LKP : Pembuatan Ilustrasi Game Dress Up Berjudul Police Fashion.

(1)

i

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMBUATAN ILUSTRASI GAME DRESS UP BERJUDUL POLICE FASHION

Oleh :

Septian Setyo Budhi 09.51016.0024

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

iv ABSTRAK

Perkembangan dunia teknologi sangat cepat dan beragam. Banyak penggunaan teknologi yang dipakai untuk mempermudah kegiatan sehari-hari. Dari pekerjaan yang rumit hingga untuk memainkan game. Teknologi itu bukan hanya terbatas untuk memainkan game saja. Namun dapat juga digunakan untuk membuat game hingga mengembangkan game itu sendiri.

Adobe illustrator adalah salah satu software untuk grafis vector. Grafis pada game adalah suatu elemen yang penting untuk membangun suasana dan tampilan tema game. Hal itu bertujuan untuk membuat game menjadi lebih menarik dari segi penampilan.

Sudah tidak asing lagi bila game merupakan sarana hiburan. Game juga mempunyai segmentasi konsumen yang berbeda-beda, baik dari anak-anak, per-empuan, remaja, pemuda. Berdasarkan segmentasi, berbeda pula jenis gambarn-ya. Dalam jenis game perempuan terdapat gaya ilustrasi yang lebih feminism dan tidak tegas.


(3)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Pelaksanaan ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Game... 6

2.1.1 Elemen Dasar Pembuatan Game ... 6

2.2 Game Flash ... 8

2.3 Vector ... 8

2.3.1 Adobe Illustrator ... 9


(4)

viii

BABIII METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA ... 10

3.1 Metodologi ... 10

3.2 Teknik Pengumpulan Data... 10

3.3 Analisa Data ... 10

3.3.1 Metodologi Perancangan ... 10

3.4 Teknik Perancangan Karya ... 11

3.4.1 Pra Produksi ... 11

3.4.2 Produksi ... 11

3.4.3 Pasca Produksi ... 12

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 13

4.1 Sejarah Perusahaan ... 13

4.2 Profil Perusahaan... 13

4.3 Lokasi Perusahaan ... 14

4.4 Logo ... 14

4.5 Struktur Organisasi ... 15

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 16

5.1 Produksi ... 16

5.1.1 Pengarahan ... 16

5.1.2 Pencarian Referensi ... 18

5.1.3 Pembuatan sketsa ... 20

5.1.4 Tracing ... 21


(5)

ix

BAB VI PENUTUP ... 29

6.1 Simpulan ... 29

6.2 Saran ... 29


(6)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Diagram Perancangan ... 10

Gambar 4.1 Peta Lokasi ... 14

Gambar 4.2 Logo Yellow Cat Games ... 14

Gambar 4.3 Bagan Struktur Organisasi ... 15

Gambar 5.1 Tampilan Game “One Week Fashion Show” ... 17

Gambar 5.2 Tampilan User Interface “One Week Fashion Show” ... 17

Gambar 5.3 Referensi baju dalam game Police Fashion ... 18

Gambar 5.4 Referensi baju dalam game Police Fashion ... 19

Gambar 5.5 Referensi bawahan dalam game Police Fashion ... 19

Gambar 5.6 Sketsa digital menggunakan Pen Tablet ... 20

Gambar 5.7 Pembuatan Format Vector Karakter Game ... 21

Gambar 5.8 Design baju vector ... 22

Gambar 5.9 Design celana dan rok ... 22

Gambar 5.10 Design dress ... 23

Gambar 5.11 Sketsa desain rambut ... 23

Gambar 5.12 Hasil Vector desain rambut ... 33

Gambar 5.13 Referensi foto background ruang foto ... 33

Gambar 5.14 referensi foto background ruang makeup ... 33

Gambar 5.15 referensi foto peralatan make up ... 34

Gambar 5.16 Sketsa background ... 34


(7)

xi

Gambar 5.18 Hasil vector background ruang ganti ... 35 Gambar 5.19 Hasil vector background ruang foto ... 35 Gambar 5.20 Desain layout majalah ... 35


(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Balasan Yellow Cat ... 32

Lampiran 2 Acuan Kerja ... 33

Lampiran 3 Garis Besar Rencana Mingguan ... 34

Lampiran 4 Form KP 6_ Log Harian ... 35

Lampiran 5 Form KP 7_Kehadiran Kerja Praktek ... 37

Lampiran 6 Kartu bimbingan Kerja Praktek ... 38


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi sangat cepat dan beragam. Kegiatan yang semula dikerjakan oleh tenaga manusia dengan kecepatan yang terbatas. Namun dengan teknologi, kegiatan tersebut akan semakin efektif. Selain itu seiring perkembangan teknologi yang terus meningkat, teknologi menjadi sebuah elemen yang cukup penting. Dalam kehidupan sehari-hari, teknologi digunakan sebagai sumber informasi, membantu pekerjaan kantor, mengolah data, dan tidak jarang untuk bermain game.

Teknologi itu bukan hanya terbatas untuk memainkan game saja. Namun dapat juga digunakan untuk membuat hingga mengembangkan game itu sendiri. Teknologi pengembangan game telah mulai popular di Indonesia. Hal itu didukung dengan pertumbuhan studio game maupun komunitas pengembang game. Teknologi untuk membuat game telah banyak dipakai di Indonesia, teruta-ma di Surabaya. Salah satu studio game itu adalah yellow cat games studio.

Setiap studio games memiliki segmentasinya sendiri misal pada yellow cat, yellow cat games ini segmentasinya adalah kalangan penggemar game perempuan. Game-game yellow cat merupakan game yang temanya didominasi dengan tema casual dan feminim. Tema game feminim rata-rata berhubungan dengan kegiatan sehari-hari perempuan. Sebagai contoh berdandan, membeli pa-kaian, bermain dengan peliharaan.


(10)

2

Yellow Cat memberikan tempat kepada penulis untuk melakukan kerja praktek. Dalam kerja praktek ini, penulis sebagai ilustrator. Ilustrator bekerja sebagai membuat desain karakter game. Ide game berdandan (dress up) telah ban-yak dibuat dengan berbagai jenis tema. Sebagai contoh dikehendaki perusahaan bagi penulis untuk membuat gambar game. Game tersebut berjudul “police fash-ion”. Police fashion mempunyai style gambar yang feminim. Dimana, warna – warna yang dipilih mempunyai tingkat saturasi warna yang tinggi. Serta bentuk kontur gambar yang sederhana dan rapi.

Yellow cat didominasi dengan produk game flash. Ilustrasi game untuk game flash adalah format vector. Selain itu yellow cat menggunakan system ek-sport langsung dari adobe illustrator menuju adobe flash. Sehingga gambar vector game tidak diperkenankan menggunakan efek. Hal tersebut untuk memperingan game saat diproses di adobe flash. Maka dari itu, saat kerja praktek ini penulis menggunakan program adobe illustrator.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah antara lain: 1. Bagaimana membuat style gambar game feminism untuk game berjudul

Po-lice Fashion?

2. Bagaimana membuat karakter game vector berjudul Police Fashion dengan menggunakan software vector?


(11)

3

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, didapat batasan masalah sebagai berikut: 1. Membuat style gambar game fashion berjudul “Police Fashion”.

2. Membuat desain karakter game vector berjudul “Police Fashion”.

1.4Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk membuat style gambar vector yang sesuai dengan style game feminim untuk game berjudul Police Fashion.

2. Untuk membuat desain karakter game berjudul “Police Fashion” vector untuk game Flash.

1.5 Manfaat

1. Untuk Perusahaan

a. Hasil kerja praktek dapat digunakan di game perusahaan. b. Membantu menyelesaikan deadline perusahaan.

2. Untuk Penulis

a. Menambah pengalaman dalam hal mendesain style gambar untuk game perempuan.

b. Memahami kegiatan-kegiatan dan cara kerja yang ada di perusahaan. c. Mempelajari sikap bekerja secara profesional.


(12)

4

pada perkuliahan.

3. Untuk Pembaca

a. Sebagai sumber informasi. b. Sebagai media komunikasi.

1.6 Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek yang penulis laksanakan adalah sebagai berikut:

Tempat : Yellow Cat Games

Alamat : Jl. Sutorejo Selatan Gang III/1

Waktu : 27 Agustus 2012 s/d 28 September 2012

1.7Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, pelaksanaan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas berbagai teori dasar tentang majalah, selain itu elemen-elemen apa saja yang mendukung dalam majalah.


(13)

5

Dalam bab ini menjelaskan metode penelitian yang sesuai untuk mendukung metodelogi perancangan karya yang dikerjakan pada Kerja Praktek ini.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi, misi, struktur organisasi, pembagian kerja dan alamat lengkap perusahaan.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

Dalam bab ini merupakan implementasi hasil karya dari metodelogi perancangan yang dijelaskan pada Bab III.

BAB VI PENUTUP


(14)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Game

Game mempunyai arti permainan dalam bahasa Indonesia. Permainan

merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok). Video games adalah salah satu sarana hiburan yang

saat ini sedang mengalami kemajuan yang pesat. Sehinggavideo game kini tidak

lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat, hal ini disebabkan kare-na kini video games bukan lagi dianggap sebagai hiburan belaka tetapi

su-dah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dengan keuntungan hingga men-capai milyaran US Dollar.

Game yang ditujukan bagi sarana hiburan, dipergunakan sebagai penghilang penat dan menghabiskan waktu luang. Hal ini dilakukan oleh sebagian segmentasi perempuan dalam bermain game. Banyak web-web yang menyediakan khusus game dengan segmentasi perempuan. Web-web tersebut antara lain: igirl-games.com, girlgoigirl-games.com, dressupgames.com.

2.1.1 Elemen Dasar Pembuatan Game

Dalam pembuatan game dibutuhkan elemen-elemen kecil yang membentuk

game. Elemen-elemennya antara lain: karakter game, background, music,


(15)

7

Dalam menyusun beberapa elemen yang tertera di atas, maka diperlukan rangkaian proses. Proses pembuatan game dapat disusun sebagai berikut:

1. Menentukan tema game

Tema dapat diambil dari permasalahan yang ada. Selain itu juga dapat di-ambil tema-tema yang sedang popular. Hal ini berkaitan dengan game dress up yang paling populer di segmentasi game perempuan.

2. Menentukan gameplay

Gameplay adalah sebuah peraturan game, juga dapat disebut cara yang

digunakan pemain untuk berinteraksi dengan game system. Gameplay juga

menentukan seberapa lama pemain untuk mencapai titik bosan. Gameplay yang

unik dapat membuat game menjadi menarik untuk dimainkan. dalam hal ini,

pemain game segmentasi perempuan, mempunyai emosi yang harus dijaga. 3. Merancang storyboard

Storyboard adalah panel-panel yang menjelaskan alur garis besar game dari

awal sampai akhir. Storyboard dalam game dapat juga berupa susunan system

level.

4. Pembuatan grafis dan animasi.

Proses ini dapat dimulai dengan mencari referensi, lalu membuat sketsa dan membuat format vectornya. Dalam game perempuan, elemen grafis merupakan

elemen yang penting.

5. Membuat logika pemrograman dan AI

Proses ini dapat mengikuti desain gameplay dan genre. AI (artificial


(16)

8

untuk musuh atau lawan dalam game.

6. Memasukan soundtrack dan sound effect

Proses ini merupakan penggabungan music dan game. Serta penambahan

sound effect sesuai dengan kebutuhan. Sound efek dalam game perempuan harus mempunyai kesan riang.

7. testing game

Proses ini merupakan bagian terpenting untuk mencari error yang dapat mengganggu pemain saat memainkan game. Maka dari itu diperlukan

pemerik-saan yang jeli dan kritis dalam mencoba.

2.2 Game Flash

Game flash merupakan sebutan atau istilah bagi game yang dibuat dengan

software Adobe Flash Professional. Game yang dibuat dengan software flash ini

dapat berbentuk output yang bermacam2. Outputnya antara lain: format untuk web, computer, smartphone.

Software ini menggunakan bahasa pemrograman Action Script 2&3. Selain itu, software ini mempunyai fitur timeline, untuk menganimasikan gambar format vector.

2.3 Vector

Vector adalah format gambar yang fleksibel dalam ukuran pixel, karena

uku-ran berapapun hasil jadi yang dikehendaki, akan tetap tajam, tanpa mengalami kerusakan ukuran resolusi. Untuk membuat vector dibutuhkan software khusus,


(17)

9

sebagai contoh: adobe illustrator, corel draw, inkscape. Setiap software memiliki fitur yang berbeda, serta kemampuan export dan import file yang berbeda pula. Oleh sebab itu, dalam memilih software sangat diharapkan terlebih dulu untuk

Dalam kerja praktek ini penulis akan memakai software adobe ilustrator. Hal itu dilakukan karena mengingat pembuatan game ini akan dibuat di Adobe

Flash. Adobe illustrator memudahkan untuk mengeksport dan menjaga kualitas grafis saat berpindah software ke Adobe Flash.

2.3.1 Adobe Ilustrator

Software vector adobe illustrator ini memiliki banyak efek dan fitur-fitur

un-tuk membuat gambar vector. Adobe illustrator mempunyai suatu relasi dengan

adobe flash. Sehingga sangat mudah untuk memindah hasil ilustrasi gambar

vec-tor dari Adobe illustrator ke Adobe Flash. Hal ini dapat mempersingkat waktu

dan menjaga kualitas grafis.

2.4 Dress Up

Dress up secara linguistik mempunyai arti berpakaian dengan sebaik-baiknya. Dress up juga menjadi istilah untuk menyebut suatu jenis game yang

cara memainkannya dengan cara memadukan beberapa elemen seperti baju, cela-na, sepatu,dll. pada umumnya, game ini ditujukan bagi segmentasi pasar

per-empuan.

Dalam segmentasi game perempuan, game dress up merupakan game yang popular. Tema game dress up dapat berupa bermacam-macam. Temanya antara


(18)

10


(19)

10

BAB III

METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

3.1 Metodologi

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kualitatif.

3.2Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data didapat dengan melakukan pengamatan dan pencatatan data yang dibutuhkan dalam proses praproduksi, produksi dan pasca produksi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah pengamatan langsung di tempat kerja.

3.3 Analisa Data

3.3.1 Metode Perancangan

Dalam proses membuat ilustrasi game adanya proses perancangannya digambarkan dalam bentuk diagram, seperti pada gambar ini.

Mencari referensi gambar

Sketsa kasar

Revisi gambar Pembuatan gambar vector


(20)

11

Gambar 3.1 Diagram Perancangan

3.4Teknik Perancangan Karya

3.4.1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi ini ada beberapa langkah yang dilakukan dalam pembuatan salah satu game adalah ide dan konsep. Pencarian ide dan kosep dilakukan oleh lead director studio.

3.4.2 Produksi

Proses produksi dilakukan dengan cara:

1. Pencarian referensi foto objek menurut tema yang telah ditentukan. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang objek yang akan dibuat. 2. Proses sketsa kasar dapat dilakukan setelah foto referensi telah didapat. 3. Setelah sketsa dan salah satu alternative desain disetujui oleh atasan. Maka

langkah membuat vector dapat dilakukan. Pemilihan warna

Proses eksporting


(21)

12

3.4.3 Pasca Produksi

Pada tahap ini ada beberapa proses yang dilakukan:

1. Finishing, tahap ini dilakukan sebelum gambar game masuk ke dalam proses

game programming di software flash. Dengan mengkoreksi shape vector tidak menggunakan efek. Hal ini bertujuan agar gambar vector yang dibuat tidak memberatkan game saat masuk dalam flash.

2. Game programming, tahapan ini merupakan proses penggabungan antara gambar game dengan program yang menjalankan game.

3. Distribusi, tahapan ini merupakan pengiriman game kepada rekanan yellow cat games. Dengan cara mengupload ke jaringan internet.


(22)

13 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Perusahaan

Yellow Cat Games Studio berdiri sejak Juli 2008 dan bergerak di bidang pengembang game. Perusahaan in telah memproduksi banyak game untuk klien dari USA, Belanda, Singapura, dan masih banyak lainnya.

Game-game produksi studio ini diakses lebih dari 100 juta pengguna internet ( berdasarkan data resmi dari klien perusahaan ini). Kebanyakan game produksi perusahaan ini telah diterjemahkan kedalam 15 bahasa.

Pada saat ini, perusahaan ini mengembangkan game untuk PC dan game Flash. Perusahaan ini masih dalam proses dalam mengembangkan game ponsel untuk iPhone,iPad, dan Android . Untuk jangka panjang, perusahaan ini akan mengembangkan game untuk Nintendo Wii, Gameboy, dan Xbox Live.

4.2 Profil Perusahaan

Nama Media : Yellow Cat Games Jenis Media : Game Flash

Alamat Perusahaan : Sutorejo Selatan Gg.III no.1, Surabaya. Telp./ ponsel : 031 593 3156 / 081 839 0731


(23)

14

4.3 Lokasi perusahaan

Sutorejo Selatan Gg.III no.1, Surabaya.

Gambar 4.1 Peta lokasi

4.4 Logo


(24)

15

4.5 Struktur Organisasi

Gambar 4.3 Bagan Struktur Organisasi CEO

HRD Manager


(25)

16 BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

Pada bab implementasi karya ini, penulis akan menjelaskan tentang penerapan semua rancangan yang telah dibuat dalam proses perancangan karya khususnya Ilustrasi untuk game flash Police Fashion.

5.1 Produksi

Pada tahapan produksi ini menggunakan software Adobe Illustrator. Penulis mencari referensi gambar yang kemudian diterapkan ke dalam bentuk sketsa. Setelah proses tersebut, kemudian masuk ke dalam proses vector. yang dikerjakan penulis adalah sebagai berikut:

5.1.1 Pengarahan

Sebelum proses pembuatan sebuah game, manajer perusahaan memberikan sebuah pengarahan. Pengarahan tersebut merupakan sebuah garis besar desain game yang akan dibuat. Setelah itu, sebuah game flash akan diberikan, guna untuk dipelajari gaya grafis, teknik perwarnaan, maupun gameplay dari game tersebut. Kemudian, manajer member tugas penulis untuk membuat game yang serupa namun dengan gameplay yang sedikit berbeda dan grafis yang seluruhnya sesuai dengan ilustrator. Referensi game flash yang dijadikan acuan adalah game flash berjudul “ One Week Fashion Show”.


(26)

17

Gambar 5.1 tampilan game “One Week Fashion Show”

Gambar 5.2 tampilan user interface “One Week Fashion Show”

Game One Week Fashion Show, merupakan game bergenre dress up, yaitu mendandani seorang wanita dengan berbagai macam jenis baju, celana, gaya


(27)

18

rambut, sepatu, dan sepatu. Dalam game itu pemain bisa mengganti-ganti asesoris dan dandanan.

5.1.2 Pencarian referensi

Mengacu pada referensi game flash yang diberikan manajer, maka game yang dibuat oleh penulis adalah game dressup yang diberi judul Police Fashion, sebuah game dressup yang bertemakan fashion. Dalam proses ini, penulis mencari referensi gambar-gambar game yang kemudian dijadikan sketsa.


(28)

19

Gambar 5.5 Referensi bawahan dalam game Police Fashion Gambar 5.4 Referensi baju dalam game Police Fashion


(29)

20

5.1.3 Pembuatan sketsa

Setelah mengumpulkan berbagai referensi, penulis menggunakan referensi tersebut untuk membuat beberapa sketsa karakter, dengan adobe photoshop. Sketsa itu yang kemudian dijadikan acuan dalam pembuatan game Police Fashion. Penulis menggambar beberapa altenatif karakter yang kemudian akan dipilih manajer untuk kemudian dijadikan karakter dalam game tersebut. Alternatif tersebut dibuat dalam bentuk sketsa digital menggunakan pen tablet.


(30)

21

5.1.4 Tracing

Setelah dalam tahap sketsa, ditentukan sebuah alternatif sketsa yang kemudian akan dibuat format vectornya. Sketsa itu kemudian di masukan ke dalam software pengolah grafis vektor dan kemudian mulai digambar dalam format vector.


(31)

22

Dalam proses pem-vector-an, penulis membuat beberapa bagian : 5 baju atasan dan bawahan, sepatu, gaun. Setiap bagian tubuh tersebut kemudian dibuat beberapa bentuk yang sejenis namun dengan gambar yang berbeda.

Gambar 5.8 Design baju vector


(32)

23

Gambar 5.10 Design dress

Tahap berikutnya yaitu membuat jenis-jenis rambut. Seperti tahap-tahap sebelumnya, di mulai dari sketsa kemudian di tracing. Berikut adalah gambar sketsa model rambut yang dibuat dengan menggunakan Adobe Photoshop.


(33)

24

Gambar 5.12 hasil Vector desain rambut

5.1.5 Pembuatan background

Tahap berikutnya adalah pembuatan background, dalam tahapan ini penulis membuat background dengan 3tema yaitu: kamar make up, ruang kostum, dan ruang studio foto. sesuai dengan tema dan gameplay yang sedang dibuat.

Seperti tahap pembuatan karakter, dalam pembuatan background ini juga diawali dengan proses pencarian foto referensi background yang akan dibuat.


(34)

25

Gambar 5.13 referensi foto background ruang foto

Gambar 5.14 referensi foto background ruang makeup


(35)

26

Langkah selanjutnya yaitu pembuatan sketsa digital dengan software adobe photoshop. Tahap ini juga dibantu dengan pen tablet. Tahap ini dapat

mempercepat proses, karena penulis tidak perlu membuat sketsa di kertas lalu di scan masuk ke computer. Berikut adalah hasil sketsa kasar.

Gambar 5.16 sketsa background

Langkah selanjutnya adalah membuat proses membuat vector dengan menggunakan software adobe illustrator. Berikut hasil background setelah proses vector.


(36)

27

Gambar 5.18 hasil vector background ruang ganti


(37)

28

Dalam game ini, pemain seolah-olah mendandani seorang model yang akan menjalani proses pemotretan sampul majalah. Dalam setiap akhir level, yaitu ketika pemain selesai mendandani karakter. Maka akan muncul layout majalah seperti di bawah ini, serta menunjukan bahwa permainan telah selesai. Pemain siap untuk memainkan level berikutnya.


(38)

29 BAB VI PENUTUP

6.1 Simpulan

Berdasarkan proses pembuatan gambar game Police Fashion. Proses yang telah dijabarkan dalam bab sebelumnya merupakan suatu rangkaian proses yang dapat mempercepat pembuatan game flash. Dari tahap sketsa sampai teknik-teknik yang diterapkan.

6.2 Saran

Adapun saran yang penulis pandang dari cara kerja tim adalah perlu adanya kesamaan konsep dalam pembuatan karya. Lalu perlu adanya saling mengerti cara kerja tiap divisi tim. Seperti contoh, ilustrator harus membuat susunan layer dan

system pembuatan gambar vector yang efektif, sehingga divisi programer game

akan lebih mudah dalam memprogram. Selain itu juga dapat membuat game yang lebih ringan.


(39)

30

DAFTAR PUSTAKA

Michael E. Moore.2011.Basics of Game Design.New York:Taylor and Francis

Group, LLC.

Chris Crawford.2003.TheArt of Computer Game Design.Vancouver: Washington

State University Vancouver.

Dari internet:

http://vectips.com/tag/tips-and-tricks/ (diakses 21 oktober 2012) http://www.gomediazine.com/tutorials/from-sketch-to-vector-illustration/#.UK4fG-Q3uvs (diakses 22 oktober 2012)


(1)

Gambar 5.13 referensi foto background ruang foto

Gambar 5.14 referensi foto background ruang makeup


(2)

26

Langkah selanjutnya yaitu pembuatan sketsa digital dengan software adobe photoshop. Tahap ini juga dibantu dengan pen tablet. Tahap ini dapat

mempercepat proses, karena penulis tidak perlu membuat sketsa di kertas lalu di scan masuk ke computer. Berikut adalah hasil sketsa kasar.

Gambar 5.16 sketsa background

Langkah selanjutnya adalah membuat proses membuat vector dengan menggunakan software adobe illustrator. Berikut hasil background setelah proses vector.


(3)

Gambar 5.18 hasil vector background ruang ganti


(4)

28

Dalam game ini, pemain seolah-olah mendandani seorang model yang akan menjalani proses pemotretan sampul majalah. Dalam setiap akhir level, yaitu ketika pemain selesai mendandani karakter. Maka akan muncul layout majalah seperti di bawah ini, serta menunjukan bahwa permainan telah selesai. Pemain siap untuk memainkan level berikutnya.


(5)

29 BAB VI PENUTUP

6.1 Simpulan

Berdasarkan proses pembuatan gambar game Police Fashion. Proses yang telah dijabarkan dalam bab sebelumnya merupakan suatu rangkaian proses yang dapat mempercepat pembuatan game flash. Dari tahap sketsa sampai teknik-teknik yang diterapkan.

6.2 Saran

Adapun saran yang penulis pandang dari cara kerja tim adalah perlu adanya kesamaan konsep dalam pembuatan karya. Lalu perlu adanya saling mengerti cara kerja tiap divisi tim. Seperti contoh, ilustrator harus membuat susunan layer dan system pembuatan gambar vector yang efektif, sehingga divisi programer game

akan lebih mudah dalam memprogram. Selain itu juga dapat membuat game yang lebih ringan.


(6)

30

DAFTAR PUSTAKA

Michael E. Moore.2011.Basics of Game Design.New York:Taylor and Francis Group, LLC.

Chris Crawford.2003.The Art of Computer Game Design.Vancouver: Washington State University Vancouver.

Dari internet:

http://vectips.com/tag/tips-and-tricks/ (diakses 21 oktober 2012)