Analisis Tipologi Kabupaten dan Kecamatan di Propinsi Jawa Barat Berdasarkan Data Podes 1986
-4-"s.2
&V"J
"$2
ANALISIS TlPOLOGl KABUPATEN
DAN KECAMATAIU Dl PROPlNSi JAWA BARAB
BERDASARKAN DATA POBES 1986
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1990
RINCKASAN
BUD1
SUSETYO.
Kecamatan
Tipologi
di Propinsi Jawa Barat
1986
Podes
Analisis
(Di bawah
bimbingan
Kabupaten
dan
Berdasarkan
Data
AUNUDDIN,
TOTONG
MARTONO, dan SUHARDJO).
Dengan berbagai kondisi alam, budaya dan sumber
daya yang beragam antar daerah, mengakibatkan
kat
kemajuan
pereacana
pembangunan
perbandingan
kan.
pembangunanpun
berbeda-beda.
daerah,
mengenai
kemajuan antar daerah sangat
diperlu-
pemerintah
mengintensifkan
mengung-
penelitian-penelitian yang bertujuan untuk
beberapa permasa'lahan di
memberikan
Bag i
informasi
Oleh karena itu,
kapkan
ting-
daerah,
sekaligus
informasi untuk menyusun Landasan
Kebi-
jaksanaan Pembangunan Desa.
Penelitian
tingkat
Barat
ini bertujuan
untuk
kemajuan antar kabupaten di
berdasarkan
data Potensi
membandingkan
Propinsi
Desa
tahun
Selain dari pada itu, penelitian ini juga
Jawa
1986.
bertujuan
membuat tipologi kecamatan di Propinsi Jawa Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kabupa-
ten-kabupaten di Propinsi Jawa Barat dapat
fikasikan
berdasarkan dua faktor.
diklasi-
Faktor
pertama
-.
,,.r*
.-,
adalah Faktor Pelayanan yang dicirikan oleh
.
Jumlah
Dokter Der 1000 Penduduk,
Jumlah
Pelay
.
iiesehaian per iO00 Penduduk, 2urulaii iiutriai~ Sakii
1000
Penduduk, Persentase Desa yang Memiliki
pon,
Rata-rata
Prasarana Ekonomi
Desa,
Pertanian.
Peubah-peubah
Tele-
Kepadatan
Agraris dan Persentase Kepala Keluarga Yang
Diluar
Bekerja
tersebut
dapat
mencirikan Tingkat Pelayanan Kesehatan, Ekonomi
Komunikasi.
Faktor kedua adalah Faktor
Persentase
Kepala
Desa
dan
Pendidikan
yang dicirikan oleh peubah: Persentase Desa
trik,
per
Berlis-
Berpendidikan
SLP
Keatas, Ratio SMTP Per SD, dan Ratio Jumlah T.K. Per
1000 Penduduk.
Berdasarkan
Lebak,
kedua faktor
tersebut,
Pandeglang, Serang, Cianjur,
Karawang
diklasifikasikan
memiliki
Tingkat Pelayanan dan
kurang.
Kabupaten Garut, Subang,
dang,
Majalengka,
kabupaten
dengan
Pendidikan
baik.
termasuk
tetapi
Indramayu
Sukabumi
kabupaten
Tingkat
dan
Ciamis
kurang.
yang
Sume-
termasuk
k u r ~ n g tetapi
Kabupaten Purwakarta
Pendidikan
dan
Pendidikan
Kuningan,
Tingkat Pelayanan
kabupaten dengan Tingkat
Tasikmalaya,
termasuk
sebagai
Kabupaten
dan
Bekasi
Pelaysnan
Sedangkan
Kabupaten
Tangerang, Cirebon, Bogor dan
kabupaten yang memiliki Tingkat
baik,
Bandung
Pelayanan
dan Pendidikan baik.
Hasil analisis faktor unit kecamatan, dilakukan
suatu klasifikasi kecamatan menjadi empat
tipologi.
