Parameter–Parameter LANDASAN TEORI

dan keandalan satu jaringan, diantaranya latency delay, packet loss dan troughput.

2.6 Parameter–Parameter

Quality of Service Pada implementasinya, Quality of Service memiliki beberapa parameter yang cukup penting bagi kualitas layanan yang diterima pelanggan, diantaranya:

2.6.1 Delay

Delay adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket data terhitung dari saat pengiriman oleh transmitter sampai saat diterima oleh receiver. Beberapa jenis delay diantaranya adalah sebagai berikut: • Propagation delay delay yang terjadi akibat transmisi melalui jarak antar pengirim dan penerima. • Serialization delay delay yang terjadi saat proses coding, compression, decompression dan decoding. • Packetization delay delay yang terjadi saat proses paketisasi digital voice sample. • Queeuing delay delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani. • Jitter buffer delay akibat adanya buffer untuk mengatasi jitter Thiotrisno, 2011

2.6.2 Packet Loss

Packet loss adalah banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi ke tujuan. Packet loss terjadi ketika peak load dan congestion kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani dalam batas waktu tertentu, maka frame gabungan data payload dan header yang ditransmisikan data akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data pada jaringan berbasis IP. Thiotrisno, 2011

2.6.3 Throughput

Throughput merupakan rate kecepatan transfer data efektif, yang diukur dalam bit per second bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Langi, 2011. 2.7 User Datagram Protocol UDP UDP merupakan protocol yang bersifat connectionless oriented. Artinya, saat melakukan pengiriman data tidak dilakukan proses handshaking, tidak ada sequencing datagram, dan tidak ada garansi bahwa paket data datagram yang dikirimkan akan tiba dengan selamat, UDP juga tidak menyediakan fitur koreksi kesalahan. Sofana, 2009 UDP hanya menyediakan fasilitas multiplexing aplikasi via nomor port dan integritas verifikasideteksi kesalahan via checksum yang disediakan dalan header dan payload. Deteksi kesalahan dalam UDP hanya bersifat optional. Untuk menghasilkan data yang reliable, haruslah dibantu dan dilakukan ditingkat aplikasi. Tidak bisa dikerjakan ditingkat protocol UDP. Pengiriman paket dilakukan berbasis best effort. Data transfer UDP berbeda dengan data transfer pada TCP bahwa tidak ada penataan kembali. Penggunaan aplikasi UDP mentoleransi terjadinya kehilangan data, atau mempunyai suatu mekanisme untuk mendapatkan kembali data yang hilang. Sumber : http:jaringankomputer.org Gambar 2.3 Header UDP. Pada Gambar 2.4 menunjukkan format header dari UDP. Delapan byte datagram pertama berisi informasi header dan byte tersisa berisi data pesan. Datagram header UDP terdiri dari empat bidang dengan masing-masing memiliki ukuran yang sama dengan dua byte 16 bits: • Source Port : memiliki ukuran 16 bits dari 0 sampai 15. Nomor port ini menunjukkan port pengirim. • Destination Port : memiliki ukuran 16 bits. Nomor port ini menunjukkan port yang dituju. • Length : memiliki ukuran 16 bits. Bidang ini menunjukkan panjang total dalam byte seluruh datagram header + data. Dengan panjang minimum 8 byte, sedangkan panjang maksimum 65,507 byte. • Checksum : Ukuran bidang ini 16 bits juga. Digunakan untuk error-checking header dan data. Bidang checksum didalam UDP bersifat pilihan. Bila tidak digunakan, checksum diset ke nol. Namun harus ditegaskan bahwa checksum IP hanya digunakan untuk header IP dan tidak untuk bidang data, dalam hal ini terdiri dari header UDP dan data pemakai. Jadi, bila tidak ada perhitungan checksum yang ditampilkan oleh UDP, maka tidak ada pengecekan yang dibuat atas data pemakai. • Data : Berisikan data. Overhead yang diperlukan untuk mengirim datagram atau paket UDP sangatlah kecil. Sehingga UDP cocok untuk digunakan pada aplikasi yang membutuhkan query dan response cepat. Contoh layanan yang cocok untuk UDP yaitu transmisi audiovideo, seperti: VoIP, audiovideo streaming. UDP kurang baik jika digunakan untuk mengirim paket berukuran besar. Karena dapat memperlebar peluang jumlah packet loss atau paket hilang. Sofana, 2009

2.8 Real Time Protocol RTP