TINJAUAN PUSTAKA

H. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  1. Memuat teknik instrumen Pengumpulan Data primer dan sekunder.

  2. Memuat prosedur kerja penelitian (alat, bahan, cara kerja).

  3. RAB dimasukkan ke dalam lampiran

  4. MetodeTeknik yang digunakan dalam pengumpulan data disertai alasannya perlu dijelaskan. Data yang terkumpul dari setiap variabel harus jelas skala pengukurannya, sehingga dapat membantu penditeksian kecocokan skala data dengan teknik analisis.

I. Pengolahan Data

  Pada bagian ini dijelaskan tentang data yang sudah terkumpul dari hasil wawancara dan observasi diolah dengan langkah-langkah yang sistematis (editing, scoring, coding, entry, tabulating)

J. Penyajian Data

  Penyajian data hasil pengumpulan dan pengolahan data disajikan dalam bentuk narasi, tabel, atau grafik, dll.

K. Analisis Data

  1. Teknik dan prosedur analisis data yang digunakan peneliti beserta alasannya perlu dijelaskan. Analisis data dilakukan sesuai dengan kebutuhan penelitian (Univariat dan bivariat) dan metode penelitian, 1. Teknik dan prosedur analisis data yang digunakan peneliti beserta alasannya perlu dijelaskan. Analisis data dilakukan sesuai dengan kebutuhan penelitian (Univariat dan bivariat) dan metode penelitian,

  2. Analisis data dapat dilakukan secara manual maupun komputer dengan program-program statistik yang

  telah diakui, baik skala nasional

  maupun internasional.

  3. Teknik dan prosedur analisis data disesuaikan dengan jenis penelitian. Menggunakan software statistik (tanpa menyebutkan nama software tersebut).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

  1. Isi hasil penelitian Di dalam hasil penelitian memuat:

  a. Gambaran umum (lokasi, masalah).

  b. Sesuai dengan tujuan khusus penelitian.

  c. Tampilan dalam bentuk tabel, gambar, grafik dan narasi. Sebelum dianalisis, data hasil penelitian yang didapat dari angket atau questioner sebaiknya dideskripsikan terlebih dahulu secara detail, guna mendapatkan gambaran kondisi data pada masing-masing variabel yang diteliti. Untuk memperjelas dan mempersingkat uraian, berikan tabel, gambar, grafik, atau alat penolong lain. Ada kalanya hasil penelitian digabungkan dengan pembahasan menjadi bab yang dinamakan Hasil dan Pembahasan. Pemisahan atau penggabungan kedua bagian ini sangat bergantung pada keadaan dan kedalaman pembahasannya. Keuntungan pengujian hasil secara terpisah ialah format akan lebih rapi.

  2. Pengujian persyaratan analisis Mengingat setiap rumus statistik didasarkan pada beberapa asumsi, maka masing-masing rumus tersebut umumnya menuntut syarat-syarat khusus. Diantara analisis yang umumnya memerlukan pengujian terpenuhi syaratnya ialah uji normalitas, uji homogenitas, linieritas, dan uji korelasi sederhana antar variabel.

  3. Pengujian Hipotesis

  Setiap hipotesis yang telah dikemukakan di Bab III diuji secara statistik. Hasil pengujian tersebut dideskripsikan satu persatu (sesuai dengan hipotesis), yang menyatakan diterima atau ditolaknya hipotesis. Pembuktian di sini bersifat atomistik (terbatas pada masing-masing hipotesis).

B. Pembahasan

  1. Di dalam pembahasan memuat:

  a. Penjelasan hasil di lapangan.

  b. Penjelasan secara teoritis.

  c. Kritisi hasil ekstrim.

  d. Bandingkan hasil penelitian lainnya yang sejenis.

  e. Solusi dan Rekomendasi yang ditawarkan.

  2. Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan pendapat dan argumentasi secara bebas, tetapi singkat dan logis. Pendapat orang lain yang telah diringkas dalam tinjauan pustaka tidak perlu diulang, tetapi diacu saja seperlunya. Dengan tidak meringkas lagi hasil penelitian dalam pembahasan, ulaslah apakah hasil penelitian anda memenuhi tujuan penelitian. Hubungkan temuan dari penelitian anda dengan pengamatan atau hasil penelitian sebelumnya dengan jalan menunjukkan persamaan dan membahas perbedaannya.

  3. Temuan yang dianalisis perlu diuraikan secara holistik sehingga muncul makna yang hakiki dari temuan tersebut. Jika hipotesis alternatif peneliti tertolak, maka perlu dikaji ulang dari sudut pandang keilmuan yang lain. Dengan kata lain peneliti hendaknya mencari rujukan lain yang bisa membenarkan fakta yang diperoleh melalui penelitian tersebut. Dengan demikian, apapun hasil analisis tetap akan mempunyai makna.

