KESIMPULAN dAN REKOMENdASI

E. KESIMPULAN dAN REKOMENdASI

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:

1. Perhitungan Analisis Location Quotient (LQ) dengan menggunakan data Produk

IV 2 II 3 T (3,4)

Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun industri gelas dan keramik, maka pemerintah 2008 sampai dengan tahun 2012 dan atas

Kota Tanjungbalai melakukan strategi dasar harga konstan 2000, maka diketahui

pengembangan sub sektor penggalian, strategi

sub sektor penggalian menjadi sub sektor

pengembangan iklim investasi daerah, strategi unggulan di Wilayah Kota Tanjungbalai

pemanfaatan industri turunan penggalian pasir dengan nilai LQ > 1 selama lima tahun

dan strategi pengendalian dan pencemaran bertururt-turut. Sehingga sub sektor dapat

kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk memenuhi kebutuhan lokal dan dapat juga

program dan kegiatan sebagai berikut: diekspor keluar daerah.

1. Strategi Pengembangan Sub Sektor

2. Berdasarkan Analsis Tipology Klassen, Penggalian dengan Program Pembinaan menggunakan data PDRB tahun 2008

dan Pengawasan Bidang Pertambangan. sampai dengan 2012 dan atas harga konstan

Meliputi dua kegiatan yaitu, penyusunan 2000, maka sub sektor penggalian berada

perda penggalian dan kegiatan di kuadran I yang merupakan kuadran sub

penyusunan perizinan penggalian pasir. sektor prima. Berada di kuadran I karena

2. Strategi Pengembangan Iklim Investasi rata-rata laju pertumbuhan sub sektor Daerah dengan Program Pengembangan ini (di wilayah analisis/Tanjungbalai) Data dan Informasi melalui kegiatan kajian lebih besar dibandingkan dengan wilayah kandungan pasir di Sungai Silau dan kajian referensi (Sumatera Utara) dan rata-rata

potensi pasar kuarsa.

kontribusi sub sektor ini juga lebih besar dibandingkan dengan wilayah Sumatera

3. Strategi Pemanfaatan Industri Turunan Utara.

Penggalian Pasir dengan Program Pengembangan Kewirausahaan dan

3. Hasil Analisis SWOT dan setelah dilakukan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil pemetaan organisasi melalui penjumlahan dan Menengah dengan kegiatan faktor-faktor internal dan eksternal, maka penyelengaraan pelatihan kewirausahaan diketahui pemerintah Kota Tanjungbalai industri ekonomikreatif berbahan dasar berada pada kuadran I (strategi agresif). pasir dan fasilitas pengembangan sarana Adapun strategi yang dilakukan adalah promosi hasil produksi ekonomi kreatif strategi S-O yaitu memanfaatkan

berbahan dasar pasir.

peluang dengan kekuatan yang ada. Strategi-strateginya adalah, strategi 4. Strategi Pengendalian Pencemaran dan

pengembangan sub sektor penggalian,

Kerusakan Lingkungan dengan Program

strategi pengembangan iklim investasi

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

daerah, strategi pemanfaatan industri

Lingkungan Hidup melalui kegiatan kajian

turunan penggalian pasir dan strategi

AMDAL penggalian pasir.

pengendalian dan pencemaran kerusakan lingkungan hidup.

REFERENSI

Hasil analisis ini tidak sejalan dengan Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai. Rencana Pembangunan Jangka Menengah

2013. Produk Domestik Regional Bruto Kota Daerah (RPJMD) Kota Tanjungbalai 2011-2016.

Tanjungbalai Atas Dasar Harga Konstan 2000 Adapun dalam misi RPJMD tersebut dalam

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012. peningkatan perekonomian daerah dititik

Tanjungbalai.

beratkan pada sektor UKM. Sehingga rata- Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 2013. rata pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungbalai

Produk Domestik Regional Bruto Sumatera tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 hanya

Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 4,72%. Pengembangan sub sektor penggalian ini

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012 . diharapkan sebagai pemacu utama pertumbuhan

Medan.

dan pembangunan ekonomi daerah yang akan Bappeda Kota Tanjungbalai. 2011. Rencana dapat menimbulkan multiplier effect atau efek

Pembangunan Jangka Mengenah Daerah pengganda terhadap sektor-sektor lainnya.

Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2016 . Dalam rangka Pengembangan Sub

Tanjungbalai.

Sektor Penggalian menjadi sebuah industri pengolahan pasir kuarsa yang menghasilkan

David R, Fred, 2010. Manajemen Strategis; Konsep. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal

Volume XII | Nomor 2 | Agustus 2015

Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi

Hafizrianda Y dan Daryanto A, 2010. Model- Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pembangunan Model Kuantitaatif Untuk Perencanaan

Daerah dan Pengembangan Kecamatan; Pembnagunan Ekonomi Daerah; Konsep dan

Dalam Perspektif Teori dan Implementasi. Aplikasi . Bogor: IPB Press.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol.

10. No. 3, h. 146-157.

Hesterly S, William and Barney B, Jay, 2010. Strategic Management and Competitive

Tangkilisan, S. Nogi Hessel. 2003. Manajemen Advantage; Concepts and Cases. New Jersey:

Modern Untuk Sektor Publik . Yogyakata: Pearson Education Inc.

Balairung & Co.

Kuncoro, Mudrajad, 2004. Otonomi & Tarigan, Robinson, 2008. Perencanaan Pem- Pembangunan Daerah; Reformasi, Prencanaan,

bangunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara. Strategi dan Peluang . Yogyakarta: Erlangga.

Tarigan, Robinson, 2007. Ekonomi Regional; Teori Lukman, 2011. Struktur dan Dampak Sektor

dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Unggulan. Bandung: Unpad Press.

Aksara.

Muljarijadi, Bagdja, 2011, Pembangunan Ekonomi Temple, Marion. 1994. Regional Economics.New Wilayah. Bandung: Unpad Press.

York: ST Martin Press. Sjafrizal, 2008. Ekonomi Regional Teori dan Aplikas.

Thompson, Jr, Arthur A & Gamble E, John, Padang: Baduose Media.

Stricland III J, A, 2004. Strategy; Core Subandi, 2011. Ekonomi Pembangunan. Bandung:

Concepts, Analytical Tools, Readings. New Alfabeta.

York: The McGraw-Hill. Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan

Aplikasi Komputer Era Otonomi Daerah . Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

188

Jurnal

Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi

Volume XII | Nomor 2 | Agustus 2015