Lampiran UU Nomor 6 Tahun 2012

(1)

Konvensi Inter nasional tentang Per lindungan Hak-Hak Selur uh Peker ja Migr an dan Anggota Keluar ganya Disahkan Melalui Resolusi Majelis Umum PBB 45/ 158

pada tanggal 18 Desember 1990

Pembukaan

Negar a-Negar a Pihak Konvensi ini,

Memper hat ikan pr insip-pr insip yang t er kandung dalam instr umen-instr umen dasar Per ser ikat an Bangsa-Bangsa mengenai hak asasi manusia, khususnya Deklar asi Univer sal Hak Asasi Manusia,1 Kovenan Int er nasional t ent ang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya,2 Kovenan Int er nasional t ent ang Hak-Hak Sipil dan Polit ik,2 Konvensi Int er nasional t ent ang Penghapusan Segala Bent uk Diskr iminasi Rasial,3 Konvensi Int er nasional t ent ang Penghapusan Segala Bent uk Diskr iminasi t er hadap Wanit a4 dan Konvensi t ent ang Hak-Hak Anak,5

Memper hat ikan juga pr insip-pr insip dan st andar -st andar yang dit et apkan lebih lanjut dalam inst r umen-inst r umen t er kait yang diur aikan dalam ker angka ker ja Or ganisasi Bur uh Int er nasional (Int er nat ional Labour Or ganisat ion - ILO), khususnya Konvensi t ent ang Migr asi unt uk Beker ja (No.97), Konvensi t ent ang Migr asi dalam Kondisi Ter aniaya dan Pemajuan Keset ar aan Kesempat an dan Per lakuan bagi Peker ja Migr an (No.143), Rekomendasi mengenai Migr asi unt uk Beker ja (No.86), Rekomendasi mengenai Peker ja Migr an (No.151), Konvensi t ent ang Ker ja Paksa at au Waji b (No.159), dan Konvensi t ent ang Penghapusan Ker ja Paksa (No.105),

1 Resolusi 217 A (III).

2 Resolusi 2200 A (XXI), lampir an. 3 Resolusi 2106 A (XX), lampir an. 4 Resolusi 34/ 180, lampiran. 5 Resolusi 44/ 25, lampir an.


(2)

Menegaskan kembali pent ingnya prinsip-prinsip yang t er kandung dalam Konvensi menent ang Diskr iminasi dalam Pendidikan dar i Or ganisasi Pendidikan, Ilmu Penget ahuan dan Kebudayaan Per ser ikat an Bangsa-Bangsa (Unit ed Nat ions Educat ional, Scient ific and Cult ur al Or ganizat ion - UNESCO),6

Mengingat Konvensi Menent ang Penyiksaan dan Per lakuan at au Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiaw i at au Mer endahkan Der ajat Manusia,7 Deklar asi Kongr es Keempat Per ser ikat an Bangsa-Bangsa t ent ang Pencegahan Kejahat an dan Pembinaan Pelaku Kejahat an,8 At ur an Ber per ilaku par a Pejabat Penegak Hukum,9 dan Konvensi-konvensi t er kait Perbudakan,10 Mengingat bahw a salah sat u t ujuan ILO, sebagaimana dicant umkan dalam Konst it usinya, adalah melindungi kepentingan par a peker ja ket ika mer eka dipeker jakan di negar a-negar a yang bukan negar anya sendir i, dan mengingat keahlian dan pengalaman or ganisasi t er sebut dalam hal-hal yang ber kenaan dengan par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya,

Mengakui pent ingnya peker jaan yang t elah dilakukan t er kait dengan par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya pada ber bagai badan Per ser ikat an Bangsa-Bangsa, khususnya Komisi Hak Asasi Manusia dan Komisi unt uk Pembangunan Sosial, dan dalam Or ganisasi Per t anian dan Pangan Per ser ikat an Bangsa-Bangsa, UNESCO, dan Or ganisasi Kesehat an Dunia, dan juga dalam or ganisasi int er nasional lain,

Mengakui pula kemajuan yang t elah dicapai oleh beber apa Negar a secar a bilat er al dan r egional, menuju per lindungan hak-hak par a

6 Per ser ikatan Bangsa-Bangsa, Seri Per janjian, vol. 429, No. 6193 7 Resolusi 39/ 46, lampir an.

8 Lihat Kongres Keempat Per ser ikatan Bangsa-Bangsa tentang Pencegahan

Kejahatan dan Per lakuan Bagi Para Pelanggar Hukum, Kyoto, Jepang, 17-26 Agustus 1970: laporan yang diper siapkan oleh Sekretar iat (publikasi Per ser ikatan Bangsa-Bangsa, Penjualan No. E.71.IV.8).

9 Resolusi 34/ 169, lampiran.

10 Lihat Hak Asasi Manusia: Sebuah Kompilasi Instr umen Inter nasional (publikasi


(3)

peker ja migr an dan anggot a keluar ganya, juga pent ingnya dan manfaat per janjian-per janjian bilat er al dan multir at er al dalam bidang ini,

Menyadar i pentingnya dan luasnya masalah migr asi, yang melibat kan jut aan manusia dan mempengar uhi sejumlah besar Negar a dalam komunit as int er nasional,

Menyadar i dampak ar us peker ja migr an t er hadap Negar a-Negar a dan bangsa-bangsa yang t er kait , dan menginginkan dit et apkannya nor ma-nor ma yang dapat ber kont r ibusi t er hadap har monisasi sikap Negar a-Negar a t er sebut melalui pener imaan pr insip-pr insip dasar mengenai per lakuan t er hadap par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya,

Memper t imbangkan sit uasi ker ent anan yang ser ingkali dialami par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya, ant ar a lain, kar ena ket idakber adaan mer eka di Negar a asal, dan kar ena kesulit an-kesulit an yang mungkin mer eka hadapi yang t imbul sebagai akibat dar i keber adaan mer eka di Negar a t empat mer eka beker ja,

Meyakini bahw a hak-hak par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya belum diakui secar a memadai di mana pun dan oleh kar ena it u menghar uskan per lindungan int er nasional yang t epat , Memper t imbangkan bahw a migr asi ser ing mengakibat kan masalah-masalah yang ser ius bagi anggot a keluar ga par a peker ja migr an dan juga bagi peker ja it u sendir i, khususnya kar ena t er pisahnya keluar ga t er sebut ,

Mengingat bahw a masalah-masalah kemanusiaan yang t er kait dengan migr asi menjadi lebih ser ius dalam kasus migr asi t ak-r eguleak-r dan oleh kaak-r ena it u meyakini bahw a t indakan yang t epat har us didor ong dalam r angka mencegah dan menghapuskan per ger akan dan per dagangan par a peker ja migr an secar a gelap, dan sement ar a it u memast ikan adanya per lindungan hak asasi manusia fundament al mer eka,


(4)

Memper t imbangkan bahw a par a peker ja yang t idak memiliki dokumen at au yang ber ada dalam sit uasi t ak-r eguler ser ingkali dipeker jakan dalam kondisi ker ja yang kur ang layak dibandingkan dengan peker ja lain dan bahw a sebagian majikan ter dor ong unt uk mencar i peker ja semacam it u unt uk memper oleh keunt ungan dar i per saingan yang t idak sehat ,

Juga memper t imbangkan bahw a pilihan unt uk mempeker jakan peker ja migr an yang ber ada dalam sit uasi t ak-r eguler akan t idak dipert imbangkan jika hak dasar dar i peker ja migr an lebih dihar gai secar a luas, dan lebih lanjut lagi, bahw a pember ian seper angkat hak t ambahan kepada par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya dalam sit uasi r eguler akan mendor ong selur uh peker ja migr an dan majikan unt uk menghor mat i dan memat uhi hukum dan pr osedur yang dit et apkan oleh Negar a-Negar a yang ber sangkut an,

Meyakini adanya kebut uhan unt uk mew ujudkan per lindungan int er nasional t er hadap hak-hak selur uh peker ja migr an dan anggot a keluar ganya, menegaskan kembali dan menet apkan nor ma-nor ma dasar dalam konvensi yang menyelur uh yang dapat dit er apkan secar a univer sal,

Telah menyepakat i hal-hal sebagai ber ikut :

BAGIAN I

Ruang lingkup dan definisi Pasal 1

1. Konvensi ini ber laku, kecuali jika dit ent ukan sebaliknya, bagi selur uh peker ja migr an dan anggot a keluar ganya t anpa pembedaan apa pun seper t i jenis kelamin, r as, w ar na kulit , bahasa, agama at au keper cayan, pendapat polit ik at au lain-lain, kebangsaan, asal-usul et nis at au sosial, kew ar ganegar aan, usia, kedudukan ekonomi, kekayaan, st at us per kaw inan, st at us kelahir an at au lain-lain.


(5)

2. Konvensi ini ber laku selama selur uh pr oses migr asi par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya, yang t er diri at as per siapan unt uk migr asi, keber angkat an, t r ansit dan keselur uhan masa t inggal dan akt ivit as yang dibayar di Negar a t ujuan ker ja, dan juga kembalinya ke Negar a asal at au Negar a t empat t inggal mer eka.

Pasal 2

Unt uk t ujuan Konvensi ini :

1. ist ilah “peker ja migr an” mengacu pada seseor ang yang akan, t engah, at au t elah melakukan akt ivit as yang dibayar di suat u Negar a di mana ia bukan mer upakan w ar ga negar a;

2. (a) ist ilah “peker ja lint as bat as” mengacu pada peker ja migr an yang ber t empat t inggal di suat u Negar a t et angga yang ia biasa pulang set iap har i at au set idaknya sekali dalam seminggu; (b) ist ilah “peker ja musiman” mengacu pada peker ja migr an yang sifat peker jaannya ber gant ung pada kondisi musiman dan dilakukan hanya dalam sebagian w akt u set iap t ahunnya;

(c) ist ilah “pelaut ” yang mencakup nelayan, mengacu pada seor ang peker ja migr an yang dipeker jakan di at as kapal yang t er daft ar di suat u Negar a yang ia bukan mer upakan w ar ga negar anya;

(d) ist ilah “peker ja pada inst alasi lepas pant ai” mengacu pada peker ja migr an yang dipeker jakan pada suat u inst alasi lepas pant ai yang ber ada di baw ah yur isdiksi suat u Negar a yang ia bukan mer upakan w ar ga negar anya;

(e) ist ilah “peker ja keliling” mengacu pada seor ang peker ja migr an yang har us beper gian ke Negar a at au Negar a-Negar a lain unt uk w akt u singkat sehubungan dengan sifat peker jaannya, sedang ia ber t empat t inggal sehar i-har i di suat u Negar a;


(6)

(f) ist ilah “peker ja pr oyek” mengacu pada seor ang peker ja migr an yang dit er ima di suat u Negar a t ujuan ker ja unt uk jangka w akt u ker ja t er t ent u semat a-mat a unt uk pr oyek t er t ent u yang dilaksanakan di Negar a t er sebut oleh majikannya;

(g) ist ilah “peker ja dengan peker jaan t er t ent u” mengacu pada peker ja migr an yang :

(i) dipeker jakan oleh majikannya unt uk jangka w akt u yang t er bat as dan t er t ent u ke suat u Negar a t ujuan ker ja, unt uk melakukan t ugas at au peker jaan t er t ent u;

(ii) unt uk jangka w akt u yang t er bat as dan t ertent u melakukan peker jaan yang memer lukan keahlian pr ofesional, komer sial, t eknis, at au keahli an sangat khusus lain; at au

(iii) at as per mint aan majikannya di Negar a t ujuan ker ja, unt uk jangka w akt u yang t er bat as dan t er t ent u, melakukan peker jaan yang ber sifat sement ar a at au singkat ; dan dihar uskan unt uk meninggalkan Negar a t ujuan ker ja, bai k pada saat ber akhir izin t inggalnya at au sebelumnya, apabil a ia t idak lagi melakukan t ugas at au kew ajiban t er t ent u yang diper int ahkan kepadanya;

(h) ist ilah “peker ja mandir i’’ mengacu pada peker ja migr an yang melakukan akt ivit as yang dibayar dan t idak ber ada di baw ah per janjian ker ja, mencar i nafkah melalui kegiat an ini seor ang dir i at au ber sama anggot a keluar ganya, ser t a peker ja migr an lain yang diakui sebagai peker ja mandir i menur ut kent ent uan hukum yang ber laku di negar a t ujuan beker ja at au menur ut per janjian bilat er al at au mult ilat er al.

