Mengetahui kepuasan konsumen berdasarkan kuantitas

2. Mengetahui kepuasan konsumen berdasarkan kuantitas

Mengetahui kepuasan konsumen terhadap kuantitas makanan yang disajikan dapat dilihat dari kesesuaian antara jumlah makanan dengan kebutuhan konsumen. Pada dasarnya konsumen membutuhkan makanan untuk memenuhi rasa lapar dan memenuhi selera akan citarasa yang enak. Jika konsumen dengan kondisi fisiologis normal, mereka membutuhkan makanan sesuai dengan aktifitas fisik, dan umur.

Seseorang dengan umur yang sama, namun memilik aktifitas fisik yang berbeda, maka kebutuhan makanan dari segi jumlah akan berbeda pula. Konsumen akan merasa puas terhadap jumlah makanan, jika kebutuhan mereka sesuai dengan jumlah yang disajikan. Demikian pula dengan mereka yang mengalami gangguan fisiologis, sehingga harus melakukan diet khusus. Mereak yang menjalani diet, kepuasan akan jumlah makana tidak dapat ditentukan sendiri oleh konsumen yang bersangkutan.

Mereka yang menjalani diet, jumlah makaan yang disajikan sudah diatur berdasarkjan jenis diet yang mereka jalani. Mengetahui kepuasan konsumen dari segi jumlah makana juga dapat dilakukan dengan memebrikan angket kepada konsumen. Sangket disusun sedemikian rupa, dengan beberapa pertanyaan yang terkait dengan jumlah makanan yang disajikan. Agar produsen dapat menetapkan standar jumlah / porsi makanan yang disajikan, dapat dipedomani hasil angket secara umum.

Jika dari hasil angket mengharuskan produsen meningkatkan jumlah porsi makanan yang disajikan, maka hal ini harus menjadi perhatian bagi produsen, demikian juga jika hasil angket menunjukkan keinginan konsumen untuk mengurangi porsi yang disajikan. Berdasarkan hasil observasi tersebut, produsen dapat menetapkan standar porsi dari makanan, sehingga dapat memenuhi keinginan konsumen secara umum.

Kebutuhan konsumen juga diperoleh dari kandungan zat gizi dalam makanan tersebut. Makanan yang mengandung semua unsur utama zat gizi, akan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap mutu makanan yang disajikan.

Kesimpulan

Pengaturan makanan bagi orang sakit bukanlah merupakan tindakan yang berdiri sendiri dan terpisah dari tindakan perawatan dan pengobatan, ketiganya merupakan suatu kesatuan dalam proses penyembuhan penyakit. Akan tetapi berbeda dengan obat , pemberian makanan bukanlah semata-mata sebagai alat penyembuh lebih dari itu , makanan masih mempunyai tugas lain yaitu memberikan rasa kenyang, rasa puas dan nyaman, rasa diperhatikan dan sebagainya. Idealnya setiap rumah sakit mempunyai buku penuntun diit yang dipakai sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pengaturan makanan bagi rumah sakit.

Kelebihan dalam mengkomsumsi karbohidrat dan lemak dapat menyebabkan kelebihan berat badan yang apabila penumpukan lemak tubuh melebihi batas normal. Diit bagi penderita obesitas hendaknya dalam waktu relatif pendek dapat memperlihatkan hasil berupa penurunan berat badan, yang tujuannya supaya jangan terjadi kebosanan.Makanan yang dianjurkan untuk penderita obesitas adalah cairan seperti jus, karena dapat membantu membuang sisa metabolisme didalam tubuh.Masalah kesehatan masyarakat saat ini adalah penyakit Diabetes mellitus yaitu tingginya kadar gula didalam darah.

Agar kita dapat mengetahui kepuasan konsumen terhadap makanan yang telah disajikan, maka perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap kepuasan konsumen mengenai makanan yang disajikan, dapat diketahui dengan 2 cara, yaitu secara uji organoleptik dan kuantitats dari makanan yang disajikan.Uji Agar kita dapat mengetahui kepuasan konsumen terhadap makanan yang telah disajikan, maka perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap kepuasan konsumen mengenai makanan yang disajikan, dapat diketahui dengan 2 cara, yaitu secara uji organoleptik dan kuantitats dari makanan yang disajikan.Uji

Evaluasi

1. Apakah fungsi makanan bagi orang sakit selain untuk penyembuhan.

2. Sebutkanlah hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan makanan orang sakit.

3. Perlukah seorang penuntun diit dirumah sakit.

4. Apakah yang dimaksud dengan Obesitas, dan makanan apa yang dianjurkan dan yng dikurangi diperhatikan dalam perawatannya.

5. Jelaskanlah tentng penyakit Diabetes Mellitus dan bagaimana cara perawatannya.

6. Jelaskan cara menilai kepuasan konsumen secara uji organoleptik.

7. Jelaskan aspek apa yang dinilai konsumen terhadap makanan jika dilihat dari segi kuantitas makanan yang disajikan.

Lampiran : A