Pedoman Dewan Pengawas Dilingkungan Direktorat 2015
658.154
Ind
p
MセャiBuョァ。@
s
Oifaldonl JenderaI BIM Upaya
hatan
1658.154
Ind
p
,P EDOMAN
DEWAN PENGAWAS
Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2015
KAlA PENGANlAR
Dewan Pengawas Rumah Sa kit adalah unit nonstruktural pad a rumah sakit yang
melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara internal yang bersifat
nonteknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat.
Sebagai pembina Satker BLU RS dan Balai, Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kepada Dewan Pengawas dalam
melaksanakan tugas pengawasan terhadap pengelolaan BLU pad a satker di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Pengawas harus memperhatikan tugas dan
wewenangnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu,
diperlukan pedoman
yang menjelaskan mengenai uraian tugas, penilaian kinerja, dan
pelaporan Dewan Pengawas sehingga keberadaan Dewan Pengawas pad a Satker BLU
RS/Balai dapat dirasakan manfaatnya dan sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan hal tersebut, maka disusun buku Pedoman Dewan Pengawas Satker
BLU di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan.
Buku Pedoman ini terdiri dari atas enam bagian yaitu (I) Pendahuluan, (II) Ruang
Lingkup, (III) Uraian lugas Dewan Pengawas, (IV) Penilaian Kinerja Dewan Pengawas, (V)
Laporan Dewan Pengawas, (VI) Penutup. Dengan buku Pedoman ini, diharapkan dapat
menjadi acuan dalam menilai kinerja Dewan Pengawas di masing-masing Satker BLU
RS/Balai
di Lingkungan
meningkatkan kinerja
Ditjen
Bina Upaya
Kesehatan
sehingga
diharapkan
dapat
pengelolaan Badan Layanan Umum baik pelayanan maupun
keuangan.
Semoga buku Pedoman ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya .
Sekretaris,
Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, M.Sc
NIP 195510151982122001
Pedoman Dewan Pengawas
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014
tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit, merupakan landasan hukum untuk mengatur
Dewan Pengawas dalam melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara
internal perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang
baik pada satker BLU, Dewan Pengawas harus berperan secara aktif untuk mengawasi
pengelolaan BLU pada masing-masing satker. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan
Pengawas diharapkan mampu menjamin agar kegiatan pemberian layanan satker BLU
bersangkutan, dapat dilaksanakan sesuai tujuan pembentukan BLU, menjamin agar
fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU dapat dipertanggungjawabkan, dan menjamin agar
semua kewajiban satker BLU dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan
ketentuan.
Buku Pedoman ini disusun untuk keseragaman pengawasan yang dilakukan oleh
Dewan Pengawas rumah sakit yang bertujuan untuk mendukung strategi usaha rumah
sakit dalam menjalankan visi dan misinya sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan
keuangan pada Satker 8LU di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Akhirnya,
meningkatkan
dengan
kinerja
adanya
Dewan
buku
Pengawas
ini
qiharapkan
dalam
dapat
mendukung
bermanfaat
sasaran
untuk
usaha
dan
pengembangan BLU Rumah Sakit dan Balai.
dr. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, FACP, M.Kes.
NIP 195702221983031002
Pedoman Dewan Pengawas
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR
SAMBUTAN DIRJEN
DAFTAR lSI
BABI
PENDAHULUAN
BAB II RUANG L1NGKUP
I.
Dasar Hukum
II.
Tujuan
III.
Batasan
BAB III URAIAN TUGAS DEWAN PENGAWAS
I.
II.
1
2
2
2
2
4
Tugas Dewan Pengawas
4
Uraian Tugas
4
BAB IV PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS
I.
Mekanisme Penilaian
II.
Kriteria Penilaian
III.
Babat Penilaian
IV. Kategari Penilaian
BAB V LAPORAN DEWAN PENGAWAS
I.
Sistemat i ka Penulisan
II.
Penilaian Laparan Dewan Pengawas
III.
Skar Penilaian
IV. Kategari Penilaian
BAB VI PENUTUP
10
10
10
14
14
15
LAMPIRAN
Pedoman Dewan Pengawas
TIM PENYUSUN
DR . drg. Nurshanty S.Andi Sapada,M.Sc
(Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan)
Hartono SKM, M.Kes
(Kepala Bagian Keuangan Ditjen BUK)
Jajang Subagja, SKM, M.KKK
(Kepala Subbagian Anggaran Ditjen BUK)
Eva Fitriani, SE
(Bagian Keuangan Ditjen BUK)
Pedoman Dewan Pengawas
KONTRIBUTOR
dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp. M
(Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan)
Dr. dr. Hananto Andriantoro, Sp. JP (K), MARS, FICA
(Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta)
dr. Omo Abdul Madjid, Sp .OG (K)
(Direktur Utama RS Anak Bunda Harapan Kita Jakarta)
Djoko Hendratto
(Direktorat PK BLU Kementerian Kesehatan)
Muhammad Yusuf
(Direktorat PK BLU Kementerian Keuangan)
Khadirin, S.IP, MARS
(Kepala Bagian Hukormas Ditjen BUK)
Eko Heppy Purwanto, SKM, MM, MARS
(Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum Ditjen BUK)
Prof. Dr.dr. Akmal Taher, Sp. U (K)
(Dewan Pengawas RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta)
drg. H. Naydial Roesdal. M.Sc, PH, FICO
(Dewan Pengawas RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta)
Dr. Yudhi Prayudha Ishak Djuarsa, MPH
(Dewan Pengawas RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta)
Drs . Haryana, M.Soc.Sc
(Dewan Pengawas RS Kanker Dharmais Jakarta)
Drs . Sudarto, SE, MBA, PhD
(Dewan Pengawas RSUP Fatmawati Jakarta)
Pedoman Dewan Pengawas
BABI
PENDAHULUAN
Badan Layanan Umum yang selanjutnya disebut dengan BLU adalah instansi/unit kerja
di lingkungan Pemerintah Pusat yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktifitas.
BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan
kesejahteraan
umum
dan
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
dengan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.
Kementerian Negara/Lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga yang bertanggung jawab atas bidang tugas yang diemban oleh suatu BLU. Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat Jalan, dan
gawat darurat.
Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan BLU dapat dibentuk
Dewan Pengawas, selanjutnya
Dewan
Pengawas adalah organ
BLU yang bertugas
mel1akukan pengawasan terhadap pengurusan BLU atau unit non struktural pada rumah
sa kit yang melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara internal yang bersifat
non teknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat. Dewan Pengawas dibentuk
pada rumah sa kit sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hasil
pengawasan
yang
dilakukan
oleh
Dewan
Pengawas
harus
dipertanggungjawabkan kepada Pemilik maupun Pembina Keuangan sehingga perlu diatur
Pedoman Dewan Pengawas sebagai acuan bagi Dewan Pengawas dalam melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan kegiatan pengawasan yang dilakukan .
Pedoman Dewan Pengawas
BAB II
RUANG lINGKUP
I.
DASAR HUKUM
1. UU Nemer 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU Nemer 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. UU Nemer 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Pemerintah Nemer 23 Tahun 2005 tentang Pengelelaan Keuangan Badan
Layanan Umum
5. Peraturan Pemerintah Nemer 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nemer 23 Tahun 2005 tentang Pengelelaan Keuangan Badan Layanan
Umum
6. Peraturan Menteri Keuangan Nemer 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas
Badan Layanan Umum
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nemer 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas
Rumah Sakit
8. Keputusan
Menteri
Keuangan
tentang
Penetapan
Remunerasi
Bagi
Pejabat
Pengelela, Dewan Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum Rumah Sakit Pada
Kementerian Kesehatan
9. Peraturan
Pedeman
Direktur Jenderal Perbendaha raan
Penyusunan
Laperan Dewan
Nemer PER-08/PB/2008 tentang
Pengawas Badan
Layanan
Umum
Di
Lingkungan Pemerintah Pusat
II.
