Isolator Terpolusi Pengukuran Tingkat Polusi

15

2.4 Isolator Terpolusi

Setelah melalui waktu yang cukup lama, isolator – isolator pasangan luar akan dicemari oleh polutan yang dibawa oleh udara. Polutan ini dapat mempengaruhi konduktivitas permukaan dari isolator tersebut sehingga dapat menyebabkan kegagalan isolasi. Beberapa jenis polutan yang sangat berpengaruh terhadap tahanan permukaan isolator adalah: 1. Garam. 2. Petrokimia, yaitu sisa pembakaran dari industri seperti karbon dioksida, klorin, dan sulfur dioksida dan sebagainya. 3. Pasir didaerah gurun Kondisi cuaca akan mempengaruhi polutan pada permukaan isolator. Kontaminan berupa kotoran umum akan terkikis dan hilang dikarenakan tercuci oleh hujan yang lebat sedangkan kontaminasi berupa debu akan melekat misalnya semen, abu batu bara, petrokimia tidak akan terkikis dan hilang . Sedangkan gerimis, kelembaban yang tinggi, dan kabut akan membuat lapisan polutan menjadi basah sehingga dapat membuat permukaan isolator semakin konduktif.

2.5 Pembersihan Isolator Terpolusi

Polutan yang menempel pada isolator dapat dibersihkan oleh hujan yang mengikis polutan yang menempel pada isolator. Namun, tidak semua polutan dapat dihilangkan atau dikikis oleh hujan. Karena itu, polutan yang menempel pada permukaan isolator harus dibersihkan secara berkala dengan metode pembersihan khusus. Beberapa metode dalam mengurangi dan mengeleminasi polutan yang menempel pada isolator diantaranya sebagai berikut: 1. Perpanjangan sirip 2. Pelapisan minyak 3. Pencucian berkala 4. Pelapisan RTV 5. Pelapisan kaca 6. Penggunaan isolator komposit [5] Universitas Sumatera Utara 16

2.5.1 Perpanjangan Sirip

Sirip isolator diperpanjang dengan bahan polimer. Perpanjangan sirip ini dipasang pada sirip isolator dengan menggunakan perekat dan tidak boleh ada celah udara di antara sirip porselin dengan sirip tambahan karena akan menyebabkan peluahan sebagian pada celah udara ini yang akan merusak polimer dan isolator. Selain memperpanjang jarak rambat, perpanjangan sirip ini memudahkan air yang membawa polutan akibat hujan atau embun untuk mengalir dari permukaan isolator.

2.5.2 Pelapisan Minyak

Salah satu metode untuk mencegah kegagalan isolasi pada isolator adalah dengan melapisi permukaan isolator dengan lapisan minyak [4]. Pelapisan ini akan menghasilkan sifat hidrofobik, yaitu sifat bahan yang membuat permukaannya tetap kering karena air sulit menempel pada permukaannya, sehingga polutan akan terperangkap dan terkumpul dan mencegah polutan tersebut menjadi basah akibat embun maupun kabut. Minyak yang digunakan pada metode ini terbuat dari silikon atau hidrokarbon. Metode ini merupakan metode utama dan pengaplikasiannya dapat dilakukan secara teratur. Pelapisan berkala dapat dilakukan dengan menghilangkan lapisan yang lama dan melapisi isolator dengan lapisan minyak yang baru.

2.5.3 Pencucian Berkala

Isolator pada gardu induk dapat dicuci dalam keadaan tidak bertegangan maupun saat bertegangan. Pencucian dapat dilakukan secara otomatis dan manual seperti dengan menggunakan helikopter dan pembersihan polutan dengan menggunakan air bertekanan tinggi. Penggunaan metode ini cukup banyak digunakan dan efektif dalam pembersihan polutan yang sulit dihilangkan seperti semen. Ada 2 syarat yang harus diperhatikan untuk mencuci isolator dalam keadaan bertegangan, yaitu: 1. Air yang digunakan ialah air murni tanpa mineral dan memiliki tahanan jenis lebih besar dari 50.000 Ω cm. Universitas Sumatera Utara 17 2. Urutan pencucian harus dimulai dari bawah ke atas untuk mencegah terkumpulnya polutan.