Pasal 3

Konvensi ini t idak boleh ber laku bagi :

(a) or ang-or ang yang dikir im at au dipeker jakan oleh or ganisasi dan badan-badan int ernasional, at au oleh suat u Negar a di luar


(7)

w ilayahnya unt uk menjalankan t ugas r esmi, yang kedat angan dan st at usnya diat ur oleh hukum int er nasional umum at au oleh per janjian int er nasional at au konvensi khusus;

(b) or ang-or ang yang dikirim at au dipeker jakan oleh suat u Negar a at au at as nama Negar a di luar w ilayahnya, yang ber par t isipasi dalam pr ogr am pembangunan dan pr ogr am ker ja sama lain, yang kedat angan dan st at usnya diat ur oleh per janjian dengan Negar a t ujuan ker ja, dan yang sesuai dengan per janjian t er sebut , t idak dianggap sebagai peker ja migr an;

(c) or ang-or ang yang ber t empat t inggal di Negar a yang ber beda dengan Negar a asalnya sebagai penanam modal;

(d) pengungsi at au or ang t anpa kew ar ganegar aan, kecuali ket ent uan t ent ang hal ini dit et apkan dalam ket ent uan hukum nasional, at au dalam inst r umen int er nasional yang ber laku bagi Negar a Pihak t er sebut ;

(e) pelajar dan peser t a pelat ihan;

(f) pelaut dan peker ja pada suat u inst alasi lepas pant ai yang belum memper oleh izin t inggal dan melakukan akt ivit as yang dibayar di Negar a t ujuan ker ja.

Pasal 4

Unt uk t ujuan Konvensi ini, ist ilah “anggot a keluar ga” mengacu pada or ang-or ang yang kaw in dengan peker ja migr an at au mempunyai hubungan dengannya, yang menur ut hukum yang ber laku ber akibat sama dengan per kaw inan, dan juga anak-anak mer eka yang menjadi t anggungan dan or ang-or ang lain yang menjadi t anggungan mer eka yang diakui sebagai anggot a keluar ga ber dasar kan ket ent uan hukum yang ber laku, at au menur ut per janjian bilat er al at au mult ilat er al ant ar a Negar a-Negar a yang ber sangkut an.

Pasal 5

Unt uk t ujuan Konvensi ini, par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya :


(8)

(a) dianggap t elah memiliki dokumen at au ber ada dalam sit uasi r eguler apabila mer eka diizinkan masuk, ber t empat tinggal dan melakukan akt ivit as yang dibayar di Negar a t ujuan ker ja, sesuai dengan hukum Negar a t er sebut dan per janjian-per janjian int er nasional yang Negar a t er sebut menjadi pihak;

(b) dianggap t idak memiliki dokumen at au ber ada dalam sit uasi t ak-r eguler apabila mer eka t idak memat uhi ket entuan yang diat ur dalam sub-ayat (a) Pasal ini.

Pasal 6

Unt uk t ujuan Konvensi ini :

(a) ist ilah “Negar a asal” ber ar t i negar a dimana or ang yang ber sangkut an mer upakan w ar ga Negar a;

(b) ist ilah “Negar a t ujuan ker ja” ber ar t i negar a dimana peker ja migr an akan, t engah at au t elah melakukan akt ivit as yang dibayar , sebagaimana adanya;

(c) ist ilah “Negar a t r ansit ” adalah negar a yang disinggahi oleh or ang yang ber sangkut an dalam per jalanan ke negar a t ujuan ker ja at au dar i negar a t ujuan ker ja ke negar a asal at au t empat t inggalnya.

BAGIAN II

Non-diskr iminasi dalam kaitan dengan hak Pasal 7

Negar a-Negar a Pihak ber upaya, sesuai dengan inst r umen-instr umen int er nat ional t ent ang hak asasi manusia, unt uk menghor mat i dan memast ikan semua peker ja migran dan anggot a keluar ganya dalam w ilayahnya at au yang t unduk pada yur idiksinya memper oleh hak-hak yang diat ur dalam Konvensi ini t anpa pembedaan apa pun sepert i jenis kelamin, r as, w ar na kulit , bahasa, agama at au keper cayaan, pendapat polit ik at au lain-lain, kebangsaan, asal-usul et nis at au sosial, kew ar ganegar aan, usia, kedudukkan ekonomi, kekayaan, st at us per kaw inan, st at us kelahir an at au lain-lain.


(9)

BAGIAN III

Hak asasi manusia bagi selur uh peker ja migr an dan anggota keluar ganya

Pasal 8

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us bebas unt uk meninggalkan negar a mana pun, t er masuk negar a asal mer eka. Hak ini t idak boleh dibat asi kecuali sebagaimana dit et apkan oleh hukum, diper lukan unt uk melindungi keamanan nasional, ket er t iban umum, kesehat an dan mor al umum, at au hak-hak dan kebebasan-kebebasan or ang lain, dan yang sesuai dengan hak-hak lain yang diakui dalam Konvensi ini.

2. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak unt uk memasuki dan t inggal di negar a asalnya set iap saat .

Pasal 9

Hak hidup par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us dilindungi oleh hukum.

Pasal 10

Tidak seor ang pun peker ja migr an at au anggot a keluar ganya boleh dijadikan sasar an penyiksaan at au per lakuan at au penghukuman yang kejam, t idak manusiaw i dan mer endahkan mar t abat .

Pasal 11

1. Tidak seor ang pun peker ja migr an at au anggot a keluar ganya boleh diper budak at au diper hambakan.

2. Tidak seor ang pun peker ja migr an at au anggot a keluar ganya boleh diw ajibkan unt uk melakukan ker ja paksa at au ker ja w ajib. 3. Di Negar a-Negar a yang member lakukan pemenjar aan dengan ker ja kasar sebagai hukuman at as suat u kejahat an, ayat 2 Pasal ini t idak boleh mengecualikan pelaksanaan ker ja kasar t er sebut sesuai dengan keput usan hukuman oleh pengadilan yang ber w enang.


(10)

4. Unt uk t ujuan Pasal ini, ist ilah “ker ja paksa at au ker ja w ajib” t idak boleh mencakup :

(a) set iap peker jaan at au jasa yang t idak disebut kan dalam ayat 3 Pasal ini yang biasanya diw ajibkan kepada or ang yang dit ahan at as per int ah yang sah dar i pengadilan at au kepada or ang yang t engah menjalani pembebasan ber syar at dar i penahanan t er sebut ;

(b) set iap t indakan yang dit unt ut unt uk dilakukan dalam keadaan dar ur at at au bencana yang mengancam kehidupan at au penghidupan masyar akat ;

(c) set iap peker jaan at au jasa yang mer upakan bagian dar i kew ajiban sipil umum sepanjang peker jaan it u diw ajibkan juga kepada w ar ga negar a dar i Negar a yang ber sangkutan.

Pasal 12

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak at as kebebasan ber pikir , ber keyakinan, dan ber agama. Hak ini har us mencakup kebebasan unt uk memeluk at au menganut suat u agama at au keper cayaan at as pilihan dan kebebasannya untuk menjalankan agama at au keper cayaan dalam ber ibadah, penaat an, pengamalan, dan pengajar an, secar a sendir i at au dalam masyar akat ber sama-sama dengan or ang lain, baik di t empat umum at au pr ibadi.

2. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya t idak boleh

menjadi sasar an pemaksaan yang dapat mengganggu

kebebasannya unt uk memeluk at au menganut agama at au keper cayaan pilihannya.

3. Kebebasan unt uk menjalankan agama at au keper cayaan seseor ang hanya dapat dibat asi oleh ket ent uan hukum dan demi melindungi keamanan, ket er t iban, kesehat an, at au mor al masyar akat , at au hak-hak dan kebebasan-kebebasan fundament al or ang lain.


(11)

4. Negar a-Negar a Pihak dalam Konvensi ini ber upaya unt uk menghor mat i kebebasan par a or ang t ua, yang set idaknya salah sat u di ant ar anya adalah peker ja migr an, dan apabila dimungkinkan, w ali yang sah, unt uk memast ikan bahw a pendidikan agama dan mor al bagi anak-anak mer eka sesuai dengan keyakinan mer eka sendir i.

Pasal 13

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak unt uk ber pendapat t anpa campur t angan.

2. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak at as kebebasan ber ekspr esi; hak ini har us t er masuk kebebasan unt uk mencar i, mener ima dan member ikan infor masi dan gagasan apa pun, t er lepas dar i pembat as-pembat as, baik secar a lisan, t ulisan at au dalam bent uk cet akan, kar ya seni, at au melalui media lain pilihannya.

3. Pelaksanaan hak yang dit ent ukan dalam ayat 2 Pasal ini menimbulkan kew ajiban dan t anggung jaw ab khusus. Oleh kar ena it u, pelaksanaan hak ini dapat dikenai pembat asan t er t ent u yang hanya boleh dilakukan sesuai dengan ket ent uan hukum dan diper lukan ;

(a) unt uk menghor mat i hak-hak at au nama baik or ang lain; (b) unt uk melindungi keamanan nasional Negar a-Negar a yang ber sangkut an at au ket er t iban umum at au kesehat an publik at au mor al;

(c) unt uk t ujuan mencegah segala pr opaganda per ang;

(d) unt uk t ujuan mencegah segala upaya yang mendor ong kebencian ber dasar kan kebangsaan, r as, at au agama yang mer upakan penghasut an unt uk melakukan diskr iminasi, per musuhan, at au t indak keker asan.

Pasal 14

Tidak seor ang pun peker ja migr an at au anggot a keluar ganya boleh secar a sew enang-w enang at au secar a t idak sah diganggu dalam hal ur usan pr ibadi, keluar ga, r umah t angga, kor espondensi, at au


(12)

komunikasi lain, at au secar a t idak sah diser ang kehor mat an dan nama baiknya. Set iap peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak at as per lindungan hukum t er hadap gangguan at au ser angan seper t i it u.

Pasal 15

Tidak seor ang pun peker ja migr an at au anggot a keluar ganya boleh secar a sew enang-w enang dir ampas har t a bendanya, baik yang dimiliki sendir i maupun ber sama-sama dengan or ang lain. Apabila menur ut ket ent uan hukum yang ber laku di Negar a t ujuan ker ja, aset peker ja migr an at au anggot a keluar ganya disita baik sebagian maupun selur uhnya, or ang yang ber sangkut an harus memiliki hak unt uk memper oleh kompensasi yang adil dan memadai.

Pasal 16

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak at as kebebasan dan keamanan pr ibadi.

2. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak at as per lindungan yang efekt if dar i Negar a ter hadap t indak keker asan, ceder a fisik, ancaman, int imidasi yang dilakukan oleh apar at pemer int ah at au oleh or ang per seor angan, kelompok, at au lembaga.

3. Ver ifikasi apa pun oleh apar at penegak hukum mengenai identit as par a peker ja migr an dan anggot a keluaganya har us dilaksanakan sesuai dengan pr osedur yang dit et apkan menur ut hukum.

4. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya, baik secar a per seor angan maupun secar a kolekt if, t idak boleh menjadi sasar an penangkapan at au penahan yang sew enang-w enang; mer eka t idak boleh dir ampas kebebasannya kecuali ber dasar kan alasan-alasan yang sah dan sesuai dengan pr osedur yang dit etapkan menur ut hukum.

5. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang dit angkap

har us diber i t ahu pada saat penangkapan mengenai alasan-alasan penangkapannya dalam bahasa yang sedapat mungkin dapat


(13)

mer eka pahami, dan har us seseger a mungkin diberi t ahu t uduhan yang dikenakan t er hadapnya dalam bahasa yang mer eka pahami . 6. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang dit angkap at au dit ahan ber dasar kan t uduhan pidana har us seger a dihadapkan kepada hakim at au pejabat lain yang diber i kew enangan menur ut hukum unt uk menjalankan kekuasaan per adilan dan har us mempunyai hak diadili dalam jangka w akt u

yang w ajar at au dibebaskan. Bukan mer upakan suat u ket ent uan umum bahw a selama menunggu unt uk diadili mer eka har us dit ahan, t et api pembebasan dapat diber ikan at as dasar jaminan unt uk hadir pada per sidangan, pada set iap pr oses per adilan, dan pada pelaksanaan put usan, apabila diput uskan demikian.

7. Apabila seor ang peker ja migr an dan anggot a keluar ganya dit angkap at au dipenjar a at au dit ahan selama menunggu unt uk diadili at au dit ahan dalam bent uk lain:

(a) pejabat konsuler at au diplomat ik Negar a asalnya at au Negar a yang mew akili kepent ingan Negar a t er sebut w ajib

diber it ahukan dengan seger a penangkapan at au penahanan t er sebut ser t a alasan-alasannya, apabila yang ber sangkut an memint anya;

(b) or ang yang ber sangkut an har us memiliki hak unt uk ber komunikasi dengan pejabat-pejabat yang disebut kan di at as; komunikasi t er sebut har us seger a disampaikan, dan ia har us memiliki hak unt uk mener ima komunikasi yang dikir imkan oleh pejabat t er sebut dengan seger a;

(c) or ang yang ber sangkut an har us seger a diber i t ahu hak-hak ini dan hak-hak yang ber asal dar i per janjian yang r elevan, jika

ada, yang ber laku ant ar a Negar a-Negar a yang ber sangkut an, unt uk ber kor espondensi dan ber t emu dengan pejabat di at as dan membuat pengat ur an unt uk pengacar a mer eka.

8. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang dir ampas kebebasannya dengan penangkapan at au penahanan, ber hak unt uk disidangkan di pengadilan, dengan t ujuan agar pengadilan


(14)

dapat seger a memut uskan keabsahan penahanan mer eka dan memer int ahkan pembebasan apabila penahanan t er sebut t er nyat a t idak sah menur ut hukum. Dalam mengikut i pr oses t er sebut , par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memper oleh bant uan, jika per lu t anpa biaya, seor ang pener jemah jika mer eka t idak memahami at au ber bicar a bahasa yang digunakan.

9. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang t elah menjadi kor ban penangkapan at au penahanan yang t idak sah, har us memiliki hak unt uk mendapat gant i r ugi.

Pasal 17

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang dir ampas kebebasannya har us diper lakukan secar a manusiaw i dan dengan penghor mat an at as mar t abat yang melekat pada dir i manusia dan pada ident it as budaya mer eka.

2. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang dit uduh har us, kecuali dalam keadaan-keadaan luar biasa, dipisahkan dar i or ang yang t elah dipidana dan har us diper lakukan secar a ber beda sesuai dengan st at usnya sebagai or ang yang belum dipidana. Ter dakw a di baw ah umur har us dipisahkan dar i or ang dew asa dan seseger a mungkin dihadapkan pada sidang pengadilan.

3. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang dit ahan di suat u Negar a t r ansit at au Negar a t ujuan ker ja kar ena pelanggar an t er hadap ket ent uan yang ber kenaan dengan migr asi, har us sedapat mungkin dipisahkan dar i or ang-or ang yang sudah dijat uhi hukuman at au or ang-or ang yang t engah menunggu penundaan per sidangan.

4. Selama jangka w akt u hukuman penjar a menur ut hukuman yang dijat uhkan oleh pengadilan, t ujuan pent ing dar i per lakuan t er hadap par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us menjadi per baikan dan r ehabilit asi sosial mer eka. Ter pidana di baw ah umur har us dipisahkan dar i or ang dew asa dan diper lakukan sesuai dengan usia dan st at us hukum mer eka.


(15)

5. Selama dit ahan at au dipenjar a, par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us menikmat i hak-hak yang sama dengan w ar ga negar a unt uk dikunjungi anggot a keluar ganya.

6. Apabila seor ang peker ja migr an dir ampas kebebasannya, pejabat yang ber w enang dar i Negar a yang ber sangkut an w ajib memper hat ikan masalah-masalah yang mungkin dihadapi oleh anggot a keluar ganya, khususnya pasangan dan anak-anaknya yang di baw ah umur .

7. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang menjadi sasar an penahanan dan hukuman penjar a sesuai dengan hukum yang ber laku di Negar a t ujuan ker ja at au di Negar a t r ansit , har us menikmat i hak-hak yang sama sebagaimana dit er apkan kepada w ar ga negar a dar i Negar a-Negar a t er sebut pada situasi yang sama. 8. Apabila seor ang peker ja migr an dan anggot a keluar ganya dit ahan dengan maksud unt uk melakukan ver ifikasi at as pelanggar an t er hadap ket ent uan yang ber kenaan dengan migr asi, yang ber sangkut an t idak boleh dibebani biaya yang ditimbulkan.

Pasal 18

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak yang set ar a dengan w ar ga negar a dar i Negar a yang ber sangkut an di hadapan pengadilan dan t ribunal. Dalam menent ukan t uduhan kejahat an t er hadap mer eka at au menent ukan hak-hak dan kew ajiban mer eka yang digugat secar a hukum, mer eka har us memiliki hak unt uk menjalani dengar pendapat yang adil oleh t r ibunal yang kompet en, independen, dan impar sial oleh hukum.

2. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang dit unt ut at as suat u t indak pidana har us memiliki hak pr aduga t ak-ber salah sampai t er bukt i sesuai dengan hukum yang ber laku.

3. Dalam menent ukan t unt ut an kejahat an t er hadap mer eka, par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak at as jaminan-jaminan minimum di baw ah ini :


(16)

(a) unt uk diinfor masikan secar a baik dan jelas dengan bahasa yang mer eka pahami mengenai penyebab adanya t unt ut an t er hadap mer eka;

(b) unt uk memiliki w akt u dan fasilit as yang memadai guna melakukan per siapan pembelaan at as t unt ut an t er hadap mer eka dan ber komunikasi dengan pengacar a yang mer eka pilih sendir i;

(c) unt uk diadili t anpa penundaan yang tidak semest inya; (d) unt uk diadili dengan kehadir an mer eka dan untuk membel a dir i mer eka secar a pr ibadi at au melalui penasihat hukum at as pilihan mer eka sendir i; unt uk diinfor masikan, jika mer eka t idak memiliki penasihat hukum, akan adanya hak ini; dan unt uk memiliki penasihat hukum yang dit ugasi mendampingi mer eka, dalam keadaan apa pun ket ika kepent ingan keadilan sangat dibut uhkan dan t anpa pembayar an oleh mer eka dalam hal ini jika mer eka t idak memiliki sumber pembiayaan yang cukup; (e) unt uk memer iksa at au t elah memer iksa saksi-saksi yang melaw an mer eka dan unt uk memper oleh kehadir an dan pemer iksaan at as saksi-saksi pada pihak mer eka dengan kondisi yang sama dengan saksi-saksi yang melaw an mer eka; (f) unt uk memper olah bant uan cuma-cuma dar i seor ang pener jemah jika mer eka t idak memahami at au t idak menut ur kan bahasa yang digunakan di negar a set empat ;

(g) t idak dipaksa unt uk ber saksi melaw an dir i mer eka sendir i at au unt uk mengaku ber salah.

4. Pada kasus yang menimpa anak di baw ah umur , pr osedur yang diambil w ajib memper hat ikan umur mer eka dan dor ongan unt uk memajukan r ehabilit asi mer eka.

5. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang dihukum kar ena t indakan pidana har us memiliki hak at as hukuman dan vonis t er hadap mer eka unt uk dit injau kembali oleh badan t r ibunal yang lebih t inggi menur ut hukum.


(17)

6. Apabila seor ang peker ja migr an at au seor ang anggot a keluar ganya, oleh put usan akhir pengadilan, t elah diput uskan ber salah at as t indak pidana dan apabila kemudian keput usan ber salah t er sebut t elah dibalikkan at au ia t elah diber ikan pengampunan at as dasar bar u penemuan fakt a at au penemuan fakt a bar u yang menyimpulkan bahw a t elah t er jadi kesalahan per adilan, or ang t er sebut yang t elah menjalani hukuman sebagai akibat dar i keput usan ber salah t er sebut har us dikompensasi menur ut hukum, kecuali t er bukt i bahw a t idak t er ungkapnya fakt a-fakt a yang t idak diket ahui t er sebut secar a keselur uhan at au sebagian yang melekat pada or ang t er sebut .

7. Tidak seor ang pun peker ja migr an dan anggot a keluar ganya boleh diadili at au dihukum kembali at as kejahat an yang ia t elah diput uskan ber salah at aupun t idak ber salah ber dasar kan hukum dan pr osedur hukum pidana yang ber laku di negar a yang ber sangkut an.

Pasal 19

1. Tidak seor ang pun peker ja migr an at au anggot a keluar ganya boleh dinyat akan ber salah at as suat u t indak pidana kar ena t indakan at au kelalaian yang bukan mer upakan t indak pidana ber dasar kan hukum nasional at au int er nasional pada saat dilakukannya t indak pidana t er sebut , t idak pula diper bolehkan unt uk dijat uhkan hukuman yang lebih ber at dar ipada hukuman yang ber laku pada saat tindak pidana t er sebut dilakukan. Apabila set elah dilakukannya suat u t indak pidana muncul ket et apan yang lebih r ingan hukumannya, i a har us mendapat kan keunt ungan dar i ket et apan t er sebut .

2. Per t imbangan kemanusiaan yang ber kenaan dengan st at us peker ja migr an, khususnya sehubungan dengan haknya unt uk t inggal dan beker ja, har us diper hat ikan dalam menjat uhkan hukuman at as t indak pidana yang dilakukan oleh peker ja migr an at au anggot a keluar ganya.

Pasal 20

1. Tidak seor ang pun peker ja migr an at au anggot a keluar ganya boleh dipenjar a semat a-mat a at as dasar kegagalan memenuhi suat u kew ajiban per janjian.