-.
llpoiogi
i adaiah kecamaian dengan Tingkai
dan Pendidikan rendah.
dengan
Tipologi 2 adalah
Tingkat Pelayanan rendah,
Pelaya~~aa
kecamatan
Pendidikan
baik.
Tipologi 3 adalah kecamatan dengan Tingkat Pelayanan
baik,
Pendidikan
kecamatan
rendah.
Tipologi
dengan Tingkat Pelayanan
dan
4
adalah
Pendidikan
baik.
Hasil analisis unit kabupaten dan unit
tan pada umumnya konsisten.
diklasifikasikan
memiliki
kecama-
Artinya kabupaten
Tingkat
Pelayanan
pada umumnya sebagian besar kecamatannya juga
liki Tingkat Pelayanan baik dan sebaliknya.
juga terhadap Tingkat Pendidikan.
yang
baik
memi-
Begitu
ANALISIS TIPOLOGI KABUPATEN DAN KECAMATAN
DI PROPINSI JAWA BARAT
BERDASARKAN DATA PODES 1986
Oleh :
BUD1 SUSETYO
Tesis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Sains
di
Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUD1 STATISTIEA TERAPAN
B O G O R
1990
-4-"s.2
&V"J
"$2
ANALISIS TlPOLOGl KABUPATEN
DAN KECAMATAIU Dl PROPlNSi JAWA BARAB
BERDASARKAN DATA POBES 1986
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1990
RINCKASAN
BUD1
SUSETYO.
Kecamatan
Tipologi
di Propinsi Jawa Barat
1986
Podes
Analisis
(Di bawah
bimbingan
Kabupaten
dan
Berdasarkan
Data
AUNUDDIN,
TOTONG
MARTONO, dan SUHARDJO).
Dengan berbagai kondisi alam, budaya dan sumber
daya yang beragam antar daerah, mengakibatkan
kat
kemajuan
pereacana
pembangunan
perbandingan
kan.
pembangunanpun
berbeda-beda.
daerah,
mengenai
kemajuan antar daerah sangat
diperlu-
pemerintah
mengintensifkan
mengung-
penelitian-penelitian yang bertujuan untuk
beberapa permasa'lahan di
memberikan
Bag i
informasi
Oleh karena itu,
kapkan
ting-
daerah,
sekaligus
informasi untuk menyusun Landasan
Kebi-
jaksanaan Pembangunan Desa.
Penelitian
tingkat
Barat
ini bertujuan
untuk
kemajuan antar kabupaten di
berdasarkan
data Potensi
membandingkan
Propinsi
Desa
tahun
Selain dari pada itu, penelitian ini juga
Jawa
1986.
bertujuan
membuat tipologi kecamatan di Propinsi Jawa Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kabupa-
ten-kabupaten di Propinsi Jawa Barat dapat
fikasikan
berdasarkan dua faktor.
diklasi-
Faktor
pertama
-.
,,.r*
.-,
adalah Faktor Pelayanan yang dicirikan oleh
.
Jumlah
Dokter Der 1000 Penduduk,
Jumlah
Pelay
.
iiesehaian per iO00 Penduduk, 2urulaii iiutriai~ Sakii
1000
Penduduk, Persentase Desa yang Memiliki
pon,
Rata-rata
Prasarana Ekonomi
Desa,
Pertanian.
Peubah-peubah
Tele-
Kepadatan
Agraris dan Persentase Kepala Keluarga Yang
Diluar
Bekerja
tersebut
dapat
mencirikan Tingkat Pelayanan Kesehatan, Ekonomi
Komunikasi.
Faktor kedua adalah Faktor
Persentase
Kepala
Desa
dan
Pendidikan
yang dicirikan oleh peubah: Persentase Desa
trik,
per
Berlis-
Berpendidikan
SLP
Keatas, Ratio SMTP Per SD, dan Ratio Jumlah T.K. Per
1000 Penduduk.
Berdasarkan
Lebak,
kedua faktor
tersebut,
Pandeglang, Serang, Cianjur,
Karawang
diklasifikasikan
memiliki
Tingkat Pelayanan dan
kurang.
