Buddi Wibowo
Tahun Rata-Rata Index Lerner
Sumber: Bank Indonesia, 2014 (diolah)
Sumber: Bank Indonesia (diolah)
Pada saat krisis, nilai Indek Lerner secara Rata-rata nilai Indek Lerner Perbankan
Kompetisi perbankan kelompok Bank BUMN
umum mengalami penurunan, nilai Indek Indonesia dari tahun 2005-2014, dengan
di atas marginal cost nya karena memiliki market
memiliki rata-rata Indek Lerner yang paling
Lerner Bank Asing mengalami peningkatan. weighted average dimana weight nya adalah nilai
power yang relative kuat di dalam segmen pasar
tinggi sehingga kondisi perbankan Bank
Kompetisi bank pada kelompok bank asing asset bank, adalah sebesar 25.8%. Hal ini
yang dilayaninya. Pada tahun 2009 saat terjadi
BUMN paling tidak kompetitif dan cendrung
kurang kompetitif dibandingkan dengan mengindikasikan industri perbankan Indonesia
krisis ekonomi global, nilai Indek Lerner
berada pada pasar monopoli. Group bank 4
kelompok bank yang lainnya. Bank Asing berada pada kondisi yang kurang kompetitif.
Indonesia mencapai posisi terendah dalam
yang merupakan bank campuran memiliki rata-
cendrung ekspansi pada saat krisis tahun 2009 Jenis persaingan di perbankan Indonesia dapat
kurun waktu 10 tahun. Apabila dibandingkan
rata nilai Indek Lerner paling kecil yaitu 0.042
sehingga memiliki market power yang lebih dikategorikan sebagai pasar persaingan
dengan negara tetang ga, persaingan
yang menunjukan kelompak bank campuran
perbankan Indonesia relatif kurang ketat.
memiliki kompetisi yang paling tinggi.
tinggi.
monopolistik dimana setiap bank memiliki
Angka Lerner Index negara tetangga dapat
Kelompok Bank BUMN rata-rata memiliki
market power yang relative kuat pada segmennya
Diversifikasi pendapatan tertinggi ada pada masing-masing. Dalam sistem perbankan
dilihat pada Tabel 9. Untuk masing-masing
aset yang tinggi sehingga mengindikasikan
bank BUMN yang memiliki product lines dan Indonesia, terdapat bank yang memiliki
kelompok Bank, Indek Lerner yang
bank yang memiliki aset yang tinggi cendrung
jenis jasa perbankan yang paling lengkap serta kemampuan untuk menetapkan harga jauh
menunjukkan kompetisi bank pada kelompok
tidak kompetitif terhadap bank yang lainnya.
bank diberikan pada Tabel 10.
Bank tersebut memiliki market power yang lebih
pendapatan dari setiap produk dan jasa yang
relatif lebih merata dibandingkan dengan BPD Tabel 9. Perbandingan Lerner Index Perbankan Negara Tetangga Indonesia
tinggi dibandingkan dengan bank yang lainnya.
dan bank campuran yang fokus pada beberapa
Tahun Malaysia Thailand Philipines
Secara umum Indek Lerner yang menunjukan
jenis jasa bank tertentu saja. Bank Asing
kompetisi perbankan di Indonesia pada
memiliki diversifikasi pendapatan yang paling
kelompok bank berada pada nilai yang rendah
buruk dibandingkan dengan kelompok bank
kecuali kelompok Bank Pemerintah yang
lainnya karena bank asing umumnya memiliki
memiliki Indek Lerner yang tinggi yang
strategi bisnis yang spesifik dengan fokus pada
menunjukkan tingkat kompetisi yang rendah
jasa non-tradisional. (Lihat Tabel 11).
0.3490 Tabel 8. Rata-Rata Nilai Indek Lerner Perbankan Indonesia
Tahun Rata-Rata Index Lerner
Sumber: Bank Indonesia, 2014 (diolah)
Sumber: Bank Indonesia (diolah)
Pada saat krisis, nilai Indek Lerner secara Rata-rata nilai Indek Lerner Perbankan
Kompetisi perbankan kelompok Bank BUMN
umum mengalami penurunan, nilai Indek Indonesia dari tahun 2005-2014, dengan
di atas marginal cost nya karena memiliki market
memiliki rata-rata Indek Lerner yang paling
Lerner Bank Asing mengalami peningkatan. weighted average dimana weight nya adalah nilai
power yang relative kuat di dalam segmen pasar
tinggi sehingga kondisi perbankan Bank
Kompetisi bank pada kelompok bank asing asset bank, adalah sebesar 25.8%. Hal ini
yang dilayaninya. Pada tahun 2009 saat terjadi
BUMN paling tidak kompetitif dan cendrung
kurang kompetitif dibandingkan dengan mengindikasikan industri perbankan Indonesia
krisis ekonomi global, nilai Indek Lerner
berada pada pasar monopoli. Group bank 4
kelompok bank yang lainnya. Bank Asing berada pada kondisi yang kurang kompetitif.
