BAB II MENELUSURI DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA DALAM KONTEKS GEOPOLITIK INDONESIA

(1)

BAB II

MENELUSURI DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA DALAM KONTEKS GEOPOLITIK INDONESIA

2.1 Pengertian Geopolitik

Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi dan “Politik” berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, caradanalat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.Teori geopolitik menurut para ahli adalah sebagai berikut:

A. Teori Geopolitik Frederich Ratzel

Frederich Ratzel (1844–1904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang hidup. Negera identik dengan ruangan yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa) pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Semakin luas ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena itu, jika negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah sebagai ruang


(2)

B. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen

Rudolf Kjellen (1964–1922) melanjutkan ajaran Ratzel, tentang teori organisme. Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme, maka ia menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme, bukan hanya mirip. Negara adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan krato politik. Negara sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi. Paham ekspansionisme dikembangkan. Batas negara bersifat sementara karena bisa diperluas. Strategi yang dilakukan adalah membangun kekuatan darat yang dilanjutkan kekuatan laut. Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup). Oleh karena itu Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian melahirkan ajaran adu kekuatan (Power Politics atau Theory of Power).

C. Teori Geopolitik Karl Haushofer

Karl Haushofer (1896–1946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentang lebensraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak


(3)

sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup (lebensraum) bagi warga negara. Adapun hal penting dari geopolitik bagi Indonesia, yaitu untuk mempertahakan Negara dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarngera yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.

Di sisi lain, geopolitik juga harus didukung dengan wawasan nusantara yang dimiliki oleh warga Negara Indonesia, sebab jika dua hal tersebut terpenuhi maka Indonesia dapat merealisasikan pencapaian tujuan melindungi seluruh pulau dan wilayah yang ada dari ancaman Negara lain. Wawasan nusantara memilik kedudukan, yaitu sebagai berikut:

1. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

2. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari spesifikasinya sebagai berikut:

a. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan sebagai landasan idiil.

b. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusi negara; berkedudukan sebagai landasan konstitusional.


(4)

c. Wawasan Nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsional

d. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsional.

e. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.

2.2 Konsep Geopolitik Indonesia

Wawasan nusantara adalah konsep geopolitik di Indonesia, wawasan nusantara yang di maksud adalah memuat visi bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesatuan dan keserasian dalam berbagai bidang kehidupan nasional.

Wawasan Nusantara adalah wawasan nasional yang bersumber dari Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Hakikat dari Wawasan Nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup:

1. Politik 2. Ekonomi 3. Sosial budaya


(5)

4. Pertahanan keamanan A. Politik

Adapun cara pandang secara politik yakni:

1. Keutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan mitra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.

2. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.

3. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.

4. Pancasila adalah satu satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara, yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.

5. Kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum, dalam arti bahwa hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.


(6)

7. Bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan bangsa lain, ikut menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabadikan untuk kepentingan nasional.

B. Ekonomi

Secara ekonomi cara pandang tersebut meliputi:

1. Kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.

2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam mengembangkan ekonominya.

3. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat.

C. Sosial Budaya

Cara pandang sosial budaya yakni:

1. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, peri kehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.


(7)

2. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

D. Pertahanan keamanan

Secara pertahanan keamanan meliputi:

1. Ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan negara.

2. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam pembelaan negara.

2.3 Kehidupan Bernegara Dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia

Indonesia dibentuk dengan sistem prsidensial dimana presiden mempunyai hak Istimewa dalam melakukan kerjanya,,indonesia terdiri dari 34 provinsi dengan ibukota dki jakarta dan mempunyai 3 provinsi otonomi khusus yakni jakarta,aceh dan papua,selain itu mempunyai lembaga lembaga negara yg meliputi lembaga yudikatif,eksekutif dan legislatif.

Dalam kehidupan bernegara kita tidak terlepas dari kewajiban, untuk melindungi NKRI jadi ini lah beberapa sikap yang harus dimiliki untuk melindungin NKRI:


(8)

Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air. Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain:

a. Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang. b. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran. c. Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem.

d. Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin. 2. Membina Persatuan dan Kesatuan

Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Tindakan yang menunjukkan usaha yang membina persatuan dan kesatuan, antara lain:

a. Menyelenggarakan kerja sama antar daerah. b. Menjalin persahabatan antarsuku bangsa.

c. Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah. d. Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain.

e. Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. f. Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain. g. Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan.

