FORMAT SUSUNAN PENULISAN SKRIPSI. pdf
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI D-III JL. 28 Oktober, Siantan Hulu, Pnk 78241 TelpFax 0561-884071
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) 20142015 ini.
Buku Panduan Penulisan KTI ini disusun untuk membantu mahasiswa tingkat akhir Proram Studi D-III Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak di dalam penulisan KTI mereka.
Panduan Penulisan KTI ini berisi tentang uraian tiap Bab, Format baku pengetikan, sistematika penulisan KTI (bagian depan dan pembuka, bagian utama, bagian akhir) metodelogi penelitian dan dilengkapi dengan contoh lampiran.
Besar harapan kami semoga Panduan Penulisan KTI ini dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa dan bagi kita semua. Untuk penyempurnaan lebih lanjut dari isi Panduan Penulisan KTI ini segala masukan dan saran sangat kami harapkan.
Pontianak, 27 November 2014
MENGETAHUI:
Ketua Prodi D-III Kesling,
Ketua Jurusan Kesling,
HAJIMI, S.K.M., M.Kes.
ISWONO, S.K.M., M.Kes. NIP. 197005231991021002 NIP.196807121991021002
MENYETUJUIMENGESAHKAN: Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak,
KHAYAN, S.K.M., M.Kes. NIP.196403131986031002
i
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Penjabaran Ranah Kompetensi Air dan Limbah Cair .............
Tabel 1.2 Penjabaran Ranah Kompetensi Udara ...................................
Tabel 1.3 Penjabaran Ranah Kompetensi Tanah dan Limbah Padat .....
Tabel 1.4 Penjabaran Ranah Kompetensi Makanan dan Minuman ........
Tabel 1.5 Penjabaran Ranah Kompetensi Vektor Binatang Pengganggu
Tabel 2.1 Form Penilaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ...........................
Tabel 2.2 Form Penilaian Karya Tulis Ilmiah ..........................................
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Alur Penelitian Ilmiah ..........................................................
Gambar 1.2 Skema Penelitian Ilmiah ......................................................
Gambar 1.3 Bagan Pengelompokan Jenis Penelitian Ilmiah ...................
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Usulan Judul Penelitian
Lampiran 2. Contoh Kekapitulasi Usulan Judul Penelitian
Lampiran 3. Contoh Registrasi Usulan Judul Penelitian
Lampiran 4. Contoh Halaman Sampul (Cover) Proposal Penelitian
Lampiran 5. Contoh Halaman Sampul (Cover) Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 6. Contoh Halaman Judul Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 7. Contoh Lembar Persetujuan Sebelum Seminar Proposal
Lampiran 8. Contoh Lembar Persetujuan Setelah Seminar Proposal
Lampiran 9. Contoh Lembar Persetujuan Sebelum Ujian KTI
Lampiran 10. Contoh Lembar Persetujuan Setelah Ujian KTI
Lampiran 11. Contoh Lembar Pengesahan Setelah Seminar Proposal
Lampiran 12. Contoh Lembar Pengesahan Setelah Ujian KTI
Lampiran 13. Contoh Abstrak (Indonesia)
Lampiran 14. Contoh Abstract (English)
Lampiran 15. Contoh Biodata Penulis
Lampiran 16. Contoh Kata Pengantar
Lampiran 17. Contoh Daftar Isi Penelitian Deskriptif
Lampiran 18. Contoh Daftar Isi Penelitian Analitik
Lampiran 19. Contoh Daftar Tabel
Lampiran 20. Contoh Daftar Gambar
Lampiran 21. Contoh Daftar Lampiran
Lampiran 22. Contoh Daftar Pustaka
Lampiran 23. Contoh Format Pengetikan
Lampiran 24. Contoh Kartu Menghadiri Seminar (Syarat Seminar Proposal)
Lampiran 25. Contoh Kartu Menghadiri Seminar (Syarat Ujian KTI)
v
Lampiran 26. Contoh Kartu Bimbingan Proposal Penelitian
Lampiran 27. Contoh Kartu Bimbingan KTI
Lampiran 28. Contoh Form Usulan Seminar Proposal
Lampiran 29. Contoh Form Usulan Ujian KTI
Lampiran 30. Contoh Berita Acara Seminar Proposal Penelitian
Lampiran 31. Contoh Berita Acara Ujian KTI
Lampiran 32. Contoh Jurnal
Lampiran 33. Contoh Jurnal Jadi
Lampiran 34. Contoh Document Keeper
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Penelitian Ilmiah
Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara terarah dan terencana (sistematik), terkendali, empirik dan kritis dengan maksud mengungkap gejala alam baik secara teori, maupun secara hipotesis mengenai hubungan antar gejala alam yang terjadi. Penelitian merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kalangan akademisi perguruan tinggi karena pada Tri Darma Perguruan Tinggi, penelitian merupakan salah satu kegiatan di dalamnya selain kegiatan pendidikan dan pengajaran tingkat tinggi dan pengabdian masyarakat. Kegiatan penelitian akademisi dikembangkan berdasarkan metode ilmiah, rasionalisme dan empirisme.
Secara umum kegiatan penelitian ilmiah mengikuti alur sebagai berikut:
(pengetahuan baru)
(kebenaran korespondensi)
Fakta empiris
(kebenaran koherensi)
Logyco
hypothetico
verificative
Gambar 1.1 Alur Penelitian Ilmiah
Secara lengkap, penelitian ilmiah mengikuti skema di bawah ini:
Teori Consept
Explain
Identifikasi, classificasi
Sampling collect
discus
Organize, present
Compute, analyze
Gambar 1.2 Skema Penelitian Ilmiah
Pengelompokan jenis penelitian banyak ragamnya. Salah satu pengelompokan jenis penelitian menurut ada tidaknya manipulasi variabel, yaitu penelitian observasional dan penelitian eksperimental.
Penelitian mahasiswa Program Studi Diploma III (Prodi D-III) Kesehatan Lingkungan (Kesling) Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Pontianak diarahkan kepada penelitian observasional (deskriptif). Apabila ada mahasiswa Prodi D-III Kesling yang mampu, maka kepada mahasiswa tersebut diperkenankan
untuk melakukan penelitian
observasional (analitik) maupun penelitian eksperimental (analitik). Contoh daftar isi penelitian deskriptif maupun penelitian analitik dapat dilihat pada lampiran 17 dan lampiran 18.