Kabupaten Garut, Subang,
dang,
Majalengka,
kabupaten
dengan
Pendidikan
baik.
termasuk
tetapi
Indramayu
Sukabumi
kabupaten
Tingkat
dan
Ciamis
kurang.
yang
Sume-
termasuk
k u r ~ n g tetapi
Kabupaten Purwakarta
Pendidikan
dan
Pendidikan
Kuningan,
Tingkat Pelayanan
kabupaten dengan Tingkat
Tasikmalaya,
termasuk
sebagai
Kabupaten
dan
Bekasi
Pelaysnan
Sedangkan
Kabupaten
Tangerang, Cirebon, Bogor dan
kabupaten yang memiliki Tingkat
baik,
Bandung
Pelayanan
dan Pendidikan baik.
Hasil analisis faktor unit kecamatan, dilakukan
suatu klasifikasi kecamatan menjadi empat
tipologi.
-.
llpoiogi
i adaiah kecamaian dengan Tingkai
dan Pendidikan rendah.
dengan
Tipologi 2 adalah
Tingkat Pelayanan rendah,
Pelaya~~aa
kecamatan
Pendidikan
baik.
Tipologi 3 adalah kecamatan dengan Tingkat Pelayanan
baik,
Pendidikan
kecamatan
rendah.
Tipologi
dengan Tingkat Pelayanan
dan
4
adalah
Pendidikan
baik.
Hasil analisis unit kabupaten dan unit
tan pada umumnya konsisten.
diklasifikasikan
memiliki
kecama-
Artinya kabupaten
Tingkat
Pelayanan
pada umumnya sebagian besar kecamatannya juga
liki Tingkat Pelayanan baik dan sebaliknya.
juga terhadap Tingkat Pendidikan.
yang
baik
memi-
Begitu
ANALISIS TIPOLOGI KABUPATEN DAN KECAMATAN
DI PROPINSI JAWA BARAT
BERDASARKAN DATA PODES 1986
Oleh :
BUD1 SUSETYO
Tesis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Sains
di
Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUD1 STATISTIEA TERAPAN
B O G O R
1990
&V"J
"$2
ANALISIS TlPOLOGl KABUPATEN
DAN KECAMATAIU Dl PROPlNSi JAWA BARAB
BERDASARKAN DATA POBES 1986
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1990
RINCKASAN
BUD1
SUSETYO.
Kecamatan
Tipologi
di Propinsi Jawa Barat
1986
Podes
Analisis
(Di bawah
bimbingan
Kabupaten
dan
Berdasarkan
Data
AUNUDDIN,
TOTONG
MARTONO, dan SUHARDJO).
Dengan berbagai kondisi alam, budaya dan sumber
daya yang beragam antar daerah, mengakibatkan
kat
kemajuan
pereacana
pembangunan
perbandingan
kan.
pembangunanpun
berbeda-beda.
daerah,
mengenai
kemajuan antar daerah sangat
diperlu-
pemerintah
mengintensifkan
mengung-
penelitian-penelitian yang bertujuan untuk
beberapa permasa'lahan di
memberikan
Bag i
informasi
Oleh karena itu,
kapkan
ting-
daerah,
sekaligus
informasi untuk menyusun Landasan
Kebi-
jaksanaan Pembangunan Desa.
Penelitian
tingkat
Barat
ini bertujuan
untuk
kemajuan antar kabupaten di
berdasarkan
data Potensi
membandingkan
Propinsi
Desa
tahun
Selain dari pada itu, penelitian ini juga
Jawa
1986.
bertujuan
membuat tipologi kecamatan di Propinsi Jawa Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kabupa-
ten-kabupaten di Propinsi Jawa Barat dapat
fikasikan
berdasarkan dua faktor.
diklasi-
Faktor
pertama
-.
,,.r*
.-,
adalah Faktor Pelayanan yang dicirikan oleh
.
Jumlah
Dokter Der 1000 Penduduk,
Jumlah
Pelay
.
iiesehaian per iO00 Penduduk, 2urulaii iiutriai~ Sakii
1000
Penduduk, Persentase Desa yang Memiliki
pon,
Rata-rata
Prasarana Ekonomi
Desa,
Pertanian.
