Tabel 3.5. Lembar Pengamatan Uji Ketirusan
Percobaan GAP
Tegangan v
d2 mm d1 mm h
mm ketirusan
3.13. Analisis Data
Setelah proses pengambilan data, maka data diolah untuk dilakukan analisis. Analisis pada penelitian ini adalah dengan cara membandingkan hasil permesinan
pada benda kerja Aluminium 1100 dengan variasi jarak celah gap dan tegangan. Hal-hal yang dibandingkan adalah massa benda kerja sebelum dan sesudah proses
permesinan MRR, penyimpangan yang menunjukkan bahwa ukuran lubang hasil drilling ECM lebih besar dari ukuran pahat yang digunakan overcut dan sudut
yang terbentuk sebagai penyimpangan atau deviasi antara lubang terbesar dan yang terkecil ketirusan. Untuk perhitungan mencari nilai MRR terdpat pada
persamaan 2.13. Overcut didefinisikan sebagai penyimpangan yang menunjukkan bahwa
ukuran lubang hasil drilling lebih besar dari ukuran pahat yang digunakan. Pada dasarnya overcut pada ECM tidak dapat dihilangkan 100, karena overcut tetap
diperlukan untuk kelangsungan sirkulasi dari cairan elektrolit dan lagi elektrode sebagai pahat tidak boleh bersentuhan dengan benda kerja agar tidak terjadi
hubung singkat short circuit. Namun bila overcut yang dihasilkan terlalu besar maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap menurunnya kualitas produk,
terutama faktor yang berkaitan dengan ketelitian ukuran maupun geometri produk. Sedangkan ketirusan didefinisikan sebagai sudut yang terbentuk sebagai
penyimpangan atau deviasi antara lubang terbesar dan yang terkecil. Jadi overcut dirumuskan seperti tertera pada persamaan 2.14 dan 2.15.
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Mesin ECM
Portable
Mesin ECM portable yang digunakan untuk pengujian drilling material aluminium 1100 ditunjukkan pada Gambar 4.1 sedangkan untuk sett up ECM portable
ditunjukkan pada gambar 4.2.
Gambar 4.1 Mesin ECM portable.
Gambar 4.2 sett up ECM portable yang digunakan dalam penelitian.
T
L
T : 710 mm P : 360 mm
L : 360 mm
4.2 Hasil Pemesinan ECM
Adapun beberapa benda kerja hasil pemesinan ECM yaitu drilling yang dilakukan dengan memvariasikan tegangan dan jarak celah gap antara elektroda
dengan benda kerja yang nantinya akan di analisis pengaruhnya terhadap nilai MRR, overcut dan ketirusan. Untuk hasil proses pemesinan ECM terdapat pada tabel 4.1,
sedangkan foto hasil benda kerja tampak depan dan belakang seperti pada gambar 4.5 dan foto makro hasil pemesinan terdapat pada gambar 4.6- 4.8.
Tabel 4.1 Hasil proses pemesinan ECM dalam waktu 186 detik dengan flowrate 3 LPM
No Arus
ampere Tegang
an volt
Gap mm
Tool Movement
mms MRR
grs Keterangan
Min Max
1 0,6
1 7
0,5 0,145
7,58x10
-5
Berlubang, flush dari atas 2
0,9 1,3
10 0,5
0,145 7,84x10
-5
Berlubang, flush dari atas 3
1,1 1,2
13 0,5
0,145 8,60x10
-5
Berlubang, flush dari atas 4
0,7 1
7 0,75
0,145 1,07x10
-4
Berlubang, flush dari atas 5
0,9 1,3
10 0,75
0,145 1,08x10
-4
Berlubang, flush dari atas 6
0,9 1,8
13 0,75
0,145 1,11x10
-4
Berlubang, flush dari atas 7
0,7 1
7 1
0,145 1,30x10
-4
Berlubang, flush dari atas 8
0,8 1,3
10 1
0,145 1,33x10
-4
Berlubang, flush dari atas 9
1,5 1,9
13 1
0,145 1,50x10
-4
Berlubang, flush dari atas
Pada tabel 4.1 tertera waktu yang berlangsung ketika proses pemesinan yaitu 186 detik telah membentuk lubang pada benda kerja. Pada gap 1 mm sebenarnya sudah
membentuk lubang sebelum detik 186 namun proses pemesinan tetap dilanjutkan