  4. Jika pada analisis fokus kita pada masing-masing variabel, maka pada diskusipembahasan fokus kita pada keseluruhan data. Dalam hal ini keterkaitan antara analisis yang satu dengan yang lain tergambarkan dengan jelas. Dimungkinkan pada saat analisis individual, misalnya, tampak bahwa data mendukung teori yang disitir pada Bab II, tetapi pada saat diskusipembahasan, dukungan tersebut berkemungkinan berkurang atau bahkan berlawanan.

  C. Keterbatasan Penelitian (opsional) Pada dasarnya setiap penelitian itu mengandung keterbatasan kelemahan. Sebagai ilmuwan, kejujuran perlu dijunjung tinggi. Pada sub ini peneliti bisa mengemukakan hal-hal yang tidak diperhatikan dalam penelitiannya, walaupun hal tersebut berkemungkinan mempunyai peranan dalam penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

  1. Kesimpulan memuat ringkasan hasil penelitian dan jawaban atas tujuan dan masalah penelitian atau hipĆ³tesis. Dalam bab ini bedakan antara dugaan, temuan, dan simpulan. Simpulan dapat memuat uraian yang lebih luas dan mudah dibaca.

  2. Kesimpulan penelitian kuantitatif terkait dengan pengujian hipotesis. Kesimpulan yang baik tidak melupakan kaitan antara masalah, tujuan, hipotesis, dan pengujian hipotesis. Kesimpulan hasil penelitian bisa berkembang pada hal-hal yang tidak dipermasalahkan, tetapi muncul tertangkap dalam analisis.

B. Saran

  Saran sebaiknya tidak lepas dari konteks penelitian. Pada saat membuat saran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) kepada siapa saran itu ditujukan; (b) perbaikan apa yang harus disarankan; c) saran diberikan secara konkrit atau nyata dan lugas; (d) saran tidak menyimpang dari temuan; dan (e) saran bersifat spesifik dan dapat dilaksanakan (rasional).

  DAFTAR PUSTAKA

  Daftar pustaka memuat pustaka yang diacu dalam penelitian dan disusun seperti penyusunan daftar pustaka pada usulan proposal penelitian. Referensi; jurnal, buku, dll yang tercantum dalam Daftar pustaka harus dilihatkan bukti fisiknya saat konsultasi maupun ujian proposal dan ujian akhir. Ketentuan penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:

  1. Isi Daftar pustaka berisi sumber-sumber yang dipergunakan untuk penulisan KTI.

  2. Susunan Daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang yang ditulis sebagai berikut: Nama Pengarang, Tahun Penerbitan. Judul Buku.

  LembagaBadanPenerbit: Kota Penerbit.

  3. Bentuk

  a. Penulisan nama pengarang asing maupun lokal dimulai dengan nama belakang.

  b. Nama pengarang dua orang ditulis keduanya dan dipisahkan dengan tandabaca titikkoma ( ; ). Apabila nama pengarang lebih dari dua orang, dapat ditulis dengan dkk atau et.all.

  c. Apabila penulisan nama pengarang disingkat, maka dibubuhkan tandabaca titik ( . ) di belakang singkatan nama pengarang.

  d. Nomor halaman buku tidak perlu dicantumkan.

  e. Nama pengarang mulai diketik pada margin kiri, sedangkan baris kedua dan selanjutnya diketik 1 cm (1tab) dari margin kiri dengan jarak pengetikan satu spasi.

  f. Antara sumber yang satu dengan yang berikutnya berjarak dua spasi.

  g. Apabila sumber pustaka diperoleh dari internet, maka ditulis diunduh dari: http:www............. setelah Nama Pengarang, Tahun. Judul Buku.

  h. Contoh Daftar Pustaka dapat dilihat pada lampiran 22.

C. Bagian Akhir

  Bagian akhir mencakup lampiran. Lampiran dipakai untuk menempatkan data keterangan lain yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian dan bersifat hanya melengkapi laporan. Lampiran tidak melebihi dokumen induk. Isi lampiran berupa:

  1. Surat izin penelitian.

  2. Inform Concern (opsional).

  3. Instrumen penelitian (Kuesioner Ceklis).

  4. Rekapitulasi data.

  5. Hasil uji laboratorium (opsional).

  6. Hasil uji statistik (opsional).

  7. Rencana anggaran biaya (opsional).

  8. Peta lokasi penelitian.

  9. Dokumentasi penelitian.