PENGEMBANGAN MODEL PERENCANAAN STRATEGIK BERBASIS TOTAL PERFORMANCE SCORECARD DI SMK NEGERI 1 IDI ACEH TIMUR.

PENGEMBANGAN MODEL PERENCANAAN STRATEGIK
BERBASIS TOTAL PERFORMANCE SCORECARD
DI SMK NEGERI 1 IDI ACEH TIMUR

TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

KHAIRUDDIN
NIM. 8146132045

PROGRAM PASCASARJANA
ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI KEPENGAWASAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK

Khairuddin, Pengembangan Model Perencanaan Strategik Berbasis Total
Performance Scorecard di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur, Tesis, PPs
UNIMED, tahun 2016.
Penelitian ini mengangkat permasalah penyusunan perencanaan strategis yang
tidak sesuai dengan seperangkat teori tentang perencanaan strategi dalam
kerangka manajemen mutu pendidikan dengan mengambil objek penelitian di
SMK Negeri 1 Idi. Penelitian yang menggunakan metode research and
development ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui komponen penyusunan renstra
sekolah yang selama ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur. (2)
Secara teoretik menyusun model teoretik perencanaan strategis sekolah berbasis
Total Performance Scorecard. (3) Mengetahui penerapan model teoretik
perencanaan strategis sekolah berbasis total performance scorecard di SMK
Negeri 1 Idi Aceh Timur.
Penelitian pengembangan ini menggunakan pola 4D dari Thiagajaran dalam
menganalisis data, yaitu define, design, development and dissemination. Sehingga
menghasilkan temuan penelitian sebagai berikut: (1) Komponen penyusunan
renstra sekolah yang selama ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur
belum sepenuhnya memenuhi kaidah teori penyusunan renstra, selain itu juga
belum adanya sinkronisasi antar unsur pada renstra tersebut. Keterlibatan warga
sekolah dalam menyusun renstra masih minim sehingga tidak menggambarkan

manajemen mutu pendidikan di sekolah. (2) Model teoretik perencanaan strategik
sekolah berbasis Total Performance Scorecard menghasilkan 9 jenis kartu
scorecard yang melibatkan seluruh PTK untuk mengisi personal balanced
scorecard dan jurusan, tata usaha serta kurikulum dan sekolah mengisi
organizational balanced scorecard, lalu didiskusikan pada tingkat section dan
sekolah melalui FGD yang melibatkan Korwas, pengawas sekolah dan komite
sekolah. Hasil FGD akan menghasilkan unsur SWOT untuk dianalisis bersama
dengan dokumen renstra lama sehingga menghasilkan Analisis Faktor Internal dan
Analisis Faktor Eksternal sebagai awal lahirnya visi, misi, tujuan, sasaran, peran
kunci, strategi dan program sekolah selama milestone 5 tahun. (3) Penerapan
model teoretik perencanaan strategis sekolah berbasis total performance
scorecard di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur dilakukan setelah peneliti melakukan
validasi produk baik dari sisi operasional di lapangan dan validasi pendapat ahli
secara teori. Pengembangan model teoretik renstra berbasis TPS akan
dilaksanakan pada penyusunan renstra SMK Negeri 1 Idi pada tahun 2019.
Kata Kunci : Perencanaan Strategik, Total Performance Scorecard

iii

ABSTRACT


Khairuddin, The Development Strategic Planning Model-Based Total
Performance Scorecard at SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur, Thesis, PPs
UNIMED, year 2016.
The research raises about the problems strategic planning that is not in accordance
with a set of theories about planning strategy within the framework of quality
management education by taking the object of research in SMK Negeri 1 Idi. The
study, using research and development is aimed to: (1) Determine the
components of the strategic planning for the school is holding at SMK Negeri 1
Idi Aceh Timur. (2) In the theoretical construct theoretical models of strategic
planning school-based Total Performance Scorecard. (3) Determine the
application of theoretical models of strategic planning based on total performance
scorecard at SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur.
The development of research using 4D pattern of Thiagajaran in analyzing the
data, which define, design, development and dissemination. Thus generating
research findings as follows: (1) Components of other strategic plans of the school
that had been held in SMK Negeri 1 East Aceh Idi not fully comply with rules of
the theory formulation of the strategic plan, but it is also the lack of
synchronization between the elements in the plan. The involvement of schools in
preparing the strategic plan is still low, so it does not describe the quality

