lxxi Minangkabau dan khususnya di Kota Padang saat ini
menggalakkan penghijauan dengan menanam pohon manggis tersebut.
5.8.4. Model Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat setempat sangat penting dalam pengelolaan penghijauan Damija dan Dawasja , terutama bagi masyarakat
yang tinggal di tepi jalan. Dalam pemberdayaan masyarakat perlu untuk melibatkan perangkat Lurah, RTRW, Karang Taruna, Organisasi Pecinta
Alam. Disamping itu karakteristik masyarakat setempat perlu dijadikan
pertimbangan dalam membuat model pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan penghijauan di sepanjang jalan By Pass Kota Padang tersebut.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut ;
1. Mengadakan sosialisasi dengan membentuk forum-forum komunikasi
yang beranggotakan RTRWKelompok organisasi msyarakat dalam rangka peningkatan pengetauan dan menumbuhkan kesadaran
masyarakat tentang perlunya pengelolaan lingkungan dan keindahan kota.
2. Menetapkan kapling-kapling lokasi penanaman, dan pembentukan
kelompok-kelompok group masyarakat untuk pengelolaannya, sehingga akan muncul kelompok-kelompok pecinta lingkungan
dimasyarakat. 3.
Merancang model-model arsitektur Lanskap Penghijauan Tepi Jalan sebagai alternatif pilihan kelompok masyarakat.
4. Memberikan bantuan bibit dan pupuk serta pembinaan secara berkala
dari Instansi terkait kepada kelompok-kelompok masyarakat pecinta lingkungan.
lxxii 5.
Mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat dengan mengadakan lomba pada event-event tertentu dari tingkat Kelurahan, Kecamatan
sampai tingkat Kota dengan perangsang hadiah yang menarik sesuai karekter budaya masyarakat setempat.
Bila dilihat dari budaya daerah Minangkabau yang seperti diuraikan sebelumnya sangat memungkinkan membangkitkan partisipasi
masyarakat setempat yang memang mempunyai kebiasaan gotong royong. Pembagian kapling untuk kelompok-kelompok masyarakat untuk
diadakan lomba juga sangat mendorong keberhasilah program, bagi masyarakat Minang besarnya hadiah tidak menjadikan soal akan tetapi
prestise lebih penting dari iti. Hal ini seperti prinsip dalam pepatah Minangkabau “ Jangankan Kalah , Samo sajo indak namuah” prinsip
untuk selalu meraih kemenangan ini selalu menjadi kebanggaan masyarakat dalam pertandingan lomba –lomba, olah raga, domino,
kebersihan yang diadakan pada hari-hari tertentu seperti Hari Kemerdekaan RI dan memperingati Maulud Nabi.
5.8.5. Pemeliharaan