Latar belakang METODE PENELITIAN 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Baja adalah paduan antara besi Fe dan karbon C dengan penambahan paduan lainnya. Baja paling banyak digunakan sebagai produk akhir seperti komponen otomotif, tranformer listrik dan untuk proses manufaktur lainnya seperti proses pembuatan lembaran besi, proses ekstrusi dan lain-lain. Dasar pemilihan pemakaian baja ini seiring dengan terus berkembangnya industri otomotif dan kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor , komponen permesinan, ban konstruksi dan bidang lainnya terutama didasarkan pada sifat mekaniknya jika sifat logam sangat keras sangat sulit dalam pembentukannya. Tri Harya Wijaya, 2010 Sifat mekanik ini sangat ditentukan oleh kandungan paduan yang terdapat di dalamnya. Kandungan unsur ini akan membentuk struktur mikro pada baja, sehingga dengan merubah komposisi maka struktur mikro juga berubah dan perubahan ini akan mempengaruhi sifat mekaniknya. Selain itu perubahan struktur mikro juga dapat dilakukan dengan cara perlakuan panas yaitu dengan merubah kecepatan pendinginan. Kemampuan pengerasan baja hardenability memiliki rentangan yang besar sehingga dapat disesuaikan dengan sifat mekanik yang sesuai dengan yang diinginkan dari dari bajaitu. Paduan logam baja karbon rendah yang terdiri besi Fe dan unsur-unsur karbon C, Silikon Si, Mangan Mn, Phosfor P dan unsur lainnya Wikipedia, 2010a. Salah satu tujuan terpenting dalam pengembangan material adalah Universitas Sumatera Utara menentukan apakah struktur dan sifat-sifat material optimum, agar daya tahan yang dicapai maksimum Taufikkurrahman,dkk.,2005. Pada pengecoran dengan cetakan pasir, laju pembekuan tergolong lambat sehingga karakteristik paduan yang dihasilkan cenderung memiliki butiran yang kasar yang mengakibatkan kuat tarik dan kekerasan coran yang relatif rendah. Selain itu pada pengecoran statik dengan cetakan pasir sering terjadi rongga penyusutan dalam internal sringkage dan pengotor bukan logam non metallic inclusions terdapat pada coran Tata Surdia, 1975. Pengaturan komposisi bahan pada tanur kupola sulit dilakukan karena pada proses peleburan berlangsung, material yang mempunyai titik lebur yang lebih rendah akan mencair terlebih dahulu dan material yang mempunyai titik cair yang lebih tinggi mencair belakangan, sehingga ketika pengeluaran cairan logam dari tanur tapping dilakukan, komposisinya dapat berubah dari tapping yang pertama ke tapping selanjutnya. Komposisi dari logam cair juga dapat berubah karena tanur kupola menggunakan bahan bakar kokas karena bahan bakar ini bersentuhan langsung dengan logam cair, sehingga dapat terjadi penambahan karbon pada logam cair akibat pemakaian kokas tersebut.Haposan Situngkir, 2010 Mikrostruktur dari suatu material yang secara umum dapat digolongkan kedalam logam, polimer, keramik, dan komposit dapat juga mempengaruhi sifat- sifat mekanik dari suatu material Wikipedia, 2007b. Aspek terpenting dari setiap bahan rekayasa strukturnya, karena struktur suatu material berkaitan dengan komposisinya, sifatnya, sejarahnya, dan kinerja pengolahannya. Komposisi logam menentukan sifat dari logam tersebut sehingga perlu dilakukan analisis mikrostruktur. Analisis mikrostruktur digunakan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana bahan tersebut diproduksi dan kualitas bahan yang dihasilkan Microstrukture, 2007a. Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah