42
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
SERTA HIPOTESIS
A. Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini dirangkum berdasarkan tinjauan teori yang ada, khususnya mengenai hubungan antar satu faktor risiko dengan
faktor risiko yang lain yang mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap tingkat kesegaran
jasmani adalah faktor demografi, meliputi: umur, jenis kelamin. Faktor perilaku meliputi: kebiasaan olah raga, kebiasaan minum alkohol, kebiasaan
merokok, kebiasaan konsumsi buah-buahan. Faktor status gizi, meliputi: asupan gizi, IMT. Faktor lingkungan, meliputi: lama kerja. Faktor status
kesehatan, meliputi: kadar haemoglobin, tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol.
Kerangka teori dapat dilihat pada bagan 1.
43
Kerangka Teori
Demografi
Asupan Gizi IMT
Jenis Kelamin Usia
Perilaku
Kebiasaan OR Alkohol
Konsumsi Buah
Kesegaran Jasmani
Haemoglobin
Status Kesehatan
Kadar Gula Darah Lama Kerja
Tekanan Darah Merokok
Genetik
Kolesterol
44
Bagan 1. Kerangka Teori Mengenai Faktor Risiko Kesegaran Jasmani B.
Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini merupakan kerangka yang akan diteliti dari kerangka teori. Semua variabel yang tercantum dalam
kerangka teori dilakukan pengukuran penelitian, penelitian yang memilih beberapa faktor yang fisibel dapat dilakukan untuk diteliti sebagai variabel
penelitian. Variabel bebas yang akan diteliti adalah faktor demografi yaitu:
umur, jenis kelamin. Faktor perilaku yaitu: kebiasaan olah raga, kebiasaan minum alkohol, kebiasaan merokok, kebiasaan makan buah-buahan. Faktor
status gizi yaitu asupan gizi, IMT. Faktor lingkungan yaitu lama kerja. Faktor status kesehatan yaitu tekanan darah.
Kerangka konsep yang lebih sistematis dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan 2.
Faktor yang berperan dalam kesegaran jasmani tidak semuanya diteliti dalam penelitian ini. Adapun alasan tidak melakukan penelitian dan
analisis terhadap beberapa faktor berikut: 1.
Kadar haemoglobin: Status kesehatan mengenai kadar haemoglobin karena keterbatasan waktu dan biaya sehingga tidak dapat melakukan
intervensi. 2.
Kadar gula darah yang menunjukkan, faktor status kesehatan karena keterbatasan waktu dan biaya juga tidak dapat dilakukan intervensi.
3. Kadar kolesterol darah yang menunjukkan faktor status kesehatan juga
karena keterbatasan biaya dan waktu tidak dapat dilakukan intervensi.
45
Kerangka Konsep
Bagan 2. Kerangka Konsep Mengenai Faktor Resiko Kesegaran Jasmani
Demografi
Asupan Gizi
IMT Jenis Kelamin
Usia
Perilaku
Kebiasaan OR Alkohol
Konsumsi Buah
Kesegaran Jasmani
Lama Kerja
Status Kesehatan
Tekanan Darah Merokok
46
Hipotesis
1. Hipotesis Mayor :
Faktor demografi perilaku, lingkungan, status kesehatan merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kesegaran jasmani polisi lalu lintas.
2. Hipotesis Minor :
a. Umur 24,5 tahun merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap
kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas. b.
Jenis kelamin laki-laki merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas.
c. Asupan gizi kurang merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap
kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas. d.
Status giziIMT kurang merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas.
e. Lama kerja 13,5 tahun merupakan faktor risiko yang berpengaruh
terhadap kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas. f.
Status kesehatan yang kurang baik merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas.
g. Kebiasaan olah raga kurang merupakan faktor risiko yang berpengaruh
terhadap kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas. h.
Merokok lebih dari 6 batang merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas.
i. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap
kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas. j.
Kebiasaan minum alkohol merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas.
47 k.
Konsumsi buah-buahan yang kurang merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas.
BAB IV METODE PENELITIAN