KETENTUAN – KETENTUAN UMUM Lampiran II UU 1 Tahun 2012

2 Telah menyetujui hal PASAL 1 KEWAJIBAN – KEWAJIBAN DASAR 1. Setiap Negara Pihak tidak melakukan segala uji coba ledakan senjata nuklir atau ledakan nuklir lainnya, dan melarang serta mencegah semua ledakan nuklir semacamnya yang berada di semua tempat di bawah yuridiksinya atau pengawasannya. 2. Selanjutnya setiap Negara pihak menahan diri dari tindakan yang menyebabkan, meningkatkan atau berpartisipasi dengan cara apapun dalam melakukan segala uji coba ledakan senjata nukir atau ledakan nuklir lainnya. PASAL II ORGANISASI

A. KETENTUAN – KETENTUAN UMUM

1. Negara –Negara pihak dengan ini membentuk organisasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji – Coba Nuklir dalam hal ini disebut organisasi untuk mencapai maksud dan tujuan Traktat, menjamin pelaksanaan ketentuan – ketentuannya, termasuk ketentuan verifikasi internasional atas ketaatan terhadap Traktat, dan mempersipakan forum konsultasi dan kerjasama diantara Negara – Negara Pihak. 2. Semua Negara Pihak menjadi anggota Organisasi. Suatu Negara Pihak seharusnya tidak menarik keanggotaannya dari Organisasi. 3. Kedudukan Organisasi berada di Wina, Republik Austria. 4. Dengan ini telah dibentuk badan – badan Organisasi : Konferensi Negara – Negara Pihak, dewan Eksekutif dan Sekretariat Teknik yang mencakup Pusat Data Internasional. 5. Setiap Negara Pihak bekerjasama dengan Organisasi dalam melaksanakan fungsi – fungsinya sesuai dengan Traktat ini. Negara – Negara Pihak harus mengadakan konsultasi, dianatara mereka secara langsung, atau melalui Organisasi atau prosedur – prosedur internasional lain yang tepat, termasuk prosedur dalam kerangka Perserikatan Bangsa – Bangsa dan sesuai dengan Piagam PBB, mengenai berbagai masalah yang muncul berkaitan dengan maksud dan tujuan, atau pelaksanaan ketentuan – ketentuan Traktat. 6. Organisasi harus melakukan kegiatan – kegiatan verifikasi berdasarkan Traktat secara sedikit intrusif sejalan dengan pencapaian tujuan Negara – Negara Pihak secara tepat waktu dan efisien. Organisasi hanya meminta informasi dan data yang perlu untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap traktat. Organisasi harus mengambil langkah pencegahan untuk melindungi kerahasiaan informasi kegiatan – kegiatan dana fasilitas – fasilitas sipil dan militer yang diketahuinya dalam pelaksanaan Traktat, dan khususnya, harus mematuhi ketentuan – ketentuan kerahasiaan yang diatur dalam Traktat. 3 7. Setiap Negara Pihak harus memperlakukan secara rahasia dan melakukan penanganan khusus terhadap informasi dan data yang diterimanya secara rahasia dari Organisasi yang berkaitan dengan pelaksanaan Traktat. Negara Pihak harus menangani informasi dan data secara eksklusif dalam kaitannya dengan hak – hak dan kewajiban – kewajibannya berdasarkan Traktat. 8. Organisasi, sebagai badan independen harus berupaya memanfaatkan keahlian dan fasilitas yang ada secara tepat dan berupaya memaksimalkan efisiensi biaya, melalui persetujuan – persetujuan kerjasama dengan organisasi internasional lainnya seperti Badan Energi Atom Internasional. Persetujuan – persetujuan tersebut, tidak termasuk persetujuan komersial atau kontak yang minor dan normal, harus diatur dalam perjanjian – perjanjian yang diajukan ke Konferensi Negara Pihak untuk mendapatkan persetujuan. 9. Biaya kegiatan – kegiatan organisasi dipenuhi setiap tahun oleh Negara Pihak sesuai dengan skala penilaian PBB yang disesuaikan dengan mempertimbangkan perbedaan keanggotaan antara PBB dan Organisasi. 10. Sumbangan keuangan Negara – Negara Pihak kepada Komisi Persiapan harus diperhitungkan secara tepat dan kontribusi mereka kepada anggaran regular. 11. Suatu anggota Organisasi yang menunggak pembayarannya untuk iuran yang ditetapkan kepada Organisasi tidak akan mempunyai suara dalam Organisasi apabila jumlah tunggakannya sama atau melebihi iurannya dalam dua tahun penuh. Namun demikian, Konferensi negara – Negara pihak dapat mengizinkan anggota semacam itu untuk memberikan suaranya apabila diyakini bahwa kegagalan membayar iuran tersebut karena kondisi di luar kemampuan Negara tersebut.

B. KONFERENSI NEGARA – NEGARA PIHAK