BAHASA INDONESIA TENTANG eyd dan tanda baca

BAHASA INDONESIA TENTANG
EYD DAN TANDA BACA

KelaS
Disusun Oleh

: 2EB25
:

1. Muhammad Yusuf
2. Selviana Dianasari
3. Ayu Dwi Sulistiani
4. Nindy Pertiwi
5. Yuni Rido Asih

(26213187)
(28213362)
(21213537)
(26213452)
(29213594)


Universitas Gunadarma
ATA 2014/2015

A.

Pengertian EYD

Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan,
penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa. Batasan tersebut menunjukan
pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan
huruf, suku kata atau kata. Sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas
dari sekedar masalah pelafalan.

a.

b.
c.

 Ejaan terbagi tiga:
Van Ophuijsen (nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang

dilakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa dii Indonesia pada masa
itu. Ejaan Pan Ophuijsen dipakai selama 46 tahun lebih lama dari Ejaan Republik dan baru
diganti setelah dua tahun merdeka.
Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (menten PP dan K Republik Indonesia pada saat ejaan
itu diresmikan pada tahun 1947).
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD mulai berlaku pada tanggal 16 Agustus 1972.

B. RUANG LINGKUP EJAAN YANG DISEMPURNAKAN ( EYD)
Ruang lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu:
 Pemakaian huruf membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa.
1) Abjad
4) Pemenggalan
2) Vokal
5) Nama diri
3) Konsonan
Abjad, Vokal dan Konsonan
Huruf
Aa
Bb
Cc

Dd
Ee
Ff
Gg
Hh
Ii

Lafal
A
Be
Ce
De
E
Ef
Ge
Ha
I

Huruf
Jj

Kk
Ll
Mm
Nn
Oo
Pp
Qq
Rr

Lafal
Je
Ka
El
Em
En
O
Pe
Qi
Er


Huruf
Ss
Tt
Uu
Vv
Ww
Xx
Yy
Zz

Lafal
Es
Te
U
Ve
We
Eks
Ye
Zet


Dalam abjad itu terdapat lima huruf vokal (v), yaitu a, i, u, e, o. Sisanya adalah konsonan (k)
sebanyak 21 huruf. Disamping 26 huruf itu, dalam bahasa Indonesia juga digunakan
gabungan konsonan (diagraf) sebanyak empat pasang:
kh
seperti dalam kata
khusus, akhir
ng
seperti dalam kata
ngilu, bangun
ny
seperti dadam kata
nyata, anyam
sy
seperti dalam kata
syair, asyik
Setiap pasangan itu menghasilkan satu fenomena atau satu bunyi, Karna itu, kh, ng, ny, sy
masing-masing dihitung sebagai satu k.

1.
-


Penggalan Kata
Penggalan kata pada kata dasar
Imbuhan yang berawalan dan berakhiran
Jika satu kata terdiri atas lebih unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur
lain.
2. Nama Diri
Cara penulisan nama diri (nama orang, lembaga, tempat, jalan, sungai, gunung dan nama diri
lain nya) harus mengikuti EYD, kecuali jika ada pertimbangan khusus yang menyangkut segi
adat, hukum dan sejarah.
 Penulisan huruf membicarakan beberapa perubahan huruf dari ejaan sebelumnya yang
meliputi : Huruf kapital dan Huruf miring
Penulisan Huruf Kapital dan Huruf Miring
1. Huruf Kapital atau Huruf Besar
- Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan dan
keagamaan yang diikuti nama orang.

- Huruf kapital dipakai sebangai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama intansi, atau
nama tempat.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tuhan, bulan, hari raya, dan pristiwa
sejarah.
- Huruf kapital dipakai sebaga huruf pertama nama geografi, namun tidak dipakai sebagai
huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan, nama gelar, pangkat, dan
sapaan.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan pengacuan.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
2. Huruf Miring

- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam karangan.
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, atau kelompok kata.
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan
asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

 Penulisan kata membicarakan bidang marfologi dengan segala bentuk dan jenisnya berupa :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.

