Membangun Aplikasi Database Perpustakaan Diskominfo Jawa Barat berbasis Desktop

(1)

KERJA PRAKTEK Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Disusun oleh:

IRFAN CAPELLI G 10109566 ANGGI SANJAYA KUSNANTO 10109549 RICKY NUGRAHA 10109558

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

LAMPIRAN E LEMBAR PENGESAHAN


(3)

(4)

(5)

LAMPIRAN F


(6)

(7)

LAMPIRAN G RIWAYAT HIDUP


(8)

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Irfan Capelli G Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Bunuraya, 16 Januari 1991

Usia : 22 Tahun

Agama : Kristen

Status : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia Alamat : Dipati Ukur Nomor Telepon : 085243712358

E-mail : chaphel3116@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL

1997 -2003 SDN7 Kabanjahe 2003 -2006 SMPN1 Kabanjahe 2006 -2009

2009 - ...

SMAN1 Tigapanah


(9)

Nama : Anggi Sanjaya K Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 03 Januari 1990

Usia : 22 Tahun

Agama : Kristen

Status : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Jl.Maleber inpres, Rahayu 2 no.11 RT 03/RW 04

Nomor Telepon : 085324716065

E-mail : anggisanjaya@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

1995 - 1997 TK Kristen 1BPK Penabur Bandung 1997 - 2003 SD Kristen 1BPK Penabur Bandung 2003 - 2006 SMP Kristen 5BPK Penabur Bandung 2006 - 2009

2009 -...

SMA Puragabaya Bandung Universitas Komputer Indonesia


(10)

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Ricky Nugraha

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 31 Mei 1991

Usia : 21 Tahun

Agama : Muslim

Status : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Jl.Budhi No.23 Rt/Rw 02/04 kel sukarja kec. cicendo Bandung Nomor Telepon : 085624791280

E-mail : rickynugraha_91@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

1997 - 2003 SD Dian 1 Bandung 2003 - 2006 SMPN 47 Bandung 2006 - 2009

2009 -...

SMAN 17 Bandung


(11)

ii DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN... ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Perumusan Masalah ... 2

1.4Maksud dan Tujuan ... 2

1.5Batasan Masalah ... 2

1.6Metode Penelitian ... 3

1.7Sistematika Penulisan Laporan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1.Profil Tempat Kerja Praktek ... 5

2.1.1. Sejarah Perusahaan ... 5

2.1.2. Visi, Misi, dan Motto Perusahaan ... 9

2.1.3. Struktur Organisasi ... 10

2.1.3.1.Struktur Organisasi DISKOMINFO Jabar ... 10

2.1.3.2.Struktur Organisasi Bidang Telematika ... 11

2.1.3.3.Logo Provinsi Jabar ... 16

2.1.3.4.Keterangan Logo ... 16

2.1.3.5.Arti Warna Logo ... 17

2.2.Landasan teori ... 18

2.2.1. Pengertian sistem informasi ... 18

2.2.2. Elemen sistem ... 19

2.2.3. Klasifikasi sistem ... 20


(12)

iii

2.2.3.2. Sistem deterministik dan Probabilistik... 20

2.2.3.3. Sistem tertutup dan sistem terbuka ... 20

2.2.3.4.Sistem alamiah dan sistem buatan manusia ... 20

2.2.3.5. Sistem sederhana dan sistem kompleks ... 21

2.2.4. UML (Unified Modeling Language) ... 21

2.2.4.1.Definisi UML ... 21

2.2.4.2.Langkah penggunaan UML... 21

2.2.4.3.Fokus UML ... 23

2.2.4.4.Bangunan Dasar Metodologi UML ... 24

2.2.5. Database ... 27

2.2.5.1.Asal mula istilah Database ... 28

2.2.5.2.Konsep Dasar Database... 28

2.2.5.3.Perangkat untuk Membuat Database ... 28

2.2.6. Borland Delphi7 ... 29

2.2.7. Wampserver ... 31

2.2.8. MySQL ... 32

2.2.9. PHP MyAdmin ... 33

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35

3.1Analisis sistem ... 35

3.1.1. Analisis Masalah ... 35

3.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 36

3.1.3. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 37

3.1.3.1 Analisis Perangkat keras ... 37

3.1.3.2 Analisis Perangkat Lunak ... 38

3.1.3.3 Analisis Pengguna ... 39

3.1.3.4 Analisis Basis Data ... 39

3.1.3.4.1. Diagram Usecase ... 39

3.1.3.4.2. Diagram Activity ... 40

3.2. Perancangan sistem ... 41

3.2.1 Perancangan Basis data ... 42

3.2.1.1 Diagram relasi ... 42


(13)

iv

3.2.2 Perancangan struktur menu... 45

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 45

3.2.4 Perancangan Input ... 45

3.2.5 Perancangan Output ... 48

3.2.6 Jaringan semantic... 51

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1Implementasi ... 52

4.1.1 Batasan implementasi ... 52

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 53

4.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 53

4.1.4 Implementasi Basis Data ... 54

4.1.5 Implementasi Antarmuka... 56

4.1.5.1 Implementasi pada bagian Administrator ... 56

4.1.5.1.1 Proses manajemen data anggota ... 57

4.1.5.1.2 Proses manajemen data buku ... 59

4.1.5.1.3 Manajemen proses peminjaman ... 61

4.1.5.1.4 Manajemen pengembalian buku... 63

4.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 65

4.1.7 Penggunaan Program ... 65

4.2 Pengujian ... 66

4.2.1 Rencana pengujian ... 66

4.2.2 Pengujian Alpha... 68

4.2.2.1 Proses Log In Admin ... 68

4.2.2.2 Proses Manajemen Data Anggota ... 68

4.2.2.3 Proses Manajemen Data Buku ... 69

4.2.2.4 Proses Manajemen Data Peminjaman ... 70

4.2.2.5 Proses Manajemen Data Pengembalian ... 71

4.2.3 Pengujian Beta ... 72

4.2.3.1 Skenario Pengujian Beta ... 72


(14)

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 75


(15)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat dan pertolongan-Nya laporan ini dapat terselesaikan yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu di Teknik Informatika , Universitas Komputer Indonesia.

Dengan selesainya penulisan laporan kerja praktek yang berjudul

“MEMBANGUN APLIKASI DATABASE PERPUSTAKAAN

DISKOMINFO JAWA BARAT BERBASIS DESKTOP”, penulis

mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, antara lain:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengijinkan penulis menyelesaikan Kerja Praktek dan Laporan ini.

2. Orang Tua yang telah mendukung dalam moral dan semangat kepada penulis.

3. Teman- teman 1 Kelompok pada saat Kerja Praktek.

4. Bapak Cony Trijulianto, ST selaku Pembina Kerja Praktek di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat.

5. Bapak Drs. H. Asep Sukmana selaku Pembina bidang penerimaan Kerja Praktek yang telah memberikan izin untuk melaksanakan kerja praktek di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat.

