2.1.3 Faktor yang mempengaruhi Performa Komposit
1. Faktor Serat 2. Letak Serat
a. One dimensional reinforcement, mempunyai kekuatan pada arah axis serat.
b. Two dimensional reinforcement planar, mempunyai kekuatan pada dua arah atau masing9masing arah orientasi serat.
c. Three dimensional reinforcement, mempunyai sifat isotropic kekuatannya lebih tinggi dibanding dengan dua tipe sebelumnya.
3. Panjang Serat
Serat panjang lebih kuat dibanding serat pendek. Oleh karena itu panjang dan diameter sangat berpengaruh pada kekuatan maupun
modulus komposit. Serat panjang continous fiber lebih efisien dalam peletakannya daripada serat pendek.
4. Bentuk Serat Bentuk serat tidak mempengaruhi, yang mempengaruhi adalah diameter
seratnya. Semakin kecil diameter serat akan menghasilkan kekuatan komposit yang tinggi.
5. Faktor Matrik Matrik dalam komposit berfugsi sebagai bahan mengikat serat menjadi
sebuah unit struktur, yang melindungi dari perusakan eksternal, meneruskan atau memindahkan beban eksterna pada bidang geser
antara serat dan matrik, sehingga matrik dan serat saling berhubungan. Bahan polimer yang sering digunakan sebagai material amtrik dalam
komposit ada dua macam adalah thermoplasik dan thermoset, yaitu : a. Thermoplastik, bahan9bahan yang tergolong diantaranya Polyamide
PI, Polysulfone PS, Poluetheretherketone PEEK, Polyhenylene sulfide PPS, Polypropropylene PP, Polyethylene PE, dll.
b. Thermoset, bahan9bahan yang tergolong diantaranya epoksi, polyester. Phenolic, plenol, Resin Amino, Resin furan, dan lain9lain
Universitas Sumatera Utara
6. Katalis Katalis digunakan untuk membantu proses pengeringan resin dan serat.
2.1.4 Pencampuran Polimer
Proses pencampuran dalam pembuatan polimer secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Proses fisika, terjadi pencampuran secara fisik antara dua jenis polimer atau lebih yang memiliki struktur yang berbeda, tidak membentuk ikatan
ekivalen antara komponen9komponennya 2. Proses kimia, menghasilkan kopolimer yang ditandai dengan terjadinya
ikatan9ikatan kovalen antar polimer penyusunnya. Interaksi yang terjadi di dalam campuran ini berupa ikatan vander walls. Ikatan hydrogen atau
interaksi dipol9dipol.
Pencampuran polimer komersial dapat dihasilkan dari polimer sintetik dengan polimer alam. Pencampuran yang dihasilkan dapat berupa campuran
homogeny dan campuran heterogen Nurjana, 2007
2.2. Karakteristik Papan Partikel Komposit
Karakteristik dari papan partikel komposit dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis campuran polimer dengan serat. Karakterisasi ini dilakukan
denga menggunakan pengujian berdasarkan pada standar JIS A 590892003 yang meliputi sifat fisik seperti densitas, daya serap air dan pengembangan tebal dan
sifat mekanis seperti keteguhan patah dan kuat lentur, Keteguhan rekat internal Internal bond, kuat impak dan kuat pegang sekrup serta untuk menganalisa
pengaruh suhu terhadap karakteristik panel komposit dilakukan analisis berupa Differential Thermal Analisis DTA.
Karakteristik papan partikel komposit dari beberapa standar sebagai acuan untuk menentukan kualitas papan partikel tersebut diperlihatkan pada table 2.1
berikut :
Universitas Sumatera Utara