Tinjauan Pustaka PENGARUH PENGGUNAAN KUNINGAN SEBAGAI KATALIS PADA SALURAN BUANG YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2004 TERHADAP KONSENTRASI GAS HC

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prinsip Kerja Motor Empat Langkah

+ , - . - commit to users

2. Sumber Pencemaran Udara

0 12 31 4 56 5 2 785 6 5 4 16 79 5 : 5 2 4 5 ; 5 5 = 5 2 ? 8 = 5859 :A B 5 C : A B 5 D 1 ; 56 8 872 5 E A 7B 52 7856 5 5 2 ? 7B 5 4 5 58 5 5 = 5 : D5B ? 5 ; C ? 5 ; D 75 2 ? : 1 2 856 5 5 2 D 16 4 A B A 6 5 2 ? B 59 B 5= 72 D 1 6 B 54 D5 = 8 12 ? 5 2 3 195B E 0 16 B 74 D 7 =5 2 F 7 4 5 = : 1 2 856 55 2 D 16 4 A B A 6 5 2 ? B 1 6 F 5 8 8 :A B 5 C : A B 5 D 1 ; 56 4 1 2 359 5 G C HIJ 91 6 B 5= 7 2 E K 4 5 25 85B 5 4 1 2 ? 1 2 5 9 16B 74 D 7 = 5 2 8 56 D16 D 5 ? 5 F 1 2; : 1 2 856 55 2 856 B 5= 7 2 H L G = 2 ?? 5 B 5 = 7 2 I MM G 8595B 8 =5B 9585 B 5D 1 I E N 5D 1 I E 0 16 : 1 4 D 5 2 ? 5 2 O 7 4 5 = P 1 2 85655 2 Q 16 4 A B A 6 R 1 2 76 7B O 12 ; 2 5 N 5= 7 2 H L G C I MM G E Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah STTT U T UV W XU YYY SVT X ZT Z XU [ XU \YU T XZ XV W Z\ U [[ STT X U SYX V T Z YVZ ZZT X Z \ W \ [ Z X\ [W S X [ V SX S T X SZS STT S U [T U [ UU ZX [ SS S X V Y\ U W V XZ TT S X [T SS W V\ X W U STT U U VV\ SSV ZW V T Z W S T [ Z T SS X W W Z Y UZY SY Z T Y Z T \ STT[ [ [ Y [ SVX W UU XWW S U X\ Z Z W SU T \ \ VU [ U T ZY W TW U STT \ \ [W[ T U [ X XV[ W X V S W S T V SV SV \\ Y [W V UV X\ Y SZV STT Y Y YX\ X T[ X \X X X S W U \[ X V TT UU [ XU SSS [ \ T VX S\\ STT Z V VY [ W YX S X T U [ SU [ V[ \ W UZ [ X W \\ XSV \Z ZY W [[W STT V W V\ W W SY S \V U X Z T \ X[ Y YZ [ [ Z YVU YVX Y\ SZU [ \X ] 74 D 16 _ ` `` E D 9 ; E ?A E 8 a 8 5 : ; 1 ; b ? 7 ; B 7 ; I M H M c K56 85B 5 9585 B 5= 72 I MMM = 2 ?? 5 B 5= 72 I MM G 8 595B 8 =5B D 5 = ` 5 F 1 2 ; : 12 856 55 2 5 2 ? 4 1 2 8 A 4 25 ; 58 5 5 = ; 19185 4 A B A 6 E K52 5 2 ? 4 1 2 F 5 8 4 5 ; 5 5 = 85 5 4 91 2 3 1 4 56 5 2 7856 5 585 5 = 1 4 ; : 1 2 85655 2 D 1 6 4 A B A 6 5 2 ? D 16 916 5 2 ; 1 D 5 ? 5 912 7 4 D5 2 ? 9 A 7 ; 37 : 79 D 1 ; 56 B 16= 5859 : 75 B 5; 78565 8 52 : 1 ; 1 = 5B 52 E K56 F 7 4 5 = : 1 2 856 55 2 D 16 4 A B A 6 5 2 ? B 16 7 ; 4 1 2 2 ?: 5B B 12 B 7 912 ?? 7255 2 D 5 = 5 2 D 5 : 56 A B A 4 5B ; F 7 ? 5 4 1 2 2 ?: 5 B E 0 12 ?? 7 2 5 52 F 1 2; D 5 = 5 2 D5 : 56 F 7 ? 5 5 : 5 2 D 1 6 91 2 ? 56 7 = B 16 = 5859 1 4 ; ? 5 ; D 75 2 ? : 1 2 856 55 2 B 1 6 ; 1D 7B E K =5B 856 F 1 2 ; D 5 = 5 2 D 5: 56 5 2 ? 8 ? 7 2 5 : 5 2 A 1 = : 1 2 85 6 55 2 a D1 ; 56 2 5 : A 2 B 6 D 7 ; 1 4 ; ? 5 ; D 75 2 ? 5 2 ? 8 B 1 B A 1 = 0 16 B 54 25 8 B 7 2 F 7 :: 5 2 9585 B 5D 1 d 8 D 5 ` 5 = 2 _ commit to users e f gh i j kl m n o p q r h st r u g t v s g o w vi q xg t g q y g o z i or t v g { g o vg y g q Jenis Gas Buang Kontribusi Berdasarkan jenis BBM Bensin Diesel m g q h n o | n o n yt r xg }~€ e‚ ƒ „„ ‚ƒ … r x q n y g q h n o † k‚ ƒ ‡ † ‚ƒ ˆ ‰ Š „ ‚ ƒ k‚ƒ ‹  Œ „ ‚ ƒ e‚ƒ f r | g { … r p g | } Ž h € „ƒƒ ‚ƒ ƒ ‚ƒ ~ Œ k‚ ƒ  † ‚ƒ t g ‘ „ ‚ƒ ‚ƒ }‹ s | h iq ’ Ž iq p g| r o g z g y g qp g‚ ‡ ƒƒ„€

