Pengertian Perjanjian Utang-Piutang Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Utang-Piutang

18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Utang-Piutang

1. Pengertian Perjanjian Utang-Piutang

Menurut Pasal 1313 menyebutkan bahwa “Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya kepada satu orang atau lebih lainnya ”. Perjanjian dalam arti sempit adalah suatu persetujuan dengan mana dua pihak atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal yang bersifat kebendaan dibidang harta kekayaan. 1 Sedangkan menurut pendapat Subekti, menyatakan bahwa “Suatu Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seseorang yang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal tertentu ”. 2 Pengertian utang piutang sama dengan perjanjian pinjam meminjam, telah diatur dan ditentukan dalam Bab Ketiga Belas Buku Ketiga KUHPerdata, dalam Pasal 1754 KUHPerdata yang secara jelas menyebutkan bahwa, “Perjanjian Pinjam-meminjam adalah perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah terntentu barang-barang yang menghabis karena pemakaian, 1 Abdulkadir Muhammad, 2010, Hukum Perdata Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, Hal 290. 2 Subekti, 2002, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa, Hal 1. dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula ”. 3 Melihat berdasarkan dari perngertian perjanjian utang piutang yang diatur dalam Pasal 1754 KUHPedrdata, dapat diketahui bahwa yang paling pokok dapat kita pahami apa utang dan piutang itu. Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau tidak dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik yang secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan wajib dipenuhi oleh debitur dan apabila tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditur untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitur. Sedangkan Piutang adalah tagihan klaim kreditur kepada debitur atas uang, barang atau jasa yang ditentukan dan bila debitur tidak mampu memenuhi maka kreditur berhak untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitur. 4

2. Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Utang-Piutang

Dokumen yang terkait

TINJAUAN YURIDIS PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN Tinjauan Yuridis Tentang Proses Penyelesaian Perkara Perceraian ( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta ).

0 2 17

TINJAUAN YURIDIS PROSES PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI YANG DILAKUKAN DEBITUR Tinjauan Yuridis Proses Penyelesaian Sengketa Wanprestasi Yang Dilakukan Debitur Terhadap Perjanjian Utang Piutang (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 12

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Proses Penyelesaian Sengketa Wanprestasi Yang Dilakukan Debitur Terhadap Perjanjian Utang Piutang (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 8 17

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tinjauan Yuridis Proses Penyelesaian Sengketa Wanprestasi Yang Dilakukan Debitur Terhadap Perjanjian Utang Piutang (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 5 34

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN Tinjauan Yuridis Tentang Proses Penyelesaian Perkara Wanprestasi Dalam Perjanjian Pembagian Harta Warisan (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 19

SKRIPSI Tinjauan Yuridis Tentang Proses Penyelesaian Perkara Wanprestasi Dalam Perjanjian Pembagian Harta Warisan (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 13

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Proses Penyelesaian Perkara Wanprestasi Dalam Perjanjian Pembagian Harta Warisan (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 12

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Perkara Wanprestasi Dalam Perjanjian Utang Piutang (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 16

SKRIPSI Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Perkara Wanprestasi Dalam Perjanjian Utang Piutang (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 13

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Perkara Wanprestasi Dalam Perjanjian Utang Piutang (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta).

0 4 16