Sistem Pembumian Netral atau sistem TN Sistem Pembumian Pengaman atau sistem TT

108 catu daya listriknya. Panel hubung bagi berfungsi untuk membagi beban listrik agar pembebanan antar penghantar fasa seimbang. Pada stiap PHB, minimal terdiri dari satu unit piranti pemutus beban utama main breaker, dan beberapa unit piranti pemutus beban cabang sub main breaker. Besarnya nilai arus pemutus utama biasanya sama dengan nilai arus pada alat pembatas yang dipasangoleh PLN. Sedang besar nilai arus pemutus cabang, disesuaikan dengan daya peralatan listrik yang dicatunya. Gambar 3.6 Tipikal Sistem Tenaga Listrik di lokasi Konsumen

3. Sistem Pembumian Netral atau sistem TN

Pada prakteknya, dilihat dari sisi sistem pentanahan yang digunakan, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Sistem Pembumian Netral atau sistem TN, dan sistem Pembumian Pengaman atau sistem TT. Sistem Pembumian tersebut biasanya diterapkan pada transformator distribusi, baik pada gardu maupun pada tiang listrik yang ada di pinggir jalan. 109 Gambar 3.7 memperlihatkan diagram skematik sistem TN. Pada sistem ini, titk bintang transformator distribusi dibumikan dan langsung terhubung ke elektroda pembumian RB. Titik pembumian atau pentanahan. Penghantar netral dan penghantar pentanahan langsung dihubungkan ke titik pentanahan tersebut. Dalam sistem setiap panel PHB atau panel kontrol kabel pembumiannya tidak perlu dihubungkan ke elektroda pembumian secara khusus, tetapi cukup dihubungkan ke penghantar pentanahan PE yang sudah ada di dalam system tersebut. Sistem ini banyak diterapkan, khususnya di Indonesia. Gambar 3.7 Sistem TN

4. Sistem Pembumian Pengaman atau sistem TT

Gambar 3.8 memperlihatkan diagram skematik sistem TT. Pada system ini, titik bintang transformator distribusi dibumikan dan terhubung langsung elektroda pembumian RB. Penghantar netral langsung dihubungkan ke titik pentanahannya, 110 Sistem ini tidak dilengkapi dengan penghantar pembumian Arde. Semua PHB yang terpasang pada system ini harus dilengkapi dengan kabel pembumian yang langsung terhubung pada elektroda pembumian RA. Sistem jarang diterapkan, karena pada setiap PHB harus dilengkapi dengan elektroda pembumian, jadi dinilai kurang efisien. Gambar 3.8 Sistem TT Kerja Proyek 1: Distribusi sistem tenaga listrik pada sisi konsumen terdiri dari dua sistem, yaitu 1 sistem satu fasa, dan 2 sistem tiga fasa. Tugas kalian kali ini adalah memotret atau mensketsa sistem distribusi tenaga listrik pada sisi konsumen yang ada di sekolah 111 kalian atau tempat lain yang ada di dekat sekolah kalian. Untuk itu kalian harus mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, sebagai landasan berfikir untuk menginvestigasi dan mensketsa sistem distribusi tenaga listrik di sisi konsumen. Petunjuk: Yang perlu kalian investigasi adalah berapa kapasitas pemutus breaker utama in going breaker dan berapa kapasitas pemutus cabang out going breaker dan jumlahnya, dan berapa ukuran kabel pada pemutus utama dan pemutus cabang. Setelah selesai buat laporan pelaksanaan pekerjaan. Kerja Proyek 2: Distribusi sistem tenaga listrik pada sisi konsumen terdiri dari dua sistem, yaitu 1 sistem satu fasa, dan 2 sistem tiga fasa. Tugas kalian kali ini adalah mendemonstrasikan penggantian atau penambahan pemutus arus circuit breaker pada papan distribusi tenaga listrik pada sisi konsumen yang ada di sekolah kalian atau tempat lain yang ada di dekat sekolah kalian. Untuk itu kalian harus mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, sebagai landasan berfikir untuk menginvestigasi prosedur penambahan atau penggantian pemutus arus pada papan distribusi tenaga listrik di sisi konsumen. Petunjuk: Yang perlu kalian investigasi adalah berapa kapasitas pemutus breaker utama in going breaker dan berapa kapasitas pemutus cabang out going breaker dan jumlahnya, dan berapa ukuran kabel pada pemutus utama dan pemutus cabang yang diperlukan. Setelah selesai buat laporan pelaksanaan pekerjaan. 112

D. Kegiatan Belajar 4 Memasang Instalasi Kotak Kontak