6. Teman - teman IF 13 2009 yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

Bandung,16 Januari 2013


(16)

76

Nazir.Mohammad,Ph.D.(2011). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Ladjamudin, Bin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Kadir, Abdul. 2003 Pengenalan Sistem Informasi.Andi, Yogyakarta.

Kristanto, Andri 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta

Susanto, Azhar.2000. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Linggajaya. Bandung

Irawan, Budhi. 2005. Jaringan Komputer.Graha Ilmu. Yogyakarta

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta. Andi. Yogyakarta.


(17)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian perpustakaan adalah suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya.Namun, saat ini pengertian tradisional dan paradigma lama mulai tergeser seiring perkembangan berbagai jenis perpustakaan.

Begitu juga pada Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar, masalah pengelolaan data buku, anggaran tahunan, dan juga informasi lainnya yang mendukung kegiatan yang ada di Dinas tersebut sangat penting sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi pengelolaan perpustakaan yang dapat meningkatkan keefektifan dalam mengolah data buku dan anggaran yang ada di Dinas tersebut.

Oleh karena itu penulis membuat suatu aplikasi yang mendukung kebutuhan yang ada pada DISKOMINFO JABAR dengan judul:

“MEMBANGUN APLIKASI DATABASE PERPUSTAKAAN


(18)

1.2. Identifikasi masalah

Dari latar belakang yang sudah diuraikan maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Tidak adanya perpustakaan untuk menunjang kerja pegawai dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

2. Tidak adanya database dalam penyimpanan data, sehingga sulit dalam pencarian data buku maupun anggaran tahunan.

1.3. Perumusan masalah

Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Cara membuat sistem informasi perpustakaan. 2. Membuat sistem database yang akan digunakan. 1.4. Maksud dan Tujuan

1.4.1.Maksud

Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi perpustakaan berbasis desktop untuk memudahkan pengolahan data perpustakaan dan mempermudah pegawai mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. 1.4.2.Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Memudahkan pegawai dalam mencari informasi yang butuhkan. 2. Mempermudah dalam membuat data-data buku dan data anggota. 1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah yang kami buat setelah ditinjau dari berbagai aspek tersebut antara lain:


(19)

1) Aplikasi ini dibangun untuk kalangan DISKOMINFO dan publik. 2) Perpustakaan online ini hanya menampilkan daftar buku yang ada di

DISKOMINFO. 1.6. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, yang memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian, dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Metode yang digunakan pada saat mengumpulkan data adalah: a. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mempelejari sumber kepustakaan diantaranya hasil penelitian, review, jurnal, paper, buku referensi, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung yang berkaitan dengan judul yang diambil.

c. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung terhadap situasi dan permasalahan yang dihadapi.

1.7. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam laporan ini terbagi dalam bab-bab yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:

BAB I:PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, maksud, tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan yang digunakan dalam pembuatan laporan ini.


(20)

BABII:TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tentang sejarah singkat, struktur organisasi, visi, misi, lingkup pekerjaan perusahaan tempat kerja praktek di DISKOMINFO.

BAB III: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Membahas tentang Membangun Aplikasi Database Perpustakaan DISKOMINFO JAWA BARAT Berbasis Desktop Menggunakan Borland Delphi7.

BAB IV: IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Membahas tentang pengimplementasian serta pembahasan sistem-sistem apa saja yang digunakan

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan serta analisa yang diperoleh, untuk meningkatkan mutu dari aplikasi yang telah dibuat serta saran-saran untuk perbaikan dan penyempurnaan aplikasi.


(21)

5 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah DISKOMINFO JABAR

Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah


(22)

Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah di bidang komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti :

1. IPTN 2. PJKA 3. ITB

4. Dan pihak Swasta lainnya.

Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa


(23)

Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE)

Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

(Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor

Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE


(24)

Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit

Pelaksana Daerah yang struktural.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika

Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor

Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981. Dasar Hukum :

1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia ;

2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat.

Nomenklatur :

BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem

Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika .

Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov. Jabar


(25)

diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat disingkat DISKOMINFO, yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 55 Bandung.

Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province Tahun 2012.

2.1.2 Visi, Misi, dan Motto Perusahaan 2.1.2.1Visi Perusahaan

"Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien". 2.1.2.2Misi perusahaan

1. Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalisme sumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika;

2. Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi;

3. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakan diseminasi informasi; 4. Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah

berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mewujudkan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik;

5. Mewujudkan pengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk Jawa barat.


(26)

2.1.2.1Motto Perusahaan

" West Java Cyber Province Membangun Masyarakat Informasi". 2.1.3 Struktur Organisasi

2.1.3.1Struktur Organisasi DISKOMINFO Jabar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi DISKOMINFO Jabar

Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) terdiri dari seorang Kepala Dinas (Eselon II), seorang Sekretaris Dinas (Eselon III), 4 (empat) orang Kepala Bidang (Eselon III), dan 15 Kepala Seksi (Eselon IV).


(27)

2.1.3.2Struktur Organisasi Bidang Telematika DISKOMINFO Jabar

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bidang Telematika 2.1.3.2.1 Tugas pokok dan Fungsi Bidang Telematika

1. Bidang Telematika mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi telematika.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang Telematika mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis telematika; b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi telematika;

c. Penyelenggaraan fasilitasi telematika. 3. Rincian Tugas Bidang Telematika:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Telematika; b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis telematika; c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan

telematika;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penerapan telematika; e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi standardisasi dan

monitoring evaluasi telematika;


(28)

g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan badan koordinasi pemerintah dan pembangunan wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kab/Kota;

i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang telematika; j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; 4. Bidang Telematika membawahkan:

a. Seksi Pengembangan Telematika; b. Seksi Penerapan Telematika;

c. Seksi Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika. 2.1.3.2.2 Seksi Pengembang Telematika

a. Seksi Pengembangan Telematika mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengembangan telematika; b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Pengembangan

Telematika mempunyai fungsi :

1. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan pengembangan telematika;

2. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengembangan telematika.

2.1.3.2.2.1 Rincian Tugas Seksi Pengembangan Telematika

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Telematika; 2. Melaksanakan penyusunan bahan pengembangan e-Government, Sistem


(29)

3. Melaksanakan pengembangan sistem keamanan informasi, aplikasi dan infrastruktur jaringan;

4. Melaksanakan pengendalian terhadap infrastruktur, perangkat lunak dan sistem informasi yang telah terbangun;

5. Menyusun bahan dan melaksanakan kebijakan strategi pengembangan infrastruktur aplikasi, aplikasi dasar, aplikasi layanan kepemerintahan, aplikasi layanan publik, dan tata laksana dalam bidang e-Government di lintas Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan nasional;

6. Melaksanakan kebijakan strategi pengembangan aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan bidang e-business area provinsi;

7. Melaksanakan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi dan analisis system aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan bidang e-business area provinsi;

8. Melaksanakan koordinasi pengelolaan dan pengembangan akses informasi di bidang e-Business;

9. Menyusun bahan dan melaksanakan kebijakan dan strategi pengembangan serta koordinasi interoperabilitas sistem informasi, sistem keamanan informasi dan transaksi elektronik, perangkat lunak, konten multimedia antar perangkat daerah;

10. Melaksanakan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi, dan analisis interoperabilitas sistem informasi, sistem keamanan informasi dan transaksi elektronik, perangkat lunak, konten multimedia antar perangkat daerah; 11. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.