Kata dasar
6) Kata depan di, ke, dan dari
Kata turunan
7) Kata sandang si dan sang
Kata ulang
8) partikel
Gabungan kata
9) singkatan dan akronim
Kata ganti kau, ku, mu, dan nya
Angka dan lambang bilangan
Kata Dasar
Kata dasar adalahkata yang belum mengalami pengimbuhan, perulangan, ataupun
pemajemukan. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: buku, itu, sangat, tebal.
Kata Turunan atau Berimbuhan
Kata turunan atau berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau
kata yang telah dilekati oleh imbuhan, baik itu yang berupa awalan, sisipan, dan akhiran.

Bentuk Ulang dan Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda tanda hubung. Kata ulang
adalah kata yang mengalami proses pengulangan, baik itu sebagian ataupun seluruhnya.
Gabungan Kata
Gabungan kata (kata majemuk) adalah kata yang dibentuk oleh dua kata atau lebih.
Kata Ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya
Kata ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti dan yang
diikuti.
Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecualia di dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata daripada dan kepada.
Kata Sandang Si dan Sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: si pengirim, sang
kancil.
Partikel
Partikel ditulis dengan ketentuan sebaga berikut:
Partikel -lah, -kah, -pun, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Partikel pun yang berarti “juga” ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Partikel per yang berarti “mulai”, “demi”, “tiap” ditulis terpisah dari bagian yang
mendahuluinya.
Singkatan dan Akronim
Singkatan adalah bentukyang dipendekan, yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Akronim
adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau pun gabungan
huruf awal dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata.

 Penulisan unsur serapan
membicarakan kaidah cara penulisan unsur serapan, terutama kosakata yang berasal dari
bahasa asing. Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan berkaitan dengan penulisan
unsur serapan itu. Secara umum peraturan-peraturan itu adalah sebagai berikut:
- Satu bunyi dilambangkan dengn satu tanda.
- Penulisan sebuah kata harus sesuai pengucapannya.
Pemakaian tanda baca ( pungtuasi ) membicarakan teknik penerapan kelima belas tanda baca
dalam penulisan dengan kaidahnya masing-masing.

-

Tanda baca itu adalah :
Tanda titik (.)berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk keperluan singkatan,
gelar, dan angka-angka
Tanda seru (!) berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang
bertanda seru tersebut perlu untuk diperhatikan.
Tanda koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan
dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
Tanda kurung ((…)) kurung berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak
diketahui oleh khalayak.
Tanda titik koma (;)
Tanda kurung siku ([ ])
Tanda titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat
Tanda petik ganda (“…”) petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau percakapan
dalam naskah drama.
Tanda hubung (-) hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang,
rentang suatu nilai
Tanda petik tunggal (‘…’) berfungsi untuk mengasosiasikan suatu istilah.
Tanda pisah (--)
Tanda garis miring (/)
Tanda elipsis (…)
Tanda penyingkat (‘)
Tanda tanya (?) tanya berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya.
Kesimpulan
Pada dasarnya masyarakat kita telah memahami penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia
yang baik dan benar, akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali masyarakat dihadapkan
pada situasi dan kondisi berbahasa yang tidak mendukung, maksudnya ialah masyarakat
masih enggan untuk mengikuti kaidah tata bahasa Indnesia yang baik dan benar dalam
komunikasinya sehari-hari, masyarakat sering terdikte oleh aturan-aturan tata bahasa yang
salah, sehingga bermula dari kesalahan- kesalahan tersebut dapat menjadi kesalahan yang
sangat fatal dalam mengikuti aturan-aturan ketata bahasaan yang akhirnya kesalahan tersebut
menjadi sebuah kebiasaan dan parahnya lagi hal tersebut menjadi membudaya dan di
benarkan penggunaan dalam keseharian, untuk itu sudah menjadi kewajiban kita bersama
untuk selalu mengingatkan kepada masyarakan untuk dapat menggunakan kaidah tata bahasa
Indonesia yang baik dan benar, karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam
proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.

Daftar Pustaka
- Ketentuan pemakaian EYD beserta contoh sebagian besar dikutif dari buku pedoman
umum ejaan yang disempurnakan. ( jakarta: balai pustaka 1991 ).

- http://www.academia.edu/8265808/EJAAN_MAKALAH_Untuk_memen
uhi_tugas_matakuliah_Bahasa_Indonesia_yang_dibina_oleh_bapak_Drs
- http://eva27072013.blogspot.com/2013/02/makalah-bahasa-indonesiatentang-eyd.html