Sistim Pewarisan Islam TINJAUAN PUSTAKA

xvii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistim Pewarisan Islam

Hukum waris merupakan seperangkat aturanhukum yang mengatur mengenai peralihan harta kekayaan yang ditinggalkan oleh seseorang pewaris yang telah meninggal dunia kepada ahli warisnya atau keluarganya. Di dalam pembagian warisan selalu dimungkinkan adanya perselisihan didalamnya, karena pembagian warisan identik dengan pembagian harta peninggalan pewaris kepada ahli warisnya yang apabila tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan akan menimbulkan sengketa diantara ahli waris. Waris itu merupakan masalah mengenai apa dan bagaimanakah segala sesuatu yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban tentang harta atau kekayaan seseorang pada saat ia meninggal dunia yang akan beralih kepada orang lain yang masih hidup. 7 Surini Ahlan Sjarif dan Nurul Elmiyah mengemukakan pendapatnya tentang mewaris yaitu menggantikan hak dan kewajiban seseorang yang telah meninggal. 8 Dari pendapat itu bisa juga dikatakan bahwa warisan yang ditinggalkan oleh pewaris kepada ahli warisnya bisa berupa hak bagi ahli waris bisa juga berupa kewajiban bagi ahli waris. Hak 7 Wirjono Prodjodikoro, Hukum Warisan di Indonesia, Sumur Bandung, Bandung, hal. 12 8 Surini Ahlan Sjarif, Nurul Elmiyah, Hukum Kewarisan Perdata Barat, Kencana, Jakarta, 2005, hal. 7. xviii bagi ahli waris bisa berupa harta benda, sedangkan kewajiban bagi ahli waris bisa berupa hutang-hutang pewaris pada saat pewaris masih hidup yang belum diselesaikan hingga pewaris meninggal dunia. Pendapat Muhammad Ali Ash Shabuniy dalam bukunya Al- Mawarist Fisy-Syar’iyatil Islamiyah ‘Ala Dhauil Kitab Was Sunnah yang diterjemahkan oleh Sarmin Syukur berpendapat bahwa waris menurut istilahnya adalah berpindahnya hak milik dari mayit kepada ahli warisnya yang hidup, baik yang ditinggalkan itu berupa harta, kebun atau hak-hak syariyah. 9 Menurut pendapat Siti Patimah Yunus, hukum waris Islam dirumuskan sebagai perangkat harta kekayaan yang dimiliki oleh seseorang pada waktu ia meninggal dunia. 10

B. Hukum Mempelajari Ilmu Waris