Indonesia mencapai posisi terendah dalam
yang merupakan bank campuran memiliki rata-
cendrung ekspansi pada saat krisis tahun 2009 Jenis persaingan di perbankan Indonesia dapat
kurun waktu 10 tahun. Apabila dibandingkan
rata nilai Indek Lerner paling kecil yaitu 0.042
sehingga memiliki market power yang lebih dikategorikan sebagai pasar persaingan
dengan negara tetang ga, persaingan
yang menunjukan kelompak bank campuran
perbankan Indonesia relatif kurang ketat.
memiliki kompetisi yang paling tinggi.
tinggi.
monopolistik dimana setiap bank memiliki
Angka Lerner Index negara tetangga dapat
Kelompok Bank BUMN rata-rata memiliki
market power yang relative kuat pada segmennya
Diversifikasi pendapatan tertinggi ada pada masing-masing. Dalam sistem perbankan
dilihat pada Tabel 9. Untuk masing-masing
aset yang tinggi sehingga mengindikasikan
bank BUMN yang memiliki product lines dan Indonesia, terdapat bank yang memiliki
kelompok Bank, Indek Lerner yang
bank yang memiliki aset yang tinggi cendrung
jenis jasa perbankan yang paling lengkap serta kemampuan untuk menetapkan harga jauh
menunjukkan kompetisi bank pada kelompok
tidak kompetitif terhadap bank yang lainnya.
bank diberikan pada Tabel 10.
Bank tersebut memiliki market power yang lebih
pendapatan dari setiap produk dan jasa yang
relatif lebih merata dibandingkan dengan BPD Tabel 9. Perbandingan Lerner Index Perbankan Negara Tetangga Indonesia
tinggi dibandingkan dengan bank yang lainnya.
dan bank campuran yang fokus pada beberapa
Tahun Malaysia Thailand Philipines
Secara umum Indek Lerner yang menunjukan
jenis jasa bank tertentu saja. Bank Asing
kompetisi perbankan di Indonesia pada
memiliki diversifikasi pendapatan yang paling
kelompok bank berada pada nilai yang rendah
buruk dibandingkan dengan kelompok bank
kecuali kelompok Bank Pemerintah yang
lainnya karena bank asing umumnya memiliki
memiliki Indek Lerner yang tinggi yang
strategi bisnis yang spesifik dengan fokus pada
menunjukkan tingkat kompetisi yang rendah
jasa non-tradisional. (Lihat Tabel 11).
rasio NPL terhadap total kredit sebagai ukuran 2012
Jiménez, Lopez, dan Saurina (2010) dengan
stabilitas bank atas risiko kredit. Bentuk 2011
menggunakan data perbankan Spanyol dan
kuadrat dari Lerner Index juga signifikan dan 2010
Schaeck et al.(2009) dengan data Eropa yang
dengan koefisien negative pula, yang 2009
menemukan hubungan negatif antara
kekuatan di pasar dengan risiko portfolio
mengindikasikan hubungan antara kompetisi
dan stabilitas bank menyerupai huruf U ( U- 2008
shape). Kompetisi pada awalnya meningkatkan 2007
kualitas kredit bank karena setiap bank menjadi 2006
Tidak signifikannya pengaruh kompetisi
terdorong untuk meningkatkan penetrasi pasar 2005
terhadap stabilitas bank secara keseluruhan
diduga karena bank melakukan langkah-
dengan memperluas cakupan segmen pasar
Rata-rata 0.212
langkah adjustment berupa penyesuaian yang prospektif dan geografis wilayah yang Jumlah
sebelumnya belum dilayananinya, namun 1030
portfolio kredit ke sektor-sektor yang lebih
beragam dan jenis kredit yang lebih luas
persaingan yang semakin ketat justru
Sumber: Bank Indonesia (diolah) cakupannya yang terlihat dari Income Focus Index
mendorong proses pemberian kredit menjadi
dan L oan Focus Index yang cukup besar nilainya
kurang prudent karena jumlah nasabah potensial
penerima kredit yang terbatas dan Tabel 12. Diversifikasi Kredit Bank Berdasarkan Kelompok Bank di Indonesia
dan signifikan secara statistic terutama pada
bank BUMN, sehingga volatilitas ROA bank
meningkatkan jumlah kredit macet.