3. Rela Berkorban

Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun


(9)

akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:

a. Partisipasi tenaga b. Partisipasi pikiran

4. Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI

Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi dan informasi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia, baik pada tingkat individu, tingkat kelompok, maupun tingkat nasional. Untuk menghadapi era globalisasi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan ditangkap secara tepat, kita memerlukan perencanaan yang matang diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kesiapan SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan.

b. Kesiapan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif dalam berbagai sektor kehidupan.

c. Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri / regional.

d. Kesiapan perekonomian rakyat.

e. Di bidang Pertahanan Negara, kemajuan tersebut sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik berasal dari luar negeri maupun dari dalam


(10)

pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanah nasional. Kekuatan pertahanan tidak hanya digunakan untuk menghadapi ancaman tetapi juga untuk membantu pemerintah dalam upaya pembangunan nasional dan tugas-tugas internasional.

5. Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan NKRI

Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI :

a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alamyang terkandung di dalamnya.

b. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan, kedaulatan Negara danmempererat persatuan bangsa.

c. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit.

d. Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.

e. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.

f. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut


(11)

kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama, kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.

g. Menaati peraturan. Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah dengan menaati peraturan. Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.Tujuannya agar Indonesia menjadi lebih baik. Melalui peraturan, Indonesia akan selamat dari kekacauan. Taat kepada undang-undang dan peraturan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia. Peraturan berlaku baik untuk presiden maupun rakyat biasa, baik tua maupun muda, baik yang kaya maupun yang miskin, baik laki-laki maupun perempuan.

2.4 Menyelami Pertahanan Indonesia Dari Ancaman Penyerangan Wilayah Oleh Negara Lain

Memang sedikit miris melihat jumlah aparat keamanan yang ada di daerah perbatasan, contohnya saja jumlah TNI AD yang menjaga perbatasan antara Indonesia-Papua Nugini hanya sekitar 650 personil. Selain itu juga jumlah personil di perbatasan antara Indonesia-Filipina hanya berkisar 23 personil, dengan jumlah penduduk di pulau tersebut sekitar 20.000 jiwa, sangat tidak sepadan antara jumlah aparat keamanan dengan jumlah warga yang harsu di jaga.


(12)

di bidang pertahanan, hal ini dilakukan pemerintah untuk memperkuat system pertahanan di Indonesia, karena sedikitnya jumlah personil yang ada di perbatasan maka pemerintah mendukung penjagaan dengan penambahan pengadaan alutsista TNI di tahun 2017. Pengadaan alutsista TNI tahun 2017 antara lain:

1. Kontrak efektif untuk 22 jenis Alutsista Strategis.

2. Kontrak efektif untuk 20 jenis Alutsista produksi industri pertahanan. 3. 24 unit panser pengganti Sarasen dan Saladin.

4. 20 Unit meriam Artileri Medan (Armed). 5. Pengadaan lanjutan helikopter Apache. 6. 8 jenis munisi senjata KRI.

7. Satu Satbak rudal jarak sedang. 8. 14 unit rudal air to air.

9. 55 unit kendaraan taktis (Rantis).

Pengadaan alutsista di atas, dilakukan bersamaan dengan penguatan industri pertahanan dengan sasaran :

1. Pengembangan Pesawat KFX/IFX. 2. Pembuatan prototype medium tank. 3. Transfer of Technology Rudal C-705. 4. Habituation roket R-Han 122 B.


(13)

2.5 Mengupas Undang-Undang Yang Mengatur Hukum Pidana Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Indonesia adalah salah satu Negara yang seluruh sistem negaranya di atur oleh hukum dan Undang-Undang, adapun beberapa pasal yang mengatur hukum pidana yang di jatuhkan kepada si pelaku kejahatan atau pengancaman keamanan terhadap Negara kita tercinta, Indonesia.

Pasal 104

Makar dengtan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.

Pasal 106

Makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian dari wilayah Negara, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.

Pasal 107

1) Makar dengan maksud untuk menggulingkan pemerintah, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

2) Para pemimpin dan pengatur maker tersebut dalam ayat 1, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.


(14)

1) Barang siapa bersalah karena pemberontakan, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun:

a) Orang yang melawan pemerintah Indonesia dengan senjata;

b) Orang yang dengan maksud melawan Pemerintah Indonesia menyerbu bersama-sama atau menggabungkan diri pada gerombolan yang melawan Pemerintah dengan senjata.

2) Para pemimpin dan para pengatur pemberontakan diancam dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.