Total populasi subyek
Analisis
Deskriptif
Satu unit: HACCP ADKL Kasus
Observasional
Uji Korelasi
Uji Hipotesis
Uji Komparasi
One shot case study
Pre
Pre test and post test group
Eksperiment
design Static group comparison
non equivalent group control pre test – post test
Quasi
The single group time series
Eksperimental
Eksperiment
design The series with a non
equivalent control True control group pre test –
post test design
True
The true control group post
Eksperiment
test only design The solomon four group
Faktorial design
Gambar 1.3 Bagan Pengelompokan Jenis Penelitian Ilmiah
B. Materi Penelitian
Materi penulisan KTI mengacu kepada Kepmenkes RI No. HK.03.05III391742012 bulan November 2012 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan Untuk Diploma III Kesehatan Lingkungan, yaitu melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan dengan metode diskriptif dan atau analitik secara akurat (sesuai SNI). Ranah kompetensi bidang Kesehatan Lingkungan yang tertuang di dalam Kepmenkes ini meliputi air dan limbah cair; udara; tanah dan limbah padat; makanan dan minuman; serta vektor dan binatang pengganggu. Penjabaran ranah kompetensi D-III Kesling dapat dilihat di bawah ini.
1. Air dan limbah cair
Kemampuan kerja yang mendukung ranah kompetensi air dan limbah cair dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Penjabaran Ranah Kompetensi Air dan Limbah Cair
Kemampuan Kerja
Parameter
Metode Pemeriksaan
Organoleptik, kolorimetri,
Pemeriksaan kualitas
Bau, rasa, warna,
potensiometri, gravimetri,
fisik air dan limbah
kekeruhan, TDS,
pemuaian,
Sumber air, badan
cair
TSS dan suhu
spektrophotometri,
air limbah cair
konduktometri dan turbidimetri nephelometrik
Pemeriksaan kualitas
pH, kesadahan, sisa
Tetrametri, dan
kimia air dan limbah
chlor, BOD, COD,
potensiometri
Sumber air, badan
cair
DO dan logam berat
spetrophotometri
air limbah cair
Pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan
Vakum filter, TPC, SPC,
Sumber air, badan
limbah cair
MPN
air limbah cair
Pengukuran kuantitas
Takaran dan perhitungan
air dan limbah cair
di air tanah, air badan air,
Saluran terbuka
air angkasa, air mengalir
saluran tertutup
Mengoperasikan alat
Rojok, pantek, jetting, rojet
pengeboran
dan berhasil mencapai air
Variasi jenis tanah
tanah asli
2. Udara
Kemampuan kerja yang mendukung ranah kompetensi udara dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Penjabaran Ranah Kompetensi Udara
Kemampuan Kerja
Parameter
Metode Pemeriksaan
Kebisingan, getaran, suhu, kelembaban,
Sound Level Meter, lux
Pemeriksaan kualitas
kecepatan angin,
meter, Vibratometer,
Udara emisi,
fisik udara
pencahayaan, dan
termometer, psikrometer,
Ambient, Ruangan
radiasitekanan
Anemometer, Globe
dan Tempat kerja
panas
termometer Tintimetri,
Pemeriksaan kualitas
Sox, Nox, HC, PM,
Spectrophotometri,
Udara ambient
kimia udara
Ozon, CO
Colorimetri, Gravimetri
dan Lingkungan
dan orchad analizyer
kerja
Pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara
PCA dan koloni
Udara ruang
3. Tanah dan limbah padat
Kemampuan kerja yang mendukung ranah kompetensi tanah dan limbah padat dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.3 Penjabaran Ranah Kompetensi Tanah dan Limbah Padat
Kemampuan Kerja
Parameter
Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah
Suhu dan
Higrometer dan
Permukiman, TTU
Pemeriksaan kualitas
Reflux tetrimetri,
kimia tanah dan
BOD, pH dan
limbah padat
logam berat
potensiometri dan spectrophotometri
Permukiman, TTU
TPA
Pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitilogi tanah dan
Cacing dan jamur
Mikroskop
Permukiman, TTU TPA
limbah padat
4. Makanan dan minuman
Kemampuan kerja yang mendukung ranah kompetensi makanan dan minuman dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.4 Penjabaran Ranah Kompetensi Makanan dan Minuman
Kemampuan Kerja
Parameter
Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan kualitas fisik makanan dan
Bau, rasa, tekstur,
minuman
warna
Organoleptik, pemuaian
RS Hotel
Pemeriksaan kualitas
Logam berat (As,
Shift test atau stik test
kimia makanan dan
Pb, Hg, Cd)
untuk formalin dan
TP2M
minuman
Pengawet (formalin,
Tintimetri dan Colorimetri
borax) dan Pewarna
untuk pengawet
Pemeriksaan kualitas
Lempeng total,
mikrobiologi makanan
Salmonella, Stapilococcus, E.
TPC, SPC dan MPN
TP2M
dan minuman
Coli dan Coliform
Pemeriksaan kualitas mikrobiologi sampel
Alat makan,
usap alat makanan
Lempeng total, E.
TPC, SPC, MPN
minum
dan minuman serta
Coli dan Coliform
penjamah
usap rektum
makanan
5. Vektor dan binatang pengganggu Kemampuan kerja yang mendukung ranah kompetensi vektor dan binatang pengganggu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.5 Penjabaran Ranah Kompetensi Vektor dan Binatang
Pengganggu
Kemampuan Kerja
Parameter
Metode Pemeriksaan
Pengendalian vektor
TTU, alat
dan binatang
Umpan, perangkap dan
RS, Gudang, Pelabuhan dan bandara
Di dalam penelitian ini dapat meliputi kegiatan mengoperasikan alat-alat sampling, pengiriman sampel dan pemeriksaan sampel air, limbah cair, udara, tanah, limbah padat, makanan, minuman, usap alat makan dan minum, usap recktum, toksikan, biomonitoring, makro-mikro bentos, dan penggunaan alat pengandalian vektor dan binatang pengganggu serta pengukuran debit air. Selain itu, di dalam penelitian ini dapat juga dilaksanakan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring pada manusia dengan risiko tinggi dengan melakukan object concern.
C. Panduan Penulisan
Prodi D-III Kesling Poltekkes Kemenkes Pontianak mensyaratkan kepada setiap mahasiswa untuk menulis satu karya tulis ilmiah (KTI) sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program studi. Dalam buku ini telah disusun Panduan Penulisan KTI yang dimaksud.