management education in schools. (2) Model theoretical strategic planning
school-based Total Performance Scorecard is produce nine types of cards
scorecard that involves the whole PTK to fill personal balanced scorecard and
departments, administration and curriculum and school fill organizational
balanced scorecard, and then discussed at the level of section and schools through
FGD involving Korwas, superintendent and school committee. FGD will result
SWOT elements to be analyzed together with the old strategic planning document
resulting Factor Analysis of Internal and External Factors Analysis as the
inception of the vision, mission, goals, objectives, key role, strategy and program
of the school during the milestone of 5 years. (3) The application of theoretical
models of strategic planning based on total school performance scorecard at SMK
Negeri 1 East Aceh Idi made after researchers conducted a validation of products
both in terms of operations in the field and validation of expert opinion in theory.
The development of theoretical models TPS-based strategic plan will be
implemented in other strategic plans SMK Negeri 1 Idi 2019.
Keyword : Strategic Planning, Total Performance Scorecard

iv

KATA PENGANTAR


Segenap rasa puji dan syukur penulis sanjung sajikan ke hadirat Allah SWT,
rabbul’alamin atas kehendakNya, penulis memiliki kesempatan menyelesaikan
penelitian beserta laporan ini sebagai tugas akhir pendidikan pasca sarjana saya di
Universitas Negeri Medan. Shalawat teriring salam penulis dedikasikan kepada
Rasulullah SAW sebagai tokoh inspirasi dalam segala bidang terutama bidang
pendidikan yang saat ini menjadi konsentrasi kita bersama dalam hal kemajuan
dan inovasi. Atas berbagai dasar tersebut di atas, penulis merangkum hasil
penelitian ini dalam tesis yang penulis beri judul “Pengembangan Model
Perencanaan Strategik Berbasis Total Performance Scorecard di SMK
Negeri 1 Idi Aceh Timur”.
Penulisan tesis ini tentu tidak akan tercapai seperti layaknya sebuah hasil
penelitian ilmiah jika tanpa andil dari berbagai pihak yang selama ini memberikan
kontribusi baik dari segi pemikiran dan lain sebagainya, serta baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka sepantasnyalah dengan penuh kerendahan
hati, penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1) Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah,
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang telah memberikan bantuan berupa beasiswa S2
Kepengawasan bagi penulis sehingga dapat mengenyam pendidikan dalam

program peningkatan kualifikasi pengawas di Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
2) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
serta seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya kepada kami di Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan.
3) Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan .
4) Dr. Darwin, M.Pd selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen
Pembimbing II penulis, yang memberikan kontibusi ilmu yang luar biasa
bagi penulis.
5) Dr. Sukarman Purba, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Administrasi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus
memberi pencerahan bagi penulis dalam kapasitas expert judgement pada
produk yang penulis hasilkan.
6) Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd Selaku Pembimbing I Penulis yang memberikan
arahan kepada penulis untuk penyelesaian tesis ini.

iii


7) Prof. Dr. Paningkat Siburian, Dr. Yasaratodo Wau, Agus Satria, SE.,
Supiono, M.Pd., Mulyadi, M.Pd., Fauzi, S.Pd., Dedy Irawan, S.Pd., yang
turut berpartisipasi dalam memberikan pandangan sebagai expert dan
operational judgement dalam produk yang penulis hasilkan.
8) Prof. Dr. Yusnadi, M.Si., Prof. Dr. Siman, M.Pd., sebagai narasumber bagi
ujian tesis penulis.
9) Para guru dan staff di SMK Negeri 1 Idi yang penulis jadikan sebagai
sumber data penelitian.
Penelitian ini sangat dibantu oleh doa dan support baik moril maupun
materil dari orang tua penulis, Ayahanda (alm) Budiman, Ibunda Nurhayati,
Ayahanda H. Amiruddin dan Ibunda Ignazia, Kakanda Juaniarti, Malahayati,
adinda Isnanis Mauliza, Riza Aflah dan Nurlisma.
Terlebih ucapan terimakasih Istimewa bagi yang senantiasa memberikan
dorongan bagi penulis dalam apapun kondisi, Istri tercinta Hasrina serta ananda
Anas Hidayatullah dan Fathin Az-Zuhdi.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan juga kepada teman-teman serta
pihak-pihak lain yang mungkin tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Tidak banyak yang penulis harapkan dari karya ini selain mampu
memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan khususnya bidang
manajemen mutu pendidikan. Dengan tujuan yang sama pula, penulis sangat

mengharapkan adanya masukan, kritikan dan saran-saran baik dalam pembenahan
laporan. InsyaAllah upaya ini memperoleh Ridha Allah SWT. Amiin