(30)

2.1.3.2.3 Seksi Penerapan Telematika

1. Seksi Penerapan Telematika mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan telematika;

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Penerapan Telematika mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan penerapan telematika; b. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan

telematika.

2.1.3.2.3.1 Rincian Tugas Seksi Penerapan Telematika

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerapan Telematika;Melaksanakan penerapan dan pendayagunaan telematika; 2. Melaksanakan penerapan prosedur kerja hasil pengembangan bidang

telematika;

3. Menyusun bahan dan melaksanakan bimbingan teknis bagi sumber daya manusia;

4. Melaksanakan sosialisasi hasil pembangunan dan pengembangan telematika kepada perangkat daerah dan publik;

5. Melaksanakan pendampingan hasil pengembangan aplikasi dan infrastruktur secara efektif terhadap perangkat daerah dan publik;

6. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

2.1.3.2.4 Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika

Seksi Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi standardisasi dan monitoring evaluasi telematika;


(31)

Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan standardisasi dan monitoring evaluasi telematika;

b. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi standardisasi dan monitoring evaluasi telematika.

2.1.3.2.4.1 Rincian Tugas Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Standardisasi dan

Monitoring Evaluasi Telematika;

b. Melaksanakan pelayanan informasi standardisasi sistem informasi dan telematika bagi perangkat daerah dan publik;

c. Melaksanakan koordinasi penerapan standar nasional Indonesia lingkup aplikasi telematika;

d. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan sertifikasi, akreditasi, registrasi produk dan jasa aplikasi telematika;

e. Melaksanakan cross sertifikasi, kerjasama standardisasi dan audit aplikasi telematika;

f. Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana standardisasi, sertifikasi dan audit aplikasi telematika;

g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengembangan, penerapan telematika dan standardisasi serta audit aplikasi telematika;


(32)

2.1.3.3Logo Provinsi Jabar

Gambar 2.3 Logo provinsi Jabar

Secara keseluruhan merupakan sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat.Kemudian di tengahnya ada gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.

2.1.3.4 Keterangan Logo

Dari gambar diatas dapat dijelaskan makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo tersebut, ialah :

Gemah Ripah Repeh Rapih, merupakan pepatah lama Sunda yang bermaksud menyatakan bahwa Jawa Barat adalah daerah yang kaya raya yang didiami oleh banyak penduduk yang rukun dan damai;

Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai yang banyak dipakai oleh para laskar kerajaan zaman dahulu;

Kujang merupakan alat serba guna yang dikenal pada hampir setiap rumah tangga Sunda dan apabila perlu dapat juga digunakan sebagai alat penjaga diri dan lima lubang


(33)

pada kujang tersebut melambangkan lima sila pada dasar negara Pancasila;

Padi merupakan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan pangan dan jumlah padi 17 menggambarkan hari tanggal 17 dari bulan Proklamasi;

. Kapas melambangkan sandang dan jumlah kapas 8 buah menyatakan bulan ke-8 dari tahun Proklamas;

Gunung, adalah lambang yang menunjukan bagian terbesar dari Jawa Barat berupa daerah pegunungan;

Sungai dan Terusan melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di Jawa Barat; Sawah dan Perkebunan; menyatakan luasnya lahan persawahan dan perkebunan (dibagian selatan dan tengah) di Jawa Barat; Dam, Saluran Air dan Bendungan kegiatan dibidang irigasi merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris.

2.1.4.1 Arti Warna Logo

Selain arti dari bentuk logo terdapat pula berbagai warna, yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna tersebut memiliki arti khusus yang dapat dijelaskan sebagai berikut:


(34)

a. Warna hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat.

b. Warna kuning melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. c. Warna hitam melambangkan keteguhan dan keabadian.

d. Warna Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. e. Warna merah melambangkan keberanian.

f. Warna putih melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran 2.2. Landasan teori

2.2.1 Pengertian sistem informasi

Ada beragam definisi sistem informasi, diantaranya adalah:

a. Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

b. Bodnar dan Hopwood (1993) sistem informasi adalah kumpulan perangkar keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. c. Hall (2001), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur

formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

d. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999) sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan,menganalisis, dan menyebarkan informasiuntuk tujuan yang spesifik.

e. Wilkinson (1992), sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk


(35)

mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

2.2.2 Elemen sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : 1. Tujuan

Tujuan utama dari sistem informasi adalah:

a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen, b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.

2. Masukan

Masukan sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Pada sistem informasi,masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi, serta instruksi.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna.

4. Keluaran

Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan.Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.


(36)

5. Mekanisme pengendalian

Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik.

6. Umpan balik

Umpan balik digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

2.2.3 Klasifikasi sistem

2.2.3.1sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep.Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.

2.2.3.2sistem deterministik dan Probabilistik

Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat.Sistem probabilistic adalah sistem yang tak dapat diramalkan dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas.

2.2.3.3sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan denga lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan.

2.2.3.4sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam.Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.


(37)

2.2.3.5sistem sederhana dan sistem kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misaknya otak manusia). 2.2.4 Unified Modeling Language (UML)

2.2.4.1 Definisi Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah beberapa definisi dari Unified Modeling Language

(UML)

- (Hend, 2006) UML adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak.

- (Adi Nugroho, 2005) UML adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek orientasi.

2.2.4.2 Langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Afif Amrullah:2002). “Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian


(38)

perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints

dan catatan-catatan lain.

3. Buatlahdeployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkanuse case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan

atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain. 9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah

component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalusdeployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan

requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.


(39)

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b. Pendekatankomponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya.

Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. 13. Perangkat lunak siap dibuat.

2.2.4.3 Fokus Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (uml

menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML)bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping)

langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language

(UML)dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan(mapping) Unified Modeling Language (UML)bersifat dua arah yaitu :


(40)

a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.

b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML)hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

2.2.4.4 Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML) Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML)menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu: a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML).Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen

yang bersifat fisik maupun konseptual. b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.


(41)

c. Groupingthings

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language

(UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan

penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language

(UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language

(UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language

(UML),yaitu :

a. Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.


(42)

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. 3. Diagram

Ada 5 (empat) macam diagram dalam Unified Modeling Language

(UML), yaitu :

a. Use Case Diagram

Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

c. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.


(43)

d. State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

e. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

2.2.5 Database

Beberapa pengertian dari database adalah sebagai berikut:

 Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.  Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan

disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

 Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.

 Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan olehpara pengguna.


(44)

2.2.7.1 Asal Mula Istilah Database

Istilah “database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal yang di luar bidang elektronika, artikel mengenai database komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

2.2.7.2 Konsep Dasar Database

Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.

2.2.7.3 Perangkat Untuk Membuat Database

Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa disebut dengan software (perangkat lunak).Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) database disebut Database Management System (DBMS) atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti “Sistem Manajemen Basis Data”.


