Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit dengan Aspek Khusus Pemeliharaan Tanaman di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Permata Hijau Sawit, Kebun Sosa Indah, Tapanuli Selatan

Marulak Erikson Butar-Butar. Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan
Aspek Khusus Pemeliharaan Tanaman di Perkebunan Kelapa Sawit P.T. Permata
Hijau Sawit, Kebun Sosa Indah, Tapanuli Selatan (Di bawah bimbingan bapak
Sugiyanta).
Kegiatan magang ini berlangsung selama empat bulan yaitu dari tanggal 1
Maret sampai dengan 30 Juni tahun 2000. Kegiatan ini bertempat di perkebunan
kelapa sawit P.T. Permata Hijau Sawit, kebun Sosa Indah yang berada di wilayah
Ujung Batu, Kecamatan Sosa, Kabupaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera
Utara.
Kegiatan

magang bertujuan untuk

memberikan

pengalaman

dan

pengetahuan praktis tentang aspek produksi dan pengelolaan lapang produksi pada
keadaan yang sebenamya serta memberikan pengalaman manajerial pada berbagai

level. Kegiatan magang juga dilengkapi dengan suatu analisis pada topik tertentu
beserta altematif pemecahannya. Sedangkan Sasaran magang ini adalah untuk
mempelajari dan mengetahui secara manajerial dan teknis pemeliharaan tanaman
kelapa sawit.
Aktivitas pemeliharaan tanaman kelapa sawit di perkebunan merupakan
upaya yang sangat penting untuk memperoleh produksi yang optimal.
Pemeliharaan tanaman kelapa sawit umumnya dibedakan menjadi pemeliharaan
masa

tanaman belum menghasilkan (TBM)

dan pemeliharaan tanaman

menghasilkan (TM). Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan sangat penting
karena dapat mendorong pertumbuhan vegetatif, menjamin tanaman homogen dan
mempercepat fase TM. Pemeliharaan tanaman menghasilkan juga sangat penting
karena dapat mempengaruhi kuantitas, kualitas dan kontinuitas produksi kelapa
sawit, oleh karena itu pemeliharaan tanaman perlu dilaksanakan dengan efektif
dan tepat.
Pemeliharaan piringan dan pasar pikul


pada

areal TBM dan T M 2

dilakukan secara manual dan pada areal T M 5-11 pengendalian gulma pada
piringan dan pasar pikul dilakukan secara kimia. Sedangkan pemeliharaan
gawangan di kebun Sosa Indah hanya dilakukan secara manual. Norma prestasi

k e j a pengendalian gulma secara manual tidak pernah dapat dicapai oleh tenaga
kerja, ha1 ini disebabkan oleh kerapatan dan penutupan gulma. Sedangkan prestasi
tenaga kerja pengendalian gulma secara kimia dipengaruhi oleh keadaan topografi
lahan.
Jenis, dosis dan waktu aplikasi pupuk di kebun Sosa Indah adalah
berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh bagian pengawasan dan
pemeriksaan dari kantor direksi. Penetapan dosis rekomendasi pemupukan di
kebun Sosa Indah bukan berdasarkan hasil analisis daun maupun tanah. Penafsiran
demikian kurang tepat karena pengaplikasian pupuk tersebut bukan didasari atas
pengetahuadpertimbangan kebutuhan tanaman akan unsur hara tertentu dan
kandungan unsur hara tanah. Waktu aplikasi pemupukan sering berubah

disebabkan oleh keterlambatan pengadaan pupuk.
Jenis hama yang menyerang tanaman di kebun Sosa Indah adalah hama
gajah (pada areal TBM), hama ulat api dan kumbang tanduk (pada areal TM).
Pencegahadpengendalian hama gajah ini dilakukan dengan cara menakut-nakuti
dengan suara tembakan dan api unggun. Pengendalian hama ulat api dilakukan
secara kimiawi dengan menggunakan

insektisida Decis 200 EC yang

pengaplikasiannya dilakukan dengan swing fog (alat semprot sistem kabut).
Sedangkan usaha pengendalian hama kumbang tanduk yang telah dilaksanakan di
kebun Sosa Indah ialah mencari dan mengutip 'larva kumbang pada tumpukantumpukan janjangan yang telah melapuk serta percobaan pengendalian dengan
menggunakan perangkap feromon.
Indeks tenaga k e j a kebun Sosa Indah adalah sebesar 0.077 orandha untuk
pemeliharaan (perawatan). Dengan besaran rasio di atas terlihat bahwa jumlah
tenaga kerja di kebun Sosa Indah masih kurang dari standar yang biasa berlaku di
perkebunan kelapa sawit yaitu sebesar 0.15 orandha untuk perawatan. Sedangkan
tenaga kerja pemanen sudah mencukupi mengingat keadaan tanaman sedang
mengalami penurunan buah, dan kenyataan di lapang juga menunjukkan bahwa
pemanen sering tidak mencapai basis borong.