Kesalahan dalam Penggunaan Tanda Baca da

Kesalahan dalam Penggunaan Tanda
Baca,dan Kalimat dalam Paragraf
Kelompok C
Teknik Penerbangan A
1. Dzikri Imam Tauhid
(10050095)
2. Abid Nurrohmat
(12050100)
3. Ade Prasetyo Nugroho
(14050008)
4. Aditya Agung Prasetya
(14050018)
5. Retno Pratiwi
(14050001)
6. Afsah Ulfah
(14050032)
Teknik Penerbangan
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta
2015/2016

Sumber: Buku Pancasila Bapak Subardjo, Minggu, 27 september 2015, 12:03 WIB


Teori Tanda Baca dan Penulisan Suatu
Kalimat dalam Paragraf

1. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan
lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga:
kursi, meja, dan lemari.
2. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai sebagai
pengganti kata atau.
3. Tanda panah di tengah kalimat sebaiknya tidak
digunakan karena tidak sesuai dengan aturan EYD.
4. Spasi
Spasi adalah daerah kosong yang digunakan sebagai
pemberi jarak dan pemisah kata, huruf, angka, atau
tanda baca.
5. Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan

kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya
sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. 
6. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh:

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/
Wikipedia:Pedoman_penulisan_ta
nda_baca#Tanda_Garis_Miring_.2
8.2F.29
, Minggu, 27 September 2015,
13:07 WIB

Sumber: Buku Pancasila Bapak Subardjo,
Minggu, 27 september 2015, 12:03 WIB

Teori Asal Mula
Pancasila
Segala sesuatu ciptaan atau makhluk yang

berada di dalam waktu, pasti memiliki proses
penjadian, artinya: dulunya tidak lalu menjadi
ada (dapat dikatakan mempunyai permulaan).
Proses menjadinya ada itu disebabkan oleh
sesuatu yang lain dinamakan asal mula atau
sebab.
Sila-sila pancasila tidaklah semata-mata
dibuat atau diciptakan dari pemikiran logis
belaka, melainkan penemuan atau penggalian
dari bahasa Indonesia sendiri. Unsur-unsur
dikristalisasikan dengan memilah nilai-nilai luhur
untuk dituangkan dalam lima sila. Berpancasila
dalam tri prakara adat kebiasaan, budaya, dan