(18)

2. Tidak seor ang pun peker ja migr an at au anggot a keluar ganya

boleh dir ampas haknya at as izin t inggal at au izin ker ja, at au diusir semat a-mat a at as dasar kegagalan memenuhi suat u kew ajiban yang muncul dar i per janjian ker ja, kecuali pemenuhan kew ajiban dimaksud mer upakan ket ent uan dar i dit er bit kannya izin t er sebut .

Pasal 21

Adalah t indakan melaw an hukum bagi set iap or ang, kecuali oleh apar at pemer int ah yang diber i kew enangan oleh hukum, unt uk menyit a, menghancur kan at au mencoba menghancur kan dokumen identit as, dokumen yang member i izin masuk at au t inggal, ber t empat t inggal at au dokumen pent ing lain yang diper lukan di w ilayah nasional at au izin ker ja. Tidak sat u pun penyit aan r esmi

at as dokumen-dokumen t er sebut boleh dilakukan t anpa member ikan t anda t er ima t er per inci. Dalam hal apa pun t idak dibolehkan unt uk menghancur kan paspor at au dokumen yang set ar a milik peker ja migr an at au anggot a keluar ganya.

Pasal 22

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya t idak boleh menjadi sasar an kebijakan pengusir an secar a massal. Set iap kasus pengusir an har us diper iksa dan diput uskan sendir i-sendiri.

2. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya hanya dapat

diusir dar i w ilayah suat u Negar a Pihak at as suat u keput usan yang diambil oleh pejabat yang ber w enang sesuai dengan hukum. 3. Keput usan t er sebut w ajib dikomunikasikan kepada mer eka dalam bahasa yang mer eka pahami. At as per mint aan mer eka, kecuali mer upakan kew ajiban, keput usan it u w ajib disampaikan secar a t er t ulis dan, kecuali dalam keadaan t er kait keamanan nasional, beser t a alasan-alasannya. Or ang-or ang yang ber sangkut an w ajib diber i t ahu mengenai hak-hak ini sebelum at au selambat-lambat nya pada saat keput usan it u diambil.

4. Kecuali, apabi la suat u keput usan akhir t elah dit et apkan oleh pengadilan yang ber w enang, or ang-or ang yang ber sangkut an har us memiliki hak unt uk menyampaikan alasan-alasan mengapa


(19)

mer eka t idak boleh diusir dan unt uk memint a kasusnya dit injau kembali oleh pejabat yang ber w enang, kecuali dit entukan sebaliknya, dengan alasan keamanan nasional. Selama menunggu peninjauan kembali, or ang-or ang yang ber sangkut an har us memiliki hak unt uk memint a penundaan keput usan pengusir an t er sebut .

5. Apabila keput usan pengusir an yang t elah dit et apkan kemudian dibat alkan, or ang yang ber sangkut an har us memiliki hak unt uk menunt ut gant i r ugi menur ut hukum, dan keput usan yang per t ama t idak boleh diper gunakan unt uk mencegahnya memasuki kembali negar a yang ber sangkut an.

6. Dalam hal pengusir an, or ang-or ang yang ber sangkut an har us memiliki hak at as kesempat an yang cukup sebelum at au sesudah keber angkat annya, unt uk menyelesaikan pembayar an gaji at au hak lain yang har us diber ikan dan juga ut ang-ut angnya.

7. Tanpa mengur angi pelaksanaan keput usan pengusir an, seor ang peker ja migr an at au anggot a keluar ganya yang menjadi sasar an keput usan t er sebut dapat memohon unt uk memasuki suat u negar a yang bukan negar a asalnya.

8. Dalam hal pengusir an seor ang peker ja migr an at au anggot a keluar gannya, biaya pengusir an t idak boleh dibebankan kepadanya. Or ang yang ber sangkut an dapat dimint a unt uk membayar biaya per jalanannya sendir i.

9. Pengusir an dar i negar a t empat beker ja t idak boleh mengur angi hak apa pun yang t elah diper oleh peker ja migr an at au anggot a keluar ganya sesuai dengan hukum negar a t er sebut , t er masuk hak unt uk mener ima gaji dan hak lain yang har us dit er imanya.

Pasal 23

Par a Peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak unt uk memper oleh pilihan memint a per lindungan dan bant uan pejabat konsuler at au diplomat ik dar i Negar a asalnya at au Negar a yang mew akili kepent ingan Negar a t er sebut , apabila hak-hak yang


(20)

diakui dalam Konvensi ini dilanggar . Khusus dalam hal pengusir an, or ang yang ber sangkut an w ajib diber i t ahu mengenai hak ini dengan seger a dan pejabat dar i Negar a yang melakukan pengusir an w ajib memfasilit asi pelaksanan hak t er sebut .

Pasal 24

Set iap peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memi liki hak unt uk diakui di mana pun sebagai pr ibadi di hadapan hukum.

Pasal 25

1. Par a Peker ja migr an har us mendapat kan per lakuan yang t idak kur ang mengunt ungkan dar ipada yang dit er apkan pada w ar ga negar a dar i Negar a t ujuan ker ja dalam hal penggajian dan :

(a) ket ent uan ker ja lain, yait u uang lembur , jam ker ja, ist ir ahat mingguan, libur an dengan dibayar , keselamat an, kesehat an, pemut usan hubungan ker ja, dan ket ent uan ker ja lain yang menur ut hukum dan pr akt ik nasional dicakup dalam ket ent uan ini;

(b) per syar at an ker ja lain, yait u usia minimum unt uk beker ja, pembat asan t er hadap peker jaan per usahaan yang dilakukan di r umah, dan hal-hal lain yang menur ut hukum dan pr akt ik nasional dianggap sebagai per syar at an ker ja.

2. Pengur angan pr insip per samaan per lakuan yang dicant umkan dalam ayat 1 dar i Pasal ini dar i per janjian ker ja per seor angan, adalah t indakan yang melanggar hukum.

3. Negar a-Negar a Pihak w ajib mengambil semua kebijakan yang t epat unt uk memast ikan bahw a peker ja migr an t idak dihalangi dar i hak apa pun yang muncul dar i pr insip ini at as alasan adanya hal yang sifat nya t ak-r eguler dalam masa t inggal at au peker jaan mer eka. Khususnya, majikan t idak boleh dibebaskan dar i kew ajiban yang ada dalam hukum at au per janjian at au kew ajiban mer eka t idak boleh dibat asi dengan car a apa pun ber dasar kan hal


(21)

Pasal 26

1. Negar a-Negar a Pihak mengakui hak par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya :

(a) unt uk mengambil bagian dalam per t emuan-per t emuan dan kegiat an-kegiat an ser ikat peker ja dan per kumpulan lain yang dibent uk menur ut hukum, dengan pandangan unt uk melindungi kepent ingan ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain, selama sesuai dengan per at ur an or ganisasi yang bersangkut an; (b) unt uk ber gabung secar a bebas pada ser ikat peker ja dan per kumpulan-per kumpulan t er sebut di at as, selama sesuai dengan per at ur an or ganisasi yang ber sangkut an;

(c) unt uk mencar i bant uan dan sumbangan dar i ser ikat peker ja dan per kumpulan-per kumpulan t er sebut di at as.

2. Tidak sat u pun pembat asan dapat diber lakukan t er hadap pelaksanaan hak-hak ini, kecuali pembat asan yang diat ur oleh hukum dan yang diper lukan dalam masyar akat demokr at is demi kepent ingan keamanan nasional, ket er t iban umum, at au per lindungan hak-hak dan kebebasan-kebebasan or ang lain.

Pasal 27

1. Ber kenaan dengan jaminan sosial, par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us menikmat i per lakuan yang sama dengan w ar ga negar a di Negar a t ujuan ker ja, selama mer eka memenuhi per syar at an yang dit et apkan oleh ket ent uan hukum yang ber laku di Negar a t er sebut ser t a per janjian bilat er al dan mult ilat er al yang ber laku. Pejabat ber w enang negar a asal dan negar a t ujuan ker ja sew akt u-w akt u dapat membuat pengat ur an yang diper lukan unt uk menent ukan t at a car a pelaksanaan nor ma ini.

2. Apabila ket ent uan hukum yang ber laku t idak member ikan t unjangan kepada par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya, Negar a-Negar a yang ber sangkut an w ajib mencar i kemungkinan unt uk member ikan penggantian pada or ang yang ber sangkut an


(22)

sejumlah kont r ibusi yang dibayar kan mer eka t er kait dengan t unjangan it u sebagaimana dit er apkan kepada w ar ga negar anya pada sit uasi yang sama.

Pasal 28

Par a Peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak unt uk mener ima per aw at an kesehat an yang sangat mendesak yang diper lukan unt uk kelangsungan hidup mer eka at au unt uk mencegah ker usakan yang t idak dapat diper baiki pada kesehat an mer eka, ber dasar kan keset ar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i Negar a yang ber sangkut an. Per aw at an medis mendesak semacam it u t idak boleh dit olak oleh Negar a dengan alasan adanya hal yang sifat nya t ak-r eguler yang ber kait an dengan masa t inggal at au peker jaan mer eka.

Pasal 29

Set iap anak peker ja migr an har us memiliki hak at as suat u nama, pendaft ar an kelahir an, dan kew ar ganegar aan.

Pasal 30

Set iap anak peker ja migr an har us memiliki hak dasar at as akses pada pendidikan ber dasar kan keset ar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i Negar a yang ber sangkut an. Akses pada lembaga-lembaga pendidikan pr asekolah at au sekolah umum t idak boleh dit olak at au dibat asi dengan alasan sit uasi t ak-r eguler yang ber kait an dengan masa t inggal at au peker jaan salah sat u or angt uanya, at au ber dasar kan alasan yang sifatnya t ak-r eguler t er kait masa t inggal anak t er sebut di Negar a t ujuan ker ja.

Pasal 31

1. Negar a-Negar a Pihak w ajib menjamin penghor mat an pada identit as budaya par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya, dan t idak boleh mencegah mer eka unt uk memper t ahankan hubungan budaya dengan Negar a asal mer eka.

2. Negar a-Negar a Pihak dapat mengambil kebijakan yang t epat unt uk membant u dan mendor ong upaya-upaya dalam hal ini.


(23)

Pasal 32

Pada saat ber akhir nya masa t inggal mer eka di Negar a t ujuan ker ja, par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak unt uk memindahkan pendapat an dan t abungan mer eka ser t a, sesuai dengan ket ent uan hukum yang ber laku di Negar a-Negar a yang ber sangkut an, bar ang-bar ang milik pr ibadi mer eka.

Pasal 33

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memi liki hak unt uk diber i t ahu oleh Negar a asal, Negar a t ujuan ker ja, at au Negar a t r ansit mengenai :

(a) hak-hak mer eka yang dit imbulkan oleh Konvensi ini;

(b) ket ent uan mengenai pener imaan, hak-hak dan kew ajiban mer eka menur ut hukum dan pr akt ik di Negar a yang ber sangkut an ser t a hal lain yang ser upa yang memungkinkan mer eka unt uk menaat i ket ent uan administ r atif dan ket ent uan lain di Negar a t er sebut .

2. Negar a-Negar a Pihak w ajib mengambil selur uh kebijakan yang mer eka anggap t epat unt uk menyebar luaskan infor masi t er sebut di at as, at au unt uk memast ikan bahw a infor masi it u t elah diber ikan oleh majikan, ser ikat peker ja dan badan-badan at au lembaga-lembaga lain yang sesuai. Jika per lu, mer eka w ajib beker ja sama dengan Negar a-Negar a lain yang ber sangkut an. 3. Infor masi yang memadai t er sebut w ajib diber ikan at as per mint aan peker ja migr an dan anggot a keluar ganya secar a cuma-cuma, dan sejauh dimungkinkan dalam bahasa yang mer ek a pahami.

