56
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Posisi Perum Bulog sebagai Instansi Pemerintah yang melaksanakan ketentuan peraturan Pemerintah buffer stock policy untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat akan beras, disebut sebagai pelaksana fungsi pelayanan publik dalam stabilisasi harga beras. Tugas Pelayanan Publik Perum Bulog Divre DIY terkait
stabilisasi harga beras, yaitu program pengadaan, program Raskin dan program
Cadangan Beras untuk Pemerintah CBP. Program pengadaan adalah Perum Bulog Divre DIY melakukan pembelian beras petani sebanyak-banyaknya melalui
Gabungan Kelompok Tani Gapoktan dengan harga yang sesuai dengan Harga Pembelian Pokok HPP Pemerintah. Program Beras Untuk Keluarga Miskin
Raskin adalah pendistribusian beras bersubsidi dengan ketentuan setiap Rumah Tangga Sasaran RTS memperoleh 10 hingga 15 kilogram selama 10 bulan dengan
harga Rp. 1.600 seribu enam ratus rupiah per kilogram netto di titik distribusi. Sedangkan Program Cadangan Beras Pemerintah CBP digunakan untuk Operasi
Pasar Murni, yaitu kegiatan menjual beras yang ada di Gudang Perum Bulog dalam jumlah yang banyak dan dengan harga yang terjangkau serta mengatasi keadaan
pasca bencana, baik bencana alam maupun bencana karena ulah manusia. Perum Bulog Divre DIY disebut organisasi formal atau birokrasi, karena
memiliki struktur organisasi serta pembagian tugas dan fungsi di Perum Bulog Divre DIY yang tercantum di dalam Keputusan Direksi Perum Bulog Nomor: KD-
57 248 DS200 09 2009. Struktur organisasi Perum Bulog Divre DIY terdiri dari
Kepala Divisi Regional Kadivre, Bidang Pelayanan Publik, Bidang Administrasi dan Keuangan, Gudang serta Unit Pengolahan Gabah Beras.
Bidang Pelayanan Publik terdiri dari: Seksi Pengadaan dan Analisa Harga dan Pasar Gasar, Seksi Persediaan dan Perawatan, Seksi Penyaluran, Seksi
Perencanaan dan Pengembangan Usaha. Interaksi antar Seksi di Bidang Pelayanan Publik membentuk jaringan formal karena terjalin dengan relatif stabil dan
terintegrasi dengan baik, serta berdasarkan tugas dan fungsi. Jaringan formal Bidang Pelayanan Publik adalah saling mendukung dan saling ketergantungan
informasi serta sumber daya manusia. Jaringan formal di dalam internal Bidang Pelayanan Publik berupa koordinasi informasi terkait informasi persediaan dan
pengadaan gabah beras. Sedangkan kerja sama sumber daya manusia antar Seksi di Bidang Pelayanan Publik adalah sebagai tim pelaksana lapangan Satuan
Petugas Satgas Perum Bulog Divre DIY untuk operasi khusus, yaitu Program Operasi Pasar Murni OPM dan Program Raskin.
Jaringan formal di luar eksternal Bidang Pelayanan Publik adalah dengan Dinas Instansi Pemerintah terkait dan Mitra Kerja yang disebut stakeholders.
Koordinasi informasi Bidang Pelayanan Publik dengan Mitra Kerja dilakukan terkait pengadaan gabah beras, sedangkan dengan Dinas Instansi Pemerintah
terkait untuk analisa harga pasar dan statistika. Kerja sama sumber daya manusia Perum Bulog Divre DIY dengan stakeholders adalah sebagai tim pelaksana
lapangan Satuan Petugas Satgas Program Operasi Pasar Murni OPM.
58 Jaringan formal Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre DIY yang
terjadi secara internal dan eksternal organisasi terjalin untuk kepentingan pengadaan beras serta analisa harga pasar dan statistika. Dimana kedua aktivitas ini
sangat berpengaruh dalam menjaga kestabilan jumlah dan harga beras. Oleh sebab itu, jaringan formal Bidang Pelayanan Publik memegang peran penting terkait
stabilisasi harga beras, khususnya di Kota Yogyakarta. Jaringan formal Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre DIY terkait
stabilisasi harga pasar di Kota Yogyakarta memiliki kelemahan baik secara internal dan eksternal. Secara internal, yaitu terjadi jaringan ganda bagi karyawan yang
dipilih menjadi anggota tim pelaksana lapangan Satuan Petugas Satgas Perum Bulog Divre DIY. Sedangkan secara ekternal, yaitu adanya hubungan vertikal yang
hierarkis dengan landasan kebijakan dalam jaringan formal di dalam Rapat Operasi Pasar Murni OPM.
Pelaksana lapangan Satuan Petugas Satgas Perum Bulog Divre DIY antara lain untuk operasi khusus, yaitu Program Operasi Pasar Murni OPM dan
Program Raskin. Perum Bulog Divre DIY memilih anggota Tim Satgas OPM dari Karyawan semua Bidang kecuali Bidang Pengawasan dan Gudang, sehingga akan
terjadi jaringan ganda bagi karyawan yang dipilih menjadi anggota tim. Hal ini akan mengurangi waktu kerja dan tenaga karyawan.
Koordinasi yang terjadi antara Bulog Divre DIY, Dinas Instansi Pemerintah terkait dan Menteri Perdagangan di dalam rapat OPM adalah secara
vertikal top down. Hal ini terlihat dari adanya “Notulen Rapat Dinas” dan “Surat Keputusan” serta berdasarkan Instruksi Presiden Instruksi Presiden Republik
59 Indonesia No. 7 Tahun 2009 tentang Kebijakan Perberasan. Dengan demikian
kebijakan tersebut merupakan perekat yang menyatukan organisasi secara bersama ke dalam suatu sistem. Namun disisi lain menunjukkan hubungan vertikal yang
hierarkis dengan landasan kebijakan. Hal ini menunjukkan posisi kekuasaan yang sentralistik dari Menteri Perdagangan.
B. Saran