Rangkaian Regulator Rangkaian Mikrokontroler

42

3.3. Rangkaian Regulator

Catu daya merupakan pendukung utama bekerjanya suatu sistem. Catu daya yang biasa digunakan untuk menyuplai tegangan sebesar 5 Volt adalah catu daya DC yang memiliki keluaran +5 volt. Catu daya ini digunakan untuk mensuplay tegangan sebesar 5 volt. IC 7805 IC regulator digunakan untuk menstabilkan tegangan searah. Kapasitor digunakan untuk mengurangi tegangan kejut saat pertama kali saklar catu daya dihidupkan. Sehingga keluaran IC regulator 7805 stabil sebesar 5 volt DC. Rangkaian regulator terlihat pada Gambar 3.5. berikut: Gambar 3.5. Rangkaian Regulator

3.4. Rangkaian Mikrokontroler

Pada proyek akhir ini dibuat piranti pengendali menggunakan mikrokontroler keluaran AVR, yaitu ATMega8535. Untuk mengaktifkan atau menjalankan mikrokontroler ini diperlukan rangkaian minimum system. Rangkaian minimum system tersebut terdiri rangkaian reset, rangkaian oscillator. LM7805 VI 1 G N D 2 VO 3 LM7805 VI 1 G N D 2 VO 3 1N4001 1N4001 Minimum Sy stem DC 5V Adaptor DC 12V 100uF16V 220uF25V Output Input 43

A. Rangkaian Minimum Sistem

Untuk menjalankan mikrokontroler dibutuhkan sebuah rangkaian agar mikrokontroler tersebut dapat bekerja dengan baik. Rangkaian mikrokontroler terdiri dari rangkaian reset dan rangkaian oscillator. Pada pin VCC diberi masukan tegangan operasi berkisar antara 4,5 Volt sampai dengan 5,5 Volt. Pin RST mendapat input dari manual reset. Rangkaian minimum sistem dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6. Rangkaian Minimum System ATMega8535 Berdasarkan Gambar 3.3, pin Vcc diberi tegangan operasi yang besarnya berkisar 5 volt sampai dengan 6,5 volt. PortA digunakan sebagai input dimana Port A.0 sebagai inputan dari sensor jarak gp2d120 dan Port A.2 sampai Port A.7 sebagai inputan tombol keypad 4x4. Port B digunakan sebagai output pada motor driver dimana port B.1 sampai port B.2 sebagai direction motor 1, port B.3 sebaga keluaran pwm dan port B.5 sampai port B.7 sebagai inputan dari sensor 44 photodiode . Port C digunakan sebagai output ke LCD. Port D juga digunakan sebagai output pada motor driver dimana port D.5 sampai port D.6 sebagai direction motor 2, port D.7 sebaga keluaran pwm dan port D.3 sebagai inputan dari sensor photodiode. Dalam Gambar 3.3. di atas, pin XTAL1 dan XTAL2 dihubungkan dengan komponen XTAL sebesar 4 MHz. Pemilihan frekuensi osilasi dari XTAL tersebut berdasarkan penggunaan mikrokontroler agar setiap clock mikrokontroler berlangsung setiap 3 μs. Berikut adalah perhitungan besar clock cycle yang dipakai:

B. Rangkaian Reset

Reset pada mikrokontroler ATMega8535 terjadi dengan adanya logika high “1” selama dua cycle pada kaki RST pada mikrokontroler ATMega8535. Setelah kondisi pin RST kembali low, maka mikrokontroler akan menjalankan program dari alamat 0000H. Dalam hal ini reset yang digunakan adalah manual reset. Rangkaian reset dapat dilihat pada Gambar 3.7. 45 Gambar 3.7. Rangkaian Reset

C. Rangkaian Oscillator

Pin XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin oscillator bagi mikrokontroler ATMega8535. Pin XTAL1 befungsi sebagai input dan XTAL2 sebagai output oscillator . Oscillator ini bisa berasal dari kristal. Rangkaian oscillator dapat dilihat pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 Rangkaian Oscillator U4 ATMega8535L RESET 9 XTAL1 13 XTAL2 12 GND 11 PC.7TOSC2 29 AVC C 30 AGN D 31 VC C 10 PB.0T0XCK 1 PB.1T1 2 PB.2INT2AIN0 3 PB.3OC0AIN1 4 PB.4SS 5 PB.5MOSI 6 PB.6MISO 7 PB.7SCK 8 PD.7OC2 21 PC.0SCL 22 PC.1SDA 23 PC.2 24 PC.3 25 PC.4 26 PC.5 27 PC.6TOSC1 28 PD.6ICP1 20 PD.5OC1A 19 PA.0ADC0 40 PD.4OC1B 18 PD.0RXD 14 PD.1TXD 15 PD.2INT0 16 PD.3INT1 17 PA.1ADC1 39 PA.2ADC2 38 PA.3ADC3 37 PA.4ADC4 36 PA.5ADC5 35 PA.6ADC6 34 PA.7ADC7 33 AREF 32 Y 1 4.000000 MHz C1 30 pF C2 30 pF 46