Peubah-peubah
Tele-
Kepadatan
Agraris dan Persentase Kepala Keluarga Yang
Diluar
Bekerja
tersebut
dapat
mencirikan Tingkat Pelayanan Kesehatan, Ekonomi
Komunikasi.
Faktor kedua adalah Faktor
Persentase
Kepala
Desa
dan
Pendidikan
yang dicirikan oleh peubah: Persentase Desa
trik,
per
Berlis-
Berpendidikan
SLP
Keatas, Ratio SMTP Per SD, dan Ratio Jumlah T.K. Per
1000 Penduduk.
Berdasarkan
Lebak,
kedua faktor
tersebut,
Pandeglang, Serang, Cianjur,
Karawang
diklasifikasikan
memiliki
Tingkat Pelayanan dan
kurang.
Kabupaten Garut, Subang,
dang,
Majalengka,
kabupaten
dengan
Pendidikan
baik.
termasuk
tetapi
Indramayu
Sukabumi
kabupaten
Tingkat
dan
Ciamis
kurang.
yang
Sume-
termasuk
k u r ~ n g tetapi
Kabupaten Purwakarta
Pendidikan
dan
Pendidikan
Kuningan,
Tingkat Pelayanan
kabupaten dengan Tingkat
Tasikmalaya,
termasuk
sebagai
Kabupaten
dan
Bekasi
Pelaysnan
Sedangkan
Kabupaten
Tangerang, Cirebon, Bogor dan
kabupaten yang memiliki Tingkat
baik,
Bandung
Pelayanan
dan Pendidikan baik.
Hasil analisis faktor unit kecamatan, dilakukan
suatu klasifikasi kecamatan menjadi empat
tipologi.
-.
llpoiogi
i adaiah kecamaian dengan Tingkai
dan Pendidikan rendah.
dengan
Tipologi 2 adalah
Tingkat Pelayanan rendah,
Pelaya~~aa
kecamatan
Pendidikan
baik.
Tipologi 3 adalah kecamatan dengan Tingkat Pelayanan
baik,
Pendidikan
kecamatan
rendah.
Tipologi
dengan Tingkat Pelayanan
dan
4
adalah
Pendidikan
baik.
Hasil analisis unit kabupaten dan unit
tan pada umumnya konsisten.
diklasifikasikan
memiliki
kecama-
Artinya kabupaten
Tingkat
Pelayanan
pada umumnya sebagian besar kecamatannya juga
liki Tingkat Pelayanan baik dan sebaliknya.
juga terhadap Tingkat Pendidikan.
yang
baik
memi-
Begitu
ANALISIS TIPOLOGI KABUPATEN DAN KECAMATAN
DI PROPINSI JAWA BARAT
BERDASARKAN DATA PODES 1986
Oleh :
BUD1 SUSETYO
Tesis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Sains
di
Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUD1 STATISTIEA TERAPAN
B O G O R
1990
-4-"s.2
&V"J
"$2
ANALISIS TlPOLOGl KABUPATEN
DAN KECAMATAIU Dl PROPlNSi JAWA BARAB
BERDASARKAN DATA POBES 1986
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1990
RINCKASAN
BUD1
SUSETYO.
Kecamatan
Tipologi
di Propinsi Jawa Barat
1986
Podes
Analisis
(Di bawah
bimbingan
Kabupaten
dan
Berdasarkan
Data
AUNUDDIN,
TOTONG
MARTONO, dan SUHARDJO).
Dengan berbagai kondisi alam, budaya dan sumber
daya yang beragam antar daerah, mengakibatkan
kat
kemajuan
pereacana
pembangunan
perbandingan
kan.
pembangunanpun
berbeda-beda.
daerah,
mengenai
kemajuan antar daerah sangat
diperlu-
pemerintah
mengintensifkan
mengung-
penelitian-penelitian yang bertujuan untuk
beberapa permasa'lahan di
memberikan
Bag i
informasi
Oleh karena itu,
kapkan
ting-
daerah,
sekaligus
informasi untuk menyusun Landasan
Kebi-
jaksanaan Pembangunan Desa.