Loan Focus Index
dapat diminimalisir, serta meningkatkan capital
Temuan ini juga mirip dengan temuan Periode
Bank
buffer sehingga nilai Z index sebagai ukuran
BUMN Swasta
stabilitas bank secara keseluruhan menjadi
DeYoung and Torna (2013) dan Stiroh dan
Bank
Campuran Asing
BPD
Nasional
dapat ditekan . Asset size dan Capital buffer
Rumble (2006) di perbankan Amerika Serikat
serta Lepetit et al. (2008) dan Mercieca et al. 2014
sebagai variable kontrol juga signifikan yang
(2007) yang meneliti perbankan di Eropa. 2013
menunjukkan adanya perbedaan yang cukup
Kredit macet cenderung meningkat dengan 2012
nyata tingkat stabilitas bank antara bank kecil
semakin kuatnya posisi sebuah bank di pasar 2011
dan besar dan juga antara bank dengan Capital
yang mendorong bank untuk mengambil risiko 2010
buffer yang besar dengan yang kecil.
yang lebih tinggi sehingga berakibat serius 2009
terhadap stabilitas keuangannya. 2008
Dalam hal hubungan antara stabilitas bank
dengan diversifikasi, temuan penelitian ini
Pada kasus perbankan Indonesia yang memiliki 2006
berbeda dengan yang ditemukan Berger et al.
(2010) di perbankan China dan Lepetit et al.
segmentasi pasar perbankan yang cukup ketat,
bank-risk taking behavior yang agresif memiliki 2005
(2008) di Eropa, namun mirip dengan temuan
Meslier et al.(2014) yang menggunakan data
dampak yang lebih serius pada kelompok bank
Rata-rata
kecil yang memiliki basis nasabah yang lebih Jumlah
Filipina. Stabilitas bank secara keseluruhan
spesifik dan terbatas. Ukuran diversifikasi bank Observasi
lebih kuat dipengar uhi oleh tingkat
diversifikasi sumber pendapatan bank dan
yaitu Loan Focus Index dan Income Focus Index
karakteristik individual bank seperti ukuran
memiliki hubungan yang negatif signifikan
rasio NPL terhadap total kredit sebagai ukuran 2012
Jiménez, Lopez, dan Saurina (2010) dengan
stabilitas bank atas risiko kredit. Bentuk 2011
menggunakan data perbankan Spanyol dan
kuadrat dari Lerner Index juga signifikan dan 2010
Schaeck et al.(2009) dengan data Eropa yang
dengan koefisien negative pula, yang 2009
menemukan hubungan negatif antara
kekuatan di pasar dengan risiko portfolio
mengindikasikan hubungan antara kompetisi
dan stabilitas bank menyerupai huruf U ( U- 2008
shape). Kompetisi pada awalnya meningkatkan 2007
kualitas kredit bank karena setiap bank menjadi 2006
Tidak signifikannya pengaruh kompetisi
terdorong untuk meningkatkan penetrasi pasar 2005
terhadap stabilitas bank secara keseluruhan
diduga karena bank melakukan langkah-
dengan memperluas cakupan segmen pasar
Rata-rata 0.212
langkah adjustment berupa penyesuaian yang prospektif dan geografis wilayah yang Jumlah
sebelumnya belum dilayananinya, namun 1030
portfolio kredit ke sektor-sektor yang lebih
beragam dan jenis kredit yang lebih luas
persaingan yang semakin ketat justru
Sumber: Bank Indonesia (diolah) cakupannya yang terlihat dari Income Focus Index
mendorong proses pemberian kredit menjadi
dan L oan Focus Index yang cukup besar nilainya
kurang prudent karena jumlah nasabah potensial
penerima kredit yang terbatas dan Tabel 12. Diversifikasi Kredit Bank Berdasarkan Kelompok Bank di Indonesia
dan signifikan secara statistic terutama pada
bank BUMN, sehingga volatilitas ROA bank
meningkatkan jumlah kredit macet.
Loan Focus Index
dapat diminimalisir, serta meningkatkan capital
Temuan ini juga mirip dengan temuan Periode
Bank
buffer sehingga nilai Z index sebagai ukuran
BUMN Swasta
stabilitas bank secara keseluruhan menjadi
DeYoung and Torna (2013) dan Stiroh dan
Bank
Campuran Asing
BPD
Nasional
dapat ditekan . Asset size dan Capital buffer
Rumble (2006) di perbankan Amerika Serikat
serta Lepetit et al. (2008) dan Mercieca et al. 2014
sebagai variable kontrol juga signifikan yang
(2007) yang meneliti perbankan di Eropa. 2013
menunjukkan adanya perbedaan yang cukup
Kredit macet cenderung meningkat dengan 2012
nyata tingkat stabilitas bank antara bank kecil
semakin kuatnya posisi sebuah bank di pasar 2011
dan besar dan juga antara bank dengan Capital
yang mendorong bank untuk mengambil risiko 2010
buffer yang besar dengan yang kecil.
yang lebih tinggi sehingga berakibat serius 2009
terhadap stabilitas keuangannya. 2008
Dalam hal hubungan antara stabilitas bank
dengan diversifikasi, temuan penelitian ini
Pada kasus perbankan Indonesia yang memiliki 2006
berbeda dengan yang ditemukan Berger et al.
