73
Melania Rahadiyanti – 08 01 13092
2. Kebutuhan untuk mampu mengontrol, mengendalikan, mengekang diri
terhadap keinginan-keinginan yang melampaui batas 3.
Keterkaitan dengan kelompok masyarakat yang ada dalam suatu komunitas kehidupan
4. Otonomi dalam makna menyangkut keputusan pribadi dengan mengetahui
dan memahami sepenuhnya konsekuensi-konsekuensi dari tindakan atau perilaku yang diperbuat
5. Inisiatif
6. Etos kerja tinggi
7. Berbudi luhur
8. Toleran
9. Patriotik
10. Berorientasi ke ilmu pengetahuan dan teknologi
II.5.3. Pusat Apresiasi Sastra yang Bersuasana Rekreatif dan Edukatif
Keunikan pusat apresiasi sastra di Yogyakarta adalah terwujudnya pusat apresiasi sastra yang rekeatif dan edukatif bagi sastrawan dan masyarakat.
Dalam mengatasi permasalahan bahwa masyarakat umum belum terlalu mengenal pusat apresiasi sastra yang ada saat ini, maka pusat apresiasi sastra
bagi sastrawan dan masyarakat yang edukatif saja tidaklah cukup. Agar dapat menarik perhatian masyarakat untuk lebih mengapresiasi sastra, maka pusat
apresiasi sastra selain bersifat edukatif, perlu dibuat dengan suasana yang rekreatif. Pusat apresiasi sastra yang edukatif dan rekreatif memungkinkan
masyarakat untuk dapat lebih mengapresiasi karya sastra. Selain dapat memperoleh pendidikan mengenai sastra, masyarakat dapat terhibur oleh
adanya beberapa kegiatan dan suasana rekreatif yang diadakan di dalam pusat apresiasi sastra.
Pusat apresiasi sastra yang bersuasana rekreatif dan edukatif dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut.
74
Melania Rahadiyanti – 08 01 13092
Tabel 2.1. Penerapan Rekreatif dan Edukatif dalam Pusat Apresiasi Sastra
Unsur dan Ciri-ciri Unsur yang Sesuai
dengan Pusat Apresiasi Sastra
Penerapan dalam Pusat Apresiasi Sastra
Rekreatif
- Bersifat fisik, mental dan emosional.
- Tidak memiliki bentuk atau macam tertentu.
- Dapat membangkitkan rasa gembira, senang dan puas bagi
pelaku. - Dilaksanakan dalam waktu
senggang - Bebas dari paksaan.
- Dibutuhkan secara universal, tidak dibatasi oleh lapisan tertentu.
- Bersifat fleksibel. - Didorong oleh kegiatan sehingga
menentukan bentuk rekreasi. Adanya hubungan secara
fisik, mental dan emosional yang alami dan bebeas dari
paksaan Terwujudnya hubungan
antara sastrawan atau komunitas sastra dengan
masyarakat secara alami, bebas dari paksaan.
Adanya kefleksibelan dalam melakukan berbagai
kegiatan rekreasi sehingga menimbulkan kenikmatan
rasa gembira, senang, dan puas
Terwujudnya beragam kegiatan apresiasi sastra
yang dapat dinikmati sastrawan dan
masyarakat
Membangkitkan gairah dan semangat untuk berkreasi
Muncul gairah dan semangat untuk
menghasilkan karya sastra
Edukatif
- Disiplin - Kebutuhan untuk mampu
mengendalikan diri terhadap keinginan yang melampaui batas.
- Keterkaitan dengan kelompok masyarakat yang ada dalam suatu
komunitas kehidupan - Otonomi pribadi dengan
mengetahui dan memahami sepenuhnya konsekuensi dari
tindakan atau perilaku yang diperbuat
- Inisiatif - Etos kerja tinggi
- Berbudi luhur - Toleran
- Patriotik - Berorientasi ke ilmu pengetahuan
dan teknologi Adanya rasa toleran dan
berbudi luhur yang diwujudkan melalui dialog
dalam komunitas masyarakat yang
berorientasi ke ilmu pengetahuan dan teknologi
Terjadinya dialog mengenai ilmu sastra
antara sastrawan atau komunitas sastra dengan
masyarakat
Adanya etos kerja yang tinggi sehingga selalu
berusaha melakukan kegiatan pendidikan
Terwujudnya beragam kegiatan pendidikan
sastra dari sastrawan untuk pelajar maupun
masyarakat
Inisiatif dan otonomi pribadi untuk berproduksi dengan
tetap mengendalikan diri Adanya inisiatif untuk
menghasilkan karya sastra
Sumber: analisis penulis
II.6. PROGRAM KEGIATAN PUSAT APRESIASI SASTRA DI
YOGYAKARTA
Selama ini Balai Bahasa Yogyakarta telah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengembangkan bahasa dan sastra di Yogyakarta. Beberapa
kegiatan Balai Bahasa Yogyakarta yang dapat dikembangkan di dalam pusat