(45)

DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational Database Management System (RDBMS) dan Overview of Database Management System (ODBMS).RDBMS meliputi Interface Drivers, SQL Engine, Transaction Engine, Relational Engine, dan Storage Engine. Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers,Query Engine, Transaction Engine, dan Storage Engine.

Sedangkan level dari softwarenya sendiri, terdapat dua level software yang memungkinkan untuk membuat sebuah database antara lain :

High Level Software dan Low Level Software. Yang termasuk di dalam High Level Software, antara lain Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual FoxPro, Arago, Force, Recital, dbFast, dbXL,Quicksilver, Clipper, FlagShip, Harbour, Visual dBase, dan Lotus Smart Suite Approach. Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level Software antara lainBtrieve dan Tsunami Record Manager.

Tipe Database

Terdapat 12 tipe database, antara lain Operational database, Analyticaldatabase, Data warehouse, Distributed database, End-user database, External data base, Hypermedia databases on the web, Navigational database, In-memory data bases, Document-oriented databases, Real-time databases, dan Relational Database.

2.2.6 Borland Delphi7

Borland Delphi adalah sebuah alat pengenbangan aplikasi-aplikasi untuk sistem operasi Microsoft Windows.Delphi merupakan bahasa pemograman pertama yang memecahkan batasan antara bahasa tingkat tinggi.Delphi dapat


(46)

menangani pembuatan aplikasi sederhana sampai aplikasi yang berbasis client/server atau jaringan, Delphi dapat dimanfaatkan untuk membuat aplikasi yang berbasis text, grafik, angka, database maupun web.

Kelebihan menggunakan Borland Delphi

- Delphi mendukung Pemrograman Berorientasi Objek - Pengembangan aplikasi secara cepat

- Menggunakan bahasa tingkat tinggi

- Hasil dari proses kompilasi berupa sebuah file yang dapat dieksekusi sehingga mempermudah dalam pendistribusian program dan mengurangi banyaknya file pendukung.

Jenis-jenis variabel

- Variabel global adalah variable yang dapat dikenali oleh seluruh program, nilai data yang tersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berjalan.

- Variabel local adalah variabel yang hanya dikenali oleh satu bagian program saja.Nilai data yang tersimpan didalamnya hanya hidup selama bagian program tersebut dijalankan.

- Operator didalam bahasa pemrograman bisa diartikan sebagai symbol yang digunakan untuk melakukan suatu operasi terhadap nilai data.Symbol operator dapat berupa karakter ataupun kata khusus.


(47)

Gambar 2.4 Operasi Aritmetika

Gambar 2.6 Operator perbandingan

Gambar 2.7 Operator logika 2.2.7 Wampserver

WampServer atau wamp adalah sebuah aplikasi yang dapat menjadikan komputer pemakai menjadi sebuah server. Kegunaan wamp ini untuk


(48)

membuat jaringan lokal sendiri dalam artian pemakai dapat membuat website secara offline untuk masa coba-coba di komputer sendiri. Kelebihan wamp, yaitu praktis dan tidak perlu banyak melakukan setting.

Gambar 2.8 wampserver 2.2.8 MySQL

MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau RDBMS), seperti halnya ORACLE, Postgresql, MS SQL, dan sebagainya.MySQL AB menyebut produknya sebagai database open source terpopuler di dunia. Berdasarkan riset dinyatakan bahwa bahwa di platform Web, dan baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer. Puluhan hingga ratusan ribu situs mengandalkan MySQL bekerja siang malam memompa data bagi para pengunjungnya.

Keunggulan MySQL

Pertama, MySQL tersedia di berbagai platform Linux dan berbagai varian Unix. Sesuatu yang tidak dimiliki Access, misalnya padahal Access amat popular


(49)

di platform Windows. Banyak server Web berbasiskan Unix, ini menjadikan Access otomatis tidak dapat dipakai karena ia pun tidak memiliki kemampuan

client-server/networking.

Kedua, fitur-fitur yang dimiliki MySQL memang yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. Misalnya, klausa LIMIT SQL-nya, praktis untuk melakukan paging. Atau jenis indeks field FULLTEXT, untuk full text searching. Atau sebutlah kekayaaan fungsi-fungsi builtinnya, mulai dari memformat dan memanipulasi tanggal, mengolah string, regex, enkripsi dan hashing. Yang terakhir misalnya, praktis untuk melakukan penyimpanan password anggota situs.

Ketiga, MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah. Soal kecepatan melakukan transaksi atau kinerja di kondisi load tinggi mungkin bisa diperdebatkan dengan berbagai benchmark berbeda, tapi kalau soal yang satu ini MySQL-lah juaranya. Karakteristik ini membuat MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI, di mana di setiap request skrip akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi.

PHP & MySQL adalah sebuah pasangan yang sangat cocok dan dapat berjalan di hamper semua sistem operasi dan web server yang ada. Alasan lain mengapa memilih PHP &MySQL adalah karena perkembangannya yang sangat cepat apalagi PHP & MySQL adalah bahasa pemprogaman yang bersifat open source, setiap waktu selalu munculfungsi-fungsi tambahan yang dapat meningkatkan performa keduanya.

2.2.9 PHP MyAdmin

Pengelolaan database dengan MYSQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu.


(50)

Jika ingin membuat database, pengguna harus mengetikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat database. Tetapi hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena pengguna harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu.

Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola

database dalam MySQL, salah satunya adalah PHPMyAdmin. Dengan PHPMyAdmin pengguna dapat membuat tabel, mengisi data dan lain-lain dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya. Untuk mengaktifkan PHPMyAdmin

langkah-langkahnya adalah : yang pertama setelah meng-install XAMPP, pengguna harus mengaktifkan web serverAPACHE dan MySQL dari control panel

XAMPP. Yang kedua, jalankan di browser yang ada (IE, Mozilla Firefox atau

Opera) lalu ketikkan alamat web berikut : http://localhost/PHPmyadmin/ pada address bar lalu tekan Enter. Langkah ketiga apabila telah nampak interface

(tampilan antar muka) PHPMyAdmin pengguna bisa memulainya dengan mengetikkan nama database, nama tabel dan seterusnya.


(51)

35 BAB III PEMBAHASAN

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.Tujuan utama analisis sistem adalah menemukan kelemahan dari sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

3.1.1.Analisis Masalah

Analisis permasalahan merupakan sebuah asumsi dari permasalahan yang akan diuraikan dalam prosedur-prosedur pengolahan data perpustakaan di DISKOMINFO Jabar. Analisis permasalahan dari prosedur yang ada, yaitu:

a) Tidak adanya perpustakaan untuk menunjang kerja pegawai dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

b) Tidak adanya database dalam penyimpanan data buku, sehingga sulit dalam hal pencarian data buku dan anggaran tahunan.

c) Banyaknya buku-buku yang letaknya berantakan.

Sistem Pengolahan data buku perpustakaan saat ini data dikatakan masih sangat kurang efektif dan efisien, untuk itu diusulkan pembangunan aplikasi database perpustakaan dengan mengacu pada dokumen manual yang sedang berjalan.