Medan, Agustus 2016
Penulis,

KHAIRUDDIN
NIM. 8146132045

iv

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
ABSTRACT .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix


BAB I

PENDAHULUAN .........................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................
1.2. Fokus Penelitian ....................................................................
1.3. Rumusan Masalah .................................................................
1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................
1.6. Batasan Istilah .......................................................................

1
1
11
13
14
14
14

BAB II


LANDASAN TEORETIS ............................................................
2.1. Konsep Total Performance Scorecard ...................................
2.1.1. Pengertian Total Performance Scorecard .........................
2.1.2. Total Quality Management ..............................................
2.1.3. Balanced Scorecard ..........................................................
2.1.4. Competence Management dan Kolb’s Cycle Learning ....
2.1.5. Total Performance Scorecard dalam Perencanaan Strategis ....
2.2. Konsep Rencana Strategis Sekolah .......................................
2.2.1. Pengertian Rencana Strategis ...........................................
2.2.2. Rasionalisasi Renstra ........................................................
2.2.3. Tujuan Menyusun Renstra.................................................
2.3.4. Langkah-langkah Menyusun Renstra ...............................
2.3.5. Komponen Renstra Sekolah .............................................
2.3. Penelitian Terdahulu .............................................................
2.4. Kerangka Berpikir .................................................................

16
16
16

20
32
67
71
73
73
83
85
87
90
95
100

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................
3.1. Lokasi Penelitian ...................................................................
3.2. Pendekatan Penelitian ...........................................................
3.3. Tahapan Penelitian ................................................................
3.4. Sumber Data Penelitian .........................................................
3.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................
3.6. Teknik Validasi dan Analisis Data .......................................
3.7. Perencanaan Produk ..............................................................

102
102
103
105
108
109
111
113

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................
4.1. Hasil Penelitian .....................................................................
4.1.1. Karakteristik Responden ..................................................
4.1.2. Pemahaman Komponen Rentsra SMK Negeri 1 Idi ........
4.1.3. Analisa Komponen Renstra SMK Negeri 1 Idi ................
4.1.4. Desain Model Teoretik Perencanaan Strategis
Sekolah Berbasis Total Performance Scorecard ..............
4.1.5. Validasi Produk ................................................................
4.2. Pembahasan ...........................................................................

115
115
115
116
118

BAB V

162
162
163
164

PENUTUP ....................................................................................
5.1. Kesimpulan ...........................................................................
5.2. Saran ....................................................................................
5.3. Implikasi ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA

vi

125
149
158

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gambar 2.4.
Gambar 2.5.
Gambar 2.6.
Gambar 2.7.
Gambar 2.8.
Gambar 2.9.
Gambar 2.10.
Gambar 2.11.
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 3.3.
Gambar 3.4.
Gambar 4.1.
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.6.
Gambar 4.7.
Gambar 4.8.
Gambar 4.9.
Gambar 4.10.
Gambar 4.11.
Gambar 4.12.
Gambar 4.13.
Gambar 4.14.
Gambar 4.15.
Gambar 4.16.
Gambar 4.17

Siklus TPS .............................................................................
Skema Perbaikan Berkesinambungan Mutu Pendidikan ......
Double Loop Feedback .........................................................
Pendekatan Balanced Scorecard ...........................................
Balanced Scorecard diintegrasikan dengan Manajemen Strategis..

Siklus Pembelajaran Kolb ......................................................
Diagram Manajemen Strategik sebagai Sistem ....................
Skema Desain Manajemen Pendidikan ; Analisis SWOT .............

Hubungan antara Premis, Tujuan, dan Rencana ...................
Tahapan Penyusunan Renstra Sekolah ..................................
Bagan Kerangka Berpikir ......................................................
Bagan Langkah Penelitian dan Pengembangan Thiagajaran .........

