aa. Penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan
bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang perpajakan daerah yang terjadi serta menentukan
tersangkanya;
BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK PAJAK
Pasal 2
1 Nama pajak yang dipungut atas kegiatan pengambilan Bahan Galian Golongan C adalah Pajak Pengambilan Bahan
Galian Golongan C. 2 Obyek pajak adalah kegiatan Pengambilan Bahan Galian
Golongan C; 3 Bahan Galian Golongan C sebagaimana dimaksud dalam
ayat 2 meliputi : a. Asbes;
b. Batu Tulis; c. Batu Setengah Permata;
d. Batu Kapur; e. Batu Apung;
f. Batu Permata; g. Bentonit;
h. Dolomit; i. Feldspar;
j. Garam Batu halite; k. Grafit;
l. Granitandesit; m. Gips;
n. Kalsit; o. Kaolin;
p. Leosit; q. Magnesit;
r. Mika; s. Marmer;
t. Nitrat; u. Opsidien;
v. Oker; w. Pasir dan Kerikil;
- Bahan untuk bahan bangunan.
- Untuk Urug.
x. Pasir Kuarsa; y. Perlit;
z. Fospat; aa. Talk;
bb. Tanah Serap Fuller Carth; cc. Tanah Diatome;
Pasal 2 Ayat 1
Yang dimaksud dengan kegiatan eksploitasi Bahan Galian Golongan
C adalah dari sumber alam di dalam dan atau dipermukaan bumi untuk
dimanfaatkan Ayat 2
Cukup Jelas Ayat 3
Cukup Jelas Ayat 4
Cukup Jelas
6
6
- tanah liat tahan api
- tanah liat Clay Ball
- tanah liat untuk bahan bangunan batu bata,
genting, dsb. ee. Tawas alum;
ff. Tras; gg. Yarosif;
hh.Zeolit; ii. Basal;
jj. Trakit. 4 Dikecualikan dari objek pajak pengambilan bahan galian
golongan C sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 adalah kegiatan pengambilan bahan galian golongan C yang nyata –
nyata tidak dimaksudkan untuk mengambil bahan galian golongan C tersebut dan tidak dimanfaatkan secara
ekonomis;
Pasal 3
1 Subyek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang mengambil Bahan Galian Golongan C;
2 Wajib Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan Pengambilan Bahan Galian Golongan C.
BAB III DASAR PENGENAAN ,TARIF PAJAK DAN CARA
PENGHITUNGAN PAJAK Pasal 4
1 Dasar pengenaan pajak adalah nilai jual hasil
Pengambilan Bahan Galian Golongan C; 2
Nilai jual sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dihitung dengan mengalikan volume hasil eksploitasi dengan harga
dasar masingÂmasing jenis Bahan Galian Golongan C; 3
Harga dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 5
Besarnya tarif pajak ditetapkan sebesar 20 Dua Puluh Persen.
Pasal 6
Besarnya pokok pajak yang terutang dihitung dengan mengalikan tarif pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dengan dasar
pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.
BAB IV
Pasal 3 Cukup Jelas
Pasal 4 Cukup Jelas
Pasal 5 Tarif pajak pengambilan
Bahan Galian Golongan C dikenakan atas nilai jual hasil
pengambilan Bahan Galian Golongan C
Pasal 6 Cukup Jelas
7
7
WILAYAH PEMUNGUTAN DAN PEMBAGIAN HASIL PEMUNGUTAN
Pasal 7
Pajak pengambilan bahan galian golongan C yang terutang dipungut di Wilayah Daerah tempat pengambilan bahan galian
golongan C.
Pasal 8
Pembagian hasil pungutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan Daerah ini, diatur sebagai berikut :
a. 85 Delapan Puluh Lima Persen untuk Daerah;
b. 15 Lima Belas Persen untuk desa, setelah di kurangi
uang perangsang sebesar 5 Lima Persen kepada aparat dan instansi terkait lainnya yang menunjang pendapatan
daerah.
BAB V TATA CARA PEMUNGUTAN