3.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional meliputi analisis kebutuhan perangkat keras, analisis kebutuhan perangkat lunak dan analisis kebutuhan pengguna
.
3.2.1. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui spesifikasi yang digunakan di Staff Pemanfaatan dan Pelayanan dapat dillihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Analisis Spesifikasi Perangkat Keras Kementrian Kehutanan
No Perangkat Keras
Spesifikasi 1
Processor Intel Pentium Dual Core 2,8 GHz
2 Monitor
LCD 15 inch 3
VGA VGA On-Board 128 MB
4 Memori
1 GB 5
Harddisk 80 GB
6 Printer
Printer berwarna 7.
Kartu Jaringan Modem
Kebutuhan hardware minimum guna menjalankan aplikasi ini dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Spesifikasi Perangkat Keras Kementrian Kehutanan
No Perangkat Keras
Spesifikasi 1
Processor Intel Pentium 1,0 GHz
2 Monitor
LCD 15 inch 3
VGA VGA On-Board 128 MB
4 Memori
1 GB 5
Harddisk 40 GB
6 Printer
Printer hitam putih 7.
Kartu Jaringan Modem
Berdasarkan spesifikasi yang telah ada, secara keseluruhan kebutuhan perangkat keras untuk aplikasi ini telah terpenuhi.
3.2.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan oleh Kementrian Kehutanan untuk membantu mengelola surat ijin masuk kawasan konservasi adalah :
1. Sistem Operasi Windows XP Professional Service Pack 3
2. Microsoft Office 2007 3. Microsoft Excel 2007
Kebutuhan perangkat lunak untuk sistem informasi perijinan surat ijin masuk kawasan konservasi di Kementrian Kehutanan minimum memiliki
spesifikasi sebagai berikut : 1. Sistem Operasi Windows XP Professional Service Pack 3
2. Adobe Reader 3. Web Browser
4. Macromedia Dreamweaver 8 5. MySQL Essential-5.0.24-win 32
Berdasarkan perbandingan perangkat lunak yang ada di Kementrian Kehutanan dengan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk sistem informasi ini
maka, dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan perangkat lunak tambahan untuk sistem informasi perijinan surat ijin masuk kawasan konservasi sehingga sistem
informasi yang dibangun dapat berjalan dengan optimal.
3.2.3. Analisis Kebutuhan Pengguna
Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi SIMAKSI
sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna terhadap komputer
Adapun karakteristik pengguna sistem yang sedang berjalan adalah :
1. Fakta Lapangan
Fakta lapangan yang terjadi di Kementrian Kehutanan adalah tidak adanya admin dan petugas administrasi untuk mengelola sistem informasi perijinan
ini dikarenakan Kementrian Kehutanan selama ini belum sistem informasi
perijinan berbasis web ke masyarakat luas khususnya pemohon. 2.
Kebutuhan Pengguna
Spesifikasi pengguna yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja
sistem aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
1. Admin dan Petugas Administrasi Admin dan petugas administrasi bertugas untuk mengelola dan
bertanggung jawab terhadap keseluruhan data yang diolah dalam sistem informasi periijinan, keahlian yang harus dimiliki oleh seorang
admin, yaitu : a. Mempunyai kemampuan dasar di bidang komputer.
b. Mengerti dasar-dasar internet. c. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau
Mozilla Firefox. 2. Pengunjung Website atau pemohon
Pengguna website atau pemohon merupakan orang yang mendapatkan informasi dari website yang dikunjungi serta mengajukan perijinan ke
Kementrian Kehutanan, keahlian yang perlu dimiliki oleh pengunjung website yaitu :
a. Terbiasa menggunakan computer b. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau
Mozilla Firefox.
3. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan setelah adanya sistem informasi perijinan di Kementrian Kehutanan adalah untuk bagian admin atau staff pemanfaatan
dan pelayanan dapat dengan mudah mengelola data mengenai Kementrian Kehutanan untuk diinformasikan ke masyarakat luas dan petugas
administrasi dapat mengelola data administrasi perijinan dengan baik sedangkan untuk bagian user sebagai pengunjung website atau pemohon
dapat dengan leluasa untuk mengakses sistem informasi perijinan kapan pun dan dimana pun untuk mengetahui perkembangan Kementrian Kehutanan
atau mengajukan perijinan ke Kementrian Kehutanan. 3.2.4.
Analisis Pengkodean
Adapun aturan pengkodean yang berlaku untuk Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi SIMAKSI adalah sebagai berikut:
1. Pengkodean nomor SIMAKSI Format pengkodean nomor SIMAKSI adalah sebagai berikut:
SXXXBBKSDA- JABAR2XXXX
Keterangan dari kode nomor SIMAKSI adalah: a. S merupakan kode ketetapan SIMAKSI yang inisialisasinya berarti
SIMAKSI dan XXX merupakan no urut pemohon. Apabila disatukan SXXX menjadi id dari pemohon.
Tahun Pembuatan SMAKSI Kode Ketetapan dari BBKSDA
Nomor Urut SIMAKSI Kode Ketetapan SIMAKSI
b. BBKSDA-JABAR2 merupakan kode ketetapan dari BBKSDA. c. 4 digit terakhir merupakan tahun pembuatan SIMAKSI.
2. Pengkodean NIP Adapula pengkodean untuk nip yang dimiliki pejabat penandatangan
SIMAKSI di Kementrian Kehutanan. Pengkodeannya sebagai berikut: 99999999 999999 9 999
Contoh dari pengkodean NIP adalah: 19590209 198903 2 001
Keterangan dari pengkodean nip adalah: a. 8 digit pertama kode untuk tahun, bulan dan tanggal lahir pegawai
b. 6 digit berikutnya kode untuk tahun dan bulan pengangkatan atau tahum gabung pegawai.
c. 1 digit berikutnya kode untuk jenis kelamin, untuk perempuan berkode 2 dan untuk laki-laki berkode 1.
d. 3 digit terakhir kode untuk nomor urut pegawai.
No Urut Pegawai Jenis Kelamin
Tahun dan bulan pengangkatan Tahun Gabung Tahun, bulan dan tanggal lahir pegawai
No Urut Pegawai Jenis Kelamin
Tahun dan bulan pengangkatan Tahun Gabung Tahun, bulan dan tanggal lahir pegawai
3.2.5. Analisis Basis Data