Buku Panduan Penulisan KTI ini dimaksudkan agar mahasiswa, Dosen Metlit, pembimbing dan penguji KTI mendapatkan kesamaan dalam pemahaman terhadap suatu karya tulis ilmiah. Bagi mahasiswa, dengan adanya buku panduan ini dapat dipergunakan sebagai acuan dalam menulis proposal penelitian dan karya tulis ilmiah dengan benar, sehingga tidak ada lagi keraguan dan kecanggungan dalam menulis proposal penelitian dan karya tulis ilmiah. Bagi pembimbing sebagai arahan yang jelas ketika proses bimbingan terhadap mahasiswa yang sedang menulis karya tulis ilmiah sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikannya. Bagi penguji karya tulis ilmiah sebagai masukan untuk pemahaman terhadap teknik penilaian karya tulis ilmiah, sehingga tidak terjadi persepsi ganda dalam penilian Buku Panduan Penulisan KTI ini dimaksudkan agar mahasiswa, Dosen Metlit, pembimbing dan penguji KTI mendapatkan kesamaan dalam pemahaman terhadap suatu karya tulis ilmiah. Bagi mahasiswa, dengan adanya buku panduan ini dapat dipergunakan sebagai acuan dalam menulis proposal penelitian dan karya tulis ilmiah dengan benar, sehingga tidak ada lagi keraguan dan kecanggungan dalam menulis proposal penelitian dan karya tulis ilmiah. Bagi pembimbing sebagai arahan yang jelas ketika proses bimbingan terhadap mahasiswa yang sedang menulis karya tulis ilmiah sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikannya. Bagi penguji karya tulis ilmiah sebagai masukan untuk pemahaman terhadap teknik penilaian karya tulis ilmiah, sehingga tidak terjadi persepsi ganda dalam penilian
Buku panduan penulisan Proposal Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah ini memuat garis-garis besar tata cara penulisan proposal penelitian dan karya tulis ilmiah disertai beberapa contoh sederhana yang mudah diikuti, sehingga karya tulis ilmiah yang dihasilkan lebih terarah dan seragam. Buku panduan ini hendaknya diikuti secara fleksibel, tidak kaku, kreatifitas mahasiswa hendaknya dikembangkan, tradisi keilmuan dan kelaziman disiplin ilmu perlu diperhatikan. Untuk itu, keluasan bacaan terhadap buku- buku referensi, hasil penelitian, jurnal ilmu pengetahuan terbaru akan menentukan kualitas proposal penelitian dan karya tulis ilmiah yang sedang ditulis.
BAB II PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Penyusunan KTI akan berjalan baik bila terjalin kerja sama yang harmonis antara pembimbing dengan mahasiswa. Agar keharmonisan tersebut terlaksana maka penulisan KTI pada Prodi D-III Kesling Poltekkes Kemenkes Pontianak mengikuti tatacara seperti di bawah ini.
A. Judul Penelitian
1. Pembuatan Usulan Judul Penelitian
Secara kronologis sebelum melakukan penelitian, pada awal semester IV mahasiswa ditugaskan oleh dosen matakuliah Metodologi Penelitian (Metlit) untuk mengajukan Usulan Judul Penelitian sebagai tugas matakuliah Metlit (Lampiran 1). Materi yang dapat diajukan ke dalam Usulan Judul Penelitian meliputi 5 (lima) ranah kompetensi D-III Kesling meliputi air dan limbah cair; udara; tanah dan limbah padat; makanan dan minuman; serta vektor dan binatang pengganggu. Pemilihan materi berdasarkan minat mahasiswa dan kuota kelas. Apabila kuota materi dalam satu ranah kompetensi sudah terpenuhi, maka bagi mahasiswa yang terlambat dalam mengajukan Usulan Judul Penelitian, diharuskan mengusulkan judul baru dengan materi yang belum memenuhi kuota. Ukuran pemenuhan kuota materi adalah Usulan Judul Penelitian yang pertama diajukan oleh mahasiswa kepada Dosen Metlit. Dengan demikian, Dosen Metlit harus membuat Rekapitulasi Usulan Judul Penelitian yang diajukan oleh mahasiswa (Lampiran 2). Dosen Metlit akan melakukan koreksi dan memberikan masukan atas Usulan Judul Penelitian yang telah diajukan dan mahasiswa diharuskan memperbaiki Usulan Judul Penelitian sesuai dengan arahan Dosen Metlit. Setelah melakukan proses konsultasi yang cukup dan telah memenuhi persyaratan, Dosen Metlit akan membubuhkan tandatangan pada 5 (lima) rangkap Usulan Judul Penelitian sebagai tanda persetujuan (Lampiran 1).
2. Persetujuan Usulan Judul Penelitian
Usulan Judul Penelitian yang telah ditandatangani oleh Dosen Metlit kemudian diserahkan kepada Ketua Prodi D-III Kesling melalui Koordinator Akademik untuk dilegitimasi. Usulan Judul Penelitian yang telah disetujui kemudian diserahkan kembali kepada Dosen Metlit sebagai tugas matakuliah, disimpan oleh mahasiswa yang bersangkutan sebagai arsip, dimasukkan ke dalam Register Usulan Judul Penelitian (Lampiran 3) dan 2 (dua) rangkap lagi akan diserahkan kepada pembimbing.
B. Pembimbing
Setiap mahasiswa akan dibimbing oleh dua (2) orang pembimbing, yaitu Pembimbing I dan Pembimbing II. Pembimbing I adalah dosen pengampu mata kuliah di Prodi D-III Kesling yang sesuai dengan materi yang diteliti. Pembimbing II adalah dosen di Prodi D-III Kesling lainnya.
Setelah Usulan Judul Penelitian di registrasi, selanjutnya Ketua Prodi D-III Kesling akan menunjuk pembimbing berdasarkan kekhususan dan keilmuan pembimbing sesuai dengan Usulan Judul Penelitian yang diajukan mahasiswa. Penunjukkan pembimbing akan ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak.
1. Mekanisme bimbingan
Kartu Bimbingan Proposal PenelitianKTI adalah alat komunikasi antara mahasiswa dan pembimbing disamping sebagai alat monitoring bagi Ketua Prodi D-III Kesling dalam memantau kemajuan proses penulisan karya tulis ilmiah. Diharapkan pada akhir semester IV setiap mahasiswa telah melaksanakan bimbingan secara maksimal dengan pembimbing sebelum proposal penelitian diseminarkan.