TUJUAN
Pedeman Dewan Pengawas bertujuan untuk :
1. Meningkatkan peran strategis dan pengawasan melalui peningkatan kempetensi,
penguatan independensi, dan peningkatan integritas.
2. Meningkatkan
efektivitas
kinerja
dalam
melaksanakan
pengawasan
terhadap
pengelelaan Satker BLU .
3. Memberikan remunerasi bagi Dewan Pengawas
4. Pemenuhan standar akreditasi Rumah Sakit
5. Memberikan rekemendasi kepada pemilik dan Pembina
III. BATASAN
Pedeman ini disusun sebagai panduan bagi Dewan Pengawas pad a Satker BLU di
lingkungan Direkterat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya mengawasi pengelelaan Badan Layanan Umum .
Adapun satker di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan yang telah menerapkan
pengelelaan keuangan Badan Layanan Umum terdiri dari :
Pedoman Dewan Pengawas
1. RSUP dr . Cipto Mangunkusumo Jakarta
2. RSUP Fatmawati Jaka rta
3. RSU P Persahabatan Jakart a
4 . RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
5. RSUP dr. Kariadi Semarang
6. RSUP dr. Sardjito Jogjakarta
7. RSUP dr. M. Djamil Padang
8. RSUP dr. M . Hoesin Palembang
9. RSUP Sanglah Denpasar
10. RSUP dr. Wahidin S. Makassar
11 . RS Anak Dan Bersalin Harapan Kita
12. RS Jantung Harapan Kita Jakarta
13. RS Kanker Dharmais Jakarta
14. RSU P dr. Soeradji T. Klaten
15. RS Stroke Nasional Bukittinggi
16. RSUP H. Adam Malik Medan
17 . RSUP dr. Kandou Manado
18. RS PARU dr. H.A Rotinsulu Bandung
19. RS Mata Cicendo Bandung
20. RS Paru dr. Goenawan P. Cisar ua
21. RS Pa ru dr. Ario W ira wan Sa latiga
22. RS Orthopedi Prof. d r. Soeha rs o Solo
23 . RS Jiwa dr . Soeharto Heerdjan Jakarta
24. RS dr. Marzoeki Mahdi Bogor
25. RS Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang
26. RS Jiwa d r. Radj iman W Lawang
27. RS Ketergantungan Obat Jakarta
28. RS Kusta Sitanala Tangerang
29. RS Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang
30. RS Kusta Tadjudin Chalid Makassar
31. RSPI dr. Sulianti Saroso
32. RS Pusat Otak Na si onal
33. BBLK Jakarta
34. BBLK Surabaya
35. BBLK Palembang
36. BBLK Makassar
37 . BBKPM Bandung
38 . BBKPM Sura karta
39 . BKMM Makass ar
40. BBKPM Maka ss ar
Pedoman Dewan Pengawa s
BAB III
URAIAN TUGAS DEWAN PENGAWAS
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No. 10
Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit, Dewan Pengawas berfungsi sebagai
governing body Rumah Sakit dalam melakukan pembinaan dan pengawasan nonteknis
perumahsakitan secara internal di Rumah Sakit.
Governing Body sebagaimana dimaksud ialah organ yang merupakan organ yang
dibentuk oleh Pemilik Rumah Sa kit guna melakukan pembinaan dan pengawasan, hal
tersebut terjabarkan dalam tugas dan wewenang yang dimiliki oleh Dewa n Pengawas.
Dengan demikian, dalam hal ini Dewas bukan merupakan wakil pemilik. Ketentuan
yang menyatakan Dewan Pengawas sebagai Governing Body, mempertegas kedudukan dan
fungsinya di rumah sakit yang secara keseluruhan terjabarkan dalam tugas dan wewenang
yang dimiliki.
Berdasarkan hal tersebut, maka Dewan Pengawas dan Direksi Rumah Sa kit secara
organisasi bertanggung jawab kepada Pemilik Rumah Sa kit.
I.
TUGAS DEWAN PENGAWAS
Dewan
Pengawas bertugas melakukan pengawasan
pengelolaan BLU
dilakukan oleh pejabat pengelola BLU terhadap pelaksanaan Rencana Strategi
yang
Bisnis
(RSB}, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), RKA K/L, DIPA dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan.
Sedangkan tugas Dewan Pengawas dalam Undang-Undang Nomor 44 tentang
Rumah Sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit
adalah:
1. Menentukan arah kebijakan Rumah Sa kit
2.
Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis
3.
Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran
4.
Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya
5. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien
6.
Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit, dan
7.
Mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sa kit, etika profesi, dan peraturan
perundang-u ndangan .
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas mempunyai wewenang :
1. Menerima dan memberikan penilaian terhadap laporan kinerja dan keuangan Rumah
Sakit dari Kepala/Direktur Rumah Sakit
2. Menerima laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Satuan Pemeriksa Internal
Rumah
Sakit
dengan
sepengetahuan
sepengetahuan Kepala/Direktur
rekomendasi tindak lanjut
_
Pedoman Dewan Pengawas
Rumah
Kepala/Direktur
Sakit
dan
Rumah
memantau
Sa kit
dengan
pelaksanaan
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat manajemen lainnya mengenai
penyelenggaraan pelayanan di Rumah sakit dengan sepengetahuan Kepala/Direktur
Rumah sakit sesuai dengan Peraturan Internal Rumah sakit (hospital bylaws) atau
Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance)
4. Meminta penjelasan dari komite atau unit nonstruktural di Rumah sakit terkait
pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengawas sesuai dengan Peraturan Internal
Rumah sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance)
5. Berkoordinasi dengan Kepala/Direktur Rumah sakit dalam menyusun Peraturan
Internal Rumah sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate
governance), untuk ditetapkan oleh pemilik, dan
6. Memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pegelolaan Rumah sakit.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2007 Tentang Dewan
Pengawas Badan Layanan Umum, Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan BLU yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola BLU mengenai
pelaksanaan Rencana strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, dan peraturan
perundang-u ndangan.
Dewan Pengawas untuk BLU di lingkungan Pemerintah Pusat berkewajiban :
1. memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri
Keuangan mengenai Rencana strategis Bisnis danRencana Bisnis dan Anggaran yang
diusulkan oleh Pejabat Pengelola BLU;
2. melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan apabila
terjadi gejala menurunnya kinerja BLU;
3. mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai setiap masalah yang
dianggap penting bagi pengelolaan BLU;
4. memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU dalam melaksanakan
pengelolaan BLU;
5. memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan
kinerja BLU kepada Pejabat Pengelola BLU
II.
URAIAN TUGAS
Dalam melaksanakan tugas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 44 tentang
Rumah sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sa kit,
maka uraian tugas Dewan Pengawas sekurang-kurangnya meliputi :
1. Menentukan arah kebijakan Rumah sakit.
Uraian Tugas antara lain:
Ikut terlibat bersama Direksi menentukan visi, misi, strategi, dan kebijakan Rumah
Sa kit.
2.
Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis.
Uraian Tugas antara lain:
Pedoman Dewan Pengawas
a) Adanya pengesahan/tanda tangan Dewan Pengawas pada Renstra atau Revisi
Renstra
b) Memantau pencapaian indikator sesuai proyeksi yang dicantumkan pada RsB
c)
3.
Adanya pendapat Dewan Pengawas terhadap implementasi Renstra .
Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran.
Uraian Tugas antara lain :
a) Adanya pengesahan/tanda tangan Dewan Pengawas pad a RBA atau Revisi RBA
b) Memantau kesesuaian pelaksanaan anggaran dengan rencana pada RBA
c)
Adanya pendapat Dewan Pengawas terhadap implementasi RBA.
4. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya.
Uraian Tugas kendali mutu antara lain:
a)
Memantau pencapaian indikator medik dan indikator manajerial
b) Memantau program kendali mutu
Uraian Tugas kendali biaya antara lain:
a)
Memantau pencapaian kinerja keuangan
b) Memantau program kendali biaya
5. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien .
Uraian Tugas antara lain :
Bahwa berdasarkan pasal 31 dan pasal 32 UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
sakit disebutkan antara lain:
a) Pasien berhak mendapatkan informasi, sehingga perlu pengawasan terhadap
kelengkapan pengisian rekam medik
b) Memantau piutang Rs dan proses penagihan piutang Rs
6. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban rumah sakit
Uraian Tugas antara lain:
.
Bahwa berdasarkan pasal 29 dan pasal 30 UU No . 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sa kit disebutkan antara lain bahwa :
Hak Rumah Sa kit antara lain:
•
Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan tarif layanan
Maka tugas dewas antara lain :
1.
Memantau legalitas kebijakan tarif
2. Memantau realisasi pendapatan Rumah sakit
Ii
Pedoman Dewan Pengawas
Kewajiban Rumah Sakit antara lain :
•
Memberikan remunerasi kepada pegawai
Maka tugas dewas antara lain :
Memantau implementasi remunerasi sesuai dengan KMK remunerasi dan pedoman
pelaksanaan remunerasi di Rumah Sakit
7. Mengawasi kepatuhan penerapan etika rumah sakit, etika profesi, dan peraturan
perundang-undangan.
Uraian Tugas antara lain:
1. Memantau etika Rumah Sakit dan etika prafesi melalui laporan komite etik
Rumah Sakit
2. Memantau tindak lanjut temuan BPK, ItjenjAPIP atas :
a. Pelaksanaan sistem pengendalian intern
b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
Pedoman Dewan Pengawas
BABIV
PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS
I.
MEKANISME PENILAIAN
A. Wewenang Penilaian
Penilaian kinerja Dewan Pengawas ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang
didelegasikan kepada Pimpinan Eselon I Kementerian Kesehatan yang bertanggung
jawab terhadap pembinaan teknis Rumah Sa kit.
B. Alur Penilaian
1. Dewan Pengawas mengumpulkan data atas kinerja yang telah dilakukan
kemudian menyerahkannya ke Tim Remunerasi Rumah sakit.
2. Tim remunerasi Rumah sakit mengolah dan memverifikasi data berdasarkan
instrumen penilaian
3. Hasil penilaian yang telah ditandatangani oleh Dewan Pengawas dan Ti m
Remunerasi disampaikan ke Pimpinan Eselon I Kementerian Kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap pembinaan teknis Rumah sakit untuk mendapatkan
persetujuan atas hasil penilaian kinerja Dewan Pengawas
4. Hasil penilaian kinerja ditentukan berdasarkan Total Nilai (TN) yang
merupakan penjumlahan nilai aspek kuantitas, aspek kualitas, dan aspek
perilaku. Total nilai selanjutnya dikonversi dengan nilai IKI.
5. Penilaian kinerja Dewan Pengawas dilakukan sekali dalam satu semester ke
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan
ketentuan :
a. data penilaian semester 1 disampaikan pada Bulan Agustus
b. data penilaian semester 2 disampaikan pada Bulan Februari tahun
berikutnya.
II.
KRITERIA PENILAIAN
A. Aspek Penilaian
Dewan Pengawas dinilai kinerjanya berdasarkan kriteria:
.
1. sasaran kerja yang dinilai adalah sesuai tugas pokok jabatan yang
me nd u ku ng keberhasilan pencapaian kinerja unit.
a. Kuantitas, adalah jumlah kerja yang diselesaikan dalam suatu periode waktu
yang telah ditentukan dengan cara membandingkan antara target kinerja yang
seharusnya dengan capaian targetnya .
Aspek kuantitas dalam penilaian kinerja Dewan Pengawas meliputi :
1. Laporan Dewan Pengawas yang disampaikan
Laporan Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas disampaikan
sebanyak 1 (satu) kali dalam satu semester ke Menteri Kesehatan .
2. Jumlah rapat yang dilaksanakan
Pedoman Dewan Pengawas
b. Kualitas, adalah hasil kerja yang dicapai sesuai standar dan persyaratan yang
telah ditetapkan.
Aspek kualitas dalam penilaian kinerja Dewan Pengawas antara lain yaitu :
• Penilaian Laporan Dewan Pengawas
Laporan Dewan Pengawas merupakan gambaran kinerja pengawasan
yang dilakukan oleh Dewan Pengawas sehingga kualitas dari kinerja
Dewan Pengawas dapat t erlih at dari laporan Dewan Pengawas.
2. Perilaku
Aspek perilaku dapat dinilai berdasarkan :
a. Kehadiran
Dapat menyediakan waktu yang cukup dalam melaksanakan tugas sebagai
Dewan Pengawas. Keberadaan dewan pengawas dapat dilihat dari kehadiran
saat rapat. Dalam hal terdapat anggota dewan pengawas tidak dapat hadir
dalam rapat namun menyampaikan pendapat/saran secara tertulis melalui
sarana surat elektronik atau melalui telepon dapat diuraikan pada hasil
notulensi merupakan terhitung sebagai hadir.
b. Kontribusi
Dapat bekerjasama dengan baik, memahami dan terlibat dalam
melaksanakan tugas, serta memberikan masukan dalam penyusunan laporan
Dewan Pengawas . Selain itu, kontribusi dapat dilihat dari kepatuhan Dewan
Pengawas terhadap ketentuan dan peraturan .
III. BOBOT PENILAIAN
NO
KRITERIA
BOBOT
Aspek Perila ku
20
50
30
JUMLAH
100
1.
Aspek Ku antitas
2.
3.
Aspek Ku alit as
Pedoman Dewan Pengawas
IV. KATEGORI PENILAIAN
HASIL PENILAIAN
NILAIIKI
200 % sd S 220 %
2,00
175 % sd
:E
OJ
V>
sepengetahuanKepala/Direktur
Rumah Sakit dan memantau
rekomendasitindak
pelaksanaan
c.
lanjut;
meminta penjelasan dari Direksi
manajemen
pejabat
dan/atau
lainnyamengenai penyelenggaraan
Rumah
Sakit
di
pelayanan
dengansepengetahuan
Sakit
Rumah
Kepala/Direktur
sesuai dengan Peraturanlnternal
.
Rumah Sa kit (hospital bylaws) atau
Tata
Pola
Dokumen
Kelola(corporate governance);
d. meminta penjelasan dari komite
atau unit nonstruktural di Rumah
Sakitterkait pelaksanaan tugas dan
fungsi Dewan Pengawas sesuai
I
denganPeraturan Internal Rumah
(hospital
bylaws)
atau
Sakit
Kelola
PolaTata
Dokumen
(corporate governance);
kelola
tata
badan
program
menyetujui
peningkatan mutu yang
biasanya dilakukan satu
tahun sekali, dan secara
periodik mendapatkan
upaya
laporan
mutu
peningkatan
tersebut.
b.
menerima
dan
bertindak
berdasarkan
laporan program mutu
dan keselamatan pasien,
termasuk
tentang
laporan
kejadian
tak
diinginkan dan kejadian
sentinel.
No
Dewan Pengawas
UU NO 44 tahun 2009
Permenkeu No 109 tahun
2007
Permenkes No.10 th 2014
I
Standar JCI
e. berkoordinasi
dengan
Rumah
Sa kit
Kepala/Direktur
menyusunPeraturan
dalam
Internal Rumah sakit (hospital
bylaws) atau Dokumen PolaTata
Kelola (corporate governance),
untuk ditetapkan oleh pemilik; dan
f. memberikan
rekomendasi
perbaikan terhadap pengelolaan
Rumah sakit.
9
"U
ro
Q.
o
3
'"o
:0
ro
セ@
:0
..
