40 Gambar 1.19 dan Gambar 1.20. memperlihatkan kondisi yang dapat
menimbulkan bahaya tersengat arus listrik dan kondisi yang aman dari sengatan listrik. Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan
mendasar yaitu Apa, bagaimana, dan mengapa terkait dengan perlindungan personil dari bahaya sengatan arus listrik. Untuk itu kalian harus mencari informasi-informasi
yang terkait dengan masalah tersebut melalui membaca materi pelajaran dalam buku bahan ajar ini, dan melalui sumber-sumber informasi lain, yang dapat kalian peroleh
dari buku sekolah elektronik, dari majalah ilmiah populer, atau dari situs-situs pendidikan lewat internet Presentasikan hasil penemuanmu di kelas agar dapat
dibahas dengan kelompok lain. Kemudian buatlah laporan pelaksanaan kegiatan secara indidu.
7. Pengaman Listrik
Rangkaian listrik dalam suatu struktur distribusi tenaga listrik didesain untuk dapat beroperasi pada level arus tertentu sesuai keperluan. Setiap rangkaian kelistrikan
harus dilindungi atau mendapat proteksi, sesuai standard regulasi yang berlaku baik secara lokal, nasional, maupun internasional. Kabel atau konduktor setiap cabang
rangkaian harus mendapat proteksi untuk mencegah mengalirnya arus yang lebih besar dari ukuran yang sudah ditetapkan. Komponen listrik yang digunakan juga
merupakan konsideran yang harus diperhatikan ketika pengamanan menjadi pilihan utama. Standar kabel yang digunakan dalam instalasi listrik untuk keperluan
domestik Suatu tempat kerja yang menuntut tingkat keamanan yang tinggi terhadap resiko
terkena sengatan arus listrik, misalnya laboratorium, ruang operasi dan lokasi pertambangan terbuka lazimnya sistem kelistrikannya dilengkai dengan alat
pengaman hubungan tanah ground fault. Piranti pengaman hubungan tanah tersebut lazim disebut sebagai Ground Fault Circuit Breaker GFCI atau Earth Leak Circuit
Breaker
ELCB. Piranti pengaman tersebut akan membuka rangkaian listrik ketika mendeteksi ada kebocoran isolasi ke rangka mesin. Dengan dipasangnya piranti
41 tersebut dalam suatu sistem rangkaian kelistrikan, maka personil yang bekerja di
lokasi tersebut mendapat jaminan keamanan terhadap bahaya sengatan arus listrik. Disamping itu pada setiap sistem kelistrikan, lazimnya dipasang juga piranti
pengaman beban lebih dan pengaman hubung singkat yang lazim disebut dengan fuse zekering atau circuit breaker pemutus arus. Ada berbagai tipe zekering yang
tersedia di pasaran, dengan disain khusus sesuai keperluan, tetapi maksud utama pemasangan zekering adalah untuk pengamanan sistem kelistrikan.zekering terbuat
dari bahan konduktor dari logam campuran sebagai elemen proteksi yang memiliki titik leleh rendah tergantung dari ukuran zekeringnya. Bila zekering menerima arus
lebih besar dibandingkan kemampuanhantar arus elemen proteksinya maka elemen proteksi akan meleleh dan membuka rangkaian kelistrikannya. Piranti pengaman
lainnya adalah circuit breaker pemutus arus. Pemutus arus CB berfungsi sebagai sakelar lampu yang dipasang di panel listrik. Bila arus yang mengalir melewati
piranti pemutus arus tersebut melebihi kapasitas kemampuan hantar arusnya, maka piranti tersebut akan trip, sehingga membuka rangkaian kelistrikannya. Ukuran
zekering dan pemutus yang akan dipasang dalam suatu rangkaian kelistrikan sebagai piranti pengaman harus ditentukan dengan cermat sesuai dengan regulasi yang
berlaku secara nasional. Seorang personil teknisimekanik tidak boleh sembarangan menetapkan ukuran
zekering dan pemutus yang digunakan dalam suatu rangkaian kelistrikan tanpa mengikuti standard yang berlaku.Demikian pula kabel penghantar yang digunakan
dalam suatu rangkaian kelistrikan tidak boleh sembarangan, tetapi harus mengikuti standard yang berlaku secara nasional.
8. Prosedur Lock Out