2. Tugas pembimbing
Secara umum tugas pembimbing adalah mengarahkan mahasiswa di dalam penulisan proposal, Seminar Proposal, Penelitian dan Ujian Akhir Program (Ujian KTI). Tugas rinci embimbing meliputi:
a. Membantu mahasiswa di dalam membuat proposal penelitian sesuai dengan minat yang dipilih dan mengarahkan jangkauan topik yang disesuaikan dengan kemampuan peserta, sumber daya dan jangka waktu yang tersedia.
b. Membantu mahasiswa dalam melihat alternatif pendekatan masalah, sehingga
dapat menentukan kerangka
konsep dan atau
mengembangkan model teoritis sebelum mahasiswa memulai penulisan proposal dan melakukan penelitian.
c. Membantu mahasiswa dalam melihat alternatif metode pengupasan analitik untuk menguji kerangka konsep, pemecahan masalah, dan atau model teoritis yang dikembangkan.
d. Memberi petunjuk kepada mahasiswa dalam mencari bahan pustaka danatau pengumpulan data sekunder.
e. Membantu mahasiswa dalam kelancaran pelaksanaan penelitian penulisan. Apabila dianggap perlu, pembimbing dapat meminta bantuan tenaga ahli sebagai narasumber. Dalam memonitor tugas dan bimbingan, digunakan Kartu Bimbingan Proposal PenelitianKTI (Lampiran 26 27). Kartu ini harus dibawa oleh mahasiswa pada saat berkonsultasi
pembimbing harus
menandatangani dan menuliskan catatan yang penting di dalam kartu tersebut.
3. Pergantian pembimbing
Pergantian pembimbing dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Apabila pada saat mahasiswa menjalani proses penulisan proposal penelitianKTI atau penelitian, pembimbing pergi meninggalkan Poltekkes Kemenkes Pontianak (tugas belajar pindah tugas) sehingga selama waktu tersebut proses pembimbingan tidak dapat dilaksanakan.
b. Apabila proses pembimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat kesesuaian pendapat antara mahasiswa dengan pembimbing. Permintaan pergantian pembimbing dilakukan oleh mahasiswa melalui surat permohonan kepada Ketua Prodi D-III Kesling. Berdasarkan surat permohonan tersebut akan dilakukan pertemuan antara Ketua Prodi D-III Kesling, Ketua Jurusan Kesling dan mahasiswa yang bersangkutan.
C. Penguji
Penguji adalah seseorang yang ahli pada bidang yang diteliti. Penguji dapat berasal dari Prodi D-III Kesling, Jurusan Kesling, Poltekkes Kemenkes Pontianak atau instansi lain yang terkait. Dosen tamu yang mengajar di Jurusan Kesling dapat ditunjuk sebagai penguji. Penguji ditunjuk oleh Ketua
Prodi D-III Kesling bersamaan dengan penunjukan pembimbing. Penunjukkan penguji akan ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak.
D. Proposal Penelitian
1. Penulisan Proposal Penelitian
Proposal penelitian disusun oleh mahasiswa dibawah arahan pembimbing berdasarkan Usulan Judul Penelitian yang telah disetujui oleh Dosen Metlit dan Ketua Prodi D-III Kesling. Proposal terdiri dari 3 (tiga) bab yang terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka dan Bab III Metode Penelitian. Penulisan proposal penelitian dilaksanakan pada semester IV selama mahasiswa yang bersangkutan mengikuti matakuliah Metlit. Pada akhir semester IV sebelum ujian akhir semester (UAS), proposal penelitian harus sudah selesai disusun. Proposal penelitian dibuat 5 (lima) rangkap dan ditandatangani oleh pembimbing dan Ketua Prodi D-III Kesling sebagai tanda pesersetujuan. Proposal penelitian yang telah disetujui kemudian diserahkan kembali kepada Dosen Metlit sebagai tugas matakuliah, disimpan oleh mahasiswa yang bersangkutan sebagai arsip dan 3 (tiga) rangkap lagi akan diserahkan kepada pembimbing dan penguji. Kriteria di dalam penyusunan proposal penelitian adalah:
a. Menggunakan metode ilmiah.
b. Terdapat nuansa kesehatan lingkungan.
c. Setting lapangan atau laboratorium, bukan hanya studi kepustakaan.
d. Terdapat keseimbangan antara kedalaman materi dengan keluasan lokasi.
e. Minimal dua tahun yang lalu lokasi belum pernah diteliti dengan materi yang sama.
f. Menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD). Teknik menulis proposal penelitian dan karya tulis ilmiah banyak model teknik yang dapat dipergunakan. Setiap modelteknik penulisan memiliki kelebihan tersendiri disamping kekurangannya. Secara umum sampai saat ini belum ada suatu modelteknik penulisan yang berani menyatakan paling sempurna, paling andal, paling baik dan paling komprehensif. Panduan teknik penulisan ilmiah yang dipilih oleh Prodi D-III Kesling ini tentunya f. Menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD). Teknik menulis proposal penelitian dan karya tulis ilmiah banyak model teknik yang dapat dipergunakan. Setiap modelteknik penulisan memiliki kelebihan tersendiri disamping kekurangannya. Secara umum sampai saat ini belum ada suatu modelteknik penulisan yang berani menyatakan paling sempurna, paling andal, paling baik dan paling komprehensif. Panduan teknik penulisan ilmiah yang dipilih oleh Prodi D-III Kesling ini tentunya
2. Seminar Proposal
Pada awal semester V akan dijadwalkan seminar proposal. Jadwal seminar proposal disusun secara fleksibel antara kesiapan mahasiswa dengan kesempatan pembimbing dan penguji (Lampiran 28). Syarat untuk dapat melaksanakan seminar proposal adalah mahasiswa sekurang-kurangnya telah pernah menghadiri 5 (lima) kali seminar proposal mahasiswa lainnya yang dibuktikan dengan menyerahkan Kartu Menghadiri Seminar ProposalHasil Penelitian (Lampiran 24). Seminar proposal bersifat terbuka bagi Civitas Academica Poltekkes Kemenkes Pontianak yang berminat. Seminar dihadiri oleh Pembimbing I yang bertindak sebagai moderator dan dua orang sebagai penguji yang terdiri dari Pembimbing II dan Penguji. Pada saat seminar proposal, diberikan kesempatan kepada 2-3 orang audiens peserta seminar untuk memberikan masukan terhadap proposal penelitian. Proposal penelitian yang telah diseminarkan harus direvisi berdasarkan masukan selama seminar. Lamanya waktu revisi proposal ditentukan oleh Pembimbing dan Penguji berdasarkan berat ringannya revisi. Proposal penelitian yang sudah direvisi harus disetujui oleh Penguji, Pembimbing dan Ketua Prodi D-III Kesling dengan membubuhkan tandatangannya sebagai tanda persetujuan. Revisi proposal penelitian dibuat 2 (dua) rangkap dan diserahkan kepada Koordinator Akademik Prodi D-III Kesling sebagai persyaratan untuk mulai melakukan penelitian dan disimpan oleh mahasiswa yang bersangkutan sebagai arsip.
