Latar Belakang Penjadwalan Flowshop dengan Metode Algoritma Genetikdi PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division

V-20 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penjadwalan merupakan salah satu hal yang penting dalam sistem manufaktur. Penjadwalan produksi dapat didefinisikan sebagai proses pengalokasian sumber daya dan mesin yang ada untuk menyelesaikan semua pekerjaan dengan mempertimbangkan batasan-batasan yang ada. Pada saat merencanakan suatu jadwal produksi, ketersediaan sumber daya yang dimiliki harus dipertimbangkan dengan baik. PT. Charoen Pokphand IndonesiaFood Division merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan daging ayam dan berlokasi di Jl. Pulau Solor No.2 Kawasan Industri Medan KIM II, Saentis Percut Sei Tuan, Deli Serdang Sumatera Utara. Perusahaan ini memiliki daerah pemasaran produk yang cukup luas yang memenuhi permintaan produk di Pulau Sumatera.PT. Charoen Pokphand IndonesiaFood Division merupakan perusahaan yang menggunakan sistem flowshop dan permintaannya bersifat make to stock.Perusahaan harus mampu menyelesaikan target produksi secara tepat waktu, mutu sesuai harapan, dan harga yang wajar sehingga kompetitif dalam pasar produk olahan daging ayam di Pulau Sumatera. PT. Charoen Pokphand IndonesiaFood Divisionmenyusun jadwal produksi berdasarkan rencana produksi mingguan. Rencana produksi disusun melalui rapat tim Production Planning and Inventory Control PPIC yang dilakukan setiap hari V-21 Jumat yang terdiri atas General Manager dan perwakilan bagian produksi, marketing, dan warehouse. Tim marketing menunjukkan hasil penjualanproduk selama 1 minggu, tim PPICmenunjukkan hasil forecasting mengenai produk apa yang diminta beserta jumlah permintaan per produk, tim warehouse akan memberikan status persediaan bahan baku dan produk jadi di gudang. Setelah itu, secara bersama-sama mereka akan menentukan produk apa yang akan diproduksi beserta jumlahnya. Manajer produksi akan membuat jadwal produksi yang terdiri atas urutan-urutan pekerjaan yang akan dikerjakan dalam 1 minggu. Dalam menyusun rencana produksi mingguan, manajer produksi menentukan penjadwalan berdasarkan persediaan bahan baku baik daging, seasoning, dan premix. Bila semua bahan baku tersedia maka dilakukan proses grinding sampai proses packing. Selanjutnya manajer produksi mengurutkan berdasarkan kesamaan penggunaan bahan baku misalnya produk Stick Champ dan Stick Okey memiliki kesamaan bahan baku dalam penggunaan hati ayam dalam proses pembuatan daging giling di mesin Autogrind.Tahap pertama, perusahaan menentukan produksi nugget berdasarkan ketersediaan bahan baku di warehouse. Bila bahan baku tersedia maka perusahaan melihat berdasarkan urutan pengerjaan nugget berdasarkan kesamaan bahan baku antar jenis nugget. Misalnya pada hari Senin tim warehouse menyatakan bahan baku tersedia untuk siap produksi adalah Nugget Champ, Nugget Original Fiesta, dan Stick Okey. Berdasarkan urutan kesamaan bahan baku maka perusahaan mengutamakan pengerjaan Nugget Champ. Karena bahan baku Nugget Champ terbatas untuk produksi 1600 dus maka dilanjut dengan produksi Nugget Original Fiesta dan Stick Okey. V-22 Perbandingan hasil produksi per hari dan target produksi mingguan pada periode 20 Februari - 26 Februari 2015 ditunjukkan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Perbandingan Jumlah Produksi dan Rencana Produksi Mingguan Periode 20 Februari – 25 Februari 2015 Daily Report Produk Hasil Produksi 1Hari Rencana Produksi 1Minggu Akumulasi Kekurangan Produk Akumulasi Kelebihan Produk Senin, 20 Januari 2015 Nugget Champ 1600 4402 -2802 Nugget Original Fiesta 1600 4588 -2988 Nugget Champ 1600 4402 -2802 Stick Okey 3000 18416 -15416 Selasa, 21 Januari 2015 Stick Okey 3600 15416 -11816 Stikie Fiesta 2200 4190 -1990 Stick Champ 1600 3605 -2005 Rabu, 22 Januari 2015 Nugget Champ 3000 2802 198 Nugget Original Fiesta 3000 2988 12 Kamis, 23 Januari 2015 Nugget Coin Champ 3000 2806 194 Stick Okey 3400 11816 -8416 Jumat, 24 Januari 2015 Stick Okey 3600 8416 -4816 Nugget Okey 4000 3958 42 Sabtu, 25 Januari 2015 Stikie Fiesta 2000 1990 10 Nugget Champ ABC 3400 3398 2 Nugget ABC Fiesta 2800 2887 -87 Minggu, 26 Januari 2015 Stick Okey 5000 4816 184 Sumber: Departemen Produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division Dalam penyusunan jadwal produksi, perusahaan sebaiknya memperhitungkan jumlah mesin dan operator berdasarkan kapasitas masing- masing sehingga urutan pekerjaan yang disusun dapat memenuhi target produksi V-23 mingguan. Oleh karena itu untuk mendapatkan efisiensi utilitas yang tinggi maka dibutuhkan suatu rancangan penjadwalan yang tepat sehingga jadwal penyelesaian rencana produksi mingguan dapat dipenuhi. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil optimal terhadap permasalahan minimisasi makespan pada kasus penjadwalan flowshopseperti yang telah dilakukan oleh Dian Setiya Widodo 1 yang menggunakan metode Cross Entropy-Genetic Algorithm CEGA untuk mendapatkan nilai makespan yang optimal di perusahaan pembuatan komponen mesin. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan algoritma CEGA memberikan makespan 12,18 lebih singkat dibanding metode yang diterapkan oleh perusahaan. Penjadwalan job shop dilakukan juga oleh Rui Zhang 2

1.2. Perumusan Masalah