Pasal 34

Tidak sat u pun bagian dalam Konvensi ini boleh mengakibat kan par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya t er lepas dar i kew ajiban unt uk menaat i hukum dan per at ur an Negar a t r ansit dan Negar a t ujuan ker ja mana pun, at au kew ajiban unt uk menghor mat i identit as budaya dar i penduduk Negar a-Negar a t er sebut .


(24)

Pasal 35

Tidak sat u pun bagian dar i Konvensi ini boleh diar t ikan sebagai maksud unt uk menjadikan sit uasi r eguler bagi par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang t idak memiliki dokumen, at au ber ada dalam suat u sit uasi t ak-r eguler , ser t a t idak boleh mengabaikan kebijakan yang dimaksudkan unt uk memast ikan kondisi yang baik dan set ar a unt uk migr asi int er nasional sebagaimana dit ent ukan dalam bagian VI Konvensi ini.

BAGIAN IV

Hak lain dar i par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang memiliki dokumen atau yang ber ada dalam situasi

r eguler Pasal 36

Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang memiliki dokumen at au ber ada dalam sit uasi r eguler di Negar a t ujuan ker ja har us menikmat i hak-hak yang dit ent ukan dalam bagian IV dar i Konvensi, selain hak-hak yang t elah dit entukan dalam bagian III.

Pasal 37

Sebelum keber angkat annya, at au selambat-lambat nya pada saat dit er imanya mer eka di Negar a t ujuan ker ja, par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak unt uk diinfor masikan sepenuhnya oleh Negar a asal at au Negar a t ujuan beker ja, jika per lu, mengenai semua ket ent uan yang ber laku bagi pener imaan mer eka, dan khususnya mengenai masa t inggal mer eka dan akt ivit as yang dibayar yang mer eka dapat lakukan, ser t a per syar at an yang har us mer eka penuhi di Negar a t ujuan ker ja, dan juga pejabat yang har us mer eka hubungi apabila ada per ubahan at as ket ent uan t er sebut .

Pasal 38

1. Negar a t ujuan ker ja w ajib melakukan segala upaya unt uk mengizinkan par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya unt uk cut i sement ar a t anpa memengar uhi izin tinggal at au izin ker ja,


(25)

apabila hal t er sebut t er jadi. Dalam melakukan hal ini, Negar a t ujuan ker ja w ajib memper hat ikan kebut uhan dan kew ajiban khusus par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya, khususnya di Negar a asal mer eka.

2. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak unt uk diber i t ahu sepenuhnya mengenai per syar at an cut i sement ar a yang diizinkan.

Pasal 39

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak at as kebebasan ber ger ak di w ilayah Negar a t ujuan ker ja dan kebebasan memilih t empat t inggalnya di w ilayah t er sebut .

2. Hak-hak yang disebut kan dalam ayat 1 Pasal ini t idak boleh dikenai pembat asan apa pun kecuali yang dit et apkan oleh hukum, yang diper lukan guna melindungi keamanan nasional, ket er t iban umum, kesehat an at au mor al masyar akat , at au hak-hak dan kebebasan-kebebasan or ang lain, dan yang sesuai dengan hak lain yang diakui dalam Konvensi ini.

Pasal 40

1. Par a Peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak unt uk membent uk per kumpulan dan ser ikat peker ja di Negar a t ujuan ker ja unt uk pemajuan dan per lindungan kepent ingan ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.

2. Tidak sat u pun pembat asan dapat diber lakukan t er hadap pelaksanaan hak ini kecuali pembat asan yang diat ur oleh hukum, dan yang diper lukan dalam masyar akat demokr at is demi kepent ingan keamanan nasional, ket er t iban umum, at au per lindungan at as hak-hak dan kebebasan-kebebasan or ang lain.

Pasal 41

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us memiliki hak unt uk ber par t isipasi dalam ur usan pemer int ahan di Negar a asalnya dan unt uk memilih dan dipilih pada pemilihan umum di Negar anya, sesuai dengan ket ent uan hukum Negar anya.


(26)

2. Negar a-Negar a yang ber sangkut an w ajib, jika per lu dan sesuai dengan ket ent uan hukum, memfasilit asi pelaksanaan hak-hak ini.

Pasal 42

1. Negar a-Negar a Pihak w ajib memper t imbangkan penet apan pr osedur -pr osedur at au lembaga-lembaga yang dapat member ikan per hat ian, baik di Negar a asal maupun di Negar a t ujuan ker ja, mengenai kebut uhan khusus, aspir asi dan kew ajiban par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya, dan w ajib mer encanakan, jika per lu, kemungkinan bagi par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya unt uk secar a bebas memilih w akil-w akil mer ek a dalam lembaga-lembaga t er sebut .

2. Negar a t ujuan ker ja w ajib memfasilit asi, sesuai dengan ket ent uan hukum nasional, konsult asi at au par t isipasi par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya dalam keput usan-keput usan mengenai kehidupan dan t at a administr asi komunit as set empat .

3. Par a peker ja migr an dapat menikmat i hak-hak polit ik di Negar a t ujuan ker ja apabila Negar a it u, dalam pelaksanaan kedaulat annya, member ikan hak-hak polit ik t er sebut .

Pasal 43

1. Par a peker ja migr an har us menikmat i keset ar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i Negar a t ujuan ker ja dalam kait an dengan :

(a) akses pada lembaga-lembaga dan pelayanan-pelayanan pendidikan dengan t unduk pada per syar at an pener imaan dan per at ur an lain dar i lembaga at au pelayanan yang t er sebut ; (b) akses pada bimbingan kejur uan dan pelayanan penempat an;

(c) akses pada pelat ihan kejur uan ser t a fasilit as dan lembaga pelat ihan-ulang;

(d) akses pada per umahan, t er masuk skema per umahan sosial, dan per lindungan t er hadap eksploit asi dalam hal penyew aan;


(27)

(e) akses pada pelayanan sosial dan kesehat an, dengan ket ent uan per syar at an keikut ser t aan dalam skema-skem a t er sebut dipenuhi;

(f) akses pada per usahaan-per usahaan koper asi dan sw akelol a yang t idak boleh mengakibat kan per ubahan dalam st at us migr asi mer eka, dan har us t unduk pada perat ur an dan ket ent uan dar i badan yang ber sangkut an;

(g) akses dan par t isipasi pada kehidupan budaya.

2. Negar a-Negar a Pihak w ajib memajukan kondisi unt uk memast ikan keset ar aan per lakuan yang efekt if unt uk memungkinkan par a peker ja migr an menikmat i hak-hak yang disebut kan dalam ayat 1 Pasal ini, apabila persyar at an masa t inggal mer eka, sebagaimana diizinkan oleh Negar a t ujuan ker ja, memenuhi per syar at an yang t epat .

3. Negar a t ujuan ker ja t idak boleh mencegah majikan par a peker ja migr an unt uk membangun per umahan at au fasilit as sosial at au budaya bagi mer eka. Ber dasar kan Pasal 70 Konvensi ini, Negar a t ujuan ker ja dapat mendir ikan fasilit as semacam ini sesuai dengan per syar at an-per syar at an yang secar a umum ber laku di Negar a t er sebut mengenai pendir ian fasilit as t er sebut .

Pasal 44

1. Negar a-Negar a Pihak, dengan mengakui bahw a keluar ga mer upakan sat uan kelompok masyar akat yang alami dan mendasar ser t a ber hak at as per lindungan masyar akat dan Negar a, w ajib mengambil kebijakan yang t epat unt uk memast ikan per lindungan t er hadap kesat uan keluar ga par a peker ja migr an. 2. Negar a-Negar a Pihak w ajib mengambil kebijakan yang mer eka anggap sesuai dan dalam kew enangannya unt uk memfasilit asi r eunifikasi par a peker ja migr an dengan pasangannya at au or ang-or ang yang mempunyai hubungan dengan peker ja migr an yang, menur ut hukum yang ber laku, ber akibat sama dengan per kaw inan, ser t a dengan anak-anak di baw ah umur dalam t anggungan mer eka yang belum menikah.


(28)

3. Negar a t ujuan ker ja, ber dasar kan alasan-alasan kemanusiaan, w ajib memper t imbangkan dengan baik pember ian per lakuan yang set ar a, sebagaimana dit ent ukan dalam ayat 2 Pasal ini, kepada anggot a keluar ga lain dar i peker ja migr an.

Pasal 45

1. Anggot a keluar ga par a peker ja migr an har us, di Negar a t ujuan ker ja, menikmat i keset ar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i Negar a t er sebut dalam kait an dengan :

(a) akses pada lembaga-lembaga dan pelayanan-pelayanan pendidikan, dengan t unduk pada per syar at an pener imaan dan per at ur an lain dar i lembaga dan pelayanan t er sebut ;

(b) akses pada bimbingan kejur uan ser t a lembaga dan pelayanan pelat ihan, dengan ket ent uan per syar at an keikut ser t aan dipenuhi;

(c) akses pada pelayanan sosial dan kesehat an, dengan ket ent uan per syar at an keikut ser t aan dalam skema-skem a t er sebut dipenuhi;

(d) akses dan par t isipasi pada kehidupan budaya.

2. Negar a t ujuan ker ja w ajib mengupayakan suat u kebijakan, jika per lu melalui ker ja sama dengan Negar a asal, yang dit ujukan unt uk memfasilit asi int egr asi anak-anak peker ja migr an pada sist em sekolah set empat , khususnya dalam mengajar i mer eka bahasa set empat ;

3. Negar a t ujuan ker ja w ajib ber upaya memfasilit asi kepada anak-anak par a peker ja migr an pengajar an bahasa ibu dan budaya mer eka dan, dalam hal ini, Negar a asal w ajib beker ja sama apabila diper lukan.

4. Negar a t ujuan beker ja dapat menyediakan skema khusus pendidikan dalam bahasa ibu anak-anak peker ja migr an, jika per lu melalui ker ja sama dengan Negar a asal.


(29)

Pasal 46

Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya har us, ber dasar kan ket ent uan hukum yang ber laku di Negar a-Negar a ber sangkut an, ser t a per janjian int er nasional yang sesuai dan kew ajiban Negar a ber sangkut an yang timbul akibat keikut ser t aannya pada ser ikat kepabeanan, menikmat i pembebasan bea dan pajak impor dan ekspor , ber kenaan dengan bar ang milik pr ibadi dan r umah t angga mer eka dan juga per alat an yang diper lukan unt uk melakukan akt ivit as yang dibayar yang menyebabkan mer eka dit er ima di Negar a t ujuan ker ja :

(a) set elah keber angkat an mer eka dar i Negar a asal at au dar i Negar a t empat t inggalnya;

(b) set elah mer eka memasuki Negar a t ujuan ker ja per t ama kalinya;

(c) set elah keber angkat an t er akhir dar i Negar a t ujuan ker ja; (d) set elah kepulangan t er akhir mer eka ke Negar a asal at au Negar a t empat t inggalnya.

Pasal 47

1. Par a peker ja migr an har us memiliki hak unt uk ment r ansfer pendapat an dan t abungan mer eka, khususnya dana-dana yang diper lukan unt uk membiayai keluar ganya, dar i Negar a t ujuan ker ja ke Negar a asal at au Negar a lain. Tr ansfer semacam ini w ajib dilakukan sesuai dengan pr osedur yang dit et apkan oleh ket ent uan hukum yang ber laku di Negar a yang ber sangkut an dan sesuai dengan per janjian-per janjian int er nasional yang ber laku.