3. Pipa Gas Buang dan Muffler

Ž r ‘ g h s g o w }‘ r ‘ g wg t h s g o w € gxg j g { s o p sy | i o“ g j sq y g o wg t h iy g t { g t r j ‘i | hg y g q g o xg q r i ‰{ g s t p | g or ” n jx yi s xg q g j s g q l • – s ” ” j iq h iq ” s o w t r s o p sy | iq i xg | t s g q g ‚ gwg q t s g q g “ g o w yi j s g q xg q r ‘ r ‘ g h s g o w | i o— g x r j i | h sp l Toyota Step 1,engine group hal:3-10.

4. Katalis

˜ Catalyst katalis adalah suatu zat yang meningkatkan kecepatan suatu reaksi kimia tanpa dirinya mengalami perubahan kimia yang permanen. Suatu katalis diduga mempengaruhi kecepatan reaksi dengan salah satu jalan yaitu dengan pembentukan katalis homogen atau adsorbsi katalis heterogen. Ronald,M. H., Robert, J. F., Sureh, T. G. 2002:1. Katalis homogen memiliki fase yang sama dengan zat pereaksi. Contoh, gas NO yang digunakan untuk mengatalisis reaksi antara SO 2 dan O 2 . Adapun katalis heterogen memiliki fase yang berbeda dengan zat pereaksi. Contoh, logam CuZn padatan dipakai sebagai katalis untuk mereduksi gas hidrokarbon HC. Untuk meningkatkan laju reaksi kita perlu meningkatkan jumlah tumbukan-tumbukan yang menghasilkan reaksi. Salah satu cara yang efektif commit to users 9 adalah dengan menurunkan energi aktivasi. Penambahan katalis dapat menurunkan energi aktivasi. Katalis dapat berfungsi sebagai zat pengikat. Contoh katalis yang berfungsi sebagai zat pengikat, yaitu logam-logam seperti Pt, Cr, CuZn dan Ni. Permukaan logam-logam ini memiliki kemampuan mengikat zat yang akan bereaksi sehingga terbentuk spesi yang reaktif. Katalis kuningan mempercepat reaksi-reaksi gas dengan cara membentuk ikatan lemah antara gas dan atom-atom logam pada permukaan. Proses ini disebut adsorpsi. Gas-gas yang terikat pada permukaan logam kuningan lebih mudah bereaksi dibandingkan jika gas-gas tersebut berada di udara. Setelah terjadi reaksi, produk hasil reaksi melepas ikatannya dengan permukaan logam kuningan. Proses ini disebut dengan desorpsi. Jumlah katalis setelah reaksi berlangsung akan sama dengan jumlah katalis sebelum terjadinya reaksi.