(2010) di perbankan China dan Lepetit et al.
segmentasi pasar perbankan yang cukup ketat,
bank-risk taking behavior yang agresif memiliki 2005
(2008) di Eropa, namun mirip dengan temuan
Meslier et al.(2014) yang menggunakan data
dampak yang lebih serius pada kelompok bank
Rata-rata
kecil yang memiliki basis nasabah yang lebih Jumlah
Filipina. Stabilitas bank secara keseluruhan
spesifik dan terbatas. Ukuran diversifikasi bank Observasi
lebih kuat dipengar uhi oleh tingkat
diversifikasi sumber pendapatan bank dan
yaitu Loan Focus Index dan Income Focus Index
karakteristik individual bank seperti ukuran
memiliki hubungan yang negatif signifikan
Panel A. Z Index sebagai Variabel Dependen
ekonomi tidak memukul aktivitas bisnis dan
logis, apabila bank telah menikmati franchise
konsumsi dengan derajat keparahan yang
value yang tinggi yang disebabkan kekuatan
seragam sehingga kredit macet secara
pasar ( market power) yang tinggi, mereka akan
Lerner Index 5,76
keseluruhan tidak meningkat terlampau tajam
mengamankan tingginya franchise value tersebut
dari risiko kredit yang tinggi dengan berbagai Lerner Index 6,89
dan fluktuatif.
metode, antara lain dengan menambah capital Kuadrat
buffer, sekuritisasi kredit, credit derivatives, Loan Focus 7,87** 6,21**
Temuan yang mirip ditemukan Meslier et al.
portfolio kredit yang lebih kecil dan Index
(2014) dengan data Filipina dan Nguyen et al.
meningkatkan diversifikasi produk bank. Income
(2012) dengan data negara-negara Aisa Selatan
yang memiliki karakteristik perbankan yang
Focus Index (5,97)
Jadi walaupun sebuah bank memiliki portfolio Capital
mirip dengan Indonesia dengan segmentasi
kredit yang lebih berisiko, bank tersebut dapat Buffer
pasar yang cukup ketat dengan jasa bank yang
unik pada setiap segmen sehingga fee-based
mengelola risiko bank secara keseluruhan pada
Asset Size
income tidak berkorelasi langsung dengan
tingkat yang relatif lebih rendah. Fenomena ini
terjadi pada semua kelompok bank di R Squared
besarnya pendapatan bunga. Hal yang
Indonesia kecuali kelompok bank asing yang Wald chi2
bertentangan ditemukan Berger et al.(2010)
memang memiliki model bisnis yang berbeda Prob>chi2
dengan data perbankan China dan negara-
dengan kelompok bank lainnya. Panel B. NPL sebagai Variabel Dependen
negara Eropa dan Amerika Serikat karena fee-
based income berkaitan erat dengan penyaluran
Kenaikan risiko kredit bank baru terjadi ketika Konstanta
kredit (Stiroh dan Rumble, 2006; Lepetit, et al
persaingan menjadi terlampau ketat bagi
sebagian bank sehingga pola hubungan antara Lerner Index 6,76**
tingkat persaingan dan risiko kredit bank Lerner Index 4,81*
menjadi menyerupai huruf U, kenaikan tingkat Kuadrat
persaingan pada awalnya membuat stabilitas Loan Focus -3,23** -6,22** -5,21** 2,98*
Paradigma “competition-fragility” dan
meningkat namun pada satu titik, kompetisi Index
“competition-stability” secara empirik terbukti
yang terus meningkat justru mengancam Income
tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada
stabilitas bank. Risiko portfolio kredit Focus Index (35,23) (11,38) (15,39)
perbankan Indonesia apabila stabilitas bank
perbankan meningkat karena jumlah nasabah Capital
diukur sebagai risiko bank secara keseluruhan
potensial dengan risiko kredit yang rendah Buffer
(Z score). Namun apabila stabilitas bank
dibatasi pada risiko kredit bank yang diukur
masih relatif terbatas sehingga perebutan
nasabah kredit mendorong munculnya adverse Asset Size
dari rasio NPL, kompetisi secara signifikan
mempengaruhi stabilitas bank. Seperti yang
selection pada proses penyaluran kredit bank
dimana proyek-proyek yang dibiayai bank R Squared
dinyatakan oleh Berger et al.(2009), kedua
tergolong proyek yang buruk kualitasnya. Wald chi2
pandangan tersebut berbeda pada aspek yang
Probabilitas kebangkrutan perusahaan yang Prob>chi2
berkaitan dengan risiko kredit ( loan risk),
namun pada risiko yang dihadapi bank secara
diberikan kredit oleh bank menjadi relatif
Panel A. Z Index sebagai Variabel Dependen
ekonomi tidak memukul aktivitas bisnis dan
logis, apabila bank telah menikmati franchise
konsumsi dengan derajat keparahan yang
value yang tinggi yang disebabkan kekuatan
seragam sehingga kredit macet secara
pasar ( market power) yang tinggi, mereka akan
Lerner Index 5,76
keseluruhan tidak meningkat terlampau tajam
mengamankan tingginya franchise value tersebut
dari risiko kredit yang tinggi dengan berbagai Lerner Index 6,89
dan fluktuatif.