Tahapan Penelitian ................................................................
Penelitian dengan Model Pengembangan Thiagarajan .........
Desain Produk Renstra berbasis TPS ....................................
Penyelerasan scorecard SMK ke dalam scorecard
jurusan dan individu ...............................................................
Bagan Rancangan Produk .....................................................
Kartu Personal Balanced Scorecard Individu .......................
Simulasi Kartu Personal Balanced Scorecard Individu ........
Kartu Perspektif Keuangan Pribadi .......................................
Kartu Perspektif Pelanggan ...................................................
Kartu Perspektif Proses Internal ...........................................
Kartu Pembelajaran dan Pertumbuhan ..................................
Simulasi Kartu Perspektif Keuangan Pribadi .........................
Simulasi Kartu Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ..
Kartu Organizational Balanced Scorecard Section ...............
Simulasi Kartu Organizational Balanced Scorecard Section .
Kartu Organizational Balanced Scorecard per Perspektif .....
Simulasi Kartu Organizational Balanced Scorecard
per Perspektif ........................................................................
Kartu Organizational Balanced Scorecard Section ...............
Kartu Organizational Balanced Scorecard School
per Perspektif ........................................................................
Simulasi Kartu Organizational Balanced Scorecard
per Perspektif ........................................................................

vii

20
28
35
36
43
70
79
83
88
89
101
105
106
107
114
128
131
132
133
134
135
136
137
139
140
142
143
143
144
146
146
147

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Karakteristik Responden .............................................................. 115
Tabel 4.2. Pemahaman Renstra Responden .................................................. 117
Tabel 4.3. Pemahaman Renstra Responden ................................................... 149
Tabel 4.4. Pendapat Operational Judgement ................................................ 153
Tabel 4.5. Pendapat Expert Judgement ......................................................... 156

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I

Perencanaan Strategis SMK Negeri 1 Idi

Lampiran II

Kuisioner Keselarasan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program
Sekolah dengan Keinginan Warga Sekolah

Lampiran III

Desain Produk

Lampiran IV

Kartu Balanced Scorecard

Lampiran V

Berita Acara Validasi Produk, Absensi dan Masukan

Lampiran VI

Produk Teoretis Renstra berbasis TPS

ix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dalam beberapa kurun waktu
belakangan ini terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Mulai dari pemetaan bagi guru, pelatihan berbasis kompetensi, pendayagunaan
sistem informasi manajemen sekolah, dukungan dana yang kuat serta tata kelola
manajemen berbasis mutu di sekolah. Usaha untuk perbaikan dan peningkatan
mutu peningkatan mutu pendidikan di Indonesia sudah dikembangkan dan
diusahakan oleh pemerintah dengan berbagai cara, diantaranya dengan
peningkatan mutu guru, mutu siswa, mutu sarana dan prasarana yang menunjang
proses pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium dan fasilitas perlengkapan
lainnya.
Upaya lain yang terus dilakukan adalah memanfaatkan dana pendidikan
dalam berbagai proyek pendidikan demi peningkatan mutu pendidikan melalui
peningkatan dan penguatan kurikulum. Proyek tersebut diantaranya adalah proyek
MPMBS

(Manajemen

Peningkatan

Mutu

Berbasis

Sekolah),

Proyek

Perpustakaan, Proyek BOMM (Proyek Bantuan Meningkatkan Manajemen
Mutu), Proyek BIS (Bantuan Imbal Swadaya), Proyek Peningkatan Mutu Guru,
Proyek Pengadaan Buku Paket, Proyek DBL (Dana Bantuan Langsung), BOS
(Bantuan Operasional Sekolah), dan BKM (Bantuan Khusus Murid). Hasil dari
upaya tersebut mulai kelihatan adanya perbaikan meski belum semua sektor

1

2

pendidikan di Indonesia sampai pada taraf yang membanggakan termasuk dari
segi mutu pendidikan.
Menurut Umaedi (2000), dari berbagai pengamatan dan analisis, ada
beberapa faktor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami
peningkatan secara merata, antara lain adalah kebijakan dan penyelenggaraan
pendidikan nasional menggunakan pendekatan education production function
atau input-out analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan
ini melihat bahwa lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat produksi yang
apabila dipenuhi semua input (masukan) yang diperlukan dalam kegiatan
produksi

tersebut,

maka

lembaga

ini

akan

menghasilkan output yang

dikehendaki. Pendekatan ini menganggap apabila input pendidikan sudah
terpenuhi, maka mutu pendidikan (output) akan terjadi. Dalam kenyataan, mutu
pendidikan yang diharapkan tidak terjadi. Hal ini karena, selama ini dalam
menerapkan pendekatan education production function

