Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

setempat agar mencoba teknologi ini karena dapat membantu memenuhi kebutuhan akan air bersih 2. Diharapkan penelitian yang kedepan dapat menghasilkan Paten teknologi yang terbaru serta dapat menghasilkan sesuatu yang bersifat komersial dipasaran. Sehingga penelitian yang dihasilkan dapat berdaya tepat guna. . DAFTAR PUSTAKA Agus, 2003, “ Uji Fisik Water Treatment Sederhana Dengan Aerasi dan filtrasi Untuk Pengolahan Air Sumur”, Unuversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta Agustyar, 2015., Kandungan oksigen terlarut “ http:www.agustyar.com201504kandungan-oksigen-terlarut-do- disslove.html ” Diakses pada tanggal 20 April 2016 Santoso Budi, Luhur 2010, “Uji Model Fisik Water Treatment Sederhana Untuk Mengubah Air Sumur” Junaidi,2008,Regresi Linier”http:junaidichaniago.wordpress.comtagregresi’ Diakses pada tanggal 15 April 2016 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907 Tahun 2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum. Kusnaedi,1995., Penyaringan air sederhana http:seramoealasyiie.blogspot.co.id201304penyaringan-air- sederhana.html ” Diakses pada tanggal 20 16. Nurfatin, Indah, 2008, “ Uji Model Fisik Dengan Bentuk Pipa Dengan Media Aerasi Baling- Baling” Unuversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta SALMIN, 2000. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungai Dadap, Goba, Muara Karang dan Teluk Banten.Dalam : Fora- minifera Sebagai Bioindikator Pen-cemaran, Hasil Studi di Perairan Estuarin Sungai Dadap, Tangerang. Santoso, Wibi, 2014 “ Laporan praktikum Teknik Lingkungan” Unuversitas Muhammadiyah Yogyakarta. Imantoro, Teguh. 2014 “ Laporan praktikum Teknik Lingkungan” Unuversitas Muhammadiyah Yogyakarta. Syamsuri,1993,. Kualitas air https:ghozaliq.com20150623kualitas-air Diakses pada tanggal 21 April 2016 Syariffudin, 2000,. Pengertian Sungai http:pengertian-pengertian- info.blogspot.co.id201603pengertian-sungai-dan-jenis-jenisnya.html. Diakses pada tanggal 21 April 2016 Rahman, Abdur. 2004 “Penyaringan Air Tanah Dengan Zeolit Alami Untuk Menurunkan Kadar Besi Dan Mangan Triatmodjo, Bambang , 2006 “ Hidrologi Terapan”, Beta offset Yogyakarta, Yogyakarta ” Wahyu Andriyanto,Eka, 2010 “ Uji Model Fisik Water Treatment Sederhana dengan Gravit Filtering dengan filtrasi pasir ” Zulfikar, M, Arga, 2012 “Analisis Kualitas Air Menggunakan Model Fisik waterTreatment SystemFiltrasi dengan Kombinasi Karbon dan Zeolit sebagai bahan filtrasi. ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 1 dari 10 PERATURAN M EN TERI KESEH ATAN N om or : 4 1 6 M EN .KES PER I X 1 9 9 0 Te n t a n g Sya r a t - sya r a t D a n Pe n ga w a sa n Ku a lit a s Air M EN TERI KESEH ATAN REPU BLI K I N D ON ESI A, Menim bang : a. bahw a dalam r angka m eningkat kan deraj at kesehat an m asyar akat , perlu dilaksanank an pengaw asan kualit as air secar a int ensif dan t erus m ener us; b. bahw a kualit as air yang digunakan m asyar ak at harus m em enuhi syar at kesehat an agar t erhindar dari gangguan kesehat an; c. bahw a syarat - syarat kualit as air y ang berhubungan dengan k esehat an y ang t elah ada perlu disesuaikan dengan per k em bangan t eknologi dan upay a kesehat an sem ua kebut uhan m asyar ak at dew asa ini; d. bahw a sehubungan dengan huruf a, b dan c perlu dit et apkan kem bali syar at - sy ar at dan pengawasan