sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase jawa- ban responden setiap item adalah sebagai berikut:
Sudjana, 2005. Keterangan :
in
J = Persentase pilihan jawaban-i pada pengembangan alat
praktikum distilasi sederhana berbasis peralatan rumah tangga.
i
J
= Jumlah skor jawaban-i.
N
= Skor maksimal. e. menafsirkan persentase kuesioner secara keseluruhan dengan menggunakan
tafsiran Arikunto 1997; 2008 sesuai dengan Tabel 3. Tabel 3. Tafsiran persentase skor jawaban kuesioner validasi desain alat prak-
tikum, validasi kelayakan alat praktikum, uji coba keberfungsian, serta tanggapan guru dan siswa.
Persentase Kriteria
80,1-100 Sangat tinggi
60,1-80 Tinggi
40,1-60 Sedang
20,1-40 Rendah
0,0-20 Sangat rendah
Arikunto, 1997; 2008. f.
menghitung rata-rata persentase hasil skor kuesioner dan wawancara untuk mengetahui aspek-aspek yang ingin dicapai pada alat praktikum yang dikem-
bangkan yaitu aspek keterkaitan dengan bahan ajar, aspek nilai pendidikan, aspek ketahanan alat, aspek efisiensi penggunaan alat, serta aspek keamanan
alat praktikum pemisahan campuran dengan teknik distilasi sederhana dengan rumus sebagai berikut:
n X
X
in i
Sudjana, 2005.
100
N J
J
i in
Keterangan :
i
X
= Rata-rata persentase kuesioner-i wawancara pada alat praktikum pemisahan campuran dengan teknik distilasi
sederhana yang dikembangkan.
in
X
= Jumlah persentase kuesioner-i wawancara pada alat praktikum pemisahan campuran dengan teknik distilasi
sederhana yang dikembangkan. n = Jumlah pernyataan.
g. menafsirkan persentase skor kuesioner ataupun wawancara dari rata-rata per-
sentase skor kuesioner ataupun wawancara keseluruhan aspek alat praktikum untuk mengetahui kelayakan alat praktikum yang dikembangkan dalam kegi-
atan pembelajaran dengan menggunakan tafsiran pada Tabel 4. sebagai berikut:
Tabel 4. Tafsiran persentase jawaban kuesioner kelayakan alat praktikum.
Persentase Kriteria
80,1-100 Sangat tinggi
60,1-80 Tinggi
40,1-60 Sedang
20,1-40 Rendah
0,0-20 Sangat rendah
Arikunto, 1997; 2008.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Desain alat praktikum distilasi sederhana berbasis peralatan rumah tangga
yang dikembangkan dinyatakan valid dan layak berdasarkan penilaian validator untuk dilakukan pembuatan alat praktikum dengan kriteria sangat
tinggi. 2.
Alat praktikum distilasi sederhana berbasis peralatan rumah tangga yang di- kembangkan dinyatakan valid dan layak digunakan dalam kegiatan pembela-
jaran. Hal ini dapat dilihat dari persentase aspek kelayakan alat praktikum yaitu aspek keterkaitan dengan bahan ajar, aspek nilai pendidikan, aspek keta-
hanan alat, aspek efisiensi penggunaan alat, dan aspek keamanan bagi siswa yang semuanya berkriteria sangat tinggi.
3. Tanggapan guru terhadap aspek kelayakan alat praktikum distilasi sederhana
berbasis peralatan rumah tangga yang dikembangkan yaitu aspek keterkaitan dengan bahan ajar, aspek nilai pendidikan, aspek ketahanan alat, aspek efisi-
ensi penggunaan alat, dan aspek keamanan bagi siswa, menyatakan valid dan layak digunakan dalam pembelajaran dengan kriteria sangat tinggi.
4. Tanggapan siswa terhadap aspek kelayakan alat praktikum distilasi sederhana
berbasis peralatan rumah tangga yang dikembangkan yaitu aspek ketahanan alat, aspek efisiensi penggunaan alat, dan aspek keamanan bagi siswa, menya-
takan valid dan layak digunakan dalam pembelajaran dengan kriteria sangat tinggi.
5. Faktor pendukung pengembangan alat praktikum distilasi sederhana berbasis
peralatan rumah tangga diantaranya yaitu pencarian komponen penyusun alat praktikum relatif mudah ditemukan serta antusiasme guru dan siswa saat uji
coba di lapangan. Sementara itu, kendala yang dihadapi relatif tidak ditemu- kan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya pemaksimalan kegiatan praktikum distilasi sederhana di jenjang
SMP Sederajat agar siswa lebih memahami materi pemisahan campuran dengan teknik distilasi sederhana.
2. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap revisi hasil uji coba lapangan
awal, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut ke tahap penelitian dan pengembangan selanjutnya agar alat praktikum distilasi sederhana berbasis
peralatan rumah tangga yang dihasilkan dapat digunakan dalam proses pem- belajaran IPA di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, W. Oviana, dan H. Khatimah. 2011. Penggunaan Alat Peraga dari Bahan Bekas dalam Menjelaskan Sistem Respirasi Manusia di MAN
Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi Edukasi. 3 2, 51-55.
Abrahams, I. dan R. Millar. 2008. Does Practical Work Really Work? A Study of the Effectiveness of Practicalwork as a Teaching and Learning Method
in School Science. International Journal of Science Education. 30 14, 1945-1969.
Adegok, B. A., dan N. Chukwunenye. 2013. Improving Students’ Learning Outcomes In Practical Physics, Which Is Better? Computer Simulated
Experiment or Hands-On Experiment?. Journal of Research and Method in Education IOSR-JRME. 2 6, 18-26.
Ali, L. Usman, I. W. Suastra, dan A. A. I. A. R. Sudiatmika. 2013. Pengelolaan Pembelajaran IPA Ditinjau dari Hakikat Sains pada SMP di Kabupaten
Lombok Timur. E-journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha. 3, 1-11.
Arief, S. 1984. Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Arikunto, S. 1997. Penilaian Program Pendidikan Edisi III. Bina Aksara.
Jakarta. . 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedelapan. Bina
Aksara. Jakarta. Arsyad dalam Widiyatmoko, A., dan S. D. Pamelasari. 2009. Media
Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Bafadal, I. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Bumi Aksara. Jakarta.
Bandini, S., A. Saavedra, dan G. Sarti. 1997. Vacuum Membrane Distillation: Experiments and Modeling. Journal of Chemical Education. 43 2, 398-
408.
Bayrak, B. dan U. Kanli. 2007. To Compare The Effects Of Computer Based Learning And The Laboratory Based Learning On Students’ Achievement
Regarding Electric Circuits. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET. 6 1, 1-6.
Bybee, R. W. 2000. Dalam Minstrel, J., dan E. Zee, eds, inquiring intoinquiry learning and teaching in science. AAAS. Washington DC.
Campanizzi, R. D. Danielle, B. Mason, dan Christine K. F. Hermann. 1999. Distillation Using Household Items. Journal of Chemical Education. 76
8, 1079-1080. Darmawan, B. 2014. Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan. Jurnal Pelopor Pendidikan. 6 2, 1-10. Djamarah. Z. 2000. Strategi Belajar Mengajar, Cet. II. Asdi Mahasatya.
Jakarta. Djojosoediro, W. 2011. Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD. Modul
Pembelajaran IPA. Terdapat dalam http:ayahalby.wordpress.com2011- 02022hakikat-ipa-di-sd. Diakses tanggal 22 Desember 2015.
Fadiawati, N. dan C. Diawati. 2011. The Problem-Based Learning Model to Increase Student`s Skills in Communication, Classification, and
Comprehension of Acid-Base Concepts. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan MIPA. 39-48.
Fadiawati, N. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kesetimbangan Kimia berbasis Representasi Kimia untuk Siswa Kelas XI IPA. Prosiding
Seminar Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA. 197-203. Fadiawati, N. dan L. Tania. 2014. Efektivitas Pendekatan Saintifik dalam
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia. Laporan Penelitian. Bandar Lampung Tidak
Diterbitkan.
Fenster, A. N. 1967. A Simple Distillation Apparatus. Journal of Chemical Education. pp 660.
Gabel, D. 1997. Improving Teaching and Learning Through Chemistry Education Research: A Look to the Future. Indiana University.
Bloomington. Garnett, P.J., P. J. Garnett, dan M. W. Hacking. 1995. Refocusing the Chemistry
Lab: A Casefor Laboratory-Based Investigations. Australians Science Teachers Journal. 41, 26Y32.
Godwin, O., O. Adrian, dan E. Johnbull. 2015. The Impact of Physics Laboratory on Students Offering Physics in Ethiope West Local
Government Area of Delta State. Educational Research and Reviews. 10 7, 951.