terlalu

memusatkan

pada input pendidikan dan kurang memperhatikan pada proses pendidikan.
Padahal, proses pendidikan sangat menentukan output pendidikan.
Keterpurukan mutu pendidikan di Indonesia juga dinyatakan oleh United
Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) Badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurus bidang pendidikan. Menurut Badan
PBB, peringkat Indonesia dalam bidang pendidikan pada tahun 2007 adalah 62 di
antara 130 negara di dunia. Sementara Education development index (EDI)
Indonesia adalah 0.935, di bawah Malaysia (0.945) dan Brunei Darussalam
(0.965). Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tercermin dari daya saing

3

di tingkat internasional. Daya saing Indonesia menurut Wordl Economic Forum,
2007-2008, berada di level 54 dari 131 negara. Jauh di bawah peringkat daya
saing sesama negara ASEAN seperti Malaysia yang berada di urutan ke-21 dan
Singapura pada urutan ke-7.
Mutu pendidikan yang tidak mengalami peningkatan secara merata juga
disebabkan karena penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara
birokratik-sentralistik, sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara
pendidikan yang sangat bergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai
jalur yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan
tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat. Selain itu juga peran serta
masyarakat, khususnya orangtua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan
selama ini sangat minim.
Menurut Ahyari (2007 ; 238), mutu pendidikan adalah sejumlah atribut atau
sifat-sifat sebagaimana dideskripsikan dalam produk pendidikan sehingga mutu
mengandung arti daya tahan, kualitas, kenyamanan, pakai, daya guna dan lainlain. Selanjutnya menurut Jiono (2003 : 12), mutu pendidikan itu dapat diartikan
sebagai gambaran sejauhmana suatu lembaga pendidikan berhasil mengubah
tingkah laku anak didik atau muridnya bila dikaitkan dengan tujuan pendidikan.
Seiring dengan era otonomi dan proses demokrasi serta asa desentralisasi,
pengembangan kualitas menuntut partisipasi dan pemberdayaan seluruh
komponen pendidikan dan penerapan konsep pendidikan sebagai suatu sistem.
Peningkatan mutu pendidikan dalam kerangka otonomi daerah merubah arah dan

4

paradigma penyelenggaraan yang dulunya dengan pola sentralisasi ke arah
pendidikan yang desentralisasi (H.A.R. Tilaar, 2004:31).
Faktor lain yang ditengarai menyebabkan rendah mutu pendidikan adalah
adanya distorsi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Distorsi
yang dimaksud adalah terjadinya missmanagement dalam pengelolaan sumber
daya manusia di sekolah, meliputi kepala sekolah, guru dan siswa. Kepala sekolah
adalah

pemimpin

pendidikan

yang

bertugas

dan

bertanggung

jawab

mengembangkan mutu sekolah. Guru merupakan faktor utama dan tidak dapat
digantikan oleh apapun dalam pendidikan, walaupun gedung sekolah dibangun
dengan megah, fasilitas buku perpustakaan lengkap, dan sarana pendidikan
lainnya tersedia, mustahil bila tidak ada guru akan terjadi proses belajar mengajar.
Sebaliknya meskipun tidak ada gedung, buku-buku dan perlengkapan lainnya,
pendidikan tentunya akan tetap berjalan. Sedangkan murid merupakan klien dalam
bidang pendidikan, penerima jasa pendidikan yang faktor kepuasaannya perlu
diperhatikan. Kemajuan mutu pendidikan diperlihatkan oleh output dari murid,
baik dari segi kepuasan, antusiasme belajar, hasil belajar hingga keberhasilan
alumninya.
Oleh karena itu, sekolah perlu menerapkan manajemen mutu pendidikan
dan menjaga stabilitas manajemen tersebut agar senantiasa memenuhi standar
mutu pendidikan yang digariskan oleh Kementerian Pendidikan. Mutu pendidikan
merupakan kesesuaian antara kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dengan layanan diberikan oleh pengelolan pendidikan. Kerangka
filosofi pendidikan dalam pengembangan sekolah bermutu adalah keseuaian

5

input, proses dan hasil sekolah dengan kebutuhan pemangku kepentingan.
Kerangka filosofi ini hendaknya menjadi kerangka berpikir seluruh komponen
penyelenggara pendidikan di dalam satuan pendidikan. Setiap satuan pendidikan
seharusnya melahirkan lulusan dan jasa pendidikan yang dapat memenuhi
kebutuhan stakeholders dan peserta didik. Lulusan pendidikan dan jasa
pendidikan dilakukan karena ada kebutuhan dari berbagai pihak terhadap layanan
dan hasil pendidikan. Oleh karena itu, lulusan dan layanan pendidikan harus
dikelola sedemikian rupa agar dapat memenuhi ekspektasi dan kebutuhan
pelanggannya. Lulusan dan layanan pendidikan dapat dikatakan bermutu jika
dapat memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan pendidikan.
Orientasi manajemen mutu sekolah adalah peningkatan mutu layanan
pendidikan, memperbaiki produktifitas dan efisiensi pendidikan melalui perbaikan
kinerja sekolah serta peningkatan mutu kinerja dalam upaya menghasilkan lulusan
pendidikan yang memuaskan atau memenuhi kebutuhan stakeholders. Secara
pendidikan internal, stakeholders meliputi : peserta didik, guru, kepala sekolah
dan tenaga kependidikan lainnya. Sedangkan stakeholder secara pendidikan
eksternal meliputi : calon peserta didik, orang tua, pemerintah (pusat dan daerah),
masyarakat umum serta masyarakat khusus seperti dunia usaha dan dunia industri.
Manajemen mutu sekolah bukanlah seperangkat kaku yang harus diikuti
apalagi ditakuti melainkan seperangkat hakikat, prosedur dan proses untuk
memperbaiki kinerja dan meningkatkan mutu sekolah. Jadi hakikat mutu
pendidikan adalah suatu sistem manajemen yang secara terus menerus

6

mengusahakan perbaikan dan peningkatan mutu yang diarahkan untuk
meningkatkan kepuasan stakeholders dengan biaya yang paling efisien. Oleh
sebab itu, manajemen mutu sekolah dapat dinyatakan sebagai cara mengelola
seluruh sumber daya sekolah dengan mengarahkan semua orang yang terlibat di
dalamnya untuk melaksanakan tugas sesuai standar dengan penuh semangat dan
berpartisipasi dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan sehingga menghasilkan
lulusan yang sesuai atau melebihi kebutuhan pihak yang berkepentingan (Sani,
dkk, 2015:7).
Skema proses penjaminan mutu dengan memeriksa proses dan melakukan
tindak lanjut agar produk sesuai dengan kebutuhan atau konsisten terhadap
standar digambarkan dalam skema berikut:

Standar
Prosedur
Input

Proses

Konsistensi

Pemeriksaan dan
Tindak Lanjut dalam
Meningkatkan Produk
Skema Proses Penjamitan Mutu (Sani, 2015 : 13)
Proses penjaminan mutu pendidikan dimulai dengan penetapan standar,
prosedur dan input suatu sistem, sedangkan produk dari produk dari suatu proses
penjaminan mutu tersebut adalah konsistensi antara standar, prosedur dalam

7

proses yang sesuai standar dan prosedur dalam input yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Proses tersebut tercipta melalui suatu perencanaan yang baik dalam suatu
manajemen. Perencanaan yang baik menggambarkan kekuatan yang optimal
dalam proses pencapaian output yang maksimal. Perencanaan dalam perbaikan
proses terus menerus tersebut disebut sebagai rencana strategis (renstra) di satuan
pedidikan. Perencanaan pendidikan merupakan suatu hal kegiatan yang disusun
sebelumnya untuk dilaksanakan pada masa mendatang sesuai dengan tujuan untuk
mengarahkan potensi peserta didik secara optimal sehingga menjadi berguna
melalui proses pembelajaran yang sistematis melalui prinsip-prinsip dan metode,
bimbingan dan kontrol. Perencanaan strategis memungkinkan organisasi untuk
membuat keputusan mendasar yang memandu mereka ke visi mengembangkan
masa depan.
Perencanaan strategis didefinisikan sebagai suatu istilah jangka panjang,
proses penilaian yang berorientasi masa depan, penetapan tujuan, dan membangun
strategi yang memetakan jalur eksplisit antara sekarang dan visi masa depan, yang
bergantung pada pertimbangan cermat kemampuan organisasi dan lingkungan,
dan menyebabkan alokasi sumber daya berbasis prioritas dan keputusan lainnya
(Bryson & Alston, 2011:8). Perencanaan strategis berkaitan dengan apa visi, misi,
tujuan, sasaran dan pencapaian organisasi di masa depan serta berkaitan dengan
bagaimana organisasi bisa menggerakan sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan tersebut. Perencanaan strategis dapat menjawab pertanyaan dasar seperti :