セ@
:0
セ@
B(
Masa Jabatan
tidak diatur mengenai
masa jabatan
5 (lima) tahun
5 (lima) tahun
Tidak diatur mengenai masa
jabatan
lampiran 2
TABEL FORMAT
PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS
NAMA
NIP
JABATAN
No
Indlkator Va". Dtnllal
Deflnlsl Operaslonal
Tarlet
Capalan
1
2
3
4
5
A
2)
Laporan dewas
yang disampaikan
ke Kemkes
Jumlah Rapat
Dewas
Laporan pengawasan
yang dilakukan oleh
Dewas yang
disampaikan paling
sedikit 1 (satu) kali
dalam satu semester
ke Menteri Kesehatan
Laporan Semester 1
Laporan Semester 2
6
10
1
1
Rapat Dewas yang
dilaksanakan
6
10
Jumlah Nilai Kuantitas
20
%
KUALITAS
1)
Penilaian Laporan
Dewan Pengawas
Hasil penilaian dari
laporan Dewas yang
disampaikan berupa
Total Skor Hasil
Penilaian
100
50
Jumlah Nilai Kualitas
50
Jumlah Nilai Kuantitas dan Kualitas
C
,%,
KUANTITAS
1)
B
Nllal
Hasll
Klnerja
(S/4}K6
Bobot
PERILAKU
1)
Kehadiran
%
Kehadiran Dewas
dalam rapat dapat
berupa kehadiran fisik
maupun non fisik o
Kehad iran fisik adalah
dewas hadir da lam
rapat, sedangkan
kehadiran non fisik bila
Dewas tidak dapat
hadir dalam rapat
namun memberikan
masukan berupa email,
teleconference, dsb.
Pedoman Dewan Pengawas
100
.
%
70
%
15
-
No
1
Indlkator Van, Dlnllal
Deflnlsl Operaslonal
Tar,et
Capalan
3
4
100
5
2
2) Kontribusi
Kontribusi Dewas
dapat berupa
bekerjasama dengan
baik, memahami dan
terlibat dalam
melaksanakan tugas,
serta memberikan
masukan dalam
penyusunan laporan
Dewan Pengawas.
Selain itu, kontribusi
dapat dilihat dari
kepatuhan Dewan
Pengawas terhadap
ketentuan dan
peraturan .
Bobot
''')
6
15
Jumlah Nilai Perilaku
Nllal
Hasll
KlnerJa
(5/4}x6
30
.-
Total Nllal Klnerja
I
100
co!.
PERSETUJUAN PENILAIAN
Direktur Jenderal Bina
Upaya· Kesehatan
Pegawai Yang Dinilai
NIP.......... .. .. .. .. .. ........ ............ .
NIP............. .. ..... .. ...... ........ .. .. .
Pedoman Dewan Pengawas
II
lampiran 3
0
rD
"a
3
III
::>
ASPEK PERILAKU (30%)
o
rD
:;:
I
III
::>
ao
III
:;:
I
SKOR('"
0
rD
::>
No
e:
1
FAKTOR
PENILAIAN
KEBERADAAN
f
セ@
0
SANGAT
KURANG
• Tdak hadir
dan tidak
memberika
n masukan
secara
tertulis
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
KURANG
DIBAWAH
HARAPAN
SESUAI
HARAPAN
DIATAS
HARAPAN
ISTIMEWA
• Hadir
pertemuan
Dewas atau
melakukan
pengawasan
ke RS
sebanyak 3
(tiga) kali;
atau
• Memberikan
masukan
secara tertulis
• Hadir
pertemuan
Dewas atau
melakukan
pengawasan
ke RS
sebanyak 4
(empat) kali;
dan
• Memberikan
masukan
secara tertulis
• Hadir
pertemuan
Dewas atau
melakukan
pengawasan
ke RS
sebanyak 5
(lima) kali;
dan
• Memberikan
masukan
secara
tertulis
• Tidak Hadir
tapi
memberikan
masukan
secara tertulis
,
• Hadir
pertemuan
Dewas atau
melakukan
pengawasan ke
RS sebanyak 6
(enam) kali
atau lebih; dan
• Memberikan
masukan
secara tertulis
Nllai
Bobot
I
15
. .
Hasil
I
SKOR(%)
0
FAKTOR
PENILAIAN
No
I
SANGAT
KURANG
-
-r-
51-60
61-70
I--
KURANG
--- -
DIBAWAH
HARAPAN
71-80
81-90
91-100
Nilai
SESUAI
HARAPAN
DIATAS
HARAPAN
• Memahami
masalah
dalam
tugasnya,
• Memahami
masalah
dalam
tugasnya,
• Dapat
bekerjasama
denga n baik
• Dapat
bekerjasama
de ngan bai k
• Terlibat
menyelesaik
an tugas
• Memberikan
masukan
dalam
penyusunan
laporan
Dewan
Pengawas
Hasil
Bobot
ISTIMEWA
I
I
I
KONTRIBUSI
2
• Tidak ada
kontribusi
.
ro
""
C-
o
3
'"
:::l
o
ro
:;:
'"
""ro
"":;:'"
:::l
\
:::l
Tidak
memahami
masalah dalam
tugas, selalu
menunggu
: perintah untu k
melaksana kan
tugas
• Kurang
memahami
masalah
terkait tugas,
tap i
• Dapat
beke rjasama
dengan baik
• Terlibat
menyelesaika
n tugas
• Memahami
masalah dalam
tugasnya,
15
• Dapat
bekerjasama
dengan baik
• Terlibat
menyelesaikan
tugas
• Memberikan
masu kan dalam
penyusunan
laporan Dewan
Pengawa s
• kepatuhan
Dewan
Pengawas
terhadap
ketentuan dan
peraturan
e:
I
TOTAL NILAI
PERILAKU
j
30
I
Lampiran 4
INSTRUMEN
PENELAAHAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS
PADA
SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM
DI LlNGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Na ma Satker
Semester / Tahunan
Periode la poran
Tahun
TIDAK
I
1.
2.
3.
ADAI
ADA/
SESUAI
TIDAK
URAIAN
NO
SESUAI
Penyaji an laporan
Ketepatan Waktu Penyampaian laporan Dewan Pengawas
Sistematika penulisan laporan telah sesuai dengan sistematika
penyusunan
laporan
Dewan
Pengawas
berdasarkan
Perdirjen
Perbendaharaan Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan
DD
DD
DD
laporan Dewan Pengawas Badan layanan Umum di lingkungan
Pemerintah Pusat .
3.
lsi laporan:
1. Relevansi
Penilaian konsistensi dapat berupa :
• Kesinambungan antar Bab
• Pengawasan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari
pengawasan sebelumnya
• Data yang disampaikan merupakan data yang valid
• Saran dan rekomendasi sesuai dengan penjelasan pada
kegiatan pengawasan yang dilakukan
iii
Pedoman Dewan Pengawas
DD
ADA/
URAIAN
NO
noAIC
ADA/
mUAI noAIC
SESUAI
2. Konsistensi
Menilai konsistensi penyajian antar bagian dalam laporan
dewan pengawas. Dalam hal ini secara ォ・ウ
セ@ オイィ。ョ@
isi laporan
00
merupakan satu kesatuan yang berkesesuaian dan saling
menjelaskan. Saran dan rekomendasi yang disampaikan dalam
laporan dewan pengawas harus konsisten dengan uraian
tentang kondisi BLU yang disajikan di bagian awal dan juga
harus konsisten dengan uraian hasil pengawasan.
Penilaian konsistensi dapat berupa :
•
Kesinambungan antar Bab
•
Pengawasan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari
pengawasan sebelumnya
•
Data yang disampaikan merupakan data yang valid
•
Saran dan rekomendasi sesuai dengan penjelasan pada
kegiatan pengawasan yang dilakukan
3. Komprehensif
Menilai komprehensif penyajian dalam
laporan dewan
0 0
pengawas. Dalam hal ini setiap kondisi atau kejadian pada BLU
yang mempengaruhi atau diperkirakan akan mempengaruhi
kinerja BLU diuraikan secara komprehensif sehingga dapat
memberikan gambaran yang utuh tentang penyebab dan atau
dampak dari suatu kondisi atau kejadian pada BLU
Penilaian komprehensif dapat berupa :
•
Laporan Dewan Pengawas menjelaskan secara menyeluruh
pelaksanaan tugas dan kewajiban Dewan Pengawas.
•
Adanya data pendukung yang disampaikan dalam laporan
*) beri tanda " pada kolom yang dipilih
**) coret yang tidak perlu
Pedoman Dewan Pengawas
m
111111111111111111111111
9 786022
359562
Ind
p
MセャiBuョァ。@
s
Oifaldonl JenderaI BIM Upaya
hatan
1658.154
Ind
p
,P EDOMAN
DEWAN PENGAWAS
Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2015
KAlA PENGANlAR
Dewan Pengawas Rumah Sa kit adalah unit nonstruktural pad a rumah sakit yang
melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara internal yang bersifat
nonteknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat.
Sebagai pembina Satker BLU RS dan Balai, Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kepada Dewan Pengawas dalam
melaksanakan tugas pengawasan terhadap pengelolaan BLU pad a satker di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Pengawas harus memperhatikan tugas dan
wewenangnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu,
diperlukan pedoman
yang menjelaskan mengenai uraian tugas, penilaian kinerja, dan
pelaporan Dewan Pengawas sehingga keberadaan Dewan Pengawas pad a Satker BLU
RS/Balai dapat dirasakan manfaatnya dan sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan hal tersebut, maka disusun buku Pedoman Dewan Pengawas Satker
BLU di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan.
Buku Pedoman ini terdiri dari atas enam bagian yaitu (I) Pendahuluan, (II) Ruang
Lingkup, (III) Uraian lugas Dewan Pengawas, (IV) Penilaian Kinerja Dewan Pengawas, (V)
Laporan Dewan Pengawas, (VI) Penutup. Dengan buku Pedoman ini, diharapkan dapat
menjadi acuan dalam menilai kinerja Dewan Pengawas di masing-masing Satker BLU
RS/Balai
di Lingkungan
meningkatkan kinerja
Ditjen
Bina Upaya
Kesehatan
sehingga
diharapkan
dapat
pengelolaan Badan Layanan Umum baik pelayanan maupun
keuangan.
Semoga buku Pedoman ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya .
Sekretaris,
Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, M.Sc
NIP 195510151982122001
Pedoman Dewan Pengawas
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014
tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit, merupakan landasan hukum untuk mengatur
Dewan Pengawas dalam melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara
internal perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang
baik pada satker BLU, Dewan Pengawas harus berperan secara aktif untuk mengawasi
pengelolaan BLU pada masing-masing satker. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan
Pengawas diharapkan mampu menjamin agar kegiatan pemberian layanan satker BLU
bersangkutan, dapat dilaksanakan sesuai tujuan pembentukan BLU, menjamin agar
fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU dapat dipertanggungjawabkan, dan menjamin agar
semua kewajiban satker BLU dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan
ketentuan.
Buku Pedoman ini disusun untuk keseragaman pengawasan yang dilakukan oleh
Dewan Pengawas rumah sakit yang bertujuan untuk mendukung strategi usaha rumah
sakit dalam menjalankan visi dan misinya sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan
keuangan pada Satker 8LU di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Akhirnya,
meningkatkan
dengan
kinerja
adanya
Dewan
buku
Pengawas
ini
qiharapkan
dalam
dapat
mendukung
bermanfaat
sasaran
untuk
usaha
dan
pengembangan BLU Rumah Sakit dan Balai.
dr. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, FACP, M.Kes.
NIP 195702221983031002
Pedoman Dewan Pengawas
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR
SAMBUTAN DIRJEN
DAFTAR lSI
BABI
PENDAHULUAN
BAB II RUANG L1NGKUP
I.
Dasar Hukum
II.
Tujuan
III.
Batasan
BAB III URAIAN TUGAS DEWAN PENGAWAS
I.
II.
1
2
2
2
2
4
Tugas Dewan Pengawas
4
Uraian Tugas
4
BAB IV PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS
I.
Mekanisme Penilaian
II.
Kriteria Penilaian
III.
Babat Penilaian
IV. Kategari Penilaian
BAB V LAPORAN DEWAN PENGAWAS
I.
Sistemat i ka Penulisan
II.
Penilaian Laparan Dewan Pengawas
III.
Skar Penilaian
IV. Kategari Penilaian
BAB VI PENUTUP
10
10
10
14
14
15
LAMPIRAN
Pedoman Dewan Pengawas
TIM PENYUSUN
DR . drg. Nurshanty S.Andi Sapada,M.Sc
(Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan)
Hartono SKM, M.Kes
(Kepala Bagian Keuangan Ditjen BUK)
Jajang Subagja, SKM, M.KKK
(Kepala Subbagian Anggaran Ditjen BUK)
Eva Fitriani, SE
(Bagian Keuangan Ditjen BUK)
Pedoman Dewan Pengawas
KONTRIBUTOR
dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp. M
(Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan)
Dr. dr. Hananto Andriantoro, Sp. JP (K), MARS, FICA
(Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta)
dr. Omo Abdul Madjid, Sp .OG (K)
(Direktur Utama RS Anak Bunda Harapan Kita Jakarta)
Djoko Hendratto
(Direktorat PK BLU Kementerian Kesehatan)
Muhammad Yusuf
(Direktorat PK BLU Kementerian Keuangan)
Khadirin, S.IP, MARS
(Kepala Bagian Hukormas Ditjen BUK)
Eko Heppy Purwanto, SKM, MM, MARS
(Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum Ditjen BUK)
Prof. Dr.dr. Akmal Taher, Sp. U (K)
(Dewan Pengawas RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta)
drg. H. Naydial Roesdal. M.Sc, PH, FICO
(Dewan Pengawas RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta)
Dr. Yudhi Prayudha Ishak Djuarsa, MPH
(Dewan Pengawas RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta)
Drs . Haryana, M.Soc.Sc
(Dewan Pengawas RS Kanker Dharmais Jakarta)
Drs . Sudarto, SE, MBA, PhD
(Dewan Pengawas RSUP Fatmawati Jakarta)
Pedoman Dewan Pengawas
BABI
PENDAHULUAN
Badan Layanan Umum yang selanjutnya disebut dengan BLU adalah instansi/unit kerja
di lingkungan Pemerintah Pusat yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktifitas.
BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan
kesejahteraan
umum
dan
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
dengan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.
Kementerian Negara/Lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga yang bertanggung jawab atas bidang tugas yang diemban oleh suatu BLU. Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat Jalan, dan
gawat darurat.
Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan BLU dapat dibentuk
Dewan Pengawas, selanjutnya
Dewan
Pengawas adalah organ
BLU yang bertugas
mel1akukan pengawasan terhadap pengurusan BLU atau unit non struktural pada rumah
sa kit yang melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara internal yang bersifat
non teknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat. Dewan Pengawas dibentuk
pada rumah sa kit sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hasil
pengawasan
yang
dilakukan
oleh
Dewan
Pengawas
harus
dipertanggungjawabkan kepada Pemilik maupun Pembina Keuangan sehingga perlu diatur
Pedoman Dewan Pengawas sebagai acuan bagi Dewan Pengawas dalam melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan kegiatan pengawasan yang dilakukan .
Pedoman Dewan Pengawas
BAB II
RUANG lINGKUP
I.
DASAR HUKUM
1. UU Nemer 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU Nemer 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. UU Nemer 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Pemerintah Nemer 23 Tahun 2005 tentang Pengelelaan Keuangan Badan
Layanan Umum
5. Peraturan Pemerintah Nemer 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nemer 23 Tahun 2005 tentang Pengelelaan Keuangan Badan Layanan
Umum
6. Peraturan Menteri Keuangan Nemer 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas
Badan Layanan Umum
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nemer 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas
Rumah Sakit
8. Keputusan
Menteri
Keuangan
tentang
Penetapan
Remunerasi
Bagi
Pejabat
Pengelela, Dewan Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum Rumah Sakit Pada
Kementerian Kesehatan
9. Peraturan
Pedeman
Direktur Jenderal Perbendaha raan
Penyusunan
Laperan Dewan
Nemer PER-08/PB/2008 tentang
Pengawas Badan
Layanan
Umum
Di
Lingkungan Pemerintah Pusat
II.
TUJUAN
Pedeman Dewan Pengawas bertujuan untuk :
1. Meningkatkan peran strategis dan pengawasan melalui peningkatan kempetensi,
penguatan independensi, dan peningkatan integritas.
2. Meningkatkan
efektivitas
kinerja
dalam
melaksanakan
pengawasan
terhadap
pengelelaan Satker BLU .
3. Memberikan remunerasi bagi Dewan Pengawas
4. Pemenuhan standar akreditasi Rumah Sakit
5. Memberikan rekemendasi kepada pemilik dan Pembina
III. BATASAN
Pedeman ini disusun sebagai panduan bagi Dewan Pengawas pad a Satker BLU di
lingkungan Direkterat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya mengawasi pengelelaan Badan Layanan Umum .
Adapun satker di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan yang telah menerapkan
pengelelaan keuangan Badan Layanan Umum terdiri dari :
Pedoman Dewan Pengawas
1. RSUP dr . Cipto Mangunkusumo Jakarta
2. RSUP Fatmawati Jaka rta
3. RSU P Persahabatan Jakart a
4 . RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
5. RSUP dr. Kariadi Semarang
6. RSUP dr. Sardjito Jogjakarta
7. RSUP dr. M. Djamil Padang
8. RSUP dr. M . Hoesin Palembang
9. RSUP Sanglah Denpasar
10. RSUP dr. Wahidin S. Makassar
11 . RS Anak Dan Bersalin Harapan Kita
12. RS Jantung Harapan Kita Jakarta
13. RS Kanker Dharmais Jakarta
14. RSU P dr. Soeradji T. Klaten
15. RS Stroke Nasional Bukittinggi
16. RSUP H. Adam Malik Medan
17 . RSUP dr. Kandou Manado
18. RS PARU dr. H.A Rotinsulu Bandung
19. RS Mata Cicendo Bandung
20. RS Paru dr. Goenawan P. Cisar ua
21. RS Pa ru dr. Ario W ira wan Sa latiga
22. RS Orthopedi Prof. d r. Soeha rs o Solo
23 . RS Jiwa dr . Soeharto Heerdjan Jakarta
24. RS dr. Marzoeki Mahdi Bogor
25. RS Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang
26. RS Jiwa d r. Radj iman W Lawang
27. RS Ketergantungan Obat Jakarta
28. RS Kusta Sitanala Tangerang
29. RS Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang
30. RS Kusta Tadjudin Chalid Makassar
31. RSPI dr. Sulianti Saroso
32. RS Pusat Otak Na si onal
33. BBLK Jakarta
34. BBLK Surabaya
35. BBLK Palembang
36. BBLK Makassar
37 . BBKPM Bandung
38 . BBKPM Sura karta
39 . BKMM Makass ar
40. BBKPM Maka ss ar
Pedoman Dewan Pengawa s
BAB III
URAIAN TUGAS DEWAN PENGAWAS
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No. 10
Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit, Dewan Pengawas berfungsi sebagai
governing body Rumah Sakit dalam melakukan pembinaan dan pengawasan nonteknis
perumahsakitan secara internal di Rumah Sakit.
Governing Body sebagaimana dimaksud ialah organ yang merupakan organ yang
dibentuk oleh Pemilik Rumah Sa kit guna melakukan pembinaan dan pengawasan, hal
tersebut terjabarkan dalam tugas dan wewenang yang dimiliki oleh Dewa n Pengawas.
Dengan demikian, dalam hal ini Dewas bukan merupakan wakil pemilik. Ketentuan
yang menyatakan Dewan Pengawas sebagai Governing Body, mempertegas kedudukan dan
fungsinya di rumah sakit yang secara keseluruhan terjabarkan dalam tugas dan wewenang
yang dimiliki.
Berdasarkan hal tersebut, maka Dewan Pengawas dan Direksi Rumah Sa kit secara
organisasi bertanggung jawab kepada Pemilik Rumah Sa kit.
I.
TUGAS DEWAN PENGAWAS
Dewan
Pengawas bertugas melakukan pengawasan
pengelolaan BLU
dilakukan oleh pejabat pengelola BLU terhadap pelaksanaan Rencana Strategi
yang
Bisnis
(RSB}, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), RKA K/L, DIPA dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan.
Sedangkan tugas Dewan Pengawas dalam Undang-Undang Nomor 44 tentang
Rumah Sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit
adalah:
1. Menentukan arah kebijakan Rumah Sa kit
2.
Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis
3.
Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran
4.
Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya
5. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien
6.
Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit, dan
7.
Mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sa kit, etika profesi, dan peraturan
perundang-u ndangan .
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas mempunyai wewenang :
1. Menerima dan memberikan penilaian terhadap laporan kinerja dan keuangan Rumah
Sakit dari Kepala/Direktur Rumah Sakit
2. Menerima laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Satuan Pemeriksa Internal
Rumah
Sakit
dengan
sepengetahuan
sepengetahuan Kepala/Direktur
rekomendasi tindak lanjut
_
Pedoman Dewan Pengawas
Rumah
Kepala/Direktur
Sakit
dan
Rumah
memantau
Sa kit
dengan
pelaksanaan
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat manajemen lainnya mengenai
penyelenggaraan pelayanan di Rumah sakit dengan sepengetahuan Kepala/Direktur
Rumah sakit sesuai dengan Peraturan Internal Rumah sakit (hospital bylaws) atau
Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance)
4. Meminta penjelasan dari komite atau unit nonstruktural di Rumah sakit terkait
pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengawas sesuai dengan Peraturan Internal
Rumah sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance)
5. Berkoordinasi dengan Kepala/Direktur Rumah sakit dalam menyusun Peraturan
Internal Rumah sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate
governance), untuk ditetapkan oleh pemilik, dan
6. Memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pegelolaan Rumah sakit.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2007 Tentang Dewan
Pengawas Badan Layanan Umum, Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan BLU yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola BLU mengenai
pelaksanaan Rencana strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, dan peraturan
perundang-u ndangan.
Dewan Pengawas untuk BLU di lingkungan Pemerintah Pusat berkewajiban :
1. memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri
Keuangan mengenai Rencana strategis Bisnis danRencana Bisnis dan Anggaran yang
diusulkan oleh Pejabat Pengelola BLU;
2. melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan apabila
terjadi gejala menurunnya kinerja BLU;
3. mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai setiap masalah yang
dianggap penting bagi pengelolaan BLU;
4. memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU dalam melaksanakan
pengelolaan BLU;
5. memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan
kinerja BLU kepada Pejabat Pengelola BLU
II.
URAIAN TUGAS
Dalam melaksanakan tugas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 44 tentang
Rumah sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sa kit,
maka uraian tugas Dewan Pengawas sekurang-kurangnya meliputi :
1. Menentukan arah kebijakan Rumah sakit.
Uraian Tugas antara lain:
Ikut terlibat bersama Direksi menentukan visi, misi, strategi, dan kebijakan Rumah
Sa kit.
2.
Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis.
Uraian Tugas antara lain:
Pedoman Dewan Pengawas
a) Adanya pengesahan/tanda tangan Dewan Pengawas pada Renstra atau Revisi
Renstra
b) Memantau pencapaian indikator sesuai proyeksi yang dicantumkan pada RsB
c)
3.
Adanya pendapat Dewan Pengawas terhadap implementasi Renstra .
Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran.
Uraian Tugas antara lain :
a) Adanya pengesahan/tanda tangan Dewan Pengawas pad a RBA atau Revisi RBA
b) Memantau kesesuaian pelaksanaan anggaran dengan rencana pada RBA
c)
Adanya pendapat Dewan Pengawas terhadap implementasi RBA.
4. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya.
Uraian Tugas kendali mutu antara lain:
a)
Memantau pencapaian indikator medik dan indikator manajerial
b) Memantau program kendali mutu
Uraian Tugas kendali biaya antara lain:
a)
Memantau pencapaian kinerja keuangan
b) Memantau program kendali biaya
5. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien .
Uraian Tugas antara lain :
Bahwa berdasarkan pasal 31 dan pasal 32 UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
sakit disebutkan antara lain:
a) Pasien berhak mendapatkan informasi, sehingga perlu pengawasan terhadap
kelengkapan pengisian rekam medik
b) Memantau piutang Rs dan proses penagihan piutang Rs
6. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban rumah sakit
Uraian Tugas antara lain:
.
Bahwa berdasarkan pasal 29 dan pasal 30 UU No . 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sa kit disebutkan antara lain bahwa :
Hak Rumah Sa kit antara lain:
•
Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan tarif layanan
Maka tugas dewas antara lain :
1.
Memantau legalitas kebijakan tarif
2. Memantau realisasi pendapatan Rumah sakit
Ii
Pedoman Dewan Pengawas
Kewajiban Rumah Sakit antara lain :
•
Memberikan remunerasi kepada pegawai
Maka tugas dewas antara lain :
Memantau implementasi remunerasi sesuai dengan KMK remunerasi dan pedoman
pelaksanaan remunerasi di Rumah Sakit
7. Mengawasi kepatuhan penerapan etika rumah sakit, etika profesi, dan peraturan
perundang-undangan.
Uraian Tugas antara lain:
1. Memantau etika Rumah Sakit dan etika prafesi melalui laporan komite etik
Rumah Sakit
2. Memantau tindak lanjut temuan BPK, ItjenjAPIP atas :
a. Pelaksanaan sistem pengendalian intern
b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
Pedoman Dewan Pengawas
BABIV
PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS
I.
MEKANISME PENILAIAN
A. Wewenang Penilaian
Penilaian kinerja Dewan Pengawas ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang
didelegasikan kepada Pimpinan Eselon I Kementerian Kesehatan yang bertanggung
jawab terhadap pembinaan teknis Rumah Sa kit.
B. Alur Penilaian
1. Dewan Pengawas mengumpulkan data atas kinerja yang telah dilakukan
kemudian menyerahkannya ke Tim Remunerasi Rumah sakit.
2. Tim remunerasi Rumah sakit mengolah dan memverifikasi data berdasarkan
instrumen penilaian
3. Hasil penilaian yang telah ditandatangani oleh Dewan Pengawas dan Ti m
Remunerasi disampaikan ke Pimpinan Eselon I Kementerian Kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap pembinaan teknis Rumah sakit untuk mendapatkan
persetujuan atas hasil penilaian kinerja Dewan Pengawas
4. Hasil penilaian kinerja ditentukan berdasarkan Total Nilai (TN) yang
merupakan penjumlahan nilai aspek kuantitas, aspek kualitas, dan aspek
perilaku. Total nilai selanjutnya dikonversi dengan nilai IKI.
5. Penilaian kinerja Dewan Pengawas dilakukan sekali dalam satu semester ke
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan
ketentuan :
a. data penilaian semester 1 disampaikan pada Bulan Agustus
b. data penilaian semester 2 disampaikan pada Bulan Februari tahun
berikutnya.
II.
KRITERIA PENILAIAN
A. Aspek Penilaian
Dewan Pengawas dinilai kinerjanya berdasarkan kriteria:
.
1. sasaran kerja yang dinilai adalah sesuai tugas pokok jabatan yang
me nd u ku ng keberhasilan pencapaian kinerja unit.
a. Kuantitas, adalah jumlah kerja yang diselesaikan dalam suatu periode waktu
yang telah ditentukan dengan cara membandingkan antara target kinerja yang
seharusnya dengan capaian targetnya .
Aspek kuantitas dalam penilaian kinerja Dewan Pengawas meliputi :
1. Laporan Dewan Pengawas yang disampaikan
Laporan Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas disampaikan
sebanyak 1 (satu) kali dalam satu semester ke Menteri Kesehatan .
2. Jumlah rapat yang dilaksanakan
Pedoman Dewan Pengawas
b. Kualitas, adalah hasil kerja yang dicapai sesuai standar dan persyaratan yang
telah ditetapkan.
Aspek kualitas dalam penilaian kinerja Dewan Pengawas antara lain yaitu :
• Penilaian Laporan Dewan Pengawas
Laporan Dewan Pengawas merupakan gambaran kinerja pengawasan
yang dilakukan oleh Dewan Pengawas sehingga kualitas dari kinerja
Dewan Pengawas dapat t erlih at dari laporan Dewan Pengawas.
2. Perilaku
Aspek perilaku dapat dinilai berdasarkan :
a. Kehadiran
Dapat menyediakan waktu yang cukup dalam melaksanakan tugas sebagai
Dewan Pengawas. Keberadaan dewan pengawas dapat dilihat dari kehadiran
saat rapat. Dalam hal terdapat anggota dewan pengawas tidak dapat hadir
dalam rapat namun menyampaikan pendapat/saran secara tertulis melalui
sarana surat elektronik atau melalui telepon dapat diuraikan pada hasil
notulensi merupakan terhitung sebagai hadir.
b. Kontribusi
Dapat bekerjasama dengan baik, memahami dan terlibat dalam
melaksanakan tugas, serta memberikan masukan dalam penyusunan laporan
Dewan Pengawas . Selain itu, kontribusi dapat dilihat dari kepatuhan Dewan
Pengawas terhadap ketentuan dan peraturan .
III. BOBOT PENILAIAN
NO
KRITERIA
BOBOT
Aspek Perila ku
20
50
30
JUMLAH
100
1.
Aspek Ku antitas
2.
3.
Aspek Ku alit as
Pedoman Dewan Pengawas
IV. KATEGORI PENILAIAN
HASIL PENILAIAN
NILAIIKI
200 % sd S 220 %
2,00
175 % sd
:E
OJ
V>
sepengetahuanKepala/Direktur
Rumah Sakit dan memantau
rekomendasitindak
pelaksanaan
c.
lanjut;
meminta penjelasan dari Direksi
manajemen
pejabat
dan/atau
lainnyamengenai penyelenggaraan
Rumah
Sakit
di
pelayanan
dengansepengetahuan
Sakit
Rumah
Kepala/Direktur
sesuai dengan Peraturanlnternal
.
Rumah Sa kit (hospital bylaws) atau
Tata
Pola
Dokumen
Kelola(corporate governance);
d. meminta penjelasan dari komite
atau unit nonstruktural di Rumah
Sakitterkait pelaksanaan tugas dan
fungsi Dewan Pengawas sesuai
I
denganPeraturan Internal Rumah
(hospital
bylaws)
atau
Sakit
Kelola
PolaTata
Dokumen
(corporate governance);
kelola
tata
badan
program
menyetujui
peningkatan mutu yang
biasanya dilakukan satu
tahun sekali, dan secara
periodik mendapatkan
upaya
laporan
mutu
peningkatan
tersebut.
b.
menerima
dan
bertindak
berdasarkan
laporan program mutu
dan keselamatan pasien,
termasuk
tentang
laporan
kejadian
tak
diinginkan dan kejadian
sentinel.
No
Dewan Pengawas
UU NO 44 tahun 2009
Permenkeu No 109 tahun
2007
Permenkes No.10 th 2014
I
Standar JCI
e. berkoordinasi
dengan
Rumah
Sa kit
Kepala/Direktur
menyusunPeraturan
dalam
Internal Rumah sakit (hospital
bylaws) atau Dokumen PolaTata
Kelola (corporate governance),
untuk ditetapkan oleh pemilik; dan
f. memberikan
rekomendasi
perbaikan terhadap pengelolaan
Rumah sakit.
9
"U
ro
Q.
o
3
'"o
:0
ro
セ@
:0
..
セ@
:0
セ@
B(
Masa Jabatan
tidak diatur mengenai
masa jabatan
5 (lima) tahun
5 (lima) tahun
Tidak diatur mengenai masa
jabatan
lampiran 2
TABEL FORMAT
PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS
NAMA
NIP
JABATAN
No
Indlkator Va". Dtnllal
Deflnlsl Operaslonal
Tarlet
Capalan
1
2
3
4
5
A
2)
Laporan dewas
yang disampaikan
ke Kemkes
Jumlah Rapat
Dewas
Laporan pengawasan
yang dilakukan oleh
Dewas yang
disampaikan paling
sedikit 1 (satu) kali
dalam satu semester
ke Menteri Kesehatan
Laporan Semester 1
Laporan Semester 2
6
10
1
1
Rapat Dewas yang
dilaksanakan
6
10
Jumlah Nilai Kuantitas
20
%
KUALITAS
1)
Penilaian Laporan
Dewan Pengawas
Hasil penilaian dari
laporan Dewas yang
disampaikan berupa
Total Skor Hasil
Penilaian
100
50
Jumlah Nilai Kualitas
50
Jumlah Nilai Kuantitas dan Kualitas
C
,%,
KUANTITAS
1)
B
Nllal
Hasll
Klnerja
(S/4}K6
Bobot
PERILAKU
1)
Kehadiran
%
Kehadiran Dewas
dalam rapat dapat
berupa kehadiran fisik
maupun non fisik o
Kehad iran fisik adalah
dewas hadir da lam
rapat, sedangkan
kehadiran non fisik bila
Dewas tidak dapat
hadir dalam rapat
namun memberikan
masukan berupa email,
teleconference, dsb.
Pedoman Dewan Pengawas
100
.
%
70
%
15
-
No
1
Indlkator Van, Dlnllal
Deflnlsl Operaslonal
Tar,et
Capalan
3
4
100
5
2
2) Kontribusi
Kontribusi Dewas
dapat berupa
bekerjasama dengan
baik, memahami dan
terlibat dalam
melaksanakan tugas,
serta memberikan
masukan dalam
penyusunan laporan
Dewan Pengawas.
Selain itu, kontribusi
dapat dilihat dari
kepatuhan Dewan
Pengawas terhadap
ketentuan dan
peraturan .
Bobot
''')
6
15
Jumlah Nilai Perilaku
Nllal
Hasll
KlnerJa
(5/4}x6
30
.-
Total Nllal Klnerja
I
100
co!.
PERSETUJUAN PENILAIAN
Direktur Jenderal Bina
Upaya· Kesehatan
Pegawai Yang Dinilai
NIP.......... .. .. .. .. .. ........ ............ .
NIP............. .. ..... .. ...... ........ .. .. .
Pedoman Dewan Pengawas
II
lampiran 3
0
rD
"a
3
III
::>
ASPEK PERILAKU (30%)
o
rD
:;:
I
III
::>
ao
III
:;:
I
SKOR('"
0
rD
::>
No
e:
1
FAKTOR
PENILAIAN
KEBERADAAN
f
セ@
0
SANGAT
KURANG
• Tdak hadir
dan tidak
memberika
n masukan
secara
tertulis
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
KURANG
DIBAWAH
HARAPAN
SESUAI
HARAPAN
DIATAS
HARAPAN
ISTIMEWA
• Hadir
pertemuan
Dewas atau
melakukan
pengawasan
ke RS
sebanyak 3
(tiga) kali;
atau
• Memberikan
masukan
secara tertulis
• Hadir
pertemuan
Dewas atau
melakukan
pengawasan
ke RS
sebanyak 4
(empat) kali;
dan
• Memberikan
masukan
secara tertulis
• Hadir
pertemuan
Dewas atau
melakukan
pengawasan
ke RS
sebanyak 5
(lima) kali;
dan
• Memberikan
masukan
secara
tertulis
• Tidak Hadir
tapi
memberikan
masukan
secara tertulis
,
• Hadir
pertemuan
Dewas atau
melakukan
pengawasan ke
RS sebanyak 6
(enam) kali
atau lebih; dan
• Memberikan
masukan
secara tertulis
Nllai
Bobot
I
15
. .
Hasil
I
SKOR(%)
0
FAKTOR
PENILAIAN
No
I
SANGAT
KURANG
-
-r-
51-60
61-70
I--
KURANG
--- -
DIBAWAH
HARAPAN
71-80
81-90
91-100
Nilai
SESUAI
HARAPAN
DIATAS
HARAPAN
• Memahami
masalah
dalam
tugasnya,
• Memahami
masalah
dalam
tugasnya,
• Dapat
bekerjasama
denga n baik
• Dapat
bekerjasama
de ngan bai k
• Terlibat
menyelesaik
an tugas
• Memberikan
masukan
dalam
penyusunan
laporan
Dewan
Pengawas
Hasil
Bobot
ISTIMEWA
I
I
I
KONTRIBUSI
2
• Tidak ada
kontribusi
.
ro
""
C-
o
3
'"
:::l
o
ro
:;:
'"
""ro
"":;:'"
:::l
\
:::l
Tidak
memahami
masalah dalam
tugas, selalu
menunggu
: perintah untu k
melaksana kan
tugas
• Kurang
memahami
masalah
terkait tugas,
tap i
• Dapat
beke rjasama
dengan baik
• Terlibat
menyelesaika
n tugas
• Memahami
masalah dalam
tugasnya,
15
• Dapat
bekerjasama
dengan baik
• Terlibat
menyelesaikan
tugas
• Memberikan
masu kan dalam
penyusunan
laporan Dewan
Pengawa s
• kepatuhan
Dewan
Pengawas
terhadap
ketentuan dan
peraturan
e:
I
TOTAL NILAI
PERILAKU
j
30
I
Lampiran 4
INSTRUMEN
PENELAAHAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS
PADA
SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM
DI LlNGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Na ma Satker
Semester / Tahunan
Periode la poran
Tahun
TIDAK
I
1.
2.
3.
ADAI
ADA/
SESUAI
TIDAK
URAIAN
NO
SESUAI
Penyaji an laporan
Ketepatan Waktu Penyampaian laporan Dewan Pengawas
Sistematika penulisan laporan telah sesuai dengan sistematika
penyusunan
laporan
Dewan
Pengawas
berdasarkan
Perdirjen
Perbendaharaan Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan
DD
DD
DD
laporan Dewan Pengawas Badan layanan Umum di lingkungan
Pemerintah Pusat .
3.
lsi laporan:
1. Relevansi
Penilaian konsistensi dapat berupa :
• Kesinambungan antar Bab
• Pengawasan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari
pengawasan sebelumnya
• Data yang disampaikan merupakan data yang valid
• Saran dan rekomendasi sesuai dengan penjelasan pada
kegiatan pengawasan yang dilakukan
iii
Pedoman Dewan Pengawas
DD
ADA/
URAIAN
NO
noAIC
ADA/
mUAI noAIC
SESUAI
2. Konsistensi
Menilai konsistensi penyajian antar bagian dalam laporan
dewan pengawas. Dalam hal ini secara ォ・ウ
セ@ オイィ。ョ@
isi laporan
00
merupakan satu kesatuan yang berkesesuaian dan saling
menjelaskan. Saran dan rekomendasi yang disampaikan dalam
laporan dewan pengawas harus konsisten dengan uraian
tentang kondisi BLU yang disajikan di bagian awal dan juga
harus konsisten dengan uraian hasil pengawasan.
Penilaian konsistensi dapat berupa :
•
Kesinambungan antar Bab
•
Pengawasan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari
pengawasan sebelumnya
•
Data yang disampaikan merupakan data yang valid
•
Saran dan rekomendasi sesuai dengan penjelasan pada
kegiatan pengawasan yang dilakukan
3. Komprehensif
Menilai komprehensif penyajian dalam
laporan dewan
0 0
pengawas. Dalam hal ini setiap kondisi atau kejadian pada BLU
yang mempengaruhi atau diperkirakan akan mempengaruhi
kinerja BLU diuraikan secara komprehensif sehingga dapat
memberikan gambaran yang utuh tentang penyebab dan atau
dampak dari suatu kondisi atau kejadian pada BLU
Penilaian komprehensif dapat berupa :
•
Laporan Dewan Pengawas menjelaskan secara menyeluruh
pelaksanaan tugas dan kewajiban Dewan Pengawas.
•
Adanya data pendukung yang disampaikan dalam laporan
*) beri tanda " pada kolom yang dipilih
**) coret yang tidak perlu
Pedoman Dewan Pengawas
m
111111111111111111111111
9 786022
359562