Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin

6. Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin

Soal: Bagaimana hukumnya merayakan Maulid Nabi

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ ?

Jawab: 1

1. Tanggal kelahiran Rasululah

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ tidak diketahui secara pasti.

Bahkan sebagian ahli masa kini yang mengadakan penelitian mengatakan bahwa tanggal kelahiran Nabi

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ adalah 9 Rabiul Awal, bukan

12 Rabiul Awal. Dengan demikian perayaan memperingati Maulid Nabi pada tanggal 12

Rabiul Awal dari sisi sejarah tidak ada dasarnya.

2. Dari sisi syariat perayaan ini juga tidak ada dasarnya. Kalau hal itu

merupakan bagian dari syariat Allah tentu Nabi Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ sendiri melaksanakannya atau beliau menyampaikan hal ini kepada umatnya.

Bila benar Nabi Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ melaksanakannya atau menyampaikannya hal itu kepada umatnya,niscaya keterangan tentang hal ini akan tetap ada

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Al Hijr: 9)

1 Syaikh Ibn Utsaimin ;Majmu' Fataawa wa Rasaail ,juz 2 halaman 298-300. Lihat Al Fatawaa Asy Syar'iyyah Fil Masaail Al Ashriyyah min Fatawaa

Ulamaa' Al Balaadil Haraami;Penyusun Khalid al Juraisy ed Indonesia : Fatwa Kontenporer Ulama Besar Tanah Suci ;Penerjemah Ust. Muhammad Thalib ;Media Hidayah, cet 1 Sept 2003,hal 215-218.

Karena ternyata tidak ada sedikitpun keterangan tentang hal itu maka dapat disimpulkan bahwa perbuatan ini bukan dari agama Allah. Kalau bukan dari agama Allah maka kita tidak boleh menjadikannya sebagai jalan untuk beribadah kepada Allah atau bertaqarrub dengan merayakannya.

Allah telah menetapkan jalan tertentu untuk bertaqarrub kepadaNya, yaitu dengan melaksanakan tuntunan yang diajarkan Rasullullah

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ .

Bagaimana kita dapat membenarkan tindakan diri sendiri sebagai hamba- hamba Allah yang membuat sendiri jalan untuk dipakai mendekatkan diri kepada Allah?

Hal ini merupakan tindakan kejahatan terhadap hak Allah karena kita membuat syariat dalam agamaNya yang tidak berasal dari Allah sendiri.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan

telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Maidah: 3)

Tentang perayaan ini kita mengatakan: Jika hal ini termasuk kesempurnaan agama, niscaya sudah ada sebelum Rasulullah Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ wafat. Jika hal ini tidak merupakan bagian kesempurnaan agama, tentulah ia tidak

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,. . Barangsiapa menganggap perayaan tersebut merupakan kesempurnaan

agama,padahal terjadinya setelah Rasulullah

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ wafat,maka

anggapannnya itu merupakan sikap mendustakan ayat Al Qur'an diatas. Tidak diragukan lagi bahwa orang-orang yang merayakan hari ke-

lahiran Rasulullah

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ bermaksud mengagungkan Rasulullah Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ ,menunjukkan rasa cintanya,dan memacu semangat yang

dapat menguatkan emosi. Semua hal ini termasuk kategori ibadah.

Mencintai Rasulullah Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ adalah ibadah,bahkan merupakan perbuatan menyempurnakan iman kepada Rasulullah

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ sebab

beliau harus lebih dicintai daripada diri sendiri,anak,orangtua,dan segenap manusia.

Mengagungkan Rasulullah

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ termasuk ibadah. Begitu pula

menyalakan emosi kecintaan kepada Nabi

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ merupakan

bagian agama karena termasuk mencintai syariatNya. Jadi,perayaan memperingati kelahiran Nabi Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ untuk sarana

taqarrub kepada Allah dan mengagungkan Rasul-Nya ADALAH IBADAH. Oleh karena itu,selamanya tidak dibenarkan mengada-adakan sesuatu dalam agama Allah yang sebelumnya tidak ada dalam agama Allah ini.

Dengan demikian,perayaan memperingati kelahiran Nabi Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ

adalah PERBUATAN BID'AH dan HARAM dilakukan. Kami mendengar bahwa dalam perayaan ini terdapat kemungkaran-

kemungkaran berat yang tidak dibenarkan oleh syariat, perasaan dan akal. Orang-orang yang merayakan peringatan ini membaca lagu-lagu qasidah yang berisi syair-syair yang berlebih-lebihan dalam menyanjung Rasulullah

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ ,sehingga mereka menjadikan

Nabi

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ lebih agung daripada Allah. Semoga Allah

menjauhkan kita dari perbuatan ini. Kami mendengar pula kebodohan sebagian orang-orang yang merayakan hari ini,yakni apabila bacaan qasidah sampai pada kata- kata kelahiran yang mulia mereka semua berdiri serempak dan menyatakan bahwa roh Rasulullah Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΒÒʃðéJ Ê«éÊË@úΓ hadir ditengah mereka.

Lalu mereka berdiri tegak dan menghormatinya. Perbuatan ini adalah suatu KEDUNGUAN. Selain itu,dengan berdiri seperti itu berarti bersikap tidak beradab karena Rasulullah

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ membenci orang yang berdiri untuk

menghormatinya. Para shahabat beliau yang merupakan manusia paling cinta kepadanya dan paling mengagungkannya ternyata tidak berdiri untuk menghormatinya karena mereka tahu bahwa Rasulullah Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ tidak menyukainya, padahal saat itu beliau masih menghormatinya. Para shahabat beliau yang merupakan manusia paling cinta kepadanya dan paling mengagungkannya ternyata tidak berdiri untuk menghormatinya karena mereka tahu bahwa Rasulullah Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ tidak menyukainya, padahal saat itu beliau masih

Bid'ah perayaan Maulid Nabi

Õ΃ð éJ Ê«éÊË@úΓ terjadi 3 abad

sesudah kelahiran beliau,kemudian melahirkan hal-hal mungkar yang merusak prinsip agama,apalagi didalamnya terjadi percampuran bebas laki-laki dengan permpuan dan lain-lainnya.