28
peluang bagi manajer bawah dan menengah untuk dipromosikan. Selain itu, manajer dapat membuktikan diri sebagai karyawan yang produktif sehingga dapat
diperoleh penghargaan lebih dari wewenang untuk menentukan pengeluaran biaya-biaya; 2. Ukuran perusahaan yang semakin besar memberikan keamanan
pekerjaan atau mengurangi kemungkinan lay –off dan kompensasi yang semakin
besar. Shleifer dan Vishny 1986 dalam Siallagan dan Machfoedz 2006
menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar dari segi ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Secara teoritis ketika kepemilikan manajerial
rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya oportunistik manajemen akan meningkat. Kepemilikan manajerial terhadap saham perusahaan dipandang
dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen Jensen dan Meckling, 1976. Sehingga permasalahan
keagenan diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik.
2.1.3.1.2 Kepemilikan Institusioanal
Kepemilikan suatu perusahaan dapat terdiri atas kepemilikan institusional maupun kepemilikan individual. Atau campuran keduanya dengan proporsi
tertentu. Investor institusional memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan investor individual, diantaranya yaitu :
1. Investor institusional memiliki sumber daya yang lebih daripada investor
individual untuk mendapatkan informasi.
29
2. Investor institusional memiliki profesionalisme dalam menganalisa
informasi, sehingga dapat menguji tingkat keandalan informasi. 3.
Investor institusional, secara umum, memiliki realsi bisnis yang lebih kuat dibandingkan dengan manajemen.
4. Investor institusional memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan
pengawasan lebih ketat atas aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. 5.
Investor institusional lebih aktif dalam melakukan jual beli saham sehingga dapat meningkatkan jumlah informasi secara cepat yang
tercermin di tingkat harga Hatfield dalam Nuswantara, 2004. Shleifer dan Vishny 1986 dalam Siallagan dan Machfoedz 2006
menyatakan bahwa adanya pemegang saham seperti institutional ownership memiliki arti penting dalam memonitor manajemen. Adanya kepemilikan oleh
institusional seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan-perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi-institusi lain akan mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal. Mekanisme monitoring tersebut akan menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham. Signifikasi institutional ownership
sebagai pengawas agen ditekankan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Apabila institusional merasa tidak puas atas kinerja
manajerial, maka mereka akan menjual sahamnya ke pasar. Perubahan perilaku institutional ownership dari pasif menjadi aktif dapat
meningkatkan akuntabilitas manajerial sehingga manajer akan bertindak lebih hati-hati dalam pengambilan keputusan. Meningkatnya aktivitas institutional
ownership dalam melakukan monitoring disebabkan oleh kenyataan bahwa
30
adanya kepemilikan saham yang signifikan oleh institutional ownership telah meningkatkan kemampuan mereka untuk bertindak secara kolektif. Dalam waktu
yang sama, biaya untuk keluar dari investasi yang mereka lakukan menjadi semakin mahal karena adanya resiko saham akan terjual pada harga diskon.
Kondisi ini akan memotivasi institutional ownership untuk lebih serius dalam mengawasi maupun mengoreksi semua perilaku manajer dan memperpanjang
jangka waktu investasi.
2.1.4. Ukuran Dewan Komisaris