E. Karya Tulis Ilmiah
1. Pengertian KTI
KTI merupakan tugas akhir mahasiswa Prodi D-III Kesling Poltekkes Kemenkes Pontianak berupa hasil penelitian secara mandiri di bawah bimbingan pembimbing untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Kesehatan Lingkungan.
2. Bobot KTI
Bobot KTI dihitung berdasarkan nilai kredit semester sebesar tiga (3) sks yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu: Bobot KTI dihitung berdasarkan nilai kredit semester sebesar tiga (3) sks yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
b. Dua (2) sks untuk beban kerja sampai dilakukannya Seminar dan Revisi KTI.
3. Penelitian dan penulisan KTI
Penelitian dapat dilakukan pada semester V setelah Revisi Proposal hasil Seminar Proposal dikumpulkan ke Koordinator Akademik Prodi D-III Kesling. Pada penelitian deskriptif, kegiatan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Sedangkan pada penelitian analitik, kegiatan penelitian dimaksudkan untuk mencari hubungan, pengaruh atau perbedaan antar variabel penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan hasil penelitian, mahasiswa harus selalu berkonsultasi dengan para pembimbing (Lampiran 27). Hasil penelitian ditulis dan dibahas secara ilmiah pada Bab IV, serta ditarik suatu kesimpulan yang dituangkan pada Bab V. Apabila terjadi perbedaan antara kenyataan dengan yang seharusnya, maka dapat disarankan pemecahan masalahnya di dalam Bab V.
4. Ujian Akhir Program (UAP) KTI
Setelah proposal penelitian disetujui, mahasiswa dapat melaksanakan penelitian dibawah pengawasan pembimbing. Hasil penelitian selanjutnya dibuat laporan sebagai bahan Ujian Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk sidang komprehensif.
a. Syarat Ujian KTI
Mahasiswa diperkenankan untuk melaksanakan Ujian KTI apabila telah memenuhi ketentuan persyaratan sebagai berikut: Lulus seluruh mata kuliah sejumlah 110-120 SKS. Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,75. Nilai matakuliah Pancasila tidak boleh D. Tidak melewati batas studi terpanjang (10 semester).
b. Permohonan Ujian KTI
Dengan persetujuan pembimbing dan penguji peserta mengajukan usulan tanggal Ujian KTI dengan mengisi formulir (Lampiran 29). Usulan ini harus diajukan kepada Ketua Prodi D-III Kesling selambat-lambatnya
7 hari sebelum tanggal ujian yang diusulkan. Bersama usulan tersebut peserta harus melampirkan Kartu Menghadiri Seminar (Lampiran 25) 7 hari sebelum tanggal ujian yang diusulkan. Bersama usulan tersebut peserta harus melampirkan Kartu Menghadiri Seminar (Lampiran 25)
c. Pelaksanaan Ujian KTI
Sebelum ujian berlangsung, para penguji (tanpa dihadiri oleh peserta) bersidang untuk merundingkan apakah KTI tersebut sudah layak untuk diuji. Pembimbing I selaku pemimpin sidang ujian (moderator) menanyakan kepada masing-masing penguji apakah KTI sudah layak untuk diuji saat itu. Dalam kesempatan tersebut pembimbing dapat menjelaskan hal-hal tertentu mengenai KTI tersebut atau hal-hal lainnya yang dialami peserta dalam melakukan penelitian dan penulisan KTI atau selama pendidikan secara umum. Ujian KTI dilaksanakan selama ± 90 menit dengan pembagian waktu sebagai berikut: Pembukaan oleh moderator : 5 menit Penyajian oleh peserta
: 20 menit
Tanya jawab (3 penguji)
: 60 menit
Penutup
: 5 menit
d. Penilaian Ujian KTI
Nilai Ujian KTI diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa unsur penilaian. Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan materi penilaian sebagai berikut:
1) Penyajian lisan Kemampuan peserta dalam batas waktu yang diberikan, untuk
menyajikan intisari penulisan dengan jelas dan ringkas. Efektifitas penggunaan alat bantu komunikasi.
2) Sistematika penulisan Kesinambungan antar alinea, antar bab dalam susunan atau
urutan tulisan. Terjadi atau tidaknya pengulangan yang tidak perlu.
Susunan bahasa, penggunaan istilah asing dan keajegan istilah. Cara penulisan daftar pustaka dan rujukan.
3) Isi tulisan Kejelasan dan kepadatan pengungkapan isi. Relevansi teori, konsep dan bahan terhadap permasalahan yang
dikemukakan, ketepatan penggunaan cara pengumpulan data, analisis dan pembahasan permasalahan yang dihadapi, penarikan kesimpulan serta ketepatan saran-saran yang diajukan.
Cara penyajian tabel, gambar dan data pada umumnya.
4) Kesimpulan dan saran Kesimpulan yang diajukan harus berdasarkan hasil yang didapat
dari penelitian atau hasil dari pembuatan model maupun prototipe. Saran yang dibuat harus cukup spesifik dan dapat dilaksanakan.
5) Tanya jawab Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan masuk akal
dalam kaitannya dengan pertanyaan yang diajukan. Penguasaan peserta dan pengetahuan yang ada dengan KTI.
Seorang penguji memberi nilai kepada peserta ujian seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini. Setelah nilai dari masing-masing penguji terkumpul, pemimpin ujian (ketua tim penguji) menghitung nilai rata-rata. Angka rata-rata dituliskan dengan dua desimal dibelakang koma. Selanjutnya angka rata-rata ini yang dilaporkan ke Ketua Prodi D-III Kesling melalui Koordinator Akademik.
Tabel 2.1 Form Penilaian Proposal Penelitian
Nilai Sub
Nilai
No
Aspek Penilaian
I. SISTEMATIKA PENULISAN - Format penulisan
- Kesinambungan antar alenia dan
antar bab dalam proposal - Tata bahasa penulisan
II. ISI TULISAN
1. Pendahuluan - Kejelasan latar belakang
- Kejelasan permasalahan - Kesesuaian tujuan
2. Tinjauan pustaka - Relevansi
- Kemutahiran - Penyusunan daftar pustaka
3. Metode Penelitian - Kejelasan jenis penelitian
- Kejelasan populasi dan sampel
- Kejelasan pengumpulan data - Kejelasan kerangka konsep - Kejelasan definisi operasional
4. Kualitas penulisan - Orisinalitas
- Aplikatif - Berdayaguna
III. PENYAJIAN - Kesesuaian waktu
- Kejelasan mengemukakan intisari
- Kelancaran penyajian - Penampilan - Penggunaan media
IV TANYA JAWAB - Ketepatan menjawab
- Kemampuan mengemukakan
argumentasi - Penampilan dan sikap peserta ujian
selama tanya jawab
JUMLAH
Rentang Nilai:
Pontianak, ………………………….
…………………………………
Tabel 2.2 Form Penilaian Karya Tulis Ilmiah
Nilai Sub
Nilai
No
Aspek Penilaian
I. SISTEMATIKA PENULISAN - Format penulisan - Kesinambungan antar alenia dan
antar bab dalam proposal - Tata bahasa penulisan
II. ISI TULISAN
1. Pendahuluan - Kejelasan latar belakang
- Kejelasan permasalahan - Kesesuaian tujuan
2. Tinjauan pustaka - Relevansi
- Kemutahiran - Penyusunan daftar pustaka
3. Metode Penelitian - Kejelasan jenis penelitian - Kejelasan populasi dan sampel
- Kejelasan pengumpulan data - Kejelasan kerangka konsep - Kejelasan definisi operasional
4. Kualitas penulisan - Orisinalitas
- Aplikatif - Berdayaguna
5. Hasil penelitian - Pengolahan data
- Penyajian data - Analisis data
7. Kesimpulan dan Saran
III. PENYAJIAN
- Kesesuaian waktu - Kejelasan mengemukakan intisari - Kelancaran penyajian
- Penampilan - Penggunaan media
IV. TANYA JAWAB - Ketepatan menjawab
- Kemampuan mengemukakan
argumentasi - Penampilan dan sikap peserta
ujian selama tanya jawab
JUMLAH
Rentang Nilai:
Pontianak, ………………………….
60 ≤ C < 67 ………………………………… 60 ≤ C < 67 …………………………………
Segera setelah pemimpin sidang menyatakan ujian selesai, peserta ujian dipersilakan untuk keluar ruang sidang sejenak. Hal ini dimaksudkan untuk memberi waktu kepada para penguji untuk menentukan apakah peserta lulus atau tidak. Nilai lulus adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh para penguji dengan batas untuk lulus adalah 68. Pemimpin sidang akan membacakan nilai-nilai yang masuk tanpa menyebut nama penguji. Jika terdapat perbedaan nilai yang sangat besar ± 10 poin maka tim penguji akan membahas nilai-nilai tersebut, sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama. Hasil ujian akan diberitahukan kepada peserta setelah penguji selesai bersidang dengan cara memanggil kembali peserta ke ruang sidang. Pemimpin sidang akan memberitahukan hasil ujian tersebut dan selanjutnya langsung menutup sidang ujian. Sidang Ujian KTI didokumentasikan dalam bentuk berita acara yang ditandatangani oleh pemimpin sidang. Terdapat tiga kategori hasil Ujian KTI, yaitu lulus, lulus dengan syarat dan tidak lulus.
1) Lulus tanpa syarat Peserta dengan hasil ujian KTI lulus dapat secara langsung mencetak dan menjilid KTI untuk diserahkan kepada para penguji dan perpustakaan.
2) Lulus dengan syarat memperbaiki KTI Apabila hasil ujian meminta peserta memperbaiki KTI, maka peserta wajib memperbaiki KTI sesuai dengan usul-usul dan kritik yang diberikan pada saat ujian. Pemimpin sidang (Pembimbing I) akan memberikan catatan perbaikan KTI, yang sebelumnya sudah disepakati oleh tim penguji. Waktu untuk memperbaiki, mencetak, menjilid KTI hingga menyerahkannya ke Perpustakaan tidak lebih dari 1 (satu) bulan sejak selesai ujian KTI.
3) Tidak lulus Apabila peserta dinyatakan tidak lulus, maka kepadanya akan diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulang Ujian KTI, selambat-lambatnya dilaksanakan 1 (satu) bulan setelah ujian pertama.
f. Penyerahan KTI
KTI yang sudah diperbaiki sebelum diserahkan ke Perpustakaan dan Jurusan Kesling harus mendapat pengesahan terlebih dahulu dari pembimbing, penguji, Ketua Prodi D-III Kesling dan Ketua Jurusan Kesling. Jarak waktu antara ujian KTI dengan penyerahan ke Perpustakaan paling lambat 2 (dua) bulan. Jumlah KTI yang diserahkan adalah: Pembimbing dan Penguji 1 (satu) buah. Perpustakaan Poltekkes 1 (satu) buah. Perpustakaan Jurusan Kesling 1 (satu) buah.
F. Yudisium
Yudisium adalah penetapan hasil studi mahasiswa pada Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan. Sidang yudisium dihadiri oleh Ketua Prodi D-III Kesling dan Ketua Jurusan Kesling dan diadakan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum wisuda dilaksanakan. Mahasiswa ditetapkan atau dinyatakan memenuhi syarat yudisium apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif 110-120 sks.
2. Memiliki IPK > 2,75.
3. Telah lulus Ujian Akhir Program (UAP) Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipersyaratkan dan memperoleh nilai > 2,75 (B).
4. Telah menyelesaikan semua urusan adminstrasi akademik yang dibuktikan dengan kartu bebas perpustakaan, kartu bebas laboratorium, Bengkel dan melunasi biaya-biaya lainnya.
5. Menyerahkan hardcopy KTI softcopy (CD) dalam format PDF masing- masing sebanyak 2 buah.
6. Menyerahkan 2 (dua) lembar pasfoto hitam putih ukuran 3x4 yang terbaru dengan memakai Jaket Almamater.
7. Mengisi dan menyerahkan formulir biodata.
Mahasiswa yang telah mengikuti Ujian Akhir Program KTI, namun belum memenuhi persyaratan yudisium yang tertulis di atas, tidak akan diikut sertakan dalam sidang yudisium. Bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus di dalam sidang yudisium, berhak menyandang gelar Ahli Madya Kesehatan Lingkungan (A.Md.Kesling).