2. Negar a-Negar a yang ber sangkut an w ajib mengambil kebijakan yang t epat unt uk memfasilit asi t r ansfer t er sebut .

Pasal 48

1. Tanpa mengesampingkan per janjian pajak ber ganda yang ber laku, par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya, ber kait an dengan pendapat annya di Negar a t ujuan ker ja :


(30)

(a) t idak boleh dibebani pajak, bea, at au biaya-biaya dalam jenis apa pun yang lebih t inggi at au lebih membebani dar ipada yang dikenakan kepada w ar ga negar anya dalam keadaan yang sama; (b) har us memiliki hak at as pengur angan at au pembebasan pajak dalam jenis apa pun dan kemudahan pajak yang ber laku bagi w ar ga negar anya dalam keadaan yang sama, t er masuk kemudahan-kemudahan pajak bagi anggot a keluar ga yang menjadi t anggungannya.

2. Negar a-Negar a Pihak w ajib ber upaya unt uk menet apkan kebijakan yang t epat unt uk menghindar i pengenaan pajak ber ganda t er hadap penghasilan dan t abungan par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya.

Pasal 49

1. Apabila pember ian izin t inggal dan izin ker ja yang dilakukan secar a t er pisah diw ajibkan oleh ket ent uan hukum nasional, Negar a t ujuan ker ja w ajib mengeluar kan izin t inggal bagi peker ja migr an unt uk set idaknya dalam jangka w akt u yang sama dengan izin unt uk menjalankan akt ivit as yang dibayar .

2. Par a peker ja migr an yang di Negar a t ujuan ker ja diper bolehkan unt uk secar a bebas memilih akt ivit as yang dibayar , t idak boleh dianggap sebagaimana halnya pada sit uasi t ak-r eguler dan tidak boleh dianggap kehilangan izin t inggal semata-mat a kar ena diber hent ikannya mer eka dar i akt ivit as yang dibayar sebelum habisnya masa ber laku izin ker ja at au izin sejenis.

3. Guna member ikan w akt u yang cukup kepada par a peker j a migr an yang disebut dalam ayat 2 Pasal ini unt uk mencar i akt ivit as yang dibayar lainnya, izin t inggal tidak boleh dicabut set idaknya unt uk jangka w akt u yang sesuai dengan jangka w akt u yang memungkinkan mer eka unt uk mendapat kan hak at as t unjangan penganggur an.

Pasal 50

1. Dalam kasus meninggalnya peker ja migr an at au ber akhir nya per kaw inan, Negar a t ujuan ker ja w ajib memper t imbangkan


(31)

dengan baik unt uk member ikan kepada anggot a keluar ga peker ja migr an izin t inggal di Negar a t er sebut ber dasar kan per t imbangan keut uhan keluar ga; Negar a t ujuan ker ja w ajib memper hat ikan jangka w akt u mer eka t elah ber t empat tinggal di Negar a t er sebut . 2. Anggot a keluar ga yang t idak diber i izin tinggal seper t i di at as har us diber ikan w akt u yang cukup guna menyelesaikan ur usan-ur usan mer eka di dalam Negar a t ujuan ker ja t er sebut sebelum meninggalkannya.

3. Ket ent uan pada ayat 1 dan 2 Pasal ini t idak dapat dit afsir kan ber law anan dengan segala hak unt uk tinggal dan beker ja kecuali jika diber ikan kepada anggot a keluar ga ber dasar kan ket ent uan hukum Negar a t ujuan ker ja at au per janjian-per janjian bilat er al dan mult ilat er al yang ber laku pada Negar a t er sebut .

Pasal 51

Par a peker ja migr an yang di Negar a t ujuan ker ja t idak diizinkan unt uk secar a bebas memilih akt ivit as yang dibayar t idak boleh dianggap ber ada dalam sit uasi t ak-r eguler dan juga t idak boleh kehilangan izin t inggal mer eka, semat a-mat a kar ena pemut usan hubungan ker ja sebelum izin ker ja mer eka habis, kecuali apabila izin t inggal dengan jelas ber gant ung pada peker jaan t er t ent u yang menyebabkan mer eka boleh memasuki Negar a t er sebut . Par a Peker ja migr an semacam ini, har us memiliki hak unt uk mencar i peker jaan alt er nat if, unt uk ber par tisipasi dalam skema-skema peker jaan umum dan pelat ihan ulang selama w akt u yang t er sisa dar i izin ker ja mer eka, dengan t unduk pada ket ent uan dan pembat asan sebagaimana dit ent ukan dalam izin kerja t er sebut .

Pasal 52

1. Par a Peker ja migr an di Negar a t ujuan ker ja har us memiliki hak unt uk secar a bebas memilih akt ivit as yang dibayar , ber dasar kan pada pembat asan at au ket ent uan ber ikut ini.


(32)

(a) membat asi akses pada kat egor i peker jaan, fungsi, pelayanan at au kegiat an t er t ent u apabila diper lukan demi kepent ingan Negar a t er sebut dan dit et apkan oleh ket ent uan hukum nasional;

(b) membat asi kebebasan dalam memilih akt ivit as ker ja yang dibayar sesuai dengan ket ent uan hukum mengenai pengakuan at as kualifikasi peker jaan yang diper oleh di luar w ilayah Negar a t er sebut . Namun, Negar a-Negar a pihak yang ber sangkut an w ajib mengusahakan unt uk member ikan pengakuan at as kualifikasi semacam it u.

3. Ter hadap peker ja migr an yang jangka w akt u izin ker janya dibat asi, Negar a t ujuan ker ja juga dapat :

(a) menjadikan hak unt uk bebas memilih akt ivit as yang dibayar dengan t unduk pada ket ent uan bahw a peker ja migr an t er sebut t elah ber t empat t inggal secar a sah di w ilayahnya unt uk t ujuan akt ivit as ker ja yang dibayar dalam suat u jangka w akt u yang dit et apkan oleh ket ent uan hukum nasional yang t idak boleh melebihi dua t ahun;

(b) membat asi akses peker ja migr an pada akt ivit as yang dibayar sesuai dengan kebijakan pember ian pr ior it as pada w ar ga negar anya at au pada or ang-or ang yang diasimilasi unt uk t ujuan-t ujuan hukum at au per janjian bilat er al dan mult ilat er al bagi mer eka. Pembat asan apa pun semacam ini t idak lagi ber laku pada seor ang migr an yang t elah ber t empat t inggal secar a sah di w ilayahnya unt uk t ujuan akt ivit as yang dibayar dalam suat u jangka w akt u yang dit et apkan oleh ket ent uan hukum nasional yang t idak boleh melebihi lima t ahun.

4. Negar a t ujuan ker ja w ajib menet apkan ket ent uan yang di dalamnya seor ang peker ja migr an, yang t elah diizinkan unt uk melakukan peker jaan, dapat diber i w ew enang beker ja at as namanya sendir i. Per t imbangan har us diambil dengan mencakup jangka w akt u peker ja migr an t er sebut t elah ber ada secar a sah di Negar a t ujuan ker ja.


(33)

Pasal 53

1. Anggot a keluar ga par a peker ja migr an yang memiliki izin t inggal at au izin masuk t anpa bat as w akt u at au secar a ot omat is dapat diper panjang, har us diizinkan unt uk secar a bebas memi lih akt ivit as yang dibayar dalam ket ent uan yang sama sebagaimana ber laku bagi peker ja migr an sesuai dengan Pasal 52 Konvensi ini. 2. Dengan memper hat ikan anggot a keluar ga peker ja migr an yang t idak diizinkan unt uk secar a bebas memilih akt ivit as yang dibayar , Negar a-Negar a Pihak w ajib memper t imbangkan dengan baik unt uk member ikan mer eka pr ior it as dalam memper oleh izin unt uk melaksanakan akt ivit as yang dibayar dar ipada peker ja lain yang ingin masuk ke Negar a t ujuan ker ja, ber dasar kan pada per janjian bilat er al dan mult ilat er al.

Pasal 54

1. Tanpa mengesampingkan per syar at an izin t inggal at au izin ker ja dan hak-hak yang disebut kan dalam Pasal 25 dan 27 Konvensi ini, peker ja migr an har us menikmat i keset ar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i Negar a t ujuan ker ja dalam hal :

(a) per lindungan t er hadap pemecat an; (b) t unjangan penganggur an;

(c) akses pada skema peker jaan umum yang dimaksudkan unt uk member ant as penganggur an;

(d) akses pada peker jaan alt er nat if dalam hal hilangnya peker jaan at au pember hent ian akt ivit as yang dibayar lainnya, ber dasar kan Pasal 52 Konvensi ini.

2. Apabila seor ang peker ja migr an mengadukan bahw a per syar at an per janjian ker janya t elah dilanggar oleh majikannya, ia har us memiliki hak unt uk mengajukan kasusnya kepada pejabat ber w enang yang kompet en dar i Negar a t ujuan ker ja, ber dasar kan ket ent uan yang dit ent ukan dalam Pasal 18 ayat 1 Konvensi ini.


(34)

Pasal 55

Par a peker ja migr an yang t elah diber i izin unt uk t er libat dalam

akt ivit as yang dibayar , ber dasar kan ket ent uan yang melekat pada izin t er sebut , har us memiliki hak at as keset ar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i Negar a t ujuan ker ja dalam melaksanakan akt ivit as yang dibayar t er sebut .

Pasal 56

1. Par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang disebut dalam bagian Konvensi ini t idak dapat diusir dar i Negar a t ujuan ker ja, kecuali unt uk alasan-alasan yang dir umuskan dalam ket ent uan hukum nasional dar i Negar a t er sebut , dan ber dasar kan pada r ambu-r ambu yang dicant umkan dalam bagian III.

2. Langkah pengeluar an secar a paksa t idak boleh diambil unt uk t ujuan mer ampas hak-hak yang t imbul dar i izin tinggal dan izin ker ja peker ja migr an dan anggot a keluar ganya.

3. Dalam memper t imbangkan pengusir an peker ja migr an at au anggot a keluar ganya, sehar usnya memper hat ikan per t imbangan kemanusiaan dan jangka w akt u yang ber sangkut an t elah ber t empat t inggal di Negar a t ujuan ker ja.

BAGIAN V

Ketentuan yang ber laku bagi golongan ter tentu dar i par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya

Pasal 57

Golongan t er t ent u dar i par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang dijelaskan dalam bagian Konvensi ini yang memiliki dokumen at au ber ada dalam sit uasi r eguler har us menikmat i hak-hak yang dit ent ukan dalam bagian III dan, kecuali sebagaimana diubah di baw ah ini, hak-hak yang ditent ukan dalam bagian IV.

Pasal 58

1. Par a peker ja lint as-bat as, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 ayat 2 (a) Konvensi ini, har us memiliki hak-hak yang dit ent ukan


(35)

dalam bagian IV yang dapat ber laku bagi mer eka dengan alasan keber adaan dan peker jaan mer eka di w ilayah Negar a t ujuan ker ja, dengan memper hat ikan bahw a mer eka t idak memiliki t empat t inggal sehar i-har i di Negar a t er sebut .

2. Negar a t ujuan ker ja w ajib memper t imbangkan dengan baik pember ian kepada par a peker ja lint as-bat as hak unt uk secar a bebas memilih akt ivit as yang dibayar set elah jangka w akt u t er t ent u. Pember ian hak t er sebut t idak boleh memengar uhi st at us mer eka sebagai peker ja lint as-bat as.

