Perencanaan pondasi Perencanaan Struktur

4. As yang telah diperoleh digunakan untuk menghitung jumlah tulangan dengan pembulatan ke atas, jumlah tulangan = A s luas satu buah tulangan. Dan periksa syarat u n M M         w y s y s n b c f f A d f A M . . 59 , .   3-59 5. Luas tulangan maksimum pada komponen struktur lentur adalah: ρ ma x = 0,004 A s ma x = ρ ma x .b .d 3-60 6. Cek luas kebutuhan : max perlu min s s s A A A  

3.2.6 Perencanaan pondasi

bored pile Langkah-langkah dalam perencanaan pondasi bored pile adalah: 1. Menghitung daya dukung pondasi Bored Pile Daya dukung pondasi bored pile mengikuti rumus umum yang diperoleh dari penjumlahan tahanan ujung dan tahanan selimut tiang yang dihitung dengan persamaan 3-61 hingga 3-63. Q u = Q p + Q s 3-61 Q s = f . L. P 3-62 Q p = q p . A b 3-63 keterangan: Q u = daya dukung terfaktor pondasi kN Q p = daya dukung pondasi yang diberikan oleh point bearing kN Q s = daya dukung pondasi oleh friksi pada selimutkN f = gaya gesek yang terjadi pada tiang kNm 2 L = panjang tiang m A b = luas alas tiang m 2 2. Menentukan jumlah tiang dalam kelompok tiang Jumlah tiang n dihitung dengan persamaan: tiang i P N n  3-64 Jarak antar tiang bored pile ditentukan oleh persamaan: D S D 3 5 , 2   3-65 Jarak antara sumbu tiang ke tepi pilecap ditentukan persamaan: S = 1,0 D 3-66 keterangan: P = beban yang diterima tiang kN N = beban normal kN S = jarak sumbu tiang ke tepi atau ke tiang yang lain m D = diameter tiang m 3. Menghitung efisiensi kelompok tiang Untuk menentukan efisiensi kelompok tiang, dapat dihitung dengan rumus Converse Labarre                n m n m m n . 1 1 90 1   3-67 keterangan:  = efisiensi m = jumlah deret tiang n = jumlah tiang setiap deret  = arc tan ds s = jarak antar tiang m d = diameter tiang m 4. Menghitung kontrol reaksi tiang       2 2 max . . y Y M x X M n V P x y 3-68 keterangan: P ma x = beban maksimum yang diterima tiang kN  V = jumlah total beban normal kN N = jumlah tiang dalam satu pilecap M x = momen yang bekerja pada tiang tegak lurus sumbu x yang bekerja pada pondasi, diperhitungkan terhadap pusat berat seluruh tiang yang terdapat dalam pilecap kN-m M y = momen yang bekerja pada tiang tegak lurus sumbu y yang bekerja pada pondasi, diperhitungkan terhadap pusat berat seluruh tiang yang terdapat dalam pilecap kN-m X = absis tiang terhadap titik berat kelompok tiang m Y = ordinat tiang terhadap titik berat kelompok tiang m  2 x = jumlah kuadrat absis tiang  2 y = jumlah kuadrat ordinat tiang 5. Menghitung pemindahan beban kolom pada pondasi k P  gaya aksial rencana     st y st g k A f A A c f P . . 85 , 8 ,      3-69 keterangan: P k = kemampuan menahan gaya aksial oleh kolom A g = luas penampang bruto suatu kolom A st = luas penampang tulangan kolom 6. Mengecek geser satu arah dalam perencanaan pile cap u n V V   3-70 c n V V    3-71 d b c f V o c . . 6 1  3-72   u u P V 3-73 Atau V u = Q u . q. L 3-74 p u u A P Q  3-75 d h ca p pile q    kolom 2 1 2 1 lebar 3-76 keterangan: V u = gaya geser total terfaktor kN V n = kuat geser nominal kN V c = kuat geser yang disumbangkan oleh beton P u = beban terfaktor pada pondasi tiang b o = penampang kritis A p = luas pile cap L = lebar pile cap D = tinggi efektif 7. Mengecek geser dua arah dalam perencanaan pile cap u n V V   3-77 c n V V    3-78 Nilai kuat geser beton diambil yang terkecil dari : d b c f V o c . . 3 1  3-79 d b c f V o c c . . 6 1 2 1        3-80 d b c f b d V o o s c . . 12 1 2 .        3-81

3.3 Analisis Perencanaan Terhadap Gempa

Struktur gedung dapat direncanakan terhadap pembebanan gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana dalam arah masing-masing sumbu utama denah struktur berupa beban gempa dinamik. Langkah-langkah dalam perhitungan beban gempa sudah diatur dalam SNI 1726-2013.