2.5.4 Pelapisan

RTV Room Temprature Vulcanizing Pelapisan dengan silikon RTV hanya dapat diterapkan dengan menaikkan frekuensi dari gardu ke phasa isolator [5]. Pelapisan RTV ini dapat dilakukan tanpa mengganggu sistem ataupunjaringan.Pelapisan ini dilakukan pada isolator porselen untuk menghasilkan bagian permukaan yang hidrofobik. Pelapisan ini sangat terkenal untuk menjadi solusi dalam menangkal polutan dalam jangka waktu yang panjang.

2.5.5 Pelapisan Kaca

Didaerah yang tingkat polusinya tinggi, penggunaan pelapisan kaca sering digunakan untuk memperkecil kegagalan isolasi. Pelapisan ini menggunakan kaca yang semi konduktif.

2.5.6 Penggunaan Isolator Komposit

Penggunaan isolator non-keramik adalah solusi dalam meminimalkan kegagalan isolasi karena kontaminasi. Penggunaan isolator keramik dengan tujuan dan berbagai bentuk sudah dapat diberikan dari bahan non-keramik. Universitas Sumatera Utara 18

2.6 Pengukuran Tingkat Polusi

Menurut standar IEC 815, ayat 2, ada 3 metode untuk menentukan tingkat bobot polusi isolator di suatu kawasan, yaitu [2]: a. Berdasarkan analisa kualitatif kondisi lingkungan. No . Tingkat Bobot Polusi Ciri Lingkungan Berdasarkan Analisa Kualitatif ESDD mgcm 2 1. Ringan  Kawasan tanpa industri dan pemukiman yang dilengkapi sarana pembakaran dengan kepadatan rumah rendah  Kawasan dengan kepadatan industri rendah atau pemukiman, tetapi sering terkena angin danatau hujan  Kawasan pertanian  Kawasan pegunungan Semua kawasan ini harus terletak paling sedikit 10 – 20 km dari laut dan bukan kawasan terbuka bagi hembusan angin langsung dari laut. 0,06 2. Sedang  Kawasan industri, khususnya yang tidak menghasilkan asap polusi danatau pemukiman yang dilengkapi sarana pembakran dengan kepadatan rumah sedang  Kawasan dengan kepadatan rumah tinggi, tetapi sering terkena angin danatau hujan  Kawasan terbuka bagi angin laut tetapi tidak terlalu dekat dengan pantai paling sedikit berjarak beberapa kilometer dari pantai 0,20 3. Berat  Kawasan dengan kepadatan industri tinggi dan pinggiran kota besar dengan 0,60 Universitas Sumatera Utara 19 kepadatan sarana pembakaran yang tinggi dan menghasilkan polusi  Kawasan dekat laut atau kawasan yang senantiasa terbuka bagi hembusan angin laut yang relatif kencang 4. Sangat Berat  Kawasan yang umumnya cukup luas, terkena debu konduktif dan asap industri yang khususnya menghasilkan endapan konduktif tebal  Kawasan yang umumnya cukup luas sangat dekat dengan pantai dan terbuka bagi semburan air laut atau hembusan angin laut ayng sangat kencang dan mengandung polutan  Kawasan padang pasir yang ditandai dengan tidak adanya hujan untuk jangka waktu lama, terbuka bagi angin kencang yang membawa pasir dan garam, serta terkena kondensasi yang tetap 0,60 b. Berdasarkan evaluasi terhadap pengalaman lapangan tentang perilaku isolator yang sudah terpasang di kawasan tersebut. c. Berdasarkan pengukuran polutan isolator yang sudah terpasangsudah beroperasi. Universitas Sumatera Utara 20 Menurut standar IEC 815, penentuan tingkat bobot polusi menurut metode c di atas dapat dilakukan dengan salah satu cara di bawah ini [2]: 1. Mengukur konduktivitas volume bahan polutan yang dikumpulkan dari lapangan dengan alat ukur direksional. 2. Mengukur deposit garam ekuivalen dari polutan yang menempel di permukaan isolator atau metode “ Equivalent Salt Deposit Density” ESDD. 3. Mengevaluasi jumlah lewat denyar yang terjadi pada berbagai rentengan isolator yang berbeda ukuran panjangnya. 4. Mengukur konduktivitas permukaan isolator-isolator sampel. 5. Mengukur arus bocor isolator pada tegangan operasi sistem nilai arus tertinggi selama beberapa kurun waktu tertentu yang berurutan.

2.7 Tahanan Isolator