BAB III BAGIAN KARYA TULIS ILMIAH
A. Bagian Awal
Bagian awal ini mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto (jika diperlukan), persembahan (opsional), biodata peneliti, abstrak, abstract (bahasa Inggris), kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran serta arti lambang dan singkatan (opsional). Nomor halaman mulai dihitung dari halaman Judul dan halaman ini diberi nomor romawi i, halaman selanjunya diberi nomor ii, iii, dan seterusnya. Nomor halaman dengan romawi kecil ini dimunculkan di bawah bagian tengah. Daftar tabel dibuat bila terdapat lebih dari satu tabel. Demikian pula halnya gambar dan lampiran hanya perlu dibuatkan daftarnya bila terdapat dua atau lebih gambar dan lampiran dalam karya tulis ilmiah. Penjabaran pada setiap item dapat dilihat di bawah ini:
1. Halaman sampul depan (Cover)
Halaman ini memuat warna sampul skripsi biru tua dibuat dari kertas jenis linen yang dilaminating plastik. Pada sampul dicetak judul skripsi, nama lengkap penulis dengan nomor induk mahasiswa, Lambanglogo Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak (P=4cm L=4,5cm), Jurusan, Kota dan tahun lulus bukan tahun wisuda. Skripsi dibuat dengan sampul kertas (hard cover) dan diberi cetakan pada punggungnya (lampiran 2).
2. Halaman judul
Penulisan halaman judul sama dengan penulisan halaman sampul depan, nama penulis harus lengkap, tanpa singkatan apapun. Kalimat-kalimat yang ditulis pada halaman judul harus simetris atau ditengah-tengah daerah pengetikan. Jarak antar baris satu spasi dan upayakan judul tidak lebih dari tiga baris dan ditulis dalam bentuk travesium terbalik (lampiran 3).
3. Lembar persetujuan
Pada lembar persetujuan memuat nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nama program studi, judul proposalKTI, tanggal persetujuan, nama dan tanda tangan para pembimbing, nama dan tanda tangan ketua program studi (Lampiran 6-9).
4. Lembar pengesahan
Pada lembar pengesahan memuat nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nama program studi, judul proposalKTI, nama dan tanda tangan para penguji dengan gelar akademik yang ditulis menyertai nama, nama dan tanda tangan ketua jurusan (Lampiran 10-11).
5. Abstrak
Abstrak merupakan bagian dari skripsi dan ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak merupakan ulasan singkat mengapa penelitian dilakukan, metode bagaimana penelitian dilaksanakan, hasil-hasil yang penting, dan simpulan utama dari hasil penelitian serta saran. Abstrak disusun dalam beberapa paragraph dan panjangnya tidak lebih dari satu halaman (250 kata) serta diketik dengan spasi satu, termasuk judul. Kata “ABSTRAK” ditulis dalam huruf capital dan diletakkan ditengah. Nama lengkap penulis diketik dengan huruf capital dua spasi di bawah judul dan dimulai dari batas kiri, kemudian disusul judul penelitian. Huruf pertama setiap kata pada judul diketik dengan huruf capital kecuali kata depan dan kata sambung, selanjutnya “dibimbing oleh xxx” (nama lengkap pembimbing, tanpa gelar) yang ditulis dengan huruf capital. Abstrak terletak pada halaman setelah sampul atau halaman persetujuan, dimasukkan sebelum daftar isi (Lampiran 14). Abstrak ditulis dalam 5 paragraf (latar belakang, Tujuan, Metode penelitian, hasil, kesimpulan dan saran Rekomendasi) menurut Per UU.
6. Halaman motto dan persembahan (opsional)
Motto merupakan kalimat pendek yang diungkapkan tentang pandangan hidup yang dapat bersumber dari Al- Qur’an, Al-Hadits, Al-Kitab atau sumber lain. Persembahan memuat kepada siapa skripsi dipersembahkan. Dalam penulisan skripsi tidak wajib mencantumkan motto dan persembahan, tetapi kalau ingin dicantumkan juga boleh.
7. Biodata peneliti
Riwayat hidup penulis dituliskan tidak lebih dari satu halaman. Didalamnya diuraikan tempat dan tanggal lahir penulis, nama kedua orang tua, pendidikan, pengalaman kerja (bila ada dengan menyebutkan secara singkat jabatan yang pernah dipangku) (Lampiran 17)
8. Halaman kata pengantar
Kata Pengantar memuat uraian singkat tentang informasi kapan dan lama penelitian dilakukan, lokasi, maksud skripsi, penjelasan-penjelasan dan ucapan terima kasih. Dalam kata pengantar penulis tidak perlu mencantumkan hal-hal yang bersifat ilmiah. Dalam memberikan ucapan terima kasih, harus memuat nama, gelar akademik, jabatan, dan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi, dan harus diungkapkan dalam bahasa ilmiah. Hindari ungkapan berlebihan. Kata pengantar sebaiknya tidak lebih dari satu halaman (Lampiran 9).
9. Halaman daftar isi
Daftar isi memuat gambaran secara garis besar dan sebagai petunjuk bagi Anda yang ingin langsung melihat suatu bab atau sub judul, yang masing- masing disertai dengan nomor halaman. Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman yang memuat daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, judul bab serta sub bab dan sub-sub bab, daftar pustaka dan lampiran. Keterangan halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi. Judul daftar isi ditulis dengan huruf capital dan ditempatkan ditengah-tengah, dua spasi di bawah nomor halaman (Lampiran 10).
10. Halaman daftar tabel
Apabila tabel dalam isi skripsi terdapat lebih dari satu, maka penulis perlu menyusun daftar tabel yang memuat urutan judul tabel beserta nomor halamannya. Penulisan nomor tabel didahului dengan nomor bab yang diikuti dengan nomor tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang tertulis dalam teks. Judul yang lebih dari dua baris diketik satu spasi. Antara judul tabel diberi jarak dua spasi ( Lampiran 11).
11. Halaman daftar gambar
Seperti halnya penulisan daftar tabel, apabila isi KTISkripsi terdapat gambar lebih dari satu, maka penulis perlu menyusun daftar gambar yang memuat urutan judul gambar beserta nomor halamannya. Penulisan nomor gambar didahului dengan nomor bab yang diikuti dengan nomor gambar. Aturan lainnya sama dengan daftar tabel (Lampiran 12).
12. Halaman daftar lampiran
Daftar lampiran memuat beberapa hal yang mendukung penyusunan KTI atau skripsi. Daftar lampiran berisi nomor lampiran, judul lampiran dan Daftar lampiran memuat beberapa hal yang mendukung penyusunan KTI atau skripsi. Daftar lampiran berisi nomor lampiran, judul lampiran dan
13. Halaman daftar singkatan (opsional)
Apabila dalam KTISkripsi memuat lebih dari satu jenis lambang atau singkatan, maka penulis perlu memberikan arti dan satuan. Penulisan ini dilakukan dengan cara menuliskan dan menguraikan lambang dan singkatan yang termuat dalam KTIskripsi. Penulisan lambang dan singkatan diurutkan berdasarkan halaman KTIskripsi.
B. Bagian Utama
Bagian utama mencakup: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, keterbatasan penelitian, simpulan dan saran.
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang; Pendahuluan berupa latar belakang masalah dan merupakan landasan berpijak bagi munculnya kebutuhan untuk memahami kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan. Oleh karena itu dalam bagian ini diuraikan suatu konstelasi yang memunculkan permasalahan. Disamping itu, dikemukakan pula perlunya pemecahan masalah tersebut secara ilmiah. Pada sub bagian ini pembaca dibawa ke arah pentingnya masalah tersebut, sehingga dapat mengetahui apa akhir dari penelitian yang akan dilakukan. Berikan alasan yang kuat, termasuk kasus yang dipilih dan alasan memilih kasus tersebut. Perumusan atau pendekatan masalah, metode yang akan digunakan dan manfaat hasil penelitian.
A. Latar Belakang
1. Berbentuk piramida terbalik.
2. Memuat Landasan Teori terhadap masalah yang mendasari penelitian.
3. Justifikasi masalah yang akan diteliti (data dan lokasi).
B. Rumusan Masalah
1. Memuat inti dari permasalahan yang akan diteliti. Dibuat dalam bentuk kalimat atau point.
2. Dibuat dalam bentuk kalimat pernyataan atau kalimat tanya.
C. Pertanyaan Penelitian (opsional) Dimunculkan apabila bentuk penelitian kuantitatif.
D. Tujuan Penelitian
Memuat tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut;
1. Tujuan umum
Memuat satu kalimat positif, sesuai dengan judul penelitian.
2. Tujuan khusus
a. Berbentuk point.
b. Memuat diskripsi variabel yang akan diteliti.
c. Memuat korelasi (jika penelitian analitik) dari variabel yang akan diteliti. Dalam menuliskan tujuan penelitian, gunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur atau dilihat, seperti menjajaki, menguraikan, menerangkan, menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu gejala. Konsep, atau dugaan atau bahkan membuat suatu prototipe. Dengan demikian kata “mengetahui” tidak layak dituliskan dalam tujuan penelitian.
E. Manfaat Penelitian
1. Mahasiswa.
2. Institusi JKL (pengembangan keilmuan Kesling).
3. Institusi lokasi penelitianmasyarakat.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokasi
Wilayah dimana penelitian dilakukan.
2. Waktu
Kurun waktu penelitian (pelaksanaan penelitian).
3. Keilmuan
Lihat pada PP 662014 tentang … Bagian ruang lingkup penelitian mengakhiri bab pendahuluan yang berisi pernyataan singkat batasan dalam penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Masing-masing variabel yang akan diteliti perlu didefinisikan secara lugas. Pendefinisian variabel oleh peneliti akan bijaksana jika didasarkan pada beberapa pendapat para ahli. Definisi seluruh variabel yang akan diteliti lugas dan tidak tendensius pada pendapat pribadi dimungkinkan hilangnya kecongkaan peneliti. Disamping itu indikator masing-masing variabel akan objektif dan membantu dalam penyusunan instrumen.
B. Untuk mengkaji masalah penelitian dalam hubungan yang lebih luas diperlukan teori-teori yang relevan dan hasil penelitian yang ada (Jurnal Penelitian). Teori-teori tersebut disamping diperlukan untuk pemecahan masalah yang diteliti juga sangat diperlukan sebagai dasar pembenaran gagasan dan argumentasi keilmuan yang diajukan. Jika penelitian mengambil berbagai teori, maka peneliti harus melakukan analisis yang cermat, sehingga diperoleh konklusi yang dapat diandalkan. Setiap variabel harus dapat diuraikan secara jelas dan ilmiah (didukung oleh pendapat para ahli) sebelum peneliti membuat kesimpulan tentang masing-masing variabel.
C. Kerangka Teori
Pada akhir tinjauan pustaka, disajikan kerangka teori dalam bentuk skemabagan. Kerangka ini dapat berupa kerangka dari ahli yang sudah ada (Referensi) maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori pendukung yang sudah ada (modifikasi).
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep (Bagan Alir)
1. Kerangka Konsep diperlukan untuk penelitian kuantitatif.
2. Penelitian deskriptif tidak perlu membuat Kerangka Konsep, tetapi cukup membuat diagram alir penelitian.
3. Kerangka konsep berasal dari kerangka teori biasanya berkonsentrasi pada suatu bagian dari kerangka teori. Kerangka teori terdiri dari teori- teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di dalamnya. Sedangkan kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori untuk dijadikan dasar masalah penelitiannya. Jadi 3. Kerangka konsep berasal dari kerangka teori biasanya berkonsentrasi pada suatu bagian dari kerangka teori. Kerangka teori terdiri dari teori- teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di dalamnya. Sedangkan kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori untuk dijadikan dasar masalah penelitiannya. Jadi
4. Kerangka konsep lazimnya disajikan dalam bentuk bagan yang berisi suatu rangkaian konstruk atau konsep, definisi dan preposisi yang saling berhubungan yang menyajikan pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan mencirikan hubungan antara variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksikan fenomena tersebut.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel untuk penelitian kuantitatif. Berisi variabel bebas, variabel terikat dan variabel pengganggu.
2. Untuk penelitian deskriptif, sesuai dengan bagan alir penelitian.
3. Pada bagian ini dijelaskan variabel-variabel penelitian yang digunakan yaitu variabel bebas dan variabel terikat atau variabel pengganggu Intervening.
C. Definisi Operasional
1. Memuat uraian untuk mendapatkan hasil ukur dari variabel penelitian (penelitian kuantitatif) atau bagan alir penelitian (penelitian kualitatif)
2. Masing-masing variabel perlu didefinisikan secara operasional yang artinya pendefinisian masing-masing variabel secara jelas garis batasannya. Pendefinisian di sini tidak akan menyimpang dari pendefinisian pada Bab II. Perbedaannya terletak pada kejelasannya. Di sini peneliti diharapkan dapat menguraikanmenarik indikator masing- masing variabel dan teknik pengukurannya serta skala hasil pengukurannya.
D. Desain Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan rancangan penelitian yang digunakan dan jenis penelitiannya.
E. Hipotesis (opsional)
1. Hanya dimunculkan apabila penelitian kuantitatif.
2. Pada bagian ini dijelaskan hipotesis penelitian yang digunakan dan jenis hipotesisnya.
F. Waktu dan Lokasi Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan kapan dan berapa lama waktu penelitian serta dimana lokasi atau tempat penelitian dilakukan.
G. Obyek penelitian (Populasi dan Sampel)
1. Populasi dan Sampel untuk penelitian kuantitatif.
2. Obyek penelitian untuk penelitian kualitatif.