metode, antara lain dengan menambah capital Kuadrat
buffer, sekuritisasi kredit, credit derivatives, Loan Focus 7,87** 6,21**
Temuan yang mirip ditemukan Meslier et al.
portfolio kredit yang lebih kecil dan Index
(2014) dengan data Filipina dan Nguyen et al.
meningkatkan diversifikasi produk bank. Income
(2012) dengan data negara-negara Aisa Selatan
yang memiliki karakteristik perbankan yang
Focus Index (5,97)
Jadi walaupun sebuah bank memiliki portfolio Capital
mirip dengan Indonesia dengan segmentasi
kredit yang lebih berisiko, bank tersebut dapat Buffer
pasar yang cukup ketat dengan jasa bank yang
unik pada setiap segmen sehingga fee-based
mengelola risiko bank secara keseluruhan pada
Asset Size
income tidak berkorelasi langsung dengan
tingkat yang relatif lebih rendah. Fenomena ini
terjadi pada semua kelompok bank di R Squared
besarnya pendapatan bunga. Hal yang
Indonesia kecuali kelompok bank asing yang Wald chi2
bertentangan ditemukan Berger et al.(2010)
memang memiliki model bisnis yang berbeda Prob>chi2
dengan data perbankan China dan negara-
dengan kelompok bank lainnya. Panel B. NPL sebagai Variabel Dependen
negara Eropa dan Amerika Serikat karena fee-
based income berkaitan erat dengan penyaluran
Kenaikan risiko kredit bank baru terjadi ketika Konstanta
kredit (Stiroh dan Rumble, 2006; Lepetit, et al
persaingan menjadi terlampau ketat bagi
sebagian bank sehingga pola hubungan antara Lerner Index 6,76**
tingkat persaingan dan risiko kredit bank Lerner Index 4,81*
Simpulan
menjadi menyerupai huruf U, kenaikan tingkat Kuadrat
persaingan pada awalnya membuat stabilitas Loan Focus -3,23** -6,22** -5,21** 2,98*
Paradigma “competition-fragility” dan
meningkat namun pada satu titik, kompetisi Index
“competition-stability” secara empirik terbukti
yang terus meningkat justru mengancam Income
tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada
stabilitas bank. Risiko portfolio kredit Focus Index (35,23) (11,38) (15,39)
perbankan Indonesia apabila stabilitas bank
perbankan meningkat karena jumlah nasabah Capital
diukur sebagai risiko bank secara keseluruhan
potensial dengan risiko kredit yang rendah Buffer
(Z score). Namun apabila stabilitas bank
dibatasi pada risiko kredit bank yang diukur
masih relatif terbatas sehingga perebutan
nasabah kredit mendorong munculnya adverse Asset Size
dari rasio NPL, kompetisi secara signifikan
mempengaruhi stabilitas bank. Seperti yang
selection pada proses penyaluran kredit bank dimana proyek-proyek yang dibiayai bank
R Squared
dinyatakan oleh Berger et al.(2009), kedua pandangan tersebut berbeda pada aspek yang
tergolong proyek yang buruk kualitasnya. Wald chi2
Probabilitas kebangkrutan perusahaan yang Prob>chi2
berkaitan dengan risiko kredit ( loan risk),
namun pada risiko yang dihadapi bank secara
diberikan kredit oleh bank menjadi relatif diberikan kredit oleh bank menjadi relatif
Journal of Financial Intermediation 22, pendapatan non-bunga tidak berkaitan erat
Credit and Banking 36, 433-451.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah
Berger, A.N., R. DeYoung, M.J. Flannery, D.