Pasal 59

1. Peker ja musiman, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 ayat 2 (b) Konvensi ini, har us memiliki hak-hak yang dit ent ukan dalam bagian IV yang dapat ber laku bagi mer eka dengan alasan keber adaan dan peker jaan mer eka di w ilayah Negar a t ujuan ker ja dan yang sesuai dengan st at us mer eka di Negar a ter sebut sebagai peker ja musiman, dengan memper hat ikan kenyat aan bahw a mer eka ber ada di Negar a t er sebut hanya pada sebagian w akt u dalam suat u t ahun.

2. Dengan memper hat ikan ayat 1 Pasal ini, Negar a-Negar a Pihak w ajib memper t imbangkan pember ian kepada peker ja musiman yang t elah dipeker jakan di w ilayahnya dalam per iode w akt u yang signifikan, peluang unt uk mengambil akt ivit as yang dibayar lainnya dan member ikan mer eka pr ior it as dar i pada peker ja lain yang ingin masuk ke Negar a t er sebut , dengan t unduk pada per janjian bilat er al dan mult ilat er al yang ber laku.

Pasal 60

Peker ja keliling, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 ayat 2 (e) Konvensi ini, har us memiliki hak-hak yang dit ent ukan dalam bagian IV yang dapat diber ikan kepada mer eka dengan alasan keber adaan dan peker jaan mer eka di w ilayah Negar a t ujuan ker ja dan yang sesuai dengan st at us mer eka sebagai peker ja keliling di Negar a t er sebut .


(36)

Pasal 61

1. Peker ja pr oyek, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 ayat 2 (f) Konvensi ini, dan anggot a keluar ganya, har us memiliki hak-hak yang dit ent ukan dalam bagian IV, kecuali ket ent uan pada Pasal 43 ayat 1 (b) dan (c), Pasal 43 ayat 1 (d), dalam hubungannya dengan skema per umahan sosial, Pasal 45 ayat 1(b) dan Pasal 52 sampai dengan 55.

2. Apabila seor ang peker ja pr oyek menyat akan bahw a per syar at an dalam per janjian ker janya t elah dilanggar oleh majikannya, ia har us memiliki hak unt uk mengajukan hal t er sebut kepada pejabat Negar a yang ber w enang yang mempunyai yur isdiksi at as majikan t er sebut , ber dasar kan ket ent uan yang dit ent ukan dalam Pasal 18 ayat 1 Konvensi ini.

3. Negar a-Negar a Pihak, dengan t unduk pada per janjian-per janjian bilat er al dan mult ilat er al yang ber laku bagi mer eka, w ajib ber upaya agar par a peker ja pr oyek t et ap dilindungi secar a memadai oleh sist em jaminan sosial di Negar a asal mer eka at au di Negar a t empat mer eka t inggal sehar i-har i selama ket er libat an dalam pr oyek t er sebut . Negar a-Negar a Pihak yang ber sangkut an w ajib mengambil kebijakan yang t epat dengan t ujuan unt uk menghindar i pengingkar an hak at au duplikasi pembayar an dalam hal ini.

4. Tanpa mengabaikan ket ent uan Pasal 47 Kovensi ini dan per janjian bilat er al at au mult ilat er al yang r elevan, Negar a-Negar a Pihak yang ber sangkut an w ajib mengizinkan pembayar an pendapat an par a peker ja pr oyek di Negar a asal mer eka at au Negar a t empat mer eka t inggal sehar i-har i.

Pasal 62

1. Peker ja dengan peker jaan t er t ent u yang dijelaskan dalam Pasal 2 ayat 2 (g) Konvensi ini, har us memiliki hak-hak yang dit ent ukan dalam bagian IV, kecuali ket ent uan dalam Pasal 43 ayat 1 (b) dan (c), Pasal 43 ayat 1 (d), dalam hubungannya dengan skema per umahan sosial, Pasal 52 dan Pasal 54 ayat 1 (d).

2. Anggot a keluar ga peker ja dengan peker jaan t er t ent u har us memiliki hak yang t er kait dengan anggot a keluar ga par a peker ja


(37)

migr an sebagaimana dit ent ukan dalam bagian IV Konvensi ini, kecuali ket ent uan dalam Pasal 53.

Pasal 63

1. Peker ja mandir i sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 ayat 2 (h) Konvensi ini, har us memiliki hak-hak yang dit ent ukan dalam bagian IV, kecuali hak-hak yang secar a khusus ber laku bagi peker ja yang mempunyai per janjian ker ja.

2. Tanpa mengabaikan Pasal 52 dan 79 Konvensi ini, ber hent inya akt ivit as ekonomi dar i peker ja mandir i tidak boleh dengan sendirinya ber akibat dicabut nya izin bagi mer eka dan anggot a keluar ganya unt uk t inggal at au melakukan akt ivit as yang dibayar di Negar a t ujuan ker ja, kecuali apabila pember i an izin t inggal t er sebut dengan jelas ber gant ung pada akt ivit as khusus yang dibayar yang menyebabkan mer eka boleh memasuki Negar a t er sebut .

BAGIAN VI

Pemajuan kondisi yang baik, setar a, manusiawi dan sah sehubungan dengan migrasi inter nasional par a peker ja dan

anggota keluar ganya Pasal 64

1. Tanpa mengabaikan Pasal 79 Konvensi ini, Negar a-Negar a Pihak yang ber sangkut an w ajib, jika per lu, ber konsult asi dan beker ja sama dengan t ujuan unt uk memajukan kondisi yang baik, set ar a, dan manusiaw i sehubungan dengan migr asi int er nasional dar i par a peker ja dan anggot a keluar ganya.

2. Dalam hal ini, per hat ian yang sungguh-sungguh har us diber ikan t idak hanya t er hadap kebut uhan dan sumber daya peker ja, t et api juga t er hadap kebut uhan sosial, ekonomi, budaya dan kebut uhan lain dar i peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang t er libat , dan juga akibat-akibat migr asi semacam it u pada komunit as yang ber sangkut an.


(38)

Pasal 65

1. Negar a-Negar a Pihak w ajib menyediakan pelayanan-pelayanan yang t epat unt uk menangani masalah-masalah mengenai migr asi int er nasional par a peker ja dan anggot a keluar ganya. Fungsi pelayanan ini mencakup, ant ar a lain :

(a) per umusan dan pener apan kebijakan mengenai migr asi semacam ini;

(b) per t ukar an infor masi, konsult asi dan ker ja sama dengan pejabat yang ber w enang dar i Negar a-Negar a Pihak lain yang t er libat dalam migr asi semacam ini;

(c) penyediaan infor masi yang sesuai, khususnya bagi par a majikan, peker ja dan or ganisasi mer eka mengenai kebijakan, hukum dan per at ur an yang ber kenaan dengan migr asi dan peker jaan, per janjian yang t elah dibuat dengan Negar a lain mengenai migr asi dan hal lain yang r elevan;

(d) penyediaan infor masi dan bant uan yang sesuai bagi par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya mengenai per izinan dan t at a car a yang diper syar at kan ser t a pengat ur an keber angkat an, per jalanan, kedat angan, t empat t inggal, akt ivit as yang dibayar , keluar dan kembali, juga mengenai kondisi ker ja dan kehidupan di Negar a t ujuan ker ja dan mengenai kepabeanan, nilai t ukar uang, pajak ser t a hukum dan per at ur an lain yang r elevan.

2. Negar a-Negar a Pihak w ajib memfasilit asi, jika per lu, penyediaan layanan konsuler dan lain-lain yang per lu unt uk memenuhi kebut uhan sosial, budaya dan lain-lain dar i par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya.

Pasal 66

1. Dengan t unduk pada ayat 2 Pasal ini, hak unt uk melakukan kegiat an dengan t ujuan unt uk mer ekr ut peker ja-peker ja unt uk beker ja di Negar a lain har us dibat asi pada :


(39)

(a) pelayanan umum at au badan-badan Negar a t empat dilakukannya kegiat an t er sebut ;

(b) pelayanan umum at au badan-badan Negar a t ujuan ker ja ber dasar kan per janjian ant ar a Negar a-Negar a yang ber sangkut an;

(c) sebuah badan yang dibent uk ber dasar kan kesepakat an bilat er al at au mult ilat er al.

2. Dengan t unduk pada per izinan, per set ujuan dan pengaw asan oleh pejabat pemer int ah dar i Negar a-Negar a Pihak yang ber sangkut an sebagaimana dapat dit et apkan ber dasar kan ket ent uan hukum dan pr akt ik di Negar a-Negar a t er sebut , badan-badan, calon-calon majikan at au or ang-or ang yang ber t indak at as nama mer eka juga dapat diizinkan unt uk melakukan kegiat an di at as.

Pasal 67

1. Negar a-Negar a Pihak yang ber sangkut an w ajib beker ja sama, jika per lu, dalam menet apkan kebijakan mengenai kepulangan yang t er t ib par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya ke Negar a asal apabi la mer eka memut uskan unt uk pulang, at au jika izin tinggal at au izin ker ja mer eka t elah habis masa ber lakunya, at au jika mer eka ber ada dalam sit uasi t ak-r eguler di Negar a t ujuan ker ja.

2. Ter kait par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang ber ada dalam sit uasi r eguler , Negar a-Negar a Pihak yang ber sangkut an w ajib beker ja sama, jika per lu, ber dasar kan per syar at an yang disepakat i ber sama oleh Negar a-Negar a t er sebut , dengan t ujuan unt uk memajukan kondisi ekonomi bagi per mukiman kembali mer eka dan unt uk memfasilit asi r eint egr asi sosial dan budaya mer eka secar a ber kesinambungan di Negar a asal.

Pasal 68

1. Negar a-Negar a Pihak, t er masuk Negar a t r ansit , w ajib beker ja sama dengan t ujuan unt uk mencegah dan menghapuskan


(40)

per ger akan-per ger akan klandest in at au ilegal dan mempeker jakan peker ja migr an dalam suat u sit uasi t ak-r eguler . Kebijakan yang diambil unt uk t ujuan ini yang ber ada dalam yur isdiksi setiap Negar a yang ber sangkut an, har us mencakup :

(a) kebijakan yang t epat unt uk menent ang penyebar luasan infor masi yang menyesat kan mengenai emigr asi dan imigr asi; (b) kebijakan unt uk mendet eksi dan member ant as per ger akan klandest in at au ilegal par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya dan unt uk menjat uhkan sanksi yang efekt if kepada or ang-or ang, kelompok at au ent it as yang mengat ur , melaksanakan, at au membant u dalam pengat ur an at au pelaksanaan per ger akan t er sebut ;

(c) kebijakan unt uk menjat uhkan sanksi yang efekt if kepada or ang-or ang, kelompok at au ent it as yang menggunakan t indak keker asan, ancaman at au int imidasi t er hadap par a peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang ber ada dalam sit uasi t ak-r eguleak-r ;

2. Negar a t ujuan ker ja w ajib mengambil kebijakan yang memadai dan efekt if unt uk menghapuskan dipeker jakannya par a peker ja migr an dalam sit uasi t ak-r eguler di w ilayah mer eka, t er masuk jika diper lukan, menjat uhkan sanksi kepada majikan mer eka. Hak-hak peker ja migr an vis-à-vis majikan mer eka yang dit imbulkan dar i peker jaan t er sebut t idak boleh dir ugikan oleh kebijakan ini.