5. Pipa dan Lilitan Kawat Kuningan Sebagai Katalis

Amanto 1999:127 berpendapat bahwa Kuningan merupakan logam paduan non ferro antara tembaga Cu dengan seng Zn, kadang-kadang juga mengandung sejumlah logam lain terutama timah putih, timah hitam, aluminium, mangan dan besi. Selain dikenal dengan nama kuningan orang juga menyebut paduan ini dengan istilah loyang . Bahan paduan utama kuningan adalah tembaga Cu. Menurut pendapat Suhardi 1998:47 tembaga memiliki sifat-sifat antara lain: berat jenisnya 8,9 , titik lelehnya sampai 1083 C, mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik, dan tahan pengaruh udara lembab karena melindungi diri dengan karbonat tembaga. Bahan paduan utama kedua adalah seng Zn. Menurut pendapat Suhardi 1998:50 seng memiliki sifat-sifat antara lain: berat jenisnya 6,9-7,2 , titik cairnya 419 C, titik didih 420 C, dan tahan udara lembab. Seng biasa dipakai untuk melapis pelat besi agar tidak berkarat. Dengan perpaduan kedua jenis logam tersebut, maka kuningan 70 Cu, 30 Zn memungkinkan untuk digunakan sebagai katalis pada saluran buang commit to users 10 karena mempunyai konduktivitas termal sebesar 110 Wm. o K dan melting point 915 o C. Semakin tinggi konduktivitas termal dan melting point, maka semakin bagus pula bahan tersebut digunakan sebagai katalis. Dalam penelitian ini kuningan digunakan sebagai bahan katalis untuk mereduksi gas hidrokarbon. Kuningan yang digunakan sebagai katalis berupa pipa dan lilitan kawat kuningan. Pipa kuningan yang digunakan dalam penelitian ini berdiameter 22 mm dengan panjang 108 mm dan lilitan kawat kuningan dengan diameter kawat 1 mm. Kawat kuningan tersebut dililitkan pada pipa kuningan dengan variasi jumlah lilitan yang telah ditentukan pada masing-masing pipa, yaitu: 44 lilitan, 88 lilitan, dan 132 lilitan. Kawat kuningan yang dililitkan pada pipa kuningan kemudian di las patri, kemudian ditambahkan plat kuningan dengan tebal 2 mm berbentuk lingkaran dengan diameter 65 mm dan diletakkan 5 mm dari ujung pipa. Plat kuningan tersebut berfungsi sebagai dudukan katalis yang akan dipasang pada saluran buang Yamaha Jupiter Z Tahun 2004. Katalis kuningan tersebut diharapkan dapat mereduksi gas buang yang keluar melalui saluran buang, sehingga konsentrasi gas HC yang keluar bisa lebih rendah. Untuk lebih memperjelas mengenai katalis kuningan kita dapat melihat gambar dibawah ini. Gambar 2. Katalis Pipa Dan Lilitan Kawat Kuningan Katalis tersebut dipasang pada saluran buang, dan diuji pada keadaan mesin putaran idle. Gas buang yang keluar akan tereduksi kadarnya karena adanya reaksi katalitik tersebut. commit to users 11