dengan kredit yang disalurkan bank sebuah ciri
Feng, G. & Serlitis, A. (2010). Efficiency, yang unik yang ada di negara berkembang
untuk memperbaiki metode pengukuran
Lee, & Oztekin, O. (2008), How do large
technical change and returns to scale seperti yang ditemukan Meslier et al. (2014) di
stabilitas bank dengan menggunakan ukuran
banking organizations manage their capital
in large U.S. banks: panel data evidence Filipina. Apabila stabilitas bank didefinisikan
probability of default yang menurut Anginer et al
ratios?, Federal Reserve working paper.
from an output distance function sebagai risiko kredit bank, maka diversifikasi
(2014) lebih bersifat forward looking dari pada
Boyd, J., & De Nicolo, G (2005), The theory of
satisfying theoretical regularity. J ournal jenis kredit saja yang signifikan mempengaruhi
ukuran yang menggunakan data berbasis
bank risk taking revisited, Journal of
of Banking and Finance, 34, 127-138. stabilitas bank. Diversifikasi sumber
laporan keuangan bak seperti Z score dan rasio
Finance 60, 1329-1343.
Feng, G., & Zhang, X. (2014), Returns to scale pendapatan tidak signifikan jika stabilitas bank
NPL. Selain itu stabilitas sebuah bank perlu
Boyd, J., G. De Nicolo, & A.M. Jalal, (2006),
at large banks In the US: a random diukur dengan rasio NPL sebagai proxy dari
juga memasukkan faktor-faktor risiko yang
Bank risk taking and competition revisited:
coefficient stochastic frontier approach, stabilitas bank. Hal ini memperkuat
dapat mencetuskan correlated default antar bank
new theory and evidence, IMF Working
Journal of Banking and Finance 39, 135- kesimpulan sebelumnya, bahwa pendapatan
atau yang disebut sebagai systemic risk. Metode
paper, WP/06/297.
pengukuran market power sebuah bank perlu
Carletti, E., & Hartmann, P. (2003),
Fernandez, A., Gonzalez, A., & Suarez, N. penyaluran kredit bank.
non-bunga tidak berhubungan dengan
juga dimodifikasi sehingga dapat
Competition and financial stability:
mencerminkan kekuatannya secara geografis,
what's special about banking?, in
(2016). Banking stability, competition
and economic volatility. Journal of Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah
portfolio produk dan layanan bank, dan
monetary history, exchange rates and financial
Financial Stability, 22 (1), 101-120 paradigma hubungan antara kompetisi dan
economies of scope.
markets: Essays in Honour of Charles
Fu, X., Lin, Y., & Molyneux, P.(2014). Bank stabilitas bank perlu dimodifikasi untuk dapat
Goodhart , Vol. 2, edited by P. Mizen,
competition and financial stability in menjelaskan fenomena perbankan yang
Daftar Pustaka
Cheltenham, UK: Edward Elgar.
Asia Pacific, Journal of Banking & Finance memiliki karakteristik tersendiri seperti
Carretta, A., Farina, V., Fiordelisi, F., Schwizer,
Acharya, V., Hasan, I., & Saunders, A., (2006).
P., Lopes, F.S.S. (2015). Don't stand so
, 38(1), 64-77
perbankan Indonesia. Pasar perbankan
Gujarati, D. and Porter, W (2008) Basic Indonesia yang bercirikan segmentasi yang
Should banks be diversified? evidence
close to me: the role of supervisory style
Econometrics, McGraw Hill 5 th edition, p cukup ketat, kompetisi monopolistik dengan
from individual bank loan portfolios.
in banking stability, Journal of Banking &
Journal of Business 79, 1355–1412.
Finance 52, 180–188
positioning pasar yang spesifik baik dari segi
Hellmann, Thomas, Kevin C. Murdock, and geografis, nasabah yang dilayani, dan jenis
Alegria, C., & Schaeck, K. (2008). On
Cavallo, L., & Rossi. S. (2001). Scale and scope
Joseph E. Stiglitz, (2000), Liberalization, produk sehingga ukuran kompetisi yang
measuring concentration in banking
economies in the european banking
moral hazard in banking, and prudential digunakan dapat tidak secara sepenuhnya
systems, Finance Research Letters 5, 59-67.
systems, Journal of Multinational
regulation: are capital requirements mencerminkan kondisi yang ada.
Anginer, D., Demirguc-Kunt, A., & Zhu, M.
Management, 11 (4–5), 515–531.