kualit as air dengan Per at ur an Ment er i Kesehat an. Mengingat : 1. Undang- undang Nom or 9 Tahun 1960 t ent ang Pokok- pokok Kesehat an Lem bar an Negar a Tahun 1960 Nom or 131, Tam bahan Lem bar an Negara Nom or 2068 2. Undang- undang Nom or 11 Tahun 1962 t ent ang Hygiene Unt uk Usaha- usaha Bagi Um um Lem bar an Negar a Tahun 1962 Nom or 48, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 2475 ; 3. Undang- undang Nom or 3 Tahun 1974 t ent ang Pokok- pokok Pem er int ah di Daer ah Lem bar an Negar a Tahun 1974 Nom or 38, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3037 ; 4. Undang- undang Nom or 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Lem bar an Negar a Tahun 1982 Nom or 12, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3215 ; 5. Per at ur an Pem er int ah Nom or 7 Tahun 1987 t ent ang Penyer ahan Sebagian Urusan Pem erint ahan Dalam Bidang Kesehat an Kepada Daer ah Lem bar an Negar a Tahun 1987 Nom or 9, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3347 ; 7. Keput usan Ment eri Negar a Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nom or 02 Men.KLH I 1988 t ent ang Pedom an Penet apan Baku Mut u Lingkungan. SALI N AN ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 2 dari 10 MEMUTUSKAN Menet apkan : Per at ur an Ment eri Kesehat an Republik I ndonesia Tent ang Sy ar at - sy ar at dan Pengaw asan Kualit as Air. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Per at uran Ment eri ini yang dim aksud dengan: a. Air adalah air m inum , air bersih, air kolam renang, dan air pem andian um um . b. Air m inum adalah air yang kualitasnya m em enuhi syarat kesehatan dan dapat langsung dim inum . c. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualit asnya m em enuhi syar at kesehat an dan dapat dim inum apabila t elah dim asak. d. Air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan unt uk olah raga r enang dan kualit asny a m em enuhi syarat k esehat an. e. Air Pem andian Um um adalah air yang digunakan pada tem pat pem andian um um t idak t erm asuk pem andian unt uk pengobat an t r adisional dan kolam r enang, yang kualit asnya m em enuhi syar at k esehat an. f. Kakandep adalah Kepala Kant or Depart em en Kesehat an Kabupat en Kot am ady a. g. Kakanwil adalah Kepala Kantor Wilayah Departem en Kesehatan Propinsi. h. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pem berantasan Penyakit Menular dan Penyehat an Lingkungan Pem ukim an Depart em en Kesehat an. BAB I I SYARAT- SYARAT Pasal 2 1 Kualitas Air harus m em enuhi syarat kesehatan yang m eliputi per syar at an m ikrobiologi, Fisika, kim ia, dan r adioakt if. 2 Pengawasan kualitas air sebagaim ana dim aksud ayat 1 tercantum dalam lam piran I , I I , I I I , dan I V per at ur an ini. BAB I I I PENGAWASAN pasal 3 1 Pengawasan kualitas air bertujuan untuk m encegah penurunan kualitas dan penggunaan air yang dapat m engganggu dan m em bahayakan kesehat an, ser t a m eningkat kan kualit as air. 2 Pengawasan kualitas air sebagaim ana dim aksud dalam ayat 1 dilaksanak an oleh Kepala Dinas Kesehat an Daer ah Tingkat I I ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 3 dari 10 Pasal 4 1 Kegiatan pengawasan kualitas air m encakup : a. Pengam atana lapangan dan pengam bilan contoh air term asuk pada proses produksi dan dist ribusi. b. Pem eriksaan contoh air. c. Analisis hasil pem eriksaan. d. Perum usan saran dan cara pem ecahan m asalah yang tim bul dari hasil kegiat an a,b, dan c e. Kegiatan tindak lanjut berupa pem antauan upaya penanggulangan per baikan t er m asuk kegiat an peny uluhan. 2 Hasil pengawasankualitas air dilaporkan secara berkala oleh Kepala Dinas Kesehat an Daerah Tingk at I I secar a berj enj ang dengan t em busan kepada Dir ekt ur Jender al. 3 Tata cara penyelenggaraan pengawasan dan syarat-syarat sebagaim ana dim aksud dalam ayat 1 dan ayat 2 ser t a kualifikasi t enaga pengaw as dit et apk an oleh Dir ekt ur Jender al. Pasal 5 Pem er iksaan cont oh air dilaksanakan oleh labor at orium y ang dit et apkan oleh Ment eri Kesehat an Pasal 6 1 Penyam paian dari syarat-syarat kualitas air seperti yang tercantum dalam Per at ur an Ment eri ini t idak dibenar k an, k ecuali dalam k eadaan khusus di baw ah pengaw asan Kepala Dinas Kesehat an Daerah Tingkat I I set elah ber konsult asi dengan Kakanw il; 2 Kakanwil dalam Mem berikan pertim bangan setelah m endapat petunjuk Dir ek t ur Jender al. Pasal 7 1 Pem binaan teknis terhadap pengawasan kualitas air di tingkat Pusat dilakuk an oleh Dir ekt ur Jenderal; 2 Pem binaan teknis terhadap pengawasan kualitas air di tingkat propinsi dilakukan oleh Kakanw il; 3 Pem binaan teknis terhadap pengawasan kualitas air di Daerah Tingkat I I dilakuk an oleh Kakandep; Pasal 8 Pem biay aan pem eriksaan cont oh air y ang dim aksudkan dalam Perat uran Ment eri ini di bebankan kepada Pem er int ah dan m asyar akat t er m asuk sw ast a berdasark an per at ur an per undang- undangan y ang berlaku. Pasal 9 Air y ang digunak an unt uk kepent ingan um um w aj ib diuj i kualit as airny a. ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 4 dari 10 BAB I V PENI NDAKAN Pasal 10 Bar ang siapa yang m elakukan perbuat an y ang bert ent angan dengan k et ent uan- k et ent uan dalam Per at uran Ment eri ini yang dapat m engakibat k an bahaya bagi kesehat an dan m erugikan bagi k epent ingan um um , m ak a dapat dikenak an t indak an adm inist rat if dan at au t indakan pidana at au t indakan lainnya ber dasar kan perundang- undangan y ang berlaku. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Dengan dit et apkannya Per at ur an Ment eri ini, m aka : a. Peraturan Menteri Kesehatan Nom or 01 Birhukm as I 1975 tentang Sy ar at - sy arat dan Pengaw asan Kualit as Air Minum ; b. Peraturan Menteri Kesehatan Nom or 172 MenKes Per VI I I 1977 tentang Sy ar at - sy arat dan Pengaw asan Kualit as Air Kolam Renang; c. Peraturan Menteri Kesehatan Nom or 257 MenKes Per VI 1982 tentang Sy ar at - sy arat dan Pengaw asan Kualit as Air Pem andian Um um ; Dinyat ak an t idak ber laku lagi. Pasal 12 Ket ent uan- k et ent uan lain yang berhubungan dengan syar at - sy ar at dan pengaw asan kualit as air y ang m asih berlaku har us disesuaik an dengan per at ur an ini. Pasal 13 Hal- hal yang bersifat t eknis yang belum diat ur dalam Per at ur an Ment eri ini, dit et apk an oleh Dir ekt ur Jender al. Pasal 14 Per at uran Ment eri ini berlaku sej ak t anggal dit et apk an. Agar set iap orang m enget ahuinya, m em erint ahk an pengundangan Per at ur an Ment eri ini dengan penem pat annya dalam Ber it a Negar a Republik I ndonesia. Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 3 Sept em ber 1990 Ment eri Kesehat an Republik I ndonesia t t d Dr . Adhyat m a, MPH ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 5 dari 10 La m pir a n I Pe r a t u r a n M e n t e r i Ke se h a t a n Re pu blik I n don e sia N om or : 4 1 6 M EN KES PER I X 1 9 9 0 Ta n gga l : 3 Se pt e m be r 1 9 9 0 DAFTAR PERSYARATAN KUALI TAS AI R MI NUM No. PARAMETER Sat uan Kadar Maksim um yang diperbolehkan Ket er angan 1 2 3 4 5 A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. FI SI KA Bau Jum lah zat padat t er larut TDS Keker uhan Rasa Suhu War na - m g L Skala NTU - o C Skala TCU - 1.000 5 - Suhu udara ± 3 o C 15 Tidak berbau - - Tidak ber asa - B. a. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. KI MI A Kim ia Anorganik Air raksa Alum unium Arsen Barium Besi Fluorida Kadnium Kesadahan CaCO3 Klor ida Kr om ium , Valensi 6 Mangan Nat rium Nit rat , sebagai N Nit rit , sebagai N Perak pH Selenium Seng Sianida Sulfat Sulfida sebagai H2S Tem baga Tim bal m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L - m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L 0,001 0,2 0,05 1,0 0,3 1,5 0,005 500 250 0,05 0,1 200 10 1,0 0,05 6,5 – 8,5 0,01 5,0 0,1 400 0,05 1,0 0,05 Merupakan bat as m inim um dan m aksim um b. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Kim ia Organik Aldrin dan Dieldrin Benzena Benzo a pyrene Chlordane t ot al isom er Coloroform 2,4 D DDT Det ergen 1,2 Discloroet hane 1,1 Discloroet hene Hept aclor dan hept aclor epoxide Hexachlorobenzene Gam m a- HCH Lindane Met hoxychlor Pent achlorophanol m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L 0,0007 0,01 0,00001 0,0003 0,03 0,10 0,03 0,05 0,01 0,0003 0,003 0,00001 0,004 0,03 0,01 ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 6 dari 10 No. PARAMETER Sat uan Kadar Maksim um yang diperbolehkan Ket er angan 1 2 3 4 5 16. 17. 18. Pest isida Tot al 2,4,6 urichlorophenol Zat organik KMnO4 m g L m g L m g L 0,10 0,01 10 C. 1. 2. Mikro biologik Koliform Tinj a Tot al kolifor m Jum lah per 100 m l Jum lah per 100 m l 95 dar i sam pel yang diper iksa selam a set ahun. Kadang- kadang boleh ada 3 per 100 m l sam pel air , t et api t idak ber t ur ut - t urut D. 1. 2. Radio Akt ivit as Akt ivit as Alpha Gr oss Alpha Act ivit y Akt ivit as Bet a Gr oss Bet a Act ivit y Bq L Bq L 0,1 1,0 Ket erangan : m g = m iligram m l = m ililit er L = lit er Bq = Bequerel NTU = Nephelom et rik Turbidit y Unit s TCU = True Colour Unit s Logam berat m erupakan logam t erlarut Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 3 Sept em ber 1990 Ment eri Kesehat an Republik I ndonesia t t d Dr . Adhyat m a, MPH ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 7 dari 10 La m pir a n I I Pe r a t u r a n M e n t e r i Ke se h a t a n Re pu blik I n don e sia N om or : 4 1 6 M EN KES PER I X 1 9 9 0 Ta n gga l : 3 Se pt e m be r 1 9 9 0 DAFTAR PERSYARATAN KUALI TAS AI R BERSI H No. PARAMETER Sat uan Kadar Maksim um yang diperbolehkan Ket er angan 1 2 3 4 5 A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. FI SI KA Bau Jum lah zat padat t er larut TDS Keker uhan Rasa Suhu War na - m g L Skala NTU - o C Skala TCU - 1.500 25 - Suhu udara ± 3 o C 50 Tidak berbau - - Tidak ber asa - B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. KI MI A Air raksa Arsen Besi Fluorida Kadnium Kesadahan CaCO3 Klor ida Kr om ium , Valensi 6 Mangan Nit rat , sebagai N Nit rit , sebagai N pH Selenium Seng Sianida Sulfat Tim bal m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L - m g L m g L m g L m g L m g L 0,001 0,05 1,0 1,5 0,005 500 600 0,05 0,5 10 1,0 6,5 – 9,0 0,01 15 0,1 400 0,05 Merupakan bat as m inim um dan m aksim um , khusus air huj an pH m inim um 5,5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Kim ia Organik Aldrin dan Dieldrin Benzena Benzo a pyrene Chlordane t ot al isom er Coloroform 2,4 D DDT Det ergen 1,2 Discloroet hane 1,1 Discloroet hene Hept aclor dan hept aclor epoxide Hexachlorobenzene Gam m a- HCH Lindane Met hoxychlor Pent achlorophanol Pest isida Tot al 2,4,6 urichlorophenol Zat organik KMnO4 m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L m g L 0,0007 0,01 0,00001 0,007 0,03 0,10 0,03 0,5 0,01 0,0003 0,003 0,00001 0,004 0,10 0,01 0,10 0,01 10 ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 8 dari 10 No. PARAMETER Sat uan Kadar Maksim um yang diperbolehkan Ket er angan 1 2 3 4 5 C. Mikro biologik Tot al koliform MPN Jum lah per 100 m l Jum lah per 100 m l 50 10 Bukan air perpipaan Air per pipaan D. 1. 2. Radio Akt ivit as Akt ivit as Alpha Gr oss Alpha Act ivit y Akt ivit as Bet a Gr oss Bet a Act ivit y Bq L Bq L 0,1 1,0 Ket erangan : m g = m iligram m l = m ililit er L = lit er Bq = Bequerel NTU = Nephelom et rik Turbidit y Unit s TCU = True Colour Unit s Logam berat m erupakan logam t erlarut Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 3 Sept em ber 1990 Ment eri Kesehat an Republik I ndonesia t t d Dr . Adhyat m a, MPH ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 9 dari 10 La m pir a n I I I Pe r a t u r a n M e n t e r i Ke se h a t a n Re pu blik I n don e sia N om or : 4 1 6 M EN KES PER I X 1 9 9 0 Ta n gga l : 3 Se pt e m be r 1 9 9 0 DAFTAR PERSYARATAN AI R KOLAM RENANG Kadar yang diperbolehkan No. PARAMETER Sat uan Minim um Maksim um Ket erangan 1 2 3 4 5 6 A. 1. 2. 3. FI SI KA Bau Benda t erapung Kej ernihan - - - - - - - - - Bebas dari bau yang m engganggu Bebas dari benda t erapung Piringan sechi yang dilet akkan pada dasar kolam yang t erdalam , dapat dilihat dari t epi kolam pada j arak lurus 9 m et er B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. KI MI A Alum unium Kesadahan CaCO3 Oksigen t erabsorbsi O2 pH Sisa Chlor Tem baga sebagai Cu m g L m g L m g L - m g L m g L - 50 - 6,5 0,2 - 0,2 500 1,0 8,5 0,5 1,5 Dalam wakt u 4 j am pada suhu udara c. 1. 2. Mikr o biologik Koliform t ot al Jum lah kum an Mangan Jum lah per 100 m l Jum lah per 100 m l - - 200 Cat at an : Sum ber air kolam renang adalah air bersih yang m em enuhi persyarat an sesuai surat keput usan Ment er i Kesehat an ini Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 3 Sept em ber 1990 Ment eri Kesehat an Republik I ndonesia t t d Dr . Adhyat m a, MPH ht t p: w eb.ipb.ac.id ~ t m l_at sp Hal 10 dari 10 La m pir a n I I I Pe r a t u r a n M e n t e r i Ke se h a t a n Re pu blik I n don e sia N om or : 4 1 6 M EN KES PER I X 1 9 9 0 Ta n gga l : 3 Se pt e m be r 1 9 9 0 DAFTAR PERSYARATAN AI R KOLAM RENANG Kadar yang diperbolehkan No. PARAMETER Sat uan Minim um Maksim um Ket erangan 1 2 3 4 5 6 A. 1. 2. 3. 4. FI SI KA Bau Kej ernihan Minyak War na - - - Skala TCU - - - - - - - 100 Tidak berbau Piringan sechi garis t engah 150 m m pada kedalam an 1,25 m t am pak j elas Tidak ber bau m inyak dan t idak nam pak lapisan film m inyak B. 1. 2. 3. 