Penelitian
tingkat
Barat
ini bertujuan
untuk
kemajuan antar kabupaten di
berdasarkan
data Potensi
membandingkan
Propinsi
Desa
tahun
Selain dari pada itu, penelitian ini juga
Jawa
1986.
bertujuan
membuat tipologi kecamatan di Propinsi Jawa Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kabupa-
ten-kabupaten di Propinsi Jawa Barat dapat
fikasikan
berdasarkan dua faktor.
diklasi-
Faktor
pertama
-.
,,.r*
.-,
adalah Faktor Pelayanan yang dicirikan oleh
.
Jumlah
Dokter Der 1000 Penduduk,
Jumlah
Pelay
.
iiesehaian per iO00 Penduduk, 2urulaii iiutriai~ Sakii
1000
Penduduk, Persentase Desa yang Memiliki
pon,
Rata-rata
Prasarana Ekonomi
Desa,
Pertanian.
Peubah-peubah
Tele-
Kepadatan
Agraris dan Persentase Kepala Keluarga Yang
Diluar
Bekerja
tersebut
dapat
mencirikan Tingkat Pelayanan Kesehatan, Ekonomi
Komunikasi.
Faktor kedua adalah Faktor
Persentase
Kepala
Desa
dan
Pendidikan
yang dicirikan oleh peubah: Persentase Desa
trik,
per
Berlis-
Berpendidikan
SLP
Keatas, Ratio SMTP Per SD, dan Ratio Jumlah T.K. Per
1000 Penduduk.
Berdasarkan
Lebak,
kedua faktor
tersebut,
Pandeglang, Serang, Cianjur,
Karawang
diklasifikasikan
memiliki
Tingkat Pelayanan dan
kurang.
Kabupaten Garut, Subang,
dang,
Majalengka,
kabupaten
dengan
Pendidikan
baik.
termasuk
tetapi
Indramayu
Sukabumi
kabupaten
Tingkat
dan
Ciamis
kurang.
yang
Sume-
termasuk
k u r ~ n g tetapi
Kabupaten Purwakarta
Pendidikan
dan
Pendidikan
Kuningan,
Tingkat Pelayanan
kabupaten dengan Tingkat
Tasikmalaya,
termasuk
sebagai
Kabupaten
dan
Bekasi
Pelaysnan
Sedangkan
Kabupaten
Tangerang, Cirebon, Bogor dan
kabupaten yang memiliki Tingkat
baik,
Bandung
Pelayanan
dan Pendidikan baik.
Hasil analisis faktor unit kecamatan, dilakukan
suatu klasifikasi kecamatan menjadi empat
tipologi.
-.
llpoiogi
i adaiah kecamaian dengan Tingkai
dan Pendidikan rendah.
dengan
Tipologi 2 adalah
Tingkat Pelayanan rendah,
Pelaya~~aa
kecamatan
Pendidikan
baik.
Tipologi 3 adalah kecamatan dengan Tingkat Pelayanan
baik,
Pendidikan
kecamatan
rendah.
Tipologi
dengan Tingkat Pelayanan
dan
4
adalah
Pendidikan
baik.
Hasil analisis unit kabupaten dan unit
tan pada umumnya konsisten.
diklasifikasikan
memiliki
kecama-
Artinya kabupaten
Tingkat
Pelayanan
pada umumnya sebagian besar kecamatannya juga
liki Tingkat Pelayanan baik dan sebaliknya.
juga terhadap Tingkat Pendidikan.
yang
baik
memi-
Begitu
ANALISIS TIPOLOGI KABUPATEN DAN KECAMATAN
DI PROPINSI JAWA BARAT
BERDASARKAN DATA PODES 1986
Oleh :
BUD1 SUSETYO
Tesis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Sains
di
Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUD1 STATISTIEA TERAPAN
B O G O R
1990