D. Interface IO

Rangkaian IO dari mikrokontroler mempunyai kontrol direksi yang tiap bitnya dapat dikonfigurasikan secara individual, maka dalam perancangan IO yang digunakan ada yang berupa operasi port ada pula yang dikonfigurasi tiap bit IO . Berikut ini akan diberikan konfigurasi dari IOmikrokontroler tiap bit yang ada pada masing-masing port yang terdapat pada mikrokontroler .

1. Port A

Port A digunakan untuk input dari keypad dan sensor jarak GP2D120. untuk port A.0 dipakai untuk input dari data sensor jarak GP2D120, sedangkan port A.1 sampai A.7 sebagai input dari keypad.

2. Port B

Port B digunakan sebagai input dari sensor photo dioda dan output ke motor driver untuk mengatur motor bawah, untuk input dari sensor photo dioda menggunakan port B.5 sampai port B.7, sedangkan untuk output ke motor driver menggunakan port B.1 sampai port B.2 dan pwm motor menggunakan port B.3.

3. Port C

Port C digunakan untuk LCD. 4. Port D Port D digunakan sebagai output ke motor driver untuk motor atas dan input sensor photo dioda sebagai penanda halaman, untuk output motor driver menggunakan port D.5 sampai port D.6 dan pwm motor menggunakan port D.7, untuk sensor photo dioda menggunakan port D.4 47

E. Program Downloader

Untuk melakukan proses download program, yaitu file dengan ekstensi “.hex” digunakan perangkat bantu AVR USB ISP yang akan dihubungkan dengan port USB Universal Serial Bus pada komputer. Sebelum downloader dapat digunakan perlu dilakukan instalasi driver terlebih dahulu. Konfigurasi pinout dan keterangan dari downloader terdapat pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.9. Tabel 3.1 Keterangan pinout AVR USB ISP Nama No. Pin IO Keterangan VTG 2 - Catu daya dari target board 2.7 V - 5.5 V GND 4, 6, 8, 10 - Titik referensi LED 3 Output Sinyal kontrol untuk LED Light Emitting Diode atau multiplexer optional MOSI 1 Output Command dan data dari AVR USB ISP ke target AVR MISO 9 Input Data dari target AVR ke AVR USB ISP SCK 7 Output Serial Clock, dikendalikan oleh AVR USB ISP RESET 5 Output Reset , dikendalikan oleh AVR USB ISP Sumber: INNOVATIVE ELECTRONICS 2009 Gambar 3.9. Pinout AVR USB ISP INNOVATIVE ELECTRONICS, 2009 Pin MOSI, pin MISO, pin SCK, pin RESET, dan pin VTG pada AVR USB ISP masing-masing akan dihubungkan pada pin MOSI, pin MISO, pin SCK, pin RESET, dan pin VCC pada mikrokontroler . Program editor dan compiler yang digunakan untuk pembuatan program adalah Code Vision AVR. Proses 48 download file “.hex” dapat dilakukan melalui program ini. Pengaturan penggunaan downloader pada Code Vision AVR dilakukan dengan memilih menu Setting , kemudian pilihan Programmer seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.10. Gambar 3.10. Pemilihan Programmer pada menu Setting di Code Vision AVR Setelah memilih Programmer pada menu Setting, akan muncul window Programmer Setting seperti pada Gambar 3.7, yang dilanjutkan dengan memilih tipe programmer AVR yaitu Atmel STK500AVRISP. Pilihan Communication Port disesuaikan dengan nilai COM yang digunakan oleh downloader. Nilai COM dari downloader dapat ditemukan pada Device Manager bagian Ports seperti pada Gambar 3.11. Gambar 3.11.Window Programmer Setting pada Code Vision AVR 49 Pada Gambar 3.12. menunjukan gambar tampilan dari device manager. Gambar 3.12. Device Manager

3.5. Rangkaian sensor GP2D120 sensor pendeteksi jarak