimmick
Media gimmick merupakan media yang dapat dibawa dan digunakan, media ini juga dapat memperkuat informasi yang disampaikan, gimmick disini meruapakan aplikasi dari layout visual yang berisikan informasi.
(57)
9
1. Tote bags
Salah satu media yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang berbeda dan fungsi tote bags ini bisa dibawa kemana- mana sehingga timbul ketertarikan audience ingin melihat.
Gambar 4.2.3.1 Tote Bags
Format/ bentuk : kotak
Ukuran : 45 cm x 20 cm Material : canvas
Teknik produksi : cetak offset
2. Kalender
Kalender merupakan media gimmick yang memberikan informasi hari.bulan dan tanggal desain yang dipilih perkebunan yang ada di Kembang arum menunjukan nuansa yang sangat sejuk.
(58)
10 Gambar 4.2.3.2 Kalender
Format/ bentuk : landscape Ukuran : 50 cm x 20 cm Material : art paper
Teknik produksi : cetak offset
3. Gantungan Kunci
Gantungan Kunci Sebagai media gimmick yang diharapkan memperkuat informasi.
Gambar 4.2.3.3 Gantungan Kunci Format/ bentuk : kotak
Ukuran : 5 cm x 2 cm
Material : kertas plastik, mika Teknik produksi : cetak offset
4. Note book
Note book Sebagai media gimmick yang diharapkan memperkuat informas dan fungsinya yang sangat bisa dibawa kemana-mana.
(59)
11 .
Gambar 4.2.3.4 Note book
Format/ bentuk : persegi panjang Ukuran : 10.5 cm x 12.5 cm Material : Art paper, kertas hvs, ring Teknik produksi : cetak offset
(60)
12 Topi Sebagai media gimmick yang diharapkan memperkuat informasi dan fungsinya yang sangat bisa dipakai untuk sehari-hari.
Gambar 4.2.3.5 Topi
Format/ bentuk : Topi Ukuran : lingkar 30cm Material : Canvas
(61)
13 6. Kaos
Kaos Sebagai media gimmick yang diharapkan memperkuat media informasi karena fungsinya bisa digunakan untuk berkegiatan dimana saja.
Gambar 4.2.3.6 kaos
Format/ bentuk : Kaos Ukuran : All Size
Material : Cotton Combat 30s Teknik produksi : Sablon
7. Sticker
Sticker Sebagai media gimmick yang diharapkan memperkuat informasi dan fungsinya sangat mudah untuk informasi bisa di tempel di mana saja.
(62)
14 Gambar 4.2.3.7 stiker
Format/ bentuk : Cutting Ukuran : 8 x 9cm
Material : Graftac Permanent Teknik produksi : cetak offset
(63)
1 DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Anonim, Pariwisata Jawa Timur dalam Angka (Surabaya : Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur, 2005)
Nuriata , Tata , Perencanaan perjalanan Wisata (Jakarta Dep.Pendidikan dan Kebudayaan, 1992 )
Pitana, & Diarta, (2003) . 39 Pengantar Ilmu Pariwisata
Sudayat , Ridwan Iskandar S.E , Fungsi dan Tujuan Promosi (Jakarta , 1998) Stanson, Agipora . (1999). Promosi
Yoeti Oka A, Pengantar ilmu Pariwisata (bandung : Angkasa, 1996 ) WEB
Akhmad arison. MENGENAL-DESA-WISATA.
(64)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rudi Tarliana
TTL : Tangerang, 27 Mei 1987
Alamat : Jln.Sukamulya indah gg.anugerah no.1 Bandung 42091
Umur : 25th
Email : rude_badung@yahoo.co.id
No telp : 085658752039
Agama : Islam
Ukuran baju : L
Ukuran celana : 32
Ukuran sepatu : 43
Tinggi badan : 160cm
Berat badan : 59kg
Kemampuan : Komputer Photoshop, Adobe ilustrator, CorelDraw, Fotografi
Pendidikan : SDN Gembor 4 Tangerang Tahun 1993-1999
SMP Ibrahimy Sukorejo Jawa Timur Tahun 1999-2002
SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Tahun 2002-2005
Unikom jurusan Desain Komunikasi Visual Tahun 2006
Pengalaman kerja : Designer layout Cresionbrand tahun 2009
Designer studio Think-Tonk 2008-2010
Fotografer Score Bandung tahun 2009 Fotografer Embassy Bandung tahun 2009
Fotografer dokumentasi acara IICA Clothing Fest 2010
(1)
11 .
Gambar 4.2.3.4 Note book
Format/ bentuk : persegi panjang Ukuran : 10.5 cm x 12.5 cm Material : Art paper, kertas hvs, ring Teknik produksi : cetak offset
(2)
12 Topi Sebagai media gimmick yang diharapkan memperkuat informasi dan fungsinya yang sangat bisa dipakai untuk sehari-hari.
Gambar 4.2.3.5 Topi
Format/ bentuk : Topi Ukuran : lingkar 30cm Material : Canvas
(3)
13 6. Kaos
Kaos Sebagai media gimmick yang diharapkan memperkuat media informasi karena fungsinya bisa digunakan untuk berkegiatan dimana saja.
Gambar 4.2.3.6 kaos
Format/ bentuk : Kaos Ukuran : All Size
Material : Cotton Combat 30s Teknik produksi : Sablon
7. Sticker
Sticker Sebagai media gimmick yang diharapkan memperkuat informasi dan fungsinya sangat mudah untuk informasi bisa di tempel di mana saja.
(4)
14
Gambar 4.2.3.7 stiker
Format/ bentuk : Cutting Ukuran : 8 x 9cm
Material : Graftac Permanent
(5)
1 DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Anonim, Pariwisata Jawa Timur dalam Angka (Surabaya : Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur, 2005)
Nuriata , Tata , Perencanaan perjalanan Wisata (Jakarta Dep.Pendidikan dan Kebudayaan, 1992 )
Pitana, & Diarta, (2003) . 39 Pengantar Ilmu Pariwisata
Sudayat , Ridwan Iskandar S.E , Fungsi dan Tujuan Promosi (Jakarta , 1998)
Stanson, Agipora . (1999). Promosi
Yoeti Oka A, Pengantar ilmu Pariwisata (bandung : Angkasa, 1996 )
WEB
Akhmad arison. MENGENAL-DESA-WISATA.
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rudi Tarliana
TTL : Tangerang, 27 Mei 1987
Alamat : Jln.Sukamulya indah gg.anugerah no.1 Bandung 42091
Umur : 25th
Email : rude_badung@yahoo.co.id
No telp : 085658752039
Agama : Islam
Ukuran baju : L
Ukuran celana : 32
Ukuran sepatu : 43
Tinggi badan : 160cm
Berat badan : 59kg
Kemampuan : Komputer Photoshop, Adobe ilustrator, CorelDraw, Fotografi
Pendidikan : SDN Gembor 4 Tangerang Tahun 1993-1999
SMP Ibrahimy Sukorejo Jawa Timur Tahun 1999-2002
SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Tahun 2002-2005
Unikom jurusan Desain Komunikasi Visual Tahun 2006
Pengalaman kerja : Designer layout Cresionbrand tahun 2009
Designer studio Think-Tonk 2008-2010
Fotografer Score Bandung tahun 2009 Fotografer Embassy Bandung tahun 2009
Fotografer dokumentasi acara IICA Clothing Fest 2010