(52)

3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan


(53)

prosedur yang sedang berjalan diartikan sebagai prosedur yang sedang dipakai, sedangkan analisis prosedur yang sedang berjalan diartikan sebagai cara untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh prosedur, seperti mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional dari prosedur sehingga dapat diketahui apa saja kebutuhan-kebutuhan pemakai yang belum terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan tersebut.

Tujuan dari analisa prosedur untuk menentukan bentuk dari rancangan prosedur yang akan diterapkan. Analisa tersebut juga dapat menentukan langkah-langkah perancangan yang akan dibuat sehingga rancangan prosedur sesuai dengan kebutuhan pemakai dan prosedur mempunyai unjuk kerja yang efisien dan efektif, dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

3.1.2.Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun. Adapun kebutuhan nonfungsional untuk menjalankan aplikasi pengolahan surat-menyurat meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan pengguna yang akan memakai aplikas. Analisis kebutuhan nonfungsional bertujuan agar aplikasi yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

3.1.3.1Analisis Perangkat keras

Perangkat keras yang digunakan adalah adanya satu Perangkat PC , monitor, mouse dan keyboard untuk menunjang akses antarmuka komputer dengan manusia. Selain itu harus adanya jaringan internet biasanya berupa rooter atau modem.


(54)

Perangkat keras yang diperlukan untuk mengimplementasikan perangkat lunak dari Aplikasi Inventaris berbasis desktop di Dinas Komunikasi dan Informatika akan dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Perangkat keras yang digunakan

3.1.3.2 Analisis perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk Aplikasi database Perpustakaan berbasis web dan desktop di Dinas Komunikasi dan Informatika adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Perangkat Lunak yang digunakan

PerangkatLunak Keterangan

SistemOperasi Windows 7 ,Windows XP BahasaPemograman Delpi

Web Server WAMP

Database Server MySQL

Perangkat Keterangan

Processor Kecepatan 1 GHz

RAM 1 GB

Harddisk 256 Gb

Monitor Resolusi 1024 x 768

VGA 256 Mb

Lan Card 10/100 Mbps


(55)

3.1.3.3Analisis Pengguna

Suatu aplikasi dapat berjalan dengan optimal jika pengguna memiliki pengetahuan atau pengalaman akan teknologi. Berikut adalah tabel karakteristik pengguna:

Tabel 3.3 Karakteristik pengguna Pengguna Tanggung

jawab

Hak akses Tingkat pendidikan

Tingkat keterampilan Pustakawan Mengolah

sistem Informasi perpustakaan

Mengolah semua data yang dibutuhkan Minimal D3 Bisa mengoperasikan komputer

3.1.3.4Analisis Basis Data 3.1.3.4.1 Diagram Use case


(56)

Gambar3.3 Diagram Use case Anggota 3.1.3.4.2 Diagram Activity


(57)

Gambar3.5 Diagram activity pengembalian buku 3.2 Perancangan sistem

Perancangan sistem adalah suatu gambaran sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk user,admin, dan semua yang berhubungan dengan perancangan ini. Perancangan perangkat lunak ini dibuat berdasarkan masukan dari hasil analisa untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada tahap analisa.

Perancangan sistem secara umum bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai sistem yang baru dan juga merupakan persiapan dari rancangan terperinci dengan mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi. Pada tahap perancangan ini diperlukan pendeskripsian yang meliputi perancangan. Pada tahap perancangan ini akan dijelaskan mengenai perancangan pada struktur data yang digunakan, perancangan arsitektur program yang akan dibuat, perancangan antarmuka dan perancangan procedural.


(58)

3.2.1 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan perancangan sebuah database pada dasarnya melibatkan enam tahap yang bersifat berulang yaitu perencanaan, analisis, perancangan, pemrograman, implementasi, dan penggunaan. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi dalam merancang sebuah database yaitu:

Tabel 3.4 perancangan basis data Anggota nama, kode anggota, alamat, no telp

Peminjaman Kode pinjam, kode anggota, kode buku, tanggal pinjam, tanggal kembali, jumlah pinjam

Pengembalian Kode kembali, kode pinjam, terlambat, denda

buku Kode buku, judul, kategori, pengarang, penerbit, tahun terbit, jumlah buku.

3.2.1.1 Diagram relasi


(59)

3.2.1.2 Struktur tabel

Struktur table menggambarkan detail tabel yang berisi field, tipe data, panjang data, dan keterangan lainnya. Tabel yang terdapat pada aplikasi pengolahan data perpustakaan di DISKOMINFO adalah table anggota, table peminjaman, table pengembalian, table buku. Berikut deskripsi dari tabel-tabel tersebut:

1. Tabel Anggota

Tabel 3.5 struktur tabel anggota

Nama field Tipe data Panjang Null Kunci

nama_anggota Varchar 25 - primary key

kode_anggota Varchar 3 - -

Alamat Varchar 50 - -

no_telp Varchar 20 - -

2. Tabel peminjaman

Tabel3.6 struktur tabel peminjaman

Nama field Tipe data Panjang Null Kunci

kode_pinjam Integer 3 - primary key

kode_anggota Varchar 3 - -

kode_buku Varchar 4 - -

tanggal_pinjam Date/time - - - tanggal_kembali Date/time - - -


(60)

3. Tabel pengembalian

Tabel3.7 struktur tabel pengembalian

Nama field Tipe data Panjang Null Kunci

kode_kembali Varchar 4 - primary key

kode_pinjam Varchar 4 - -

Terlambat Varchar 6 - -

Denda Varchar 10 - -

4. Tabel buku

Tabel3.8 struktur tabel buku

Nama field Tipe data Panjang Null Kunci

kode_buku Integer 3 - primary key

Judul Varchar 20 - -

Kategori Varchar 25 - -

Pengarang Varchar 15 - -

Penerbit Varchar 20 - -

tahun_terbit Varchar 4 - -


(61)

3.2.2 Perancangan struktur Menu

Dalam perancangan program ini menggunakan menu yang mengintegrasikan semua bagian dalam program, adapun tampilannya seperti berikut:

Gambar 3.7 Perancangan struktur menu 3.2.3 Perancangan Antarmuka

Program dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari instruksi-instruksi atau perintah-perintah terperinci yang sudah disiapkan oleh komputer sehingga dapat melakukan fungsi sesuai dengan yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk mempermudah dalam pencarian data buku.

3.2.4 Perancangan Input

Input dibutuhkan oleh program aplikasi ini berupa inputan pengolahan data perpustakaan. Data yang telah dimasukkan kedalam dokumen dijadikan input


(62)

program aplikasi dengan menggunakan alat masukan keyboard sebagai pengolahannya.