8

(1) where are we now ?; (2) where do we want to be?; (3) how do we get there?;
dan (4) how do we measure our progress?.
Perencanaan strategis di sekolah dibutuhkan sebagai bentuk usaha antisipasi
terhadap perubahan atau masalah di sekolah yang perlu diselesaikan. Antisipasi
masalah itu bisa sederhana dan bisa juga kompleks. Apapun masalah itu apakah
sederhana atau kompleks, membutuhkan penyelesaian yang tuntas, artinya
penyelesaian itu tidak setengah-setengah sehingga masalah itu tidak muncul lagi
dalam waktu yang lama atau untuk selamanya. Untuk menyelesaikan antisipasi
masalah ini membutuhkan pikiran-pikiran, analisis-analisis melalui pendekatan
tertentu. Dalam melakukan analisis-analisis tersebut sekolah dapat menggunakan
salah satu pendekatan analisis atau beberapa model analisis. Dalam hal ini tiap
sekolah juga berbeda dalam menggunakan pendekatan analisisnya.
Semua instansi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
termasuk Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah membuat perencanaan strategis
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Hal tersebut juga terlihat pada upaya
Kemdikbud

melalui

Permendikbud

No.

22

tentang

Rencana

Strategis

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019. Renstra Kemdikbud
tersebut menjadi acuan dalam penyelenggaraan pendidikan dari tingkat pusat
hingga daerah termasuk unit terkecil pengelolaan pendidikan, yaitu sekolah
sebagaimana termaktub dalam pasal 1 Permendikbud No. 22 tahun 2015 :
(1) Rencana strategis kementerian pendidikan dan kebudayaan tahun 20152019 merupakan arah kebijakan dan strategi yang disusun sebagai
pendekatan dalam memecahkan permasalahan yang mendesak untuk segera
dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2015-2019, serta memiliki dampak
yang besar terhadap pencapaian sasaran nasional dan sasaran strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada periode tersebut. (2)

9

Rencana strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai
pedoman bagi setiap penyelenggara pembangunan dan pengembangan
pendidikan dan kebudayaan baik di pusat maupun daerah.
Rencana strategis sekolah hendaknya disusun bersama dengan stakeholder
internal

sekolah,

minimal

melibatkan

guru-guru

dalam

memberikan

pandangannya terhadap permasalahan terkait yang akan segera diselesaikan dalam
jangka waktu tertentu. Namun kenyataannya, hampir seluruh sekolah di
Kabupaten Aceh Timur tidak melaksanakan prosedur penyusunan dengan baik.
Visi, misi sekolah disusun sesuai kemauan kepala sekolah, tanpa nilai filosofis
dan target pencapaian yang jelas, apalagi memuat kendala yang hendak
diselesaikan. Akibatnya tujuan pencapaian menjadi kabur dan tidak sinkron
dengan visi misi sekolah, apalagi program yang dilaksanakan di sekolah hampir
semua bersifat dadakan dan sama sekali tidak mengacu pada visi, misi dan tujuan
dari dokumen rencana strategis.
Begitu pula yang terjadi pada SMK Negeri 1 Idi yang memiliki renstra,
namun proses penyusunannya belum melibatkan guru beserta komite sekolah,
sehingga banyak guru yang tidak menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam visi,
misi, maupun tujuan sekolah, apalagi selaras bekerja sesuai dengan dokumen
renstra tersebut. SMK Negeri 1 Idi merupakan sekolah dengan akreditasi A,
sekolah vokasi di Kabupaten Aceh Timur yang menjadi pioner atau percontohan
bagi sekolah vokasi lain di Aceh Timur, baik dari segi manajerialnya, kerjasama
dengan dunia usaha dan dunia industri serta hasil lulusan. Namun demikian, pola
manajemen yang belum sepenuhnya mengacu pada renstra menyebabkan
kemajuan sekolah ini tidak optimal, misalnya saja sudah lebih dari 8 tahun

10

sekolah ini tidak memiliki unit produksi yang notabene merupakan suatu identitas
dari sekolah vokasi. