Pengaruh latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011

PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP
DENGAN TANGAN MENUMPU PADA BANGKU TERHADAP
JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN PADA
PEMAIN SSB UNNES TAHUN 2011
SKRIPSI
diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

oleh
Wisnu Mahendra
6301407057

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

i

SARI
Wisnu Mahendra. (2011). “Pengaruh latihan push up normal dan push up

dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011”. Skripsi Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Dalam penelitian ini permasalahan yang muncul adalah : 1) Apakah ada
pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan
pada pemain SSB UNNES tahun 2011?, 2) Apakah ada pengaruh latihan push up
dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011?, 3) Manakah yang lebih baik
antara latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada
bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES
tahun 2011?. Adapun tujuan penelitian ini untuk : 1) Untuk mengetahui apakah
ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 2) Untuk mengetahui apakah ada
pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya
hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 3) Untuk
mengetahui yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up dengan
tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada
pemain SSB UNNES tahun 2011.
Landasan teori yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah teknik dasar
sepakbola, throw in, push up normal, push up dengan tangan menumpu pada

bangku, kondisi fisik dan kerangka berpikir. Hasil hipotesisnya adalah 1) Ada
pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan
pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 2) Ada pengaruh latihan push up dengan
tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada
pemain SSB UNNES tahun 2011, 3)Latihan push up normal lebih baik dari pada
latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil
throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
Populasi penelitian ini adalah pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun
sebanyak 20 anak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total
sampling, adapun jenis penelitian eksperimen lapangan. Dengan memberikan tes
awal (pre tes) dengan hasil yang kemudian di matching dengan metode A-B-B-A.
Setelah di matching akan didapatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1
yang diberikan latihan push up normal dan kelompok eksperimen 2 yang
diberikan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. Kedua
kelompok ini diberikan perlakuan push up dengan frekuensi 3 kali pertemuan
setiap minggu dan sebanyak 15 kali pertemuan diakhiri dengan tes akhir (post
test). Variabel terikat penelitian ini adalah jauhnya hasil throw in tanpa awalan,
sedangkan variabel bebasnya adalah latihan push up normal dan latihan push up
dengan tangan menumpu pada bangku. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan pola M – S, pengolahan data menggunakan statistik dengan

rumus t tes pendek dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9.
Hasil perhitungan statistik diperoleh mean tes awal kelompok eksperimen 1 =
9.781 ; mean tes awal kelompok eksperimen 2 = 9.533 ; mean tes akhir
ii

eksperimen 1 = 11.035 ; mean tes akhir eksperimen 2 = 10.376. setelah dianalisa
diperoleh t hitung pada eksperimen 1 = 4.295 ; dan t hitung pada eksperimen 2 =
3.666, hal ini berarti lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 2.262, dan terdapat
kenaikan presentase hasil throw in setelah diberi perlakuan eksperimen 1 (push up
normal) dan eksperimen 2 (push up dengan tangan menumpu pada bangku)
sebesar 1.15 %.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu bahwa 1) Ada pengaruh latihan push up
normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES
tahun 2011, 2) Ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada
bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES
tahun 2011, 3) Metode latihan push up normal berpengaruh lebih baik dari pada
metode latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya
hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. Disarankan
untuk pelatih SSB UNNES dalam usaha meningkatkan kemampuan throw in
tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun dianjurkan untuk

menggunakan metode latihan push up normal. Hasil penelitian ini dapat menjadi
tolak ukur kemampuan pemain SSB UNNES dalam hal throw in tanpa awalan
agar meninegkatkan prestasi throw in lebih baik lagi. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan perbandingan bagi peneliti muda atau mahasiswa
apabila akan mengadakan penelitian yang sejenis dengan sampel yang berbeda,
dengan memperhatikan kendala-kendala yang berbeda.

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing unuk diajukan ke sidang
panitia ujian pada:
Hari

: Senin

Tanggal

: 15 Agustus 2011


Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Drs. Wahadi, M.Pd
NIP.19610114.198601.1.001

Tri Aji, S.Pd
NIP.19801103. 200604.1.002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Drs. Nasuka, M. Kes
NIP.19590916.198511.1.001

iv

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Semarang pada:
Hari

: Jum’at

Tanggal

: 26 Agustus 2011

Tempat

: Ruang 1 Ujian Skripsi

Panitia Ujian
Ketua Panitia

Sekretaris


Drs. Uen Hertiawan, M.Pd
NIP. 19530411.198303.1.001

1.

Drs. Hermawan, M.Pd
NIP. 19590401.198803.1.001

(Penguji Utama)
Drs. Kriswantoro, M.Pd
NIP. 19610630.198703.1.003

2. Drs. Wahadi, M.Pd
(Anggota 1)
NIP.19610114.198601.1.001

3. Tri Aji, S.Pd
( Anggota 2)
NIP.19801103. 200604.1.002


v

HALAMAN PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

Juli 2011

Wisnu Mahendra
NIM. 6301407057

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

"Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" ( Q.S Ar'd : ayat 11)

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, skripsi ini
kupersembahkan kepada :
Bapak Bambang Wimbo .C, Ibu Siti Asiyah dan adikku Fani
Serta keluarga yang dengan kesabaran memanjatkan doa
dengan penuh cinta kepadanya
adikku Ermalita yang selalu memberikan semangat dan doa
Teman-teman kosku yang selalu mendoakanku
Teman-teman PKLO angkatan 2007

vii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan studi strata 1 untuk
mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Semarang.
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak,

sehingga pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan berbagai
fasilitas dan kesempatan kami untuk melaksanakan studi di Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian dan penggunaan fasilitas yang tersedia.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan banyak petunjuk,
arahan, saran serta bimbingan dalam perkuliahan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
4. Drs. Wahadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak
membantu dalam memberikan bimbingan dan dorongan, petunjuk dan saran
hingga skripsi dapat terwujud.


viii

5. Tri Aji, S.Pd selaku dosen pembimbing

pendamping yang telah banyak

membantu dalam memberikan bimbingan dan dorongan, petunjuk dan saran
hingga skripsi dapat terwujud.
6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang banyak memberikan saran,
petunjuk dan pengetahuan bagi penulis.
7. Liliek H.P sebagai Koordinator dan Pelatih SSB UNNES Semarang yang
telah membantu terlaksana dan terselesaikannya penelitian ini.
8. Pemain SSB UNNES yang sudah bersedia menjadi sampel dalam penelitian
ini.
9. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu kelancaran penulisan skripsi ini.
Semoga segala amal baik bapak, ibu dan saudara dalam membantu
penelitian ini akan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT dan
akhirnya kami berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah
khasanah pengetahuan.

Semarang,

Penulis

ix

Juli 2011

DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL .............................................................................

i

SARI .......................................................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................

iv

PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN ...............................................................

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................

vii

KATA PENGANTAR ............................................................................

viii

DAFTAR ISI ...........................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1

1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................

8

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................

8

1.4. Penegasan Istilah ........................................................................

9

1.5. Manfaat Penelitian .....................................................................

11

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................

12

2.1. Landasan Teori ...........................................................................

12

2.1.1. Teknik Dasar dalam Permainan Sepakbola .....................

12

x

2.1.2. Lemparan ke dalam (Throw In) .......................................

13

2.1.3. Kondisi Fisik ...................................................................

24

2.1.4. Latihan Push Up Normal .................................................

27

2.1.5. Latihan Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku.. 29
2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................

29

2.2.1. Pengaruh Latihan Push Up Normal Terhadap
Jauhnya Hasil Throw In ...................................................

30

2.2.2. Pengaruh Latihan Push Up Dengan Tangan
Menumpu Pada Bangku Terhadap Jauhnya
Hasil Throw In .................................................................

31

2.2.3. Manakah yang lebih baik antara Latihan Push Up
Normal dan Latihan Push Up dengan Tangan
Menumpu pada Bangku terhadap Jauhnya Hasil Throw In.. 32
2.3 Hipotesis ......................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................

32
34

3.1. Populasi Penelitian .....................................................................

34

3.2. Sampel Penelitian .......................................................................

34

3.3. Variabel Penelitian .....................................................................

35

3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................

36

3.5. Instrumen Penelitian ..................................................................

38

3.5.1. Tes Throw In tanpa Awalan ............................................

38

3.6. Prosedur Penelitian ....................................................................

40

3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian .............................................

40

xi

3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian .........................................

41

3.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ...........................

44

3.7.1. Faktor kesungguhan hati .................................................

44

3.7.2. Faktor Kegiatan di luar Penelitian ...................................

44

3.7.3. Faktor Latihan yang dilakukan ........................................

45

3.7.4. Faktor Kebosanan ............................................................

45

3.7.5. Faktor Kemampuan Pemain ............................................

45

3.8. Metode Analisis Data ................................................................

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................

49

4.1. Hasil Penelitian ..........................................................................

49

4.2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian .........................................

52

4.3. Pembahasan ................................................................................

55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .....................................................

58

5.1. Simpulan ....................................................................................

58

5.2. Saran ..........................................................................................

59

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

1

Sikap Berdiri saat Melempar Bola .............................................

13

2

Posisi Kaki Dan Tangan Saat Akan Melempar Bola .................

13

3

Cara Memegang Bola .................................................................

14

4

Cara Melempar Bola ..................................................................

15

5

Gerak Lanjutan Setelah Melempar Bola ....................................

15

6

Struktur Otot Bahu ....................................................................

17

7

Struktur Otot Bahu ....................................................................

18

8

Struktur Otot Lengan Bawah ....................................................

21

9

Struktur Otot Lengan Bawah .....................................................

22

10

Posisi Badan saat Push Up Normal ............................................

25

11

Posisi Badan saat Push Up dengan Tangan Menumpu pada
Bangku.........................................................................................

26

12

Desain Penelitian ........................................................................

32

13

Sudut Elevasi Lambungan Bola ..................................................

34

14

Instrumen Penelitian ....................................................................

35

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

1

Persiapan Perhitungan Statistik ....................................................

40

2

Data Tes Eksperimen 1 Push Up Normal .....................................

43

3

Data Tes Eksperimen 2 Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada
Bangku .........................................................................................

44

4

Hasil Uji Eksperimen 1 .................................................................

46

5

Hasil Uji Eksperimen 2 .................................................................

47

6

Peningkatan Mean Hasil Kemampuan Lemparan ........................

47

7

Peningkatan Presentase Hasil Kemampuan Lemparan ................

48

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Hal

1

Surat Usulan Dosen Pembimbing ...............................................

54

2

Surat Penetapan Dosen Pembimbing ..........................................

55

3

Surat Permohonan Ijin Penelitian SSB UNNES .........................

56

4

Surat Keterangan Penelitian ........................................................

57

5

Program Latihan Kegiatan ...........................................................

58

6

Daftar Populasi ............................................................................

59

7

Data Tes Awal Throw In Tanpa Awalan .....................................

60

8

Data Tes Awal Setelah Diurutkan ...............................................

61

9

Hasil Tes Awal Setelah Diurutkan yang akan Dimatching ........

62

10

Hasil Tes Awal setelah Dimatching ............................................

63

11

Program Latihan Repetisi Maksimal dan Beban Latihan
Selama 16 kali Pertemuan Push Up Normal ...............................

12

64

Program Latihan Repetisi Maksimal dan Beban Latihan
Selama 16 kali Pertemuan Push Up dengan Tangan Menumpu
pada Bangku ................................................................................

13

65

Program Latihan Push Up Normal dan Push Up dengan
Tangan Menumpu pada Bangku .................................................

66

14

Data Tes Akhir Kelompok Eksperimen 1 ...................................

71

15

Data Tes Akhir Kelompok Eksperimen 2 ...................................

72

16

Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen 1 dan

xv

KelompokEksperimen 2 ..............................................................

73

17

Perhitungan Statistik Push Up Normal .......................................

74

18

Perhitungan Statistik Push Up dengan Tangan Menumpu
pada Bangku ................................................................................

75

19

Daftar Nilai-nilai t Taraf Signifikan ............................................

76

20

Dokumentasi Lapangan ...............................................................

77

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari
sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir
seluruhnya dimainkan dengan dengan kemampuan kelincahan dan kecepatan
berlari dan penjaga gawang yang di bolehkan menggunakan tangannya di daerah
tendangan hukumannya. Menurut Sucipto dkk (2000: 7) Tujuan dari permainan
sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang
lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri. Sedangkan tujuan untuk
dunia pendidikan terutama pendidikan jasmani adalah sepakbola merupakan salah
satu mediator untuk mendidik anak yang cerdas, terampil, jujur, dan sportif
(Sucipto dkk, 2000: 8). Dalam perkembangannya permainan ini dapat di mainkan
di luar lapangan (out door) dan di dalam ruangan tertutup (in door) (Sucipto dkk,
2000:7).
Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari oleh orang tua,
orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin menjadi
seorang pemain sepakbola yang baik, bahkan kalau mungkin menjadi bintang
sepakbola. Selain itu melalui permainan sepakbola kita mengharapkan dalam diri
anak akan tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition), kerja
sama (cooperation), interaksi sosial (social interaction), dan pendidikan moral
(moral education) (Sucipto dkk, 2000: 8). Dalam memasyarakatkan olahraga dan

1

2

mengolahragakan masyarakat, permainan sepakbola merupakan salah satu cabang
olahraga yang diprioritaskan untuk dibina. Untuk meningkatkan dan mencapai
prestasi alangkah baiknya jika semenjak anak-anak telah mendapatkan pelatihan
olahraga khususnya olahraga sepakbola secara benar, teratur dan terarah. Dalam
pelatihan olahraga,

untuk dapat

mencapai

prestasi yang tinggi harus

memperhatikan beberapa faktor. Salah satunya adalah teknik dasar dari olahraga
tersebut. Begitu juga dalam olahraga sepakbola, apabila kita menguasai teknik
dasar dengan baik, maka kita dapat bermain dengan baik.
Latihan-latihan teknik dasar adalah menu utama dalam suatu latihan
Sepakbola. Paling tidak, dengan latihan teknik dasar, para pemain bisa latihan
menendang bola 100 kali, menggiring bola 50 kali, dan mengoper bola 50 kali,
bahkan mungkin bisa lebih dari itu. Bahkan di “Football Clinic” terutama untuk
anak-anak, mereka ditekankan untuk melakukan latihan teknik dasar, seperti:
menendang, mengoper, menggiring, serta penguasaan bola. Belum ada “bermain
bola” beneran, paling kalau adapun mereka hanya bertanding 3 lawan 3 atau 5
lawan 5. Sehingga mereka lebih intensif latihan penguasaan bola, pengoperan
serta footwork skillnya. Rendahnya kemampuan teknik dasar persepakbolaan di
tanah air menjadi salah satu penyebab buruknya prestasi tim nasional dalam
berbgai event, baik event tingkat ASEAN, Asia dan lebih lebih ditingkat
Internasional, kendati tim nasional pelajar pernah berhasil 5 kali berturut turut
sebagai juara tingkat Asia, prestasinya tidak bisa lagi meningkat dan hanya
mentok sampai disitu saja.

3

Dewasa ini Sepakbola di indonesia telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Hal ini bisa kita perhatikan pada berdirinya sekolah sepakbola yang
sudah menjamur dikalangan masyarakat indonesia. Sekolah sepakbola didirikan
untuk membuka wadah bagi anak-anak usia dini untuk mengembangkan
ketrampilan sepakbolanya. Selain untuk mengembangkan juga untuk dapat
mencari bibit-bibit baru untuk pemain nasional.
Dalam hal ini saya menggunakan SSB UNNES untuk melakukan penelitian
saya. SSB UNNES adalah SSB milik Universitas Negeri Semarang. SSB UNNES
didirikan pada bulan Mei 1996, didirikan berdasarkan S.K Rektor pada waktu itu.
SSB UNNES memiliki beberapa pelatih diantaranya yang sudah tidak aktif
Murgiyo Hartono, Eqiyardi, Slamet mulyono dan Janu. Pelatih yang sekarang
yang masih aktif Liliek H.P. Tempat latihan SSB UNNES di lapangan UNNES
Pegandan. Memiliki kelompok umur 10 tahun, 12 tahun, dan 15 tahun. Tujuan
didirikan SSB UNNES untuk menampung bakat anak-anak sekitar kampus
UNNES Pegandan, Untuk mengembangkan bakat menjadi pemain sepakbola dan
untuk mengenalkan UNNES di lingkungan sekitar. Sasaran yang ingin dicapai
SSB UNNES adalah untuk memberikan sumbangan pemain-pemain muda
berbakat khususnya untuk tim PSIS Yunior dan umumnya untuk tim JATENG.
Pembinaannya yang diutamakan pada usia dini sehingga teknik dasar yang
diberikan bisa diterima dengan perkembangan usianya sehingga dapat
memberikan permainan bola yang baik dan profesional. Kegiatannya rutin
mengikuti kompetisi-kompetisi yang ada sehingga SSB UNNES bisa memberikan
aset pemain yang bisa dibanggakan. Disini akan membawa nama baik UNNES

4

juga sehingga mereka yang di usia 18 tahun yang bisa masuk tim yunior
kebanyakan ingin melanjutkan studinya di UNNES dengan prestasi yang
diperoleh anak-anak

itu biasanya bisa mendapatkan prioritas utama. Dalam

latihan mereka di ajarkan banyak teknik dasar diantaranya passing, dribbling,
controlling, shoting, heading dan Throw in. Berdasarkan pengamatan saya sebagai
peneliti selama saya melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PKL) pemain
SSB UNNES kurang dalam teknik throw in sehingga saya mengangkat throw in
sebagai topik penelitian saya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada SSB UNNES, para
pemain yang melakukan teknik throw in pada saat permainan kurang mempunyai
kekuatan otot lengan yang dibutuhkan pada saat melakukan throw in, sehingga
memaksa para pemain yang akan menerima bola tidak harus mendekat kearah
pemain yang akan melempar untuk menerima bola hasil throw in dikarenakan
jarak lemparan yang kurang maksimal.
Teknik-teknik yang dilakukan para pemain pada saat latihan masih terdapat
satu teknik yang sering terlupakan. Throw in adalah salah satu ketrampilan yang
sering diabaikan dalam sepak bola (Mielke, 2007: 40). Karena banyak yang
menganggap dan memandang teknik ini cukup mudah dilakukan sehingga
dianggap remeh dan dikesampingkan oleh para pemain. Throw in pada permainan
sepakbola memang tidak selalu dilakukan dalam sebuah pertandingan, teknik ini
hanya dilakukan jika terjadi suatu keadaan dimana bola seluruhnya melampaui
garis samping, baik bergulir diatas tanah maupun melayang di udara, maka
seorang pemain lawan yang terakhir menyentuh bola dapat melakukan throw in

5

kearah manapun dari atas titik garis samping di tempat bola meninggalkan
lapangan permainan. Throw in ini mempunyai peranan penting dalam permainan
sepakbola selain untuk menghidupkan kembali permainan, teknik ini juga dapat
digunakan untuk mengumpan bola kepada rekan satu tim. Throw in apabila
dicermati penggunaannya pada permainan sepakbola saat sekarang ini juga bisa
digunakan sebagai strategi dalam penyerangan. Tujuan dari throw in antara lain
untuk mengumpankan bola kepada rekan agar dapat dikuasai dengan baik,
sehingga dalam penyerangan akan lebih mudah dengan keadaan bola masih dalam
penguasaan tim.
Dalam pertandingan sepakbola, para pemain masih sedikit memanfaatkan
lemparan ke dalam sebagai strategi di dalam penyerangan dikarenakan jarak
lemparannya yang tidak begitu jauh. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan
oleh para pemain dalam melakukan lemparan ke dalam antara lain dari cara: 1)
Sikap berdiri, 2) Cara memegang bola, 3) Cara melempar bola, dan 4) gerak
lanjutan.
Kesalahan-kesalahan tersebut diatas merupakan hal-hal yang tidak perlu
dilakukan oleh para pemain sepkbola. Hal-hal tersebut diatas perlu mendapat
perhatian mengingat throw in yang sering dianggap remeh oleh pemain sepakbola
sebenarnya merupakan bagian penting dari strategi lanjutan. Menurut Danny
Mielke (2007: 40), salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan throw in
adalah komunikasi. Pelempar dan penerima bola harus mengetahui apa yang akan
dilakukan masing-masing sebelum lemparan tersebut dilakukan. Arah dan

6

kecepatan penerima

bola

akan

menentukan

bagaimana

pelempar

bola

melemparkan bolanya.
Faktor-faktor yang banyak mempengaruhi kesalahan-kesalahan yang dilakuka
oleh pemain sepakbola dalam melakukan throw in di latar belakangi oleh
kurangnya pelatihan tentang throw in bagi para pemain, tidak semua pemain
dapat melakukan throw in, kurangnya jarak lemparan pemain dan gerakan yang
kurang efisien pada saat melakukan throw in

sehingga banyak tenaga yang

dikeluarkan tetapi hasil yang dicapai tidak sesuai dengan banyaknya tenaga yang
telah dikeluarkan. Gerakan lemparan ke dalam ini memerlukan kekuatan otot
kedua tangan dan bola harus dilepas di atas kepala (Abdul Rohim, 25: 2008).
Diantara unsur yang telah disebutkan, yang terpenting untuk throw in adalah
kekuatan otot lengan, untuk mendukung hal tersebut latihan yang diberikan dalam
usaha peningkatan kekuatan otot adalah latihan pembebanan pada serabut otot
untuk berkonstraksi. Pada saat melakukan throw in tidak hanya diperlukan tenaga
besar saja, melainkan didukung oleh kecepatan untuk mendukung kekuatan pada
saat melempar. Menurut Sadoso (1994: 43), latihan push up adalah salah satu
latihan untuk mengembangkan otot-otot dada, bahu, dan lengan. Menurut Sadoso
(1994: 45), ada beberapa macam variasi push up yaitu:
1) Push up dengan tangan menumpu pada bangku,
2) Push up dengan lutut menumpu pada lantai (wanita),
3) Push up dengan kaki dan tangan menumpu pada lantai (normal),
4) Push up dengan posisi kaki ditinggikan.

7

Tohar (2008: 4-18) berpendapat, usaha untuk meningkatkan prestasi, latihan
harus berpedoman pada teori dan prinsip latihan yang benar dan sudah diterima
secara universal. Tanpa berpedoman pada teori dan prinsip latihan, latihan sering
kali menjurus ke mal practice dan latihan yang tidak sistematis-metodis sehingga
peningkatan prestasi tidak tercapai. Prinsip latihan yang paling penting dijadikan
pedoman untuk meningkatkan prestasi dan performa dalam olahraga beberapa
diantaranya: pemanasan tubuh, metode latihan, berpikir positif, prinsip beban
berlebih, intensitas latihan, kulaitas latihan, prinsip individualis, variasi latihan,
metode bagian dan metode keseluruhan, memperbaiki kesalahan, perkembangan
menyeluruh, menetapkan sasaran. Menurut Tohar (2008: 6), prinsip latihan
berlebih atau overload principle adalah latihan yang menekankan pada
pembebanan latihan yang semakin berat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh latihan push up normal dan
push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw
in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011”.
Adapun alasan yang mendukung dalam penelitian ini adalah:
1. Throw in merupakan salah satu teknik dasar yang digunakan dalam
permainan sepak bola.
2. Penguasaan teknik dasar throw in sangat penting dalam permainan sepakbola
merupakan awal permainan setelah bola keluar melewati garis samping
lapangan, lemparan ke dalam dilakukan dari tempat bola keluar lapangan.

8

3. Para pemain SSB UNNES rata-rata sudah menguasai teknik dasar lemparan
kedalam, tapi hasil lemparan kurang maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan dimuka dan dijelaskan dalam alasan pemilihan
judul, maka masalah yang timbul dalam penelitiain ini kemudian penulis
merumuskan dalam bentuk pernyataan:
1. Apakah ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in
tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011?
2. Apakah ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku
terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES
tahun 2011?
3. Manakah yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up dengan
tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan
pada pemain SSB UNNES tahun 2011?
1.3 Tujuan Penelitian
Agar memperoleh gambaran yang jelas dan bermanfaat bagi yang
menggunakannya. Adapun tujuan dari penelitian:
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil
throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada
bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB
UNNES tahun 2011.

9

3. Untuk mengetahui yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up
dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
1.4 Penegasan Istilah
Agar di dalam penelitian tidak terjadi salah penafsiran istilah yang digunakan
dalam judul penelitian, maka perlu adanya penegasan istilah atau definisi
operasional sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh menurut WJS. Poerwadarminta (2005: 849) adalah akibat, daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (benda, orang dan sebagainya) yang berkuasa
atau berkekuatan (gaib dan sebagainya). Pengertian pengaruh dalam penelitian ini
adalah akibat yang timbul dari hasil latihan push up normal dan push up dengan
tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in.
2. Latihan
Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang
dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari, kian menambah beban latihan
atau pekerjaannya (Hadi, 2007: 55). Sedangkan latihan menurut WJS.
Poerwadarminta (2005: 643), adalah pendidikan untuk memperoleh kemahiran
atau kecakapan.
3. Push up Normal
Menurut Sadoso (1994: 44), badan menghadap lantai dengan siku lurus,
kedua telapak tangan terpisah selebar bahu (atau sedikit lebih lebar). Putarlah
tangan ke dalam 30-45 derajat, sehingga sikunya menuju keluar. Badab

10

diusahakan lurus dalam satu baris dari kepala sampai kaki. Perlahan-lahan
turunkan sampai dada menyentuh lantai. Kemudian, doronglah badan sampai
kedua lengan lurus dan siku terkunci. Jagalah agar badan tetap lurus selama
pergerakan tadi. Lekukan berulang-ulang. Push up adalah suatu jenis senam
kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep. Posisi awal
tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan. Kemudian badan didorong
ke atas dengan kekuatan tangan. Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap.
Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga kondisi badan dan kaki tetap
lurus. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah. Naik lagi dan dilakukan
secara berulang (http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up).
d. Push up dengan tangan menumpu pada bangku
Menurut Sadoso (1994: 45), Gerakan push up dengan tangan menumpu pada
bangku sebenarnya pada prisipnya sama dengan push up normal tetapi bedanya
terletak pada posisi kedua tangannya yang menumpu pada bangku. Jadi posisi
tangan lebih tinggi dari kaki. Posisi badan membuat sudut 45-60 derajat. Tinggi
bangku yang digunakan untuk push up ini adalah sekitar 45 cm atau setinggi
bangku yang digunakan untuk bench press.
e. Jauhnya hasil Throw in
Throw in adalah suatu cara untuk memulai kembali permainan. Lemparan ke
dalam diberikan kepada lawan dari pemain yang terakhir menyentuh bola ketika
seluruh bagian bola melewati garis samping, baik menggelinding di tanah maupun
melayang di udara (PSSI, 2010: 72). Jauhnya hasil throw in yang dimaksud dalam

11

penelitian ini adalah jarak yang ditempuh saat melemparkan bola oleh seorang
pemain dari garis luar tepi ke dalam lapangan permainan.
1.5 Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti: menambah pengetahuan dalam pentingnya latihan fisik untuk
mencapai throw in yang maksimal.
2. Bagi pemain SSB: menemukan cara melakukan teknik throw in yang baik dan
melatih fisik dengan cara yang benar.
3. Menambah khasanah ilmu pengetahuan.
4. Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan metode latihan yang lebih
efektif.
5. Dengan mengetahui hasil penelitian ini, diharapkan pelatih sepakbola dapat
memanfaatkannya dengan memasukkan materi latihan untuk otot lengan ke
dalam program latihan.
6. Dari hasil penelitian ini, diharapkan para pelatih sepakbola semakin
mengetahui manfaat lemparan kedalam pada permainan sepakbola

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teknik Dasar Dalam permainan Sepakbola
Penguasaan teknik dasar merupakan suatu syarat yang harus dimiliki oleh
pemain. Keberhasilan suatu tim dalam setiap pertandingan ditentukan oleh
penguasaan teknik dasar, karena dengan penguasaan teknik dasar akan tercipta
permainan yang bermutu dan menggunakan teknik yang baik pula.
Menurut Sukatamsi (1984: 33), teknik dasar adalah semua gerakan-gerakan
tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan dalam bermain
sepakola, jadi teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk
melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari
permainan sepakbola yang professional harus menguasai teknik dasar bermain
sepakbola terlebih dahulu sebelum bermain dalam permainan sepakbola.
Menurut Sukatamsi (1984: 34), permainan sepakbola yang baik memerlukan
penguasaan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik
cenderung dapat memainkan sepakbola yang baik pula. Teknik dasar permainan
sepakbola ada beberapa macam, yaitu menendang bola, menggiring bola, mengontrol
bola, merebut bola, lemparan kedalam, gerak tipu, dan teknik khusus penjaga
gawang. Keanekaragaman teknik dasar tersebut harus dikuasai oleh para pemain.
2.1.2. Lemparan ke dalam (Throw in)
12

13

Lemparan ke dalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepakbola
yang dimainkan dengan lengan dari luar lapangan permainan. Selain mudah untuk
memainkan bola, dari lemparan ke dalam off-side tidak berlaku. Lemparan ke dalam
dapat dilakukan dengan awalan atau tanpa awalan, baik dengan posisi kaki sejajar
maupun salah satu kaki ke depan (Sucipto dkk, 2000: 36). Throw in dapat menjadi
senjata yang ampuh dalam rencana serangan sebuah tim. Sebuah lemparan ke dalam
yang sangat kuat dapat mendorong bola dari garis pinggir ke tengah-tengah lapangan,
menyusuri sisi lapangan atau ke depan gawang. Lemparan ke dalam biasanya lebih
mudah dikontrol dari pada tendangan dan memungkinkan pemain yang menerima
bola untuk mengambil dan mempertahankan kontrol bola (Mielke, 2007: 39).
PSSI (2010: 72) mengemukakan, sebuah gol tidak dapat langsung dihasilkan
dari suatu lemparan ke dalam. Pada saat melemparkan bola, pemain yang melakukan
lemparan ke dalam: menghadap ke lapangan permainan, sebagian dari kakinya berada
di atas garis samping atau di luar garis samping, memegang bola dengan kedua belah
tangan, melemparkan bola dari belakang melalui atas kepala, dan melemparkan bola
dari tempat dimana bola itu meninggalkan lapangan permainan ( PSSI, 2010: 72).
Berikut prinsip-prinsip throw in menurut Sukatamsi adalah:
Sikap berdiri, kedua kaki rapat atau kedua kaki kangkang kemuka-kebelakang
atau kedua kaki kangkang kesamping kanan-kiri dengan lutut kaki sedikit ditekuk.

14

Gambar 1. Sikap Berdiri Saat Melempar Bola
(Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1984: 186)

Gambar 2. Posisi Kaki Dan Tangan Saat Akan Melempar Bola
(Sucipto, dkk , 2000:38)

Cara memegang bola, kedua tangan memegang bola dengan jari-jari
dijarangkan (direnggangkan). Jari-jari yang dibelakang bola adalah ibu jari tangan
kanan bertemu dengan ibu jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kanan

15

bertemu dengan ujung jari telunjuk tangan kiri, sedang jari-jari yang lain memegang
bola dibagian samping bola.

Gambar 3. Cara Memegang Bola
(Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1984: 185)
Cara melempar, kedua tangan dengan bola diangkat diatas belakang kepala,
pandangan mata ke arah teman yang akan diberi operan bola. Waktu akan melempar
bola badan ditarik kebelakang sehingga badan melengkung pada perut. Waktu
melemparkan bola, dengan kekuatan otot-otot perut, panggul, lengan, bahu dan kedua
tangan diayunkan ke depan kemudian dibantu kedua lutut yang diluruskan badan
digerakkan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan bola dilepas.

Gambar 4. Cara Melempar Bola
(Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1984: 186)

16

Gerak lanjutan, ialah berdiri diatas kedua kaki diatas ujung-ujung jari kaki tetap
diatas tanah dan seterusnya diteruskan dengan gerakan lai untuk mencari posisi
(1984: 184-185)

Gambar 5. Gerak lanjutan setelah melempar
(Danny Mielke , 2007 : 40)
Untuk memperoleh hasil lemparan dengan jarak yang jauh, maka seorang
pemain sepakbola bisa mengerahkan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot perut
dengan maksimal. Sedangkan untuk menggerakkan pergelangan tangan guna
mengimbangi gerakan melempar adalah otot flexsor carpio ulnaris dan Palmaris
longus. Menurut Syaifuddin struktur otot bahu dan otot lengan
berikut:

adalah sebagai

17

1.

Struktur Otot Bahu (Syaifuddin, 1996: 38-39)
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal

lengan dan tulang belikat akromin tang teraba dari luar yaitu:
a.

M. Deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu, balung tulang
belikat dan diafase tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju tulang
besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lender. Fungsi dari otot ini
adalah mengangkat lengan sampai mendatar.

b.

M. Subcapularis (otot depan tulang belikat), otot ini mulai dari bagian depan
tulang belikat, menujuntaju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya
terdapat kandung lender. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus
dalam.

c.

M. Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat), otot ini berpangkal dilekuk
sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
mengangkat lengan dari bawah ke atas.

d.

M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat), otot ini berpangkal dilekuk
sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal
lengan luar.

e.

M. Teres Mayor (otot lengan bulat besar), otot ini berpangkal di siku tulang
belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Diantara otot lengan
bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari
muskulus triseps brakhi. Fungsinya bisa memutar lengan kedalam.

18

f.

M. Teres Minor (otot lengan belikat kecil), otot ini berpangkal di siku sebelah
luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
memutar lengan keluar

Gambar 6. Struktur Otot Bahu
(Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 39)

19

Gambar 7. Struktur Otot Bahu
(Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 39)
2.

Struktur Otot Pangkal Lengan Atas (Syaifuddin, 1996: 43)
a.

Otot lengan pangkal atas
Otot-otot ketul (Fleksor), terdiri atas:
1) Muskulus biseps brachi (otot lengan kepala 2), otot ini meliputi 2 buah
sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang
melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya
disebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot ini menuju
tulang pengupil. Dibawah uratnya terdapat kandung lender. Fungsinya
membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat
lengan.

20

2) Muskulus Brachialis (otot lengan dalam), otot ini berpangkal di bawah
otot segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju di pangkal tulang
hasta.
3) Muskulus Korako Brachialis, otot ini berpangkal pada prosesus
korakoid dan menuju ke tulang pangkal

lengan.

Fungsinya

mengangkat lengan.
4) Otot-otot kedang (ekstensor)
b.

Muskulus Triseps Brachi (otot lengan berkepala 3),
Terdiri atas:
1) Kepala luar berpangkal disebelah belakang tulang pangkal lengan dan
menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain,
2) Kepala dalam dimulai disebelah dalam tulang pangkal lengan,
3) Kepala panjang dimulai pada tulang dibawah sendi dan ketiga-tiganya
mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani.

3.

Struktur Otot lengan Bawah (Syaifuddin, 1996: 43- 44)
Otot-otot lengan bawah terbagi dalam:
a. Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengentulan di atas
sendi siku, sendi-sendi tangan dan sendi-sendi jari dan sebagian gerak
silang hasta, meliputi:
1) Muskulus ekstensor karpi radialis longus,
2) Muskulus ekstensor karpi radialis brevis,
3) Muskulus ekstensor karpim ulnaris,

21

Ketiga otot ini berfungsi sebagai ekstensi dari jari lengan (menggerakkan
lengan).
4) Digotrum karpi radialis, fungsinya ektensi dari jari tangan kecuali
ibu jari.
5) Muskulus ektensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari.
b. Otot-otot ketul yang mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan
meratakan hasta tangan. Otot-otot ini berkumpul sebagai berikut: 1. Otototot ini disebelah telapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis, lapis yang 2
disebelah luar, berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang
pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan
tulang pengumpil sendi pergelangan. Fungsinya dapat membengkokkan
jari tangan. Lapis yang ke- 4 ialah otot-otot yang untuk sendi-sendi antar
tulang hasta dan tulang pengumpil.
Diantara otot-otot ini disebut otot silang hasta bulat (muskulus
pranator

tere).

Fungsinya

dapat

mengerjakan

silang

hasta

dan

membengkokkan lengan bawah siku, otot-otot ketul untuk tangan dan jari
tangan; muskulus Palmaris ulnaris, berfungsi mengentulkan tangan;
muskulus Palmaris longus, muskulus karpi radialis, muskulus fleksor
diditorum sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking; muskulus
fleksor digitorum profundus fungsinya fleksi jari 1, 2, 3, 4; muskulus
fleksor policis longur, fungsinya fleksi ibu jari, otot yang bekerja memutar
radials (pronator dan supindor) yang terdiri dari muskulus pronator teres

22

equadratus, fungsinya pronasi dan tangan; muskulus spinator brevis,
fungsinya supinasi dari tangan.
c. Otot-otot disebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan
siku mengerjakan rata hasta, membengkokkan tangan ke arah tulang
pengumpil atau tulang hasta.
d. Otot-otot disebelah punggung atas. Disebut otot kedang jari bersama, yang
melumaskan jari tangan. Otot yang lainmeliruskan ibu jari (telunjuk). Otototot lengan bawah mempunyaiurat yang panjang di bagian bawah, di dekat
pergelangan tangan. Urat-urat tersebut memiliki kandung urat.
e. Otot-otot tangan. Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek yang terdapat
tulang-tulang tapak tangan dan membantu ibu jantung tangan (thenar) dan
anak jantung tangan (hipotenar).

Gambar 8. Struktur Otot Lengan Bawah
(Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 43)

23

Gambar 9. Struktur Otot Lengan Bawah
(Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 44)
Jadi hakekat otot lengan adalah kemampuan dari otot lengan untuk dapat
mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitas. Otot-otot tersebut terlibat
pada seseorang pesepakbola dalam melakukan throw in.
Dari berbagai uraian tersebur di atas dapat dijelaskan bahwa untuk
meningkatkan jauhnya hasil throw in maka otot yang terlibat harus dilatih kekuatan
dan kecepatan secara bersamaan, khususnya otot lengan dan bahu sebagai penggerak
utama dari gerakan lemparan.
Pengembangan power dapat dilakukan dengan menambah kecepatan tanpa
dikorbankan kekuatan atau dapat dengan menambah kekuatan tanpa dikorbankan
kecepatan atau dapat ditambah keduanya.