6. Konsentrasi Hidrokarbon dalam Gas Buang

Konsentrasi merupakan suatu istilah untuk menyatakan banyaknya zat yang terkandung pada suatu unsur tertentu. Adanya hidrokarbon HC pada gas buang diakibatkan oleh karena pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar tidak sempurna. Konsentrasi gas HC pada gas buang adalah banyaknya kandungan gas hidrokarbon HC yang terdapat pada gas buang yang dikeluarkan melalui saluran buang kendaraan bermotor. Polutan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara tersebut menurut pendapat Srikandi Fardiaz 1992: 93 adalah: Polutan dibagi menjadi lima bagian yang kelimanya disebut polutan udara primer. Polutan udara primer, yaitu polutan yang mencakup 90 dari jumlah polutan udara seluruhnya, dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai berikut: 1. Karbon monokside CO 2. Nitrogen Okside NO X 3. Hidrokarbon HC 4. Sulfur diokside SO X 5. Partikel Kelima kelompok tersebut yang paling berbahaya bagi kesehatan adalah partikel-partikel, diikuti berturut-turut dengan NO X, SO X, hidrokarbon dan yang paling rendah karbon monoksida. Urutan polutan udara primer tersebut diatas menunjukkan bahwa hidrokarbon HC, termasuk di dalamnya. Hidrokarbon merupakan polutan primer karena dilepaskan secara langsung ke udara. Nurheti 2008:112 berpendapat bahwa Hidrokarbon merupakan uap bensin yang tidak terbakar dan produk samping dari pembakaran tak sempurna . Srikandi Fardiaz 1995:120 mengemukakan beberapa pengaruh gas hidrokarbon terhadap manusia, terlihat pada tabel berikut ini: commit to users 12 Tabel 4. Pengaruh Hidrokarbon Pada Manusia Hidrokarbon Konsentrasi ppm Pengaruh Benzena C 6 H 6 Toluena C 7 H 8 100 3.000 7.500 20.000 200 600 Iritasi membran mukosa Lemas setelah ½ - 1 jam Pengaruh berbahaya setelah ½ - 1 jam Kematian setelah 5-10 menit Sedikit pusing, lemah, berkunang-kunang setelah 8 jam Kehilangan koordinasi, bola mata terbalik setelah 8 jam Jadi emisi gas buang hidrokarbon adalah emisi yang ditimbulkan dari pembakaran yang tidak sempurna dan penguapan pada bahan bakar itu sendiri. Gas hidrokarbon sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa, lemas, sedikit pusing, lemah,dan mata berkunang- kunang.

B. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS TERHADAP PERFORMANCE ANGINE DAN EMISI GAS BUANG YAMAHA JUPITER Z

2 16 20

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

2 9 74

PENGARUH PENAMBAHAN REHEATER PADA KNALPOT TERHADAP EMISI GAS BUANG CO SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2004

0 5 49

PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH PIPA BERGELOMBANG STAINLESS STEEL PADA BAGIAN BELAKANG KNALPOT SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2004 TERHADAP EMISI GAS BUANG HC

0 12 66

pengaruh pengunaan busi pijar sebagai pemanas dan jenis bahan bakar terhadp emisi gas buang CO dan HC pada sepeda motor yamaha jupiter Z 2008.

0 0 4

PENGARUH PENGGUNAAN BUSI PIJAR SEBAGAI PEMANAS BAHAN BAKAR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA SEPEDA MOTOR JUPITER Z TAHUN 2008 SEBAGAI PENGAYAAN MATA KULIAH SEPEDA MOTOR.

0 1 4

PENGARUH VARIASI JUMLAH BUSI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP EMISI GAS BUANG CO SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2009.

0 0 17

PENGARUH PEMASANGAN ELEKTROMAGNET PADA SISTEM BAHAN BAKAR DAN IGNITION BOOSTER PADA KABEL BUSI TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z.

1 5 19

PENGARUH RASIO KOMPRESI TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC DENGAN BAHAN BAKAR LIQUEFIED PETROLEUM GAS PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z 110 CC.

0 0 20

PENGARUH RASIO KOMPRESI TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC DENGAN BAHAN BAKAR LIQUEFIED PETROLEUM GAS PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z 110 CC | Indrawan | Jurnal Nosel 8196 17175 1 SM

0 1 10