(2014). How does competition affect
Claessens, S., & Laeven, L.(2004), What drives
enough ? American Economic Review, 90(1),
bank systemic risk? Journal of Financial
bank competition? some international
147-165
Indikasi adanya segmentasi dan positioning
Hughes, J., & Mester, L. (2013).Who said large yang cukup ketat di perbankan Indonesia
Intermediation, 1-26.
evidence, Journal of Money, Credit, and
banks don't experience scale economies? adalah tetap bertahannya bank-bank dengan
Beccalli, E., Anolli, M., & Borello, G. (2015).
Banking 36, 563-583.
evidence from a risk-return-driven cost asset yang tidak besar yang sebagian memiliki
Are european banks too big? evidence
Demirguc-Kunt, Asli & Peria, Maria Soledad
function. Jo u r n a l o f F i n a n c i a l kantor pusat di daerah dan melayani niche market
on economies of scale, Journal of Banking
Martinez, (2010).
A framework for
Intermediation 22, 559-585. tertentu. Secara metodologis perlu dipikirkan
and Finance, 5, 232-246
analyzing competition in the banking sector : an
Jimenez, G., Lopez, J.,& Saurina, J. (2010). How untuk membangun metodologi yang lebih
Beck, T., Demirguc-Kunt, A., & Levine, R.
application to the case of Jordan, Policy
(2006). Bank concentration,
Research Working Paper Series 5499,
does competition impact bank risk taking?, does competition impact bank risk taking?,
Journal of Financial Intermediation 22, pendapatan non-bunga tidak berkaitan erat
Credit and Banking 36, 433-451.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah
Berger, A.N., R. DeYoung, M.J. Flannery, D.
dengan kredit yang disalurkan bank sebuah ciri
Feng, G. & Serlitis, A. (2010). Efficiency, yang unik yang ada di negara berkembang
untuk memperbaiki metode pengukuran
Lee, & Oztekin, O. (2008), How do large
technical change and returns to scale seperti yang ditemukan Meslier et al. (2014) di
stabilitas bank dengan menggunakan ukuran
banking organizations manage their capital
in large U.S. banks: panel data evidence Filipina. Apabila stabilitas bank didefinisikan
probability of default yang menurut Anginer et al
ratios?, Federal Reserve working paper.
from an output distance function sebagai risiko kredit bank, maka diversifikasi
(2014) lebih bersifat forward looking dari pada
Boyd, J., & De Nicolo, G (2005), The theory of
satisfying theoretical regularity. J ournal jenis kredit saja yang signifikan mempengaruhi
ukuran yang menggunakan data berbasis
bank risk taking revisited, Journal of
of Banking and Finance, 34, 127-138. stabilitas bank. Diversifikasi sumber
laporan keuangan bak seperti Z score dan rasio
Finance 60, 1329-1343.
Feng, G., & Zhang, X. (2014), Returns to scale pendapatan tidak signifikan jika stabilitas bank
NPL. Selain itu stabilitas sebuah bank perlu
Boyd, J., G. De Nicolo, & A.M. Jalal, (2006),
at large banks In the US: a random diukur dengan rasio NPL sebagai proxy dari
juga memasukkan faktor-faktor risiko yang
Bank risk taking and competition revisited:
coefficient stochastic frontier approach, stabilitas bank. Hal ini memperkuat
dapat mencetuskan correlated default antar bank
new theory and evidence, IMF Working
Journal of Banking and Finance 39, 135- kesimpulan sebelumnya, bahwa pendapatan
atau yang disebut sebagai systemic risk. Metode
paper, WP/06/297.
pengukuran market power sebuah bank perlu
Carletti, E., & Hartmann, P. (2003),
Fernandez, A., Gonzalez, A., & Suarez, N. penyaluran kredit bank.
non-bunga tidak berhubungan dengan
juga dimodifikasi sehingga dapat
Competition and financial stability:
mencerminkan kekuatannya secara geografis,
what's special about banking?, in
(2016). Banking stability, competition
and economic volatility. Journal of Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah
portfolio produk dan layanan bank, dan
monetary history, exchange rates and financial
Financial Stability, 22 (1), 101-120 paradigma hubungan antara kompetisi dan
economies of scope.
markets: Essays in Honour of Charles
Fu, X., Lin, Y., & Molyneux, P.(2014). Bank stabilitas bank perlu dimodifikasi untuk dapat
Goodhart , Vol. 2, edited by P. Mizen,
competition and financial stability in menjelaskan fenomena perbankan yang
Daftar Pustaka
Cheltenham, UK: Edward Elgar.