Pasal 69

1. Negar a-Negar a Pihak w ajib, apabila di w ilayahnya t er dapat peker ja migr an dan anggot a keluar ganya yang ber ada dalam sit uasi t ak-r eguler , mengambil kebijakan yang t epat unt uk memast ikan bahw a sit uasi demikian tidak t er us ber langsung. 2. Apabila Negar a-Negar a Pihak yang ber sangkut an memper t imbangkan kemungkinan menjadikan sit uasi r eguler or ang-or ang t er sebut sesuai dengan ket ent uan hukum nasional dan per janjian bilat er al at au mult ilat er al yang ber laku,


(1)

Ar ticle 78

The pr ovisions of ar t icle 76 of t he pr esent Convent ion shall be applied w it hout pr ejudice t o any pr ocedur es for set t ling disput es or complaint s in t he field cover ed by t he pr esent Convent ion laid dow n in t he const it uent inst r ument s of, or in convent ions adopt ed by, t he Unit ed Nat ions and t he specialized agencies and shall not pr event t he St at es Par ties fr om having r ecour se t o any pr ocedur es for set t ling a disput e in accor dance w it h int er national agr eement s in for ce bet w een t hem.

PART VIII Gener al pr ovisions

Ar ticle 79

Not hing in t he pr esent Convent ion shall affect t he r ight of each St at e Par t y t o est ablish t he cr it er ia gover ning admission of migr ant w or ker s and member s of t heir families. Concer ning ot her mat t er s r elat ed t o t heir legal sit uat ion and tr eat ment as migr ant w or ker s and member s of t heir families, St at es Par t ies shall be subject t o t he limit at ions set for t h in t he pr esent Convent ion.

Ar ticle 80

Not hing in t he pr esent Convent ion shall be int er pr et ed as impair ing t he pr ovisions of t he Char t er of t he Unit ed Nat ions and of t he const it ut ions of t he specialized agencies w hich define t he r espect ive r esponsibilit ies of t he var ious or gans of t he Unit ed Nat ions and of t he specialized agencies in r egard t o t he mat t er s dealt w it h in t he pr esent Convent ion.

Ar ticle 81

1. Not hing in t he pr esent Convent ion shall affect mor e favour able r ight s or fr eedoms gr ant ed t o migr ant w or ker s and member s of t heir families by vir t ue of :

(a) The law or pr act ice of a St at e Par t y; or

(b) Any bilat er al or mult ilat er al t r eat y in for ce for t he St at e Par t y concer ned.


(2)

2. Not hing in t he pr esent Convention may be inter pr et ed as implying for any St at e, gr oup or per son any r ight to engage in any act ivit y or per for m any act t hat w ould impair any of t he r ights and fr eedoms as set for t h in t he pr esent Convent ion.

Ar ticle 82

The r ight s of migr ant w or ker s and member s of t heir families pr ovided for in t he pr esent Convent ion may not be r enounced. It shall not be per missible t o exer t any for m of pr essur e upon migr ant w or ker s and member s of t heir families w it h a view t o t heir r elinquishing or for egoing any of t he said r ight s. It shall not be possible t o der ogat e by cont r act fr om r ight s r ecognized in t he pr esent Convention. St at es Par t ies shall t ake appr opr iat e measur es t o ensur e t hat t hese pr inciples ar e r espect ed.

Ar ticle 83

Each St at e Par t y t o t he pr esent Convent ion under t akes :

(a) To ensur e t hat any per son w hose r ight s or fr eedoms as her ein r ecognized ar e violat ed shall have an effect ive r emedy, not w it hst anding t hat t he violat ion has been commit t ed by per sons act ing in an official capacit y;

(b) To ensur e t hat any per sons seeking such a r emedy shall have his or her claim r eview ed and decided by compet ent judicial, administr at ive or legislat ive aut hor it ies, or by any ot her compet ent aut hor it y pr ovided for by t he legal syst em of t he St at e, and t o develop t he possibilit ies of judicial r emedy; (c) To ensur e t hat t he compet ent aut hor it ies shall enfor ce such r emedies w hen gr ant ed.

Ar ticle 84

Each St at e Par t y under t akes t o adopt t he legislat ive and ot her measur es t hat ar e necessar y t o implement t he pr ovisions of t he pr esent Convent ion.


(3)

PART IX Final pr ovisions

Ar ticle 85

The Secr et ar y-Gener al of t he Unit ed Nat ions is designat ed as t he deposit ar y of t he pr esent Convention.

Ar ticle 86

1. The pr esent Convent ion shall be open for signat ur e by all St at es. It is subject t o r at ificat ion.

2. The pr esent Convent ion shall be open t o accession by any St at e. 3. Inst r ument s of r at ification or accession shall be deposit ed w it h t he Secr et ar y-Gener al of t he Unit ed Nat ions.

Ar ticle 87

1. The pr esent Convention shall ent er int o for ce on t he fir st day of t he mont h follow ing a per iod of t hr ee mont hs aft er t he dat e of t he deposit of t he t w entiet h inst r ument of r at ificat ion or accession. 2. For each St at e r at ifying or acceding t o t he pr esent Convent ion aft er it s ent r y int o for ce, t he Convent ion shall ent er int o for ce on t he fir st day of t he mont h follow ing a per iod of t hr ee mont hs aft er t he dat e of t he deposit of its ow n inst r ument of r at ificat ion or accession.

Ar ticle 88

A St at e r at ifying or acceding t o t he pr esent Convent ion may not exclude t he applicat ion of any Par t of it , or , w it hout pr ejudice t o ar t icle 3, exclude any par t icular cat egor y of migr ant w or ker s fr om it s applicat ion.

Ar ticle 89

1. Any St at e Par t y may denounce t he pr esent Convent ion, not ear lier t han five year s aft er t he Convent ion has enter ed int o for ce for t he St at e concer ned, by means of a not ificat ion in w rit ing addr essed t o t he Secr et ar y-Gener al of t he Unit ed Nat ions.


(4)

2. Such denunciat ion shall become effect ive on t he fir st day of t he mont h follow ing t he expir at ion of a per iod of t w elve mont hs aft er t he dat e of t he r eceipt of t he not ificat ion by t he Secr et ar y-Gener al of t he Unit ed Nat ions.

3. Such a denunciat ion shall not have t he effect of r eleasing t he St at e Par t y fr om it s obligat ions under t he pr esent Convent ion in r egar d t o any act or omission w hich occur s pr ior t o t he dat e at w hich t he denunciat ion becomes effect ive, nor shall denunciat ion pr ejudice in any w ay t he cont inued consider at ion of any mat t er w hich is alr eady under consider at ion by t he Commit t ee pr ior t o t he dat e at w hich t he denunciat ion becomes effect ive.

4. Follow ing t he dat e at w hich t he denunciat ion of a St at e Par t y becomes effect ive, t he Commit t ee shall not commence consider at ion of any new matt er r egar ding t hat St ate.

Ar ticle 90

1. Aft er five year s fr om t he ent r y int o for ce of t he Convent ion a r equest for t he r evision of t he Convent ion may be made at any t ime by any St at e Par t y by means of a not ificat ion in w r it ing addr essed t o t he Secr et ar Gener al of t he Unit ed Nat ions. The Secr et ar y-Gener al shall t her eupon communicat e any pr oposed amendment s t o t he St at es Par t ies w it h a r equest t hat t hey not ify him w het her t hey favour a confer ence of St at es Par t ies for the pur pose of consider ing and vot ing upon t he pr oposals. In t he event t hat w it hin four mont hs fr om t he dat e of such communicat ion at least one t hir d of t he St at es Part ies favour s such a confer ence, t he Secr et ar y-Gener al shall convene t he confer ence under t he auspices of t he Unit ed Nat ions. Any amendment adopt ed by a major it y of t he St at es Par ties pr esent and vot ing shall be submit t ed t o t he Gener al Assembly for appr oval.

2. Amendments shall come int o for ce w hen t hey have been appr oved by t he Gener al Assembly of t he Unit ed Nat ions and accept ed by a t w o-t hir ds major it y of t he St at es Par t ies in accor dance w it h t heir r espect ive const it ut ional pr ocesses.


(5)

3. When amendment s come int o for ce, t hey shall be binding on t hose St at es Part ies t hat have accept ed t hem, ot her St at es Par t ies st ill being bound by t he pr ovisions of t he pr esent Convent ion and any ear lier amendment t hat t hey have accept ed.

Ar ticle 91

1. The Secr et ar y-Gener al of t he Unit ed Nat ions shall r eceive and cir culat e t o all St at es t he t ext of r eser vat ions made by St at es at t he t ime of signat ur e, r at ificat ion or accession.

2. A r eser vat ion incompat ible w it h t he object and pur pose of t he pr esent Convent ion shall not be per mit t ed.

3. Reser vat ions may be w it hdr aw n at any time by not ificat ion t o t his effect addr essed t o t he Secr et ar yGener al of t he Unit ed Nat ions, w ho shall t hen infor m all St at es t her eof. Such not ificat ion shall t ake effect on t he dat e on w hich it is r eceived.

Ar ticle 92

1. Any disput e bet w een t w o or mor e St at es Par ties concer ning t he int er pr et at ion or applicat ion of t he pr esent Convent ion t hat is not set t led by negot iat ion shall, at t he r equest of one of t hem, be submit t ed t o ar bit r at ion. If w it hin six mont hs fr om t he dat e of t he r equest for ar bit r at ion t he Par t ies ar e unable t o agr ee on t he or ganizat ion of t he ar bit r at ion, any one of t hose Par t ies may r efer t he disput e t o t he Int er nat ional Cour t of Justice by r equest in confor mit y w it h t he St at ut e of t he Cour t .

2. Each St at e Par t y may at t he t ime of signat ur e or rat ificat ion of t he pr esent Convent ion or accession t her et o declar e t hat it does not consider itself bound by par agr aph 1 of t he pr esent ar t icle. The ot her St at es Par t ies shall not be bound by t hat par agr aph w it h r espect t o any St at e Par t y t hat has made such a declar at ion.

3. Any St at e Par t y t hat has made a declar at ion in accor dance w it h par agr aph 2 of t he pr esent ar t icle may at any t ime w it hdr aw t hat declar at ion by not ificat ion t o t he Secr et ar y-Gener al of t he Unit ed Nat ions.


(6)

Ar ticle 93

1. The pr esent Convent ion, of w hich t he Ar abic, Chinese, English, Fr ench, Russian and Spanish t exts ar e equally aut hent ic, shall be deposit ed w it h t he Secr et ar y-Gener al of t he Unit ed Nat ions.

2. The Secr et ar y-Gener al of t he Unit ed Nat ions shall t r ansmit cer t ified copies of t he pr esent Convent ion t o all St at es.

In w itness w her eof t he under signed plenipot ent iaries, being duly aut hor ized t her et o by t heir r espect ive Gover nment s, have signed t he pr esent Convent ion.

I her eby cer t ify t hat t he for egoing t ext is a t r ue copy of t he Int er nat ional Convent ion on t he Pr ot ect ion of t he Right s of All Migr ant Wor ker s and Member s of Their Families, adopt ed by t he Gener al Assembly of t he Unit ed Nat ions on 18 December 1990, t he or iginal of which is deposit ed w it h t he Secr et ar y-Gener al of t he Unit ed Nat ions.

For t he Secr et ar y-Gener al, The Legal Counsel:

Car l-August Fleischhauer

Unit ed Nat ions, New Yor k 22 Mar ch 1991