(1)

akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:

a. Partisipasi tenaga b. Partisipasi pikiran

4. Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI

Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi dan informasi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia, baik pada tingkat individu, tingkat kelompok, maupun tingkat nasional. Untuk menghadapi era globalisasi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan ditangkap secara tepat, kita memerlukan perencanaan yang matang diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kesiapan SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan.

b. Kesiapan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif dalam berbagai sektor kehidupan.

c. Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri / regional.

d. Kesiapan perekonomian rakyat.

e. Di bidang Pertahanan Negara, kemajuan tersebut sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Oleh karena itu kebijakan strategis penggunaan kekuatan


(2)

pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanah nasional. Kekuatan pertahanan tidak hanya digunakan untuk menghadapi ancaman tetapi juga untuk membantu pemerintah dalam upaya pembangunan nasional dan tugas-tugas internasional.

5. Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan NKRI

Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI :

a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alamyang terkandung di dalamnya.

b. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan, kedaulatan Negara danmempererat persatuan bangsa.

c. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit.

d. Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.

e. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.

f. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut


(3)

kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama, kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.

g. Menaati peraturan. Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah dengan menaati peraturan. Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.Tujuannya agar Indonesia menjadi lebih baik. Melalui peraturan, Indonesia akan selamat dari kekacauan. Taat kepada undang-undang dan peraturan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia. Peraturan berlaku baik untuk presiden maupun rakyat biasa, baik tua maupun muda, baik yang kaya maupun yang miskin, baik laki-laki maupun perempuan.

2.4 Menyelami Pertahanan Indonesia Dari Ancaman Penyerangan Wilayah Oleh Negara Lain

Memang sedikit miris melihat jumlah aparat keamanan yang ada di daerah perbatasan, contohnya saja jumlah TNI AD yang menjaga perbatasan antara Indonesia-Papua Nugini hanya sekitar 650 personil. Selain itu juga jumlah personil di perbatasan antara Indonesia-Filipina hanya berkisar 23 personil, dengan jumlah penduduk di pulau tersebut sekitar 20.000 jiwa, sangat tidak sepadan antara jumlah aparat keamanan dengan jumlah warga yang harsu di jaga.

Tapi baru-baru ini terungkap sedikit rincian pengadaan alutsista TNI dalam rangka pemenuhan MEF yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017


(4)

di bidang pertahanan, hal ini dilakukan pemerintah untuk memperkuat system pertahanan di Indonesia, karena sedikitnya jumlah personil yang ada di perbatasan maka pemerintah mendukung penjagaan dengan penambahan pengadaan alutsista TNI di tahun 2017. Pengadaan alutsista TNI tahun 2017 antara lain:

1. Kontrak efektif untuk 22 jenis Alutsista Strategis.

2. Kontrak efektif untuk 20 jenis Alutsista produksi industri pertahanan. 3. 24 unit panser pengganti Sarasen dan Saladin.

4. 20 Unit meriam Artileri Medan (Armed). 5. Pengadaan lanjutan helikopter Apache. 6. 8 jenis munisi senjata KRI.

7. Satu Satbak rudal jarak sedang. 8. 14 unit rudal air to air.

9. 55 unit kendaraan taktis (Rantis).

Pengadaan alutsista di atas, dilakukan bersamaan dengan penguatan industri pertahanan dengan sasaran :

1. Pengembangan Pesawat KFX/IFX. 2. Pembuatan prototype medium tank. 3. Transfer of Technology Rudal C-705. 4. Habituation roket R-Han 122 B.


(5)

2.5 Mengupas Undang-Undang Yang Mengatur Hukum Pidana Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Indonesia adalah salah satu Negara yang seluruh sistem negaranya di atur oleh hukum dan Undang-Undang, adapun beberapa pasal yang mengatur hukum pidana yang di jatuhkan kepada si pelaku kejahatan atau pengancaman keamanan terhadap Negara kita tercinta, Indonesia.

Pasal 104

Makar dengtan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.

Pasal 106

Makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian dari wilayah Negara, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.

Pasal 107

1) Makar dengan maksud untuk menggulingkan pemerintah, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

2) Para pemimpin dan pengatur maker tersebut dalam ayat 1, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.


(6)

1) Barang siapa bersalah karena pemberontakan, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun:

a) Orang yang melawan pemerintah Indonesia dengan senjata;

b) Orang yang dengan maksud melawan Pemerintah Indonesia menyerbu bersama-sama atau menggabungkan diri pada gerombolan yang melawan Pemerintah dengan senjata.

2) Para pemimpin dan para pengatur pemberontakan diancam dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.