Asia Pacific, Journal of Banking & Finance memiliki karakteristik tersendiri seperti
Carretta, A., Farina, V., Fiordelisi, F., Schwizer,
Acharya, V., Hasan, I., & Saunders, A., (2006).
P., Lopes, F.S.S. (2015). Don't stand so
, 38(1), 64-77
perbankan Indonesia. Pasar perbankan
Gujarati, D. and Porter, W (2008) Basic Indonesia yang bercirikan segmentasi yang
Should banks be diversified? evidence
close to me: the role of supervisory style
Econometrics, McGraw Hill 5 th edition, p cukup ketat, kompetisi monopolistik dengan
from individual bank loan portfolios.
in banking stability, Journal of Banking &
Journal of Business 79, 1355–1412.
Finance 52, 180–188
positioning pasar yang spesifik baik dari segi
Hellmann, Thomas, Kevin C. Murdock, and geografis, nasabah yang dilayani, dan jenis
Alegria, C., & Schaeck, K. (2008). On
Cavallo, L., & Rossi. S. (2001). Scale and scope
Joseph E. Stiglitz, (2000), Liberalization, produk sehingga ukuran kompetisi yang
measuring concentration in banking
economies in the european banking
moral hazard in banking, and prudential digunakan dapat tidak secara sepenuhnya
systems, Finance Research Letters 5, 59-67.
systems, Journal of Multinational
regulation: are capital requirements mencerminkan kondisi yang ada.
Anginer, D., Demirguc-Kunt, A., & Zhu, M.
Management, 11 (4–5), 515–531.
(2014). How does competition affect
Claessens, S., & Laeven, L.(2004), What drives
enough ? American Economic Review, 90(1),
bank systemic risk? Journal of Financial
bank competition? some international
147-165
Indikasi adanya segmentasi dan positioning
Hughes, J., & Mester, L. (2013).Who said large yang cukup ketat di perbankan Indonesia
Intermediation, 1-26.
evidence, Journal of Money, Credit, and
banks don't experience scale economies? adalah tetap bertahannya bank-bank dengan
Beccalli, E., Anolli, M., & Borello, G. (2015).
Banking 36, 563-583.
evidence from a risk-return-driven cost asset yang tidak besar yang sebagian memiliki
Are european banks too big? evidence
Demirguc-Kunt, Asli & Peria, Maria Soledad
function. Jo u r n a l o f F i n a n c i a l kantor pusat di daerah dan melayani niche market
on economies of scale, Journal of Banking
Martinez, (2010).
A framework for
Intermediation 22, 559-585. tertentu. Secara metodologis perlu dipikirkan
and Finance, 5, 232-246
analyzing competition in the banking sector : an
Jimenez, G., Lopez, J.,& Saurina, J. (2010). How untuk membangun metodologi yang lebih
Beck, T., Demirguc-Kunt, A., & Levine, R.
application to the case of Jordan, Policy
(2006). Bank concentration,
Research Working Paper Series 5499,
does competition impact bank risk taking?,
Journal of Banking and Finance 32,
203-223
1452–1467. Wheelock, D., & Wilson, P. (2012) Do large Martinez-Miera, D., & Repullo, R..(2010).Does
banks have lower costs? new estimates competition reduce the risk of bank
of returns to scale for U.S. banks, Journal failure? Review Financial Studies 23,
of Money, Credit and Banking. 44, 171-199. 3638–3664.
Wooldridge, J (2012) Econometric analysis of cross Mercieca, S., Schaeck, K., & Wolfe, S.(2007).
section and panel data, Massachussetts Small European banks: benefits from
Institute of Technology, p 251 -252. diversification? Journal of Banking and Finance 31, 1975–1998
Meslier, C., Tacneng, R., & Tarazi, A. (2014) Is bank income diversification beneficial? evidence from an emerging economy, Journal of International Financial Markets, Institutions and Money 31, 97–126
Nguyen, M., Skully, M., & Perera, S., (2012). Market power, revenue diversification and bank stability: evidence from selected SouthAsian countries. Journal of International Financial Markets, Institutions and Money 22, 897–912
Restrepo-Tobon, D., & Kumbhakar, S. (2014).
E n j oy i n g t h e q u i e t l i f e u n d e r deregulation? not quite. Journal of Applied Econometrics 29, 333-343.
Schaeck, K, Cihak, M., & Wolfe, S. (2009).Are more competitive banking systems more stable?, Journal of Money, Credit and Banking, 41(4), 711-734
Shaffer, S., Claessens, S., & Laeven, L . (2004). Comments on what drives bank competition: some international evidence. Journal of Money, Credit and Banking 36, 585-92.
Stiglitz, J.E., & Weiss, A. (1981). Credit rationing in markets with imperfect information. American Economic Review ,