4. KI MI A Det erj en Kebut uhan Oksigen Biokim ia BOD Oksigen t erlar ut O2 pH m g L m g L m g L - - - 4,0 6,5 1,0 5,0 - 8,5 Sebagai O2 C. 1. Mikr o biologik Koliform t ot al Jum lah per 100 m l - 200 D. 1. 2. Radio Akt ivit as Akt ivit as Alpha Gross Alpha Act ivit y Akt ivit as Bet a Gross Bet a Act ivit y Bq L Bq L - - 0,1 1,0 Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 3 Sept em ber 1990 Ment eri Kesehat an Republik I ndonesia t t d Dr . Adhyat m a, MPH PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan meningkatnya pertumbahan kota dan perkembangan dunia industri sebagai bukti keberhasilan pembangunan, telah mendorong pula timbulnya permasalahan lingkungan hidup yang semakin beragam bentuknya, misalnya pencemaran kesehatan manusia dan lingkungan yang apabila tidak ditangani secara bijaksana akan membawa dampak yang lebih buruk. Meningkatnya dunia industri dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat akan tetapi dapat mendatangkan efek samping yang kurang bagi lingkungan sekitarnya. Efek yang kurang baik dapat berasal dari masuknya bahan pencemar ke lingkungan yang berasal dari industri. Kualitas air sungai berubah seiring dengan waktu. Banyak sungai di dunia yang tercemar akibat aktivitas manusia. Sementara masih banyak sungai yang tetap tercemar, sedangkan sungai lainnya sudah menunjukkan perbaikan kualitas airnya Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan semua makhluk hidup oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan oleh manusia serta mahluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan generasi mendatang. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Sungai Code terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY yang membelah kota Yogyakarta. Sungai Code dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengairan persawahan di Sleman dan Bantul. Seiring dengan terjadinya krisis air di Yogyakarta akibat adanya pembangunan pemukiman dan banyaknya pembangunan hotel dan apartement yang makin tidak terkendali, oleh karena itu diperlukan suatu terobosan untuk mendapatkan sumber air bersih, salah satunya adalah dengan pengoptimalan pemanfaatan air sungai. Karena kapasitas volume air sungai yang cukup besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih. Namun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap titik stasiun memiliki kualitas air yang berbeda. Berdasarkan kualitas air, setiap titik stasiun memiliki daya dukung pemanfaatan air yang berbeda-beda. Kualitas air dan kesesuaian pemanfaatan di setiap titik stasiun dipetakan untuk menentukan kebijakan pengolahan daerah aliran sungai. Kebijakan pengolahan daerah aliran sungai di setiap titik stasiun berbeda-beda disesuaikan dengan tipe penggunaan lahan, sumber pencemar, dan kualitas air di setiap titik stasiun. Kualitas Sungai Code daerah tengah Kembang Songo ,Trimulyo, Jetis pada tahun 2010 Kab. Bantul didapat data dari Pergub No. 20 Tahun 2008, Mutu Air Kelas II dengan nilai DO sebesar 3,8 Mgl, Kekeruhan sebesar 0,696 NTU dan pH sebesar 7,9. Dari data diatas nilai kadar DO tidak memenuhi syarat kualitas air bersih, yang disarankan KEPMENKES. Untuk menjadi air bersih kadar DO minimal 4 mgl. Maka diperlukan pengolahan sederhana terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Pengolahan yang bisa dimanfaatkan dalam upaya pengoptimalan air sungai salah satunya menggunakan filtrasi dengan media berupa pasir kuarsa, zeolit, dan arang batok.

