2.1.2.4. Kredibilitas Sumber
Informasi yang disampaikan kepada auditor tidak serta merta langsung diterima dan dianggap benar oleh auditor. Selain melihat jenis informasi yang
disampaikan, auditor dalam menganalisa informasi wajib memperhatikan sumber informasi tempat informasi tersebut berasal, yaitu manajamen. Kredibilitas
sumber informasi juga hal yang menjadi perhatian. Penelitian-penelitian terdahulu telah banyak mengungkap bahwa perubahan sikap dapat terjadi karena faktor
informasi antara lain sumber informasi, atau lebih tepatnya kredibilitas sumber informasi. Kredibilitas sumber informasi, kata “kredibilitas” bermakna perihal
yang dapat dipercaya KBBI. Kredibilitas memiliki kesamaan dengan credibility dalam Bahasa Inggris, credibility memiliki pengertian the quality of being
convincing or believable. Kredilitas sumber informasi berarti kemampuan kualitas sumber informasi untuk dapat dipercaya. Kredibilitas sumber mengacu
pada reliabilitas bukti informasi. Beberapa penelitian telah membahas konstruksi atas kredibilitas sumber informasi, dan pada dasarnya kredibilitas sumber
informasi dilihat dari dua aspek utama. Pertama, objektivitas, objektivitas berkaitan
dengan upaya-upaya
untuk menangkap
sifat alamiah
mengindentifikasi sebuah objek yang sedang diteliti dipelajari dengan suatu cara dimana hasilnya tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang
menyelidikinya. Keobjektifan, pada dasarnya, tidak berpihak, dimana sesuatu secara ideal dapat diterima oleh semua pihak, karena pernyataan yang diberikan
terhadapnya bukan merupakan hasil dari asumsi kira-kira, prasangka, ataupun nilai-nilai yang dianut oleh subjek tertentu. Kedua, kompetensi, kompetensi
berkaitan dengan kemampuan suatu sumber informasi memberikan informasi yang akurat dan memiliki tingkat reliabilitas tinggi Reimers dan Fennema, 1999.
Informasi yang berguna setidaknya memiliki karakteritik antara lain sebagai berikut :
1. Relevansi, adalah bagaimana informasi tersebut mampu mengurangi ketidakpastian, memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk
mengambil prediksi, mengkonfirmasi atau
memperbaiki ekspektasi sebelumnya;
2. Keandalan, adalah bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas dalam organisasi;
3. Kelengkapan, adalah kemampuan aplikasi untuk dapat menghasilkan informasi dengan tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian
yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya; 4. Ketepatan waktu, adalah bagaimana informasi tersebut dapat diberikan pada
saat yang tepat untuk memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya dalam pengambilan keputusan;
5. Dapat dimengerti, adalah kemampuan informasi tersebut untuk dapat disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas;
6. Dapat diverifikasi, adalah kemampuan informasi tersebut untuk dapat dihasilkan dengan hasil yang sama oleh beberapa individu yang bekerja
secara independen Romney dan Steinbart, 2005. Dalam jurnal “The Effect of Auditor Experience on Predecisional Distortion
During Internal Control Evaluation” oleh Barbara Arel dan Ed O’Donnell