1
Dwi Rahayu Purwanti, 2016 PELAKSANAAN
AKOMODASI KURIKULUM
BAHASA INDONESIA
BAGI PESERTA
DIDIK TUNAGRAHITA OLEH GURU DI SD NEGERI CIBAREGBEG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak yang harus didapatkan oleh setiap individu. Sejalan dengan itu, upaya pemberian pendidikan bagi setiap warga Negara sudah
di atur dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi : Setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut, maka pendidikan harus diberikan kepada semua individu tanpa terkecuali.
Berdasarkan pernyataan di atas, peserta didik berkebutuhan khusus, termasuk tunagrahita berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak. Salah satu
bentuk pemenuhan hak untuk memperoleh layanan pendidikan bagi anak tunagrahita adalah dengan memperoleh akses untuk belajar bersama anak
– anak lain pada umumnya di sekolah reguler dalam setting sekolah inklusif.
Saat ini, begitu banyak sekolah reguler yang menyatakan diri sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Jumlahnya belum dapat dinyatakan
dengan pasti, karena semakin hari sekolah yang mengklaim sebagai sekolah inklusif semakin bertambah. Hal terpenting yang harus di perhatikan bukanlah
berapa banyak jumlah sekolah inklusif yang ada saat ini, melainkan bagaimana sekolah memberikan pelayanan akomodasi yang sesuai sebagai pemenuhan
kebutuhan peserta didik. Di dalam
The right to education, law and policy review guidelines
yang dipublikasikan oleh UNESCO 2014, hlm.14 menyatakan bahwa “
Inclusive education is about putting the right to education into action by including all
learners, respecting their diverse needs, abilities and characteristics and eliminating all forms of discrimination in the learning environment.
” Artinya bahwa pendidikan inklusif adalah tentang menempatkan hak atas pendidikan ke
dalam tindakan dengan memasukkan semua peserta didik, menghormati berbagai kebutuhan, kemampuan, dan karakteristik dan menghilangkan segala bentuk
diskriminasi di dalam lingkungan belajar.
Dwi Rahayu Purwanti, 2016 PELAKSANAAN
AKOMODASI KURIKULUM
BAHASA INDONESIA
BAGI PESERTA
DIDIK TUNAGRAHITA OLEH GURU DI SD NEGERI CIBAREGBEG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sejalan dengan hal tersebut, hasil penelitian dari
Organization for Economic Cooperation and Development
OECD di Amerika menyelesaikan studi ekstensif dari praktek pendidikan khusus di delapan negara anggota. Laporan
OECD menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian ini OECD, 1999 dalam paper yang ditulis oleh Gordon Porter 2001 menyatakan bahwa tidak
alasan ada alasan untuk memisahkan peserta didik berkebutuhan khusus dalam sistem pendidikan publik, melainkan sistem pendidikan perlu dipertimbangkan
kembali untuk memenuhi kebutuhan pendidikan semua peserta didik. Penelitian internasional yang paling rinci yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa semua
peserta didik, apapun jenis dan tingkat kecacatan mereka, dapat berhasil dimasukkan dalam sekolah umum, selama penyesuaian tertentu dilakukan.
Senada dengan pernyataan tersebut, Smith 2012, hlm 119 menyatakan bahwa peserta didik tunagrahita memiliki potensi dalam belajar dan
mengembangkan seluruh hidup sesuai dengan bidang mereka. Namun, keberadaan peserta didik tunagrahita seringkali memosisikan guru pada situasi yang sulit, hal
ini diperkuat oleh cook 2000 dalam Pujaningsih 2010, hlm 187 yang menyatakan bahwa guru mengalami dilema ketika menghadapi anak yang
memerlukan toleransi tertentu dalam pembelajaran. Seperti yang telah diketahui bahwa peserta didik tunagrahita mengalami
hambatan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif, sehingga dalam proses pelaksanaan pemberian layanan pendidikan diperlukan adanya upaya guru untuk
melakukan penyesuaian – penyesuaian tertentu agar anak dapat terlayani dengan
baik. Salah satu bentuk penyesuaian yang harus di lakukan oleh guru agar pemenuhan layanan terhadap peserta didik tunagrahita dapat berjalan secara
optimal adalah dengan melakukan penyesuaian kurikulum. Kondisi kurikulum di sekolah reguler saat ini masih bersifat kaku, belum
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan peserta didik Miriam, 2007, hlm.17. Dengan melihat kondisi aktual peserta didik tunagrahita yang mengalami
hambatan dalam berbagai perkembangan, salah satunya adalah perkembangan bahasa, maka kurikulum yang ada di sekolah reguler saat ini belum bisa dikatakan
sesuai.
Dwi Rahayu Purwanti, 2016 PELAKSANAAN
AKOMODASI KURIKULUM
BAHASA INDONESIA
BAGI PESERTA
DIDIK TUNAGRAHITA OLEH GURU DI SD NEGERI CIBAREGBEG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis, penulis menemukan sebuah sekolah yang sudah melaksanakan layanan pendidikan inklusif sejak tahun
2007 berdasarkan surat keterangan yang ditunjukkan oleh kepala sekolah. Sekolah tersebut adalah SD Negeri Cibaregbeg yang berlokasi di Kecamatan Cicurug. Di
SD Negeri Cibaregbeg terdapat sekitar 25 peserta didik berkebutuhan khusus, dan 5 diantaranya merupakan peserta didik tunagrahita.
Berdasarkan fakta mengenai SD Negeri Cibaregbeg sebagai sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif tersebut, penulis ingin mengetahui apakah
proses pelaksanaan akomodasi kurikulum bagi peserta didik berkebutuhan khusus sudah dilaksanakan dengan baik atau belum. Dari sekian banyak mata pelajaran
yang terdapat di Sekolah Dasar, mata pelajaran bahasa indonesia merupakan yang paling sering dijumpai, serta bahasa digunakan dalam setiap kegiatan baik di
dalam kelas maupun di luar jam pelajaran. Oleh karena itu, pelaksanaan akomodasi kurikulum terutama pada mata pelajaran bahasa indonesia dirasa
memiliki peranan penting terhadap perkembangan peserta didik berkebutuhan khusus terutama tunagrahita.
Melihat berbagai hal tersebut, terutama sekolah yang telah memberikan layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus kurang lebih 8 tahun,
penulis tertarik untuk mendalami bagaimana guru di SD Negeri Cibaregbeg melaksanaan akomodasi kurikulum Bahasa Indonesia untuk peserta didik
tunagrahita. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terkait dengan
“Pelaksanaan Akomodasi Kurikulum Bahasa Indonesia untuk Peserta Didik Tunagrahita oleh Guru di SD Negeri
Cibaregbeg.”
B. Fokus Masalah