Pengertian tanah dan hukum tanah

Dalam konsiderans huruf a dan Pasal 5 UUPA disebutkan bahwa hukum tanah adat sebagai hukum aslinya rakyat Indonesia di bidang pertanahan dengan semangat kerakyatan, kebangsaan dan keadilan dijadikan sumber utamanya. Dengan diambilnya hukum adat sebagai sumber utama berarti hukum tanah nasional menggunakan konsepsi, asas-asas hukum adat dengan peraturannorma hukum adat yang telah disaneer.

2.1.1. Pengertian tanah dan hukum tanah

Di dalam Pasal 1 UUPA menyatakan bahwa seluruh bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional. Kemudian dalam Pasal 2 UUPA dinyatakan bahwa atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang menyatakan bahwa bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat. Hukum agraria adalah bidang hukum yang mengatur hak-hak penguasaan atas bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Sedangkan pengertian tanah adalah permukaan bumi sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 4 UUPA. Tanah yang ada di wilayah negara Republik Indonesia merupakan salah satu sumber daya alam utama yang selain mempunyai nilai batiniah yang mendalam bagi rakyat Indonesia juga berfungsi strategis dalam memenuhi kebutuhan negara dan rakyat yang semakin beragam baik pada tingkat nasional maupun dalam hubungannya dengan dunia internasional. Tanah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa meskipun pada umumnya dapat diperjual belikan, tetpai tanah bukan komoditi perdagangan sebagai yang terlihat dari sikap pengusaha kita dalam melakukan kegiatan ekonominya. Tanah bukan obyek investasi juga bukan obyek spekulasi. 6 Tanah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang merupakan salah satu sumber utama bagi kelangsungan hidup bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang terbagi adil dan merata. Sehubungan dengan itu maka penyediaan, peruntukan, penguasaan dan pemeliharaannya perlu diatur agar terjamin kepastian 6 Boedi Harsono, Menuju penyempurnaan hukum tanah nasional, Trisakti, Jakarta, 2002, hal 4. hukum dalam penguasaan dan pemanfaatannya serta terjaminnya perlindungan hukum bagi rakyat banyak dengan tetap mempertahankan kelestarian tanah dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

2.1.2. Kedudukan hukum adat dalam hukum pertanahan