24

2.1.3. Kondisi Fisik
Prestasi olahraga yang optimal dapat dicapai dengan pendekatan latihan fisik,
teknik, taktik dan mental. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur, terprogram dan
berkesinambungan akan dapat menuntun prestasi atlet, dengan pendekatan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dituangkan dalam program latihan akan dapat
meningkatkan kualitas ataupun kondisi fisik atlet dan latihan akan mendukung suatu
prestasi yang diinginkan. Prestasi olahraga tidak lepas dari kondisi fisik, dimana
setiap cabang olahraga menuntut kondisi fisik yang berbeda-beda, disesuaikan
dengan cabang olahraganya.
Latihan kondisi fisik memegang peranan sangat penting dalam program latihan
atlet, terutama pada atlet pertandingan. Untuk menentukan status kondisi fisik yang
bersifat umum harus diberikan jauh sebelum program khusus. Kondisi fisik menurut
M. Sajoto (1995: 8) adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak
biasa dipisahkan begitu saja, baik peningkatan atau pemeliharaannya. Artinya bahwa
di dalam suatu peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus
dikembangkan, disana-sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan
tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan yang dibutuhkan tersebut.
Menurut M. Sajoto (1995: 8-10), komponen kondisi fisik terdiri atas:
a.

Kekuatan (strength)
Komponen

kondisi

fisik

seseorang

tentang

kemampuannya

mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja
b. Daya tahan (endurance)

dalam

25

Dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yakni:
1) Daya tahan umum (general endurance) kemampuan seseorang dalam
mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya
secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja terus-menerus yang
melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot dengan intensitas tinggi dalam
waktu yang cukup lama.
2) Daya tahan otot (local endurance) adalah kemampuan seseorang dalam
mempergunakan ototnya untuk berkonraksi secara terus-menerus dalam
waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.
c. Daya otot (muscular power)
Kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat
dinyatakan bahwa daya otot = kekuatan (force) x kecepatan (velocity). Seperti
dalam lompat tinggi, tolak peluru serta gerak lain yang bersifat eksplosif.
d. Kecepatan (speed)
Kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam
bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari
cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain. Dalam hal ini
ada kecepatan gerak dan kecepatan eksplosif.

26

e. Daya lentur (flexibility)
Efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan
penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat
fleksibilitas persendian seluruh tubuh.
f. Kelincahan (agility)
Kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. Seseorang yang
mampu mengubah satu posisi yang bebeda dalam kecepatan tinggi dengan
koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.
g. Koordinasi (coordination)
Kemampuan seseorang mengintregasikan bermacam-macam gerakan yang
berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Misalnya dalam bermain
tenis; seorang pemain akan kelihatan mempunyai koordinasi yang baik bila ia
dapat bergerak ke arah bola sambil mengayunkan raket, kemudian memukulnya
dengan teknik yang benar.
h. Keseimbangan (balance)
Kemampuan seseorangmengendalikan organ-organ syaraf otot, seperti dalam
hand stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang
berjalan terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain). Di bidang olahraga
banyak hal yang harus dilakukan atlet dalam masalah keseimbangan ini, baik
dalam menghilangkan ataupun mempertahankan keseimbangan.
i.

Ketepatan (accuracy)

27

Seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran.
Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung
yang harus dikenal denagn salah satu bagian tubuh.
j.

Reaksi (reaction)
Kemempuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menaggapi
rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau feeling lainnya. Seperti
dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus ditangkap dan lain-lain.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahawa semua komponen yang ada di

dalam kondisi fisik akan mempengaruhi ketrampilan melakukan teknik dasar
sepakbola. Dengan kondisi fisik yang baik, diharapkan pemain dapat melakukan
ketrampilan gerak dengan baik pula. Khusus untuk throw in menurut pelaksanaannya
dapat diidentifikasi bahwa kondisi fisik yang berperan, langkah selanjutnya adalah
dilatih dan ditingkatkan kemampuannya ( dalam hal ini kekuatan dari otot lengan dan
bahu).
2.1.4. Latihan Push up

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TANGAN MENUMPU BANGKU DAN PUSH UP KAKI DITINGGIKAN TERHADAP PASSING ATAS (Terhadap Klub Bolavoli Putra IVOKAS Kabupaten Semarang Tahun 2015)

3 94 125

PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN SIT UP STATIS TERHADAP HASIL LEMPARAN KEDALAM PADA PEMAIN PUSLAT GARUDA SEMARANG TAHUN 2014

1 14 82

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH-UP DAN CLAPPING Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

0 0 5

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

0 5 4

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH-UP DAN CLAPPING Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

6 36 13

PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP KAKI DITINGGIKAN TERHADAP JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SSB PUTRA BERSEMI TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 unt

0 0 1

Pengaruh latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.

0 0 2

(Abstrak)PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP POSISI KAKI DITINGGIKAN TERHADAP JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN PADA PEMAIN SSB APAC INTI KU- 15 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 1

PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH-UP DAN INCLINE PUSH-UP TERHADAP HASIL LEMPARAN KE DALAM PADA SISWA SSB PUTRA MAYONG USIA 15 TAHUN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2015 -

0 0 62