WILAYAH PEMUNGUTAN DAN PEMBAGIAN HASIL PEMUNGUTAN
Pasal 7
Pajak pengambilan bahan galian golongan C yang terutang dipungut di Wilayah Daerah tempat pengambilan bahan galian
golongan C.
Pasal 8
Pembagian hasil pungutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan Daerah ini, diatur sebagai berikut :
a. 85 Delapan Puluh Lima Persen untuk Daerah;
b. 15 Lima Belas Persen untuk desa, setelah di kurangi
uang perangsang sebesar 5 Lima Persen kepada aparat dan instansi terkait lainnya yang menunjang pendapatan
daerah.
BAB V TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 9
Pemungutan pajak tidak dapat diborongkan
Pasal 10
1 Pajak dipungut berdasarkan penetapan Bupati atau
dibayar sendiri oleh Wajib Pajak; 2
Wajib Pajak memenuhi kewajiban pajak yang dipungut dengan menggunakan SKPD atau dokumen lain yang
dipersamakan; 3
Wajib Pajak memenuhi kewajiban pajak yang dibayar sendiri dengan menggunakan SSPD, SKPDKB dan atau
SKPDKBT; 4
Terhadap Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 3 dalam Pasal ini dapat diterbitkan STPD,
Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding sebagai dasar pemungutan dan
penyetoran pajak.
Pasal 11
1 Tata cara penerbitan SKPD dan atau dokumen lain yang dipersamakan, STPD, Surat Keputusan Pembetulan dan
Surat Keputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 2 dan ayat 4 diatur dengan Keputusan
Pasal 7 Cukup Jelas
Pasal 8 Cukup Jelas
Pasal 9 Yang
dimaksud pemungutan yang tidak dapat
diborongkan adalah bahwa seluruh proses pemungutan pajak tidak
dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Namun dimungkinkan
adanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka proses
pemungutan pajak, antara lain pencetakan formulir perpajakan,
pengiriman surat – surat ke wajib pajak, atau penghimpunan data
objek dan subjek pajak. Kegiatan yang tidak dapat di kerjasamakan
dengan pihak ketiga adalah kegiatan penghitungan besarnya
pajak yang terutang, pengawasan penyetoran pajak dan penagihan
pajak Pasal 10
Cukup Jelas
Pasal 11 Cukup Jelas
8
8
2 Tata cara pengisian dan penyampaian SSPD, penerbitan SKPDKB atau SKPDKBT sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 ayat 3 diatur dengan keputusan Bupati;
BAB VI MASA PAJAK, SAAT PAJAK TERUTANG DAN
SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH Pasal 12
Masa pajak adalah jangka waktu tertentu yang lamanya 1 satu tahun takwim.
Pasal 13
Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat kegiatan Pengambilan Bahan Galian Golongan C dilakukan.
Pasal 14
1 Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD; 2
SPTPD sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditanda tangani oleh
Wajib Pajak atau kuasanya; 3
SPTPD sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus disampaikan kepada Bupati selambatÂlambatnya 15 hari
setelah berakhirnya masa pajak; 4
Bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan oleh Bupati.
BAB VII TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENETAPAN PAJAK