B. Batasan Masalah

Mempertimbangkan luasnya permasalahan yang tercangkup dalam penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan batasan-batasan sebagai berikut. 1. Air sampel diambil dari sungai Code Bawah Jembatan Kewek Kota Baru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta , Daerah Istimewa Yogyakarta 2. Parameter-parameter yang diteliti meliputi DO, pH dan Kekeruhan. 3. Variasi ketebalan media filtrasi dilakukan sebanyak sebelas kali percobaan, dengan media filtrasi menggunakan arang batok, zeolit dan pasir dengan ukuran ketebalan 15 cm, 30 cm dan 45 cm.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian menggunakan alat uji model filtrasi buatan dengan filtrasi pasir, zeolit dan arang batok adalah : 1. Menganalisis kualitas air sungai sebelum diolah untuk mengetahui kadar kekeruhan, DO, dan pH. 2. Menganalisis hubungan variasi ketebalan media filtrasi dengan peningkatan kadar DO, penurunan kadar kekeruhan dan kadar pH. 3. Menganalisis kemampuan alat filtrasi dalam mempengaruhi kualitas air.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian menggunakan alat uji model filtrasi buatan dengan filtrasi pasir, zeolit dan arang batok adalah : 1. Memberi informasi kepada masyarakat bahwa dengan alat uji model filtrasi buatan dengan filtrasi pasir, zeolit dan arang batok mampu merubah air sungai menjadi air bersih, agar dapat digunakan dalam rumah tangga. 2. Memberi alternatif untuk alat filtrasi yang ekonomis dan mudah digunakan. 3. Menambah wawasan dan pengetahuan. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai analisis kualitas air dengan alat uji model filtrasi buatan diantaranya; Eka Wahyu Andriyanto, 2010 ” Uji Model Fisik Water Treatment Sederhana dengan Gravit Filtering dengan filtrasi pasir ”. Di sini penulis membahas tentang perbedaan dengan penelitian lain adalah dengan menggunakan alat “Uji Water Treatment Gravity Filtering System dengan Filtrasi pasir, dengan sampel air sumur di Dusun Karang Poncosari Srandakan Bantul Yogyakarta dan yang diteliti yaitu penurunan kadar Fe, kenaikan DO, pH dan menganalisis effisiensi penurunan Fe dan effisiensi DO. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah kualitas air tanah di dusun Karang, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta untuk parameter kadar Fe 1,25 mgl setelah diolah menjadi 0,1 mgl pada variasi ketinggian 60cm - 60cm. Nilai pH air asal 7,9 dan setelah mengalami pengolahan didapat nilai pH terendah sebesar 7,79. Nilai DO air asal sebesar 1,8 mgl, setelah mengalami pengolahan nilai DO mengalami perubahan nilai sebesar 2,3 mgl. Hubungan variasi ketinggian filtrasi pasir cepat dan ketinggian filtrasi pasirlambat dengan effisiensi kadar Fe mengalami penurunan sebesar 92 pada ketinggian pasir cepat 60cm dan filtrasi pasirlambat 60cm. Kadar DO effisiensi kenaikannya 27,8 terjadi pada ketinggian 40cm – 60 cm. Ini berarti alat uji gravity filtering system dengan filtrasi pasir dapat digunakan untuk pengolahan air tanah.

B. Uji Model Fisik Water Treatment

Sederhana Alat uji water treatment sederhana ini yaitu grafity filtering system dengan filtrasi pasir dengan harapan dapat menurunkan kadar pencemar dengan cara penyaringan menggunakan filtrasi pasir. Kemampuan pasir sangat baik untuk menurunkan kadar kekeruhan, apalagi semakin rapat dan semakin tinggi pasir yang digunakan. Untuk memenuhi standart perlu melewati tiga pengolahan yaitu secara fisika, biologi dan kimia. 1. Pengolahan Secara Fisika Pengolahan air secara fisika dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : a. Filtrasi Filtrasi adalah Pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan.