ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT
SAMPAHKOTA MALANG(Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS
Kec. Blimbing ke TPASupiturang, Malang)
Oleh: S. Idrus Almaududi A. ( 01520087 )
civil engineering
Dibuat: 2009-11-06 , dengan 7 file(s).

Keywords: Biaya Operasional Kendaraan
abstraksi
Sampah merupakan suatu masalah di kota-kota besar tak terkecuali Kota Malang. Permasalahan
yang sering terjadi adalah perpindahan sampah dari TPS ke TPA atau dengan kata lain dalam
sistem pengangkutannya. Kota Malang terbagi menjadi 5 Kecamatan dan untuk Kecamatan
Blimbing sendiri terbagi lagi menjadi 11 Kelurahan. Dari beberapa kelurahan tersebut tersebar
18 TPS yang berarti mempunyai 18 rute pengangkutan sampah untuk tiap harinya.
Pada sistem pengumpulan dan dilanjutkan pengangkutan sampah ke TPA memerlukan biaya
yang disebut biaya operasional. Biaya operasional kendaraan pengangkut sampah merupakan
jumlah rupiah yang dikeluarkan oleh pengelola pengangkutan sampah untuk setiap satuan jarak
tempuh sehingga bila mengetahui biaya operasional (BOK) pada sistem pengangkutan sampah
dari TPS ke TPA di daerah tertentu dapat mengkalkulasi biaya pengeluaran untuk pengangkutan
sampah tiap TPS.
Analisa biaya operasional kendaraan pengangkut sampah di wilayah Kecamatan Blimbing yaitu

untuk mengetahui berapa biaya operasional kendaraan (BOK) pada sistem pengangkutan sampah
dari TPS yang terdapat di Kecamatan Blimbing sampai pada TPA Supiturang. Salah satu metode
perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK) yaitu penggunaan rumus PCI Inc. Tokyo Jepang
dengan menggunakan variabel kecepatan rata-rata perjalanan (journey speed).
Dari perhitungan biaya operasional kendaraan terbesar adalah TPS Kesatrian dengan jarak 8.60
Km, waktu tempuh ± 19 menit, kecepatan 26,90 Km/Jam dan besar biaya operasional
kendaraannya Rp. 4.984,495 / Km. Terbesar ke dua yaitu TPS Juanda dengan jarak 9,70 Km,
waktu tempuh ± 22 menit, kecepatan 25,76 Km/jam dan besar biaya operasional kendaraannya
Rp. 4.788,100 / Km. Terbesar ke tiga yaitu TPS Tenaga dengan jarak 11.50 Km, waktu tempuh ±
19 menit, kecepatan 36,90 Km/jam dan besar biaya operasional kendaraannya Rp. 4.108,898 /
Km. TPS dengan biaya operasional terkecil yaitu TPS cakalang dengan jarak 14.60 Km, waktu
tempuh ± 24 menit, kecepatan 37,25 Km/jam dan besar biaya operasional kendaraannya Rp.
2.890,248 / Km.

abstrac
Rubbish is problem in big city like that in Malang City. The problem of rubbish often happen
when moving from TPS (place to throw in moment) to TPA (place to last throw) in order word
the problem is transporting system. Malang city are divide five districts and for Blimbing district
are divided 11 village. For some village are spreaded 18 TPS which mean have 18 transport rute
of rubbish everyday.

For collecting system and to be continued transporting rubbish to TPA need cost namely
operational cost. Operational cost of transport of rubbist transporter constituted some money
which be spent by management of rubbish transporting for every range thus to know operational

cost in transporting system from TPS to TPA may be calculated spending cost to transporting of
rubbish every TPS.
The analysis of operational cost of rubbish transporter in Blimbing district to know how much
operational cost of transport (BOK) to transporting system from TPS of Blimbing to TPA of
Supiturang. One of calculation method of operational cost of transport (BOK) by using
formulation of PCI Inc Tokyo Jepang by using mean of journey speed.
Based on the the biggest of operational cost of transport is TPS of Kesatrian by range about 8.60
km, have timing about ± 19 minute, speead 26,90 km/hour and the operational cost of transport
is Rp. 4.984,495 / Km, the second is TPS Juanda by range about 9.70 km, have timing about ±
22 minute, speead 25,76 km/hour and the operationa cost of transaport is Rp. 4.788,100/km.
Third TPS of tenaga by range about 11.50 km, have timing about ± 19 minute, speead 36,90
km/hour and operational cost of transport is Rp. 4.108,898/km. And then the smallest of
operational cost in TPS of cakalang by range about 14.60 km, have timing about ± 24 minute,
speead 37,25 km/hour and operational cost of transport is Rp. 2.890,248 / Km.