3.2.4.1 perancangan input tampilan utama

Gambar 3.8 perancangan antarmuka desktop perpustakaan 3.2.4.2 Perancangan masukan anggota

Gambar 3.9 perancangan masukan anggota

Klik anggota ke T02 Klik buku ke T03 Klik peminjaman ke T04

Klik pengembalian ke T05

PERPUSTAKAAN DISKOMINFO JABAR

Anggota

Keluar

Peminjaman Pengembalian Buku

Klik simpan ke T06 Klik batal ke T01 Pengisian Data Anggota

Kode anggota

Nama

Alamat

Telepon

Simpan Batal

T01


(63)

3.2.4.3Perancangan masukan Buku

Gambar 3.10 perancangan masukan buku 3.2.4.4Perancangan Masukan Peminjaman

Gambar 3.11 perancangan masukan peminjaman buku Klik simpan ke T07 Klik batal ke T01 Pengisian Data Buku

Kode buku Judul Kategori Pengarang Penerbit Tahun terbit Jumlah buku Batal Simpan

Klik simpan ke T08 Klik batal ke T01 PENGISIAN DATA PEMINJAMAN

Kode pinjam Kode anggota Kode buku Tanggal pinjam Tanggal kembali Jumlah pinjam Batal Simpan T03 T04


(64)

3.2.4.5Perancangan Masukan Pengembalian

Gambar 3.12 perancangan masukan pengembalian buku 3.2.5 Perancangan Output

Perancangan output adalah produk sistem dari sistem informasi yang dihasilkan dari input pengolahan data oleh sistem output atau informasi yang dihasilkan sistem print out kedalam bentuk kertas yang berguna dan memberikan nilai tambah bagi pengguna informasi tersebut.

3.2.5.1 perancangan keluaran anggota

Gambar 3.13 perancangan keluaran anggota

Klik simpan ke T09 Klik batal ke T01 PENGISIAN DATA PENGEMBALIAN

Kode kembali

Kode pinjam

Terlambat

Denda

Batal Simpan


(65)

3.2.5.2 perancangan keluaran buku

Gambar 3.14 perancangan keluaran buku

3.2.5.3 perancangan keluaran peminjaman


(66)

3.2.5.4 perancangan keluaran pengembalian


(67)

3.2.6 Jaringan semantik


(68)

3.3. Implementasi dan Pembahasan 3.3.1.Implementasi

Implementasi sistem merupakan kelanjutan dari perancangan sistem.Setiap langkah yang dibuat adalah urutan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang dirancang.

Hasil dari implementasi ini adalah suatu sistem yang dapat berjalan dengan baik.Langkah-langkah implementasi ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap tes dan modifikasi

Pada tahap ini kita menguji secara kesuluruhan dari program yang kita buat, sehingga bila terdapat kesalahan dapat dilakukan perubahan atau perbaikan dari program tersebut.

2. Tahap pelatihan

Pada tahap ini user akan mengoperasikan sistem yang dapat mengerti dan memahami serta mempunyai pengetahuan yang cukup untuk perawatan sistem tersebut.

3. Tahap evaluasi

Tahap ini digunakan sejalan dengan modifikasi sistem, jadi jika terdapat kesalahan maka sistem dapat dengan segera diperbaiki, hal ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran dari sistem tersebut.

3.3.1.1Batasan implementasi

Dalam mengimplementasikan perangkat lunak aplikasi ada beberapa hal yang menjadi batasan, yaitu


(69)

1. Tidak semua kebutuhan sistem informasi perpustakaan dikerjakan, hanya sistem yang mendukung.

2. Database yang digunakan dalam aplikasi menggunakan MySQL 3. Fasilitas yang digunakan hanya khusus untuk admin saja. 3.3.1.2Implementasi Perangkat Lunak

Implementasi perangkat lunak yang dipakai :

1. Paket Wamp yang terdiri dari PHP 5. Mysql, Apache Web Server yang semuanya dijalankan di komputer lokal

2. Delpi 7, sebagai text editor pembangunan program. 3. Sistem Operasi Microsoft Windows XP professional SP2. 3.3.1.3Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan berdasarkan kebutuhan Minimal: A.Spesifikasi Hardware untuk server

1. Processor : Intel Pentium IV atau yang sekelasnya 2. Memori (RAM) : minimal 512 MB

3. Monitor : Resolusi 1024 X 768 4. Hard disk : minimal 60 GB

5. Printer sebagai alat untuk mencetak Laporan

6. Mouse, Keyboard dan Monitor sebagai peralatan antarmuka. B.Spesifikasi Hardware untuk client

1. Processor : Intel Pentium atau yang sekelasnya yang mendukung internet.

2. Memori (RAM) : minimal 64 MB 3. Monitor : Resolusi 1024 X 768


(70)

4. Hard disk : minimal 20 GB

5. Mouse, Keyboard dan Monitor sebagai peralatan antarmuka. 3.3.1.4Implementasi Basis Data

Gambar 3.18 Implementasi Basis Data admin


(71)

Gambar 3.20 Implementasi Basis Data buku

Gambar 3.21 Implementasi Basis Data peminjaman


(72)

3.3.1.5Implementasi Antarmuka

Implemenatasi antarmuka merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Bagian ini merupakan suatu gambaran interaksi antara user dengan komputer.

Gambar 3.23 menu utama perpustakaan 3.3.1.5.1 Implementasi pada bagian Administrator

Terdapat berbagai fasilitas atau menu yang dapat digunakan oleh administrator untuk mengatur program, untuk masuk kesini harus login

administrator terlebih dahulu

1. Halaman menu administrator Halaman utama pada menu administrator, untuk masuk kesini harus login administrator terlebih dahulu.


(73)

3.3.1.5.1.1 Proses manajemen Data Anggota

Gambar 3.24 Data Anggota


(74)

Gambar 3.26 pengisian data anggota


(75)

Gambar 3.28 laporan data anggota 3.1.1.5.1.2 Proses Manajemen Data Buku


(76)

Gambar 3.30 pengisian data buku


(77)

Gambar 3.32 laporan data buku 3.1.1.5.1.3 Manajemen Proses peminjaman


(78)

Gambar 3.34 data peminjaman


(79)

Gambar 3.36 laporan data peminjaman 3.1.1.5.1.4 Manajemen Pengembalian Buku


(80)

Gambar 3.38 pengisian data pengembalian


(81)

3.1.1.6Implementasi Instalasi Program

Implementasi instalasi program merupakan aspek awal untuk menjelaskan bagaimana perancangan aplikasi dapat dijalankan secara utuh didalam sistem komputer. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan proses instalasi program agar berjalan pada kondisi offline.

1. Pastikan sudah memiliki software Delpi 7 danWamp untuk servernya. 2. Lakukan konfigurasi Software Delpi 7 danWamp (wamp-control.exe),

dengan mengaktifkan Apache dan MySQL

3. Konfigurasi database yang ada pada PhpMyAdmin, dengan menuju link, http://localhost/phpmyadmin/

4. Konfigurasi penyimpanan file data web secara offline, dengan menyimpan file database pada folder htdocs

5. Konfigurasi Koneksi Database, pastikan file database yang ada pada folder library dengan nama data koneksinya adalah inc.koneksi.php, harus memiliki sintak database yang sama.

3.1.1.7Penggunaan Program

Untuk menggunakan program dari perancangan Desktop ini, dilakukan dengan menggunakan server offline yang disediakan software Wamp, dengan sebelumnya harus mengaktifkan beberapa data, kemudian masuk kedalam Delphi 7, dan membuka file data perpustakaan. Kemudian run file.masuk ketampilan awal.


(82)

3.3.2.Pengujian

Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

3.3.2.1Rencana Pengujian

Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat.

Pengujian Pembangunan Aplikasi Perpustakaan Diskominfo ini menggunakan data uji berupa sebuah data masukan dari anggota dan administrator pada program aplikasi yang telah dibuat. Berikut ini adalah rencana pengujian sistem aplikasi Desktop :


(83)

Item Pengujian Deskripsi Jenis Pengujian

Manajemen

Anggota

Proses tambah anggota dan hapus

anggota yang kemudian disimpan kedalam databse

Black Box

Manajemen Data Buku

Proses tambah, edit, hapus data Buku dan disimpan kedalam databse

Black Box

Manajemen peminjaman

Proses edit dan hapus data Peminjam buku kemudian disimpan kedalam

database untuk ditampilkan kehalaman laporan peminjaman

Black Box

Manajemen Pengembalian

Proses masukan dan pengeluaran data pengembalian buku, adanya denda atau tidak kemudian disimpan kedalam

database untuk ditampilkan kehalaman laporan pengembalian


(84)

3.3.2.2 Pengujian Alpha

Berdasarkan rencana pengujian yang telah disusun, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut:

3.3.2.2.1 Proses Log in admin

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan : Masukan user name dan password

Yang

diharapkan:

Masuk fasilitas menu utama dan pengeditan

Pengamatan : Sistem akan memungkinkannya akses fasilitas admin Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

3.3.2.2.2 Proses Manajemen Data Anggota Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan :

Proses Tambah Anggota dan Proses hapus data

anggota

Yang diharapkan: Menampilkan data anggota telah bertambah

Menampilkan data anggota yang telah dihapus sudah tidak ada

Pengamatan :

Data Anggota baru disimpan kedalam database


(85)

Sistem menghapus data anggota dari database

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan :

Data inputan kosong atau invalid pada proses tambah anggota

Yang diharapkan: Akan muncul pesan error windows

Pengamatan :

Sistem akan terus munculkan pesan error selama

input masih invalid

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

3.3.2.2.3 Proses Manajemen Data Buku Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan :

Proses Tambah Buku dan Proses hapus data

Buku

Yang diharapkan: Menampilkan data Buku telah bertambah

Menampilkan data Buku yang telah dihapus sudah tidak ada

Pengamatan :

Data Buku baru disimpan kedalam database

oleh sistem


(86)

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan :

Data inputan kosong atau invalid pada proses tambah Buku

Yang diharapkan: Akan muncul pesan error windows

Pengamatan :

Sistem akan terus munculkan pesan error selama input masih invalid

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

3.3.2.2.4 Proses Manajemen Data Peminjaman Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan :

Proses Tambah Peminjaman dan Proses hapus data

peminjaman

Yang diharapkan: Menampilkan data peminjaman telah bertambah

Menampilkan data peminjaman yang telah dihapus sudah tidak ada

Pengamatan :

Data peminjaman baru disimpan kedalam database oleh sistem

Sistem menghapus data peminjaman dari database


(87)

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan :

Data beberapa inputan kosong atau invalid pada proses tambah peminjaman

Yang diharapkan: Akan muncul pesan error windows

Pengamatan :

Sistem akan terus munculkan pesan error selama input

masih invalid

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

3.3.2.2.5 Proses Manajemen Data Pengembalian Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan :

Proses Tambah Pengembalian dan Proses hapus data Pengembalian

Yang

diharapkan:

Menampilkan data Pengembalian telah bertambah

Menampilkan data Pengembalian yang telah dihapus sudah tidak ada

Pengamatan :

Data Pengembalian baru disimpan kedalam database oleh sistem

Sistem menghapus data Pengembalian dari database

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak


(88)

Data Masukan :

Data beberapa inputan kosong atau invalid pada proses tambah Pengembalian

Yang

diharapkan:

Akan muncul pesan error windows

Pengamatan :

Sistem akan terus munculkan pesan error selama input

masih invalid

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak 3.3.2.3Pengujian Beta

3.3.2.3.1 Skenario Pengujian Beta

Pengujian beta dilakukan supaya dapat mengetahui sejauh mana aplikasi yang dibuat dapat menjadi alternatif penyelesaian permasalahan yang ada.

Tabel 3.9 tabel kuisioner

No Point yang diteliti Rumus presentase Skala penilaian 1 Aplikasi ini mudah untuk dipelajari? Y = P/Q * 100%

Keterangan: P=Banyaknya

jawaban responden tiap soal.

Q=Jumlah responden Y = Nilai

prosentase SS=Sangat Setuju S=Setuju BS=Biasa Saja KS=Kurang Setuju TS=Tidak Setuju 2 Tampilan aplikasi ini menarik?

3 Aplikasi ini membantu proses pendataan buku?

4 Aplikasi ini mempermudah penambahan data buku? 5 Aplikasi ini mempermudah

pendataan anggota? 6 Aplikasi ini mempemudah

penambahan data buku? 7 Aplikasi ini mempermudah


(89)

8 Aplikasi ini mempermudah penambahan data peminjaman? 9 Aplikasi ini mempermudah

pendataan data pengembalian? 10 Aplikasi ini mempermudah

penambahan data pengembalian? 11 Aplikasi ini mempermudah

pustakawan?

12 Aplikasii ini mempermudah penyimpanan data buku?

Kuisioner diajukan kepada 10 orang. Berikut hasis presentasi masing masing jawaban yang sudah dihitung nilainya dengan menggunakan rumus: Y = P/Q * 100%

Tabel 3.10 Hasil kuisioner

No Pertanyaan SS S BS KS TS

1 Aplikasi ini mudah untuk dipelajari?

4 (40%)

6 (60%) 2 Tampilan aplikasi ini menarik? 6

(60%) 4 (40%) 3 Aplikasi ini membantu proses

pendataan buku? 3 (30%) 5 (50%) 2 (20%) 4 Aplikasi ini mempermudah

penambahan data buku?

2 (20%) 6 (60%) 2 (20%) 5 Aplikasi ini mempermudah

pendataan anggota? 4 (40%) 4 (40%) 2 (20%) 6 Aplikasi ini mempemudah

penambahan data buku?

1 (10%) 5 (50%) 4 (50%) 7 Aplikasi ini mempermudah

pendataan data peminjaman?

4 (40%) 1 (10%) 5 (50%) 8 Aplikasi ini mempermudah 3 3 4


(90)

penambahan data peminjaman? (30%) (30%) (40%) 9 Aplikasi ini mempermudah

pendataan data pengembalian? 2 (20%) 3 (30%) 5 (50%) 10 Aplikasi ini mempermudah

penambahan data pengembalian? 3 (30%) 2 (20%) 2 (20%) 3 (30%) 11 Aplikasi ini mempermudah

pustakawan? 2 (20%) 5 (50%) 3 (30%) 12 Aplikasi ini mempermudah

penyimpanan data buku?

2 (20%) 4 (40%) 3 (30%) 1 (10%) 3.3.2.4 Kesimpulan dan Hasil

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh penulis,maka didapat kesimpulan dari hasil pengisian kuisioner bahwa aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh sebuah instansi dalam melakukan pengolahan data perpustakaan.


(91)

75 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sedang berjalan dan rancangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem informasi yang telah dibangun, diharapkan para pengguna dapat memanfaatkan sistem ini sebagai layanan penunjang kerja karyawan maupun publik.

2. Bahwa komputerisasi sangatdiperlukan dalam pengolahan data perpustakaan di Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar yang sebelumnya dilakukan secara manual.

3. Dengan adanya program aplikasi ini semua data perpustakaan dapat diolah dengan cepat dan lebih efisien dalam pencarian.

5.2 Saran

Beberapa saran yang diberikan terkait dengan program aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan program aplikasi pengolahan data perpustakaan ini sebaiknya dilakukan oleh operator yang sudah terbiasa dengan komputer dan juga setidaknya mengerti cara penginputandata perpustakaan.

2. Program aplikasi pengolahan data perpustakaan ini dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dengan menggunakan fasilitas dan sarana yang memiliki kemampuan yang lebih baik.


(1)

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan :

Data inputan kosong atau invalid pada proses tambah Buku

Yang diharapkan: Akan muncul pesan error windows

Pengamatan :

Sistem akan terus munculkan pesan error selama input masih invalid

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

3.3.2.2.4 Proses Manajemen Data Peminjaman Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan :

Proses Tambah Peminjaman dan Proses hapus data peminjaman

Yang diharapkan: Menampilkan data peminjaman telah bertambah

Menampilkan data peminjaman yang telah dihapus sudah tidak ada

Pengamatan :

Data peminjaman baru disimpan kedalam database oleh sistem

Sistem menghapus data peminjaman dari database


(2)

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan :

Data beberapa inputan kosong atau invalid pada proses tambah peminjaman

Yang diharapkan: Akan muncul pesan error windows

Pengamatan :

Sistem akan terus munculkan pesan error selama input masih invalid

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak

3.3.2.2.5 Proses Manajemen Data Pengembalian Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan :

Proses Tambah Pengembalian dan Proses hapus data Pengembalian

Yang

diharapkan:

Menampilkan data Pengembalian telah bertambah

Menampilkan data Pengembalian yang telah dihapus sudah tidak ada

Pengamatan :

Data Pengembalian baru disimpan kedalam database oleh sistem

Sistem menghapus data Pengembalian dari database

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak


(3)

Data Masukan :

Data beberapa inputan kosong atau invalid pada proses tambah Pengembalian

Yang

diharapkan:

Akan muncul pesan error windows

Pengamatan :

Sistem akan terus munculkan pesan error selama input masih invalid

Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak 3.3.2.3Pengujian Beta

3.3.2.3.1 Skenario Pengujian Beta

Pengujian beta dilakukan supaya dapat mengetahui sejauh mana aplikasi yang dibuat dapat menjadi alternatif penyelesaian permasalahan yang ada.

Tabel 3.9 tabel kuisioner

No Point yang diteliti Rumus presentase Skala penilaian 1 Aplikasi ini mudah untuk dipelajari? Y = P/Q * 100%

Keterangan: P=Banyaknya

jawaban responden tiap soal.

Q=Jumlah responden Y = Nilai

prosentase

SS=Sangat Setuju S=Setuju

BS=Biasa Saja KS=Kurang Setuju TS=Tidak Setuju 2 Tampilan aplikasi ini menarik?

3 Aplikasi ini membantu proses pendataan buku?

4 Aplikasi ini mempermudah penambahan data buku? 5 Aplikasi ini mempermudah

pendataan anggota? 6 Aplikasi ini mempemudah

penambahan data buku? 7 Aplikasi ini mempermudah


(4)

8 Aplikasi ini mempermudah penambahan data peminjaman? 9 Aplikasi ini mempermudah

pendataan data pengembalian? 10 Aplikasi ini mempermudah

penambahan data pengembalian? 11 Aplikasi ini mempermudah

pustakawan?

12 Aplikasii ini mempermudah penyimpanan data buku?

Kuisioner diajukan kepada 10 orang. Berikut hasis presentasi masing masing jawaban yang sudah dihitung nilainya dengan menggunakan rumus: Y = P/Q * 100%

Tabel 3.10 Hasil kuisioner

No Pertanyaan SS S BS KS TS

1 Aplikasi ini mudah untuk dipelajari?

4 (40%)

6 (60%) 2 Tampilan aplikasi ini menarik? 6

(60%) 4 (40%) 3 Aplikasi ini membantu proses

pendataan buku? 3 (30%) 5 (50%) 2 (20%) 4 Aplikasi ini mempermudah

penambahan data buku?

2 (20%) 6 (60%) 2 (20%) 5 Aplikasi ini mempermudah

pendataan anggota? 4 (40%) 4 (40%) 2 (20%) 6 Aplikasi ini mempemudah

penambahan data buku?

1 (10%) 5 (50%) 4 (50%) 7 Aplikasi ini mempermudah

pendataan data peminjaman?

4 (40%) 1 (10%) 5 (50%) 8 Aplikasi ini mempermudah 3 3 4


(5)

penambahan data peminjaman? (30%) (30%) (40%) 9 Aplikasi ini mempermudah

pendataan data pengembalian? 2 (20%)

3 (30%)

5 (50%) 10 Aplikasi ini mempermudah

penambahan data pengembalian? 3 (30%)

2 (20%)

2 (20%)

3 (30%) 11 Aplikasi ini mempermudah

pustakawan?

2 (20%)

5 (50%)

3 (30%) 12 Aplikasi ini mempermudah

penyimpanan data buku?

2 (20%)

4 (40%)

3 (30%)

1 (10%) 3.3.2.4 Kesimpulan dan Hasil

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh penulis,maka didapat kesimpulan dari hasil pengisian kuisioner bahwa aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh sebuah instansi dalam melakukan pengolahan data perpustakaan.


(6)

75 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sedang berjalan dan rancangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem informasi yang telah dibangun, diharapkan para pengguna dapat memanfaatkan sistem ini sebagai layanan penunjang kerja karyawan maupun publik.

2. Bahwa komputerisasi sangatdiperlukan dalam pengolahan data perpustakaan di Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar yang sebelumnya dilakukan secara manual.

3. Dengan adanya program aplikasi ini semua data perpustakaan dapat diolah dengan cepat dan lebih efisien dalam pencarian.

5.2 Saran

Beberapa saran yang diberikan terkait dengan program aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan program aplikasi pengolahan data perpustakaan ini sebaiknya dilakukan oleh operator yang sudah terbiasa dengan komputer dan juga setidaknya mengerti cara penginputandata perpustakaan.

2. Program aplikasi pengolahan data perpustakaan ini dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dengan menggunakan fasilitas dan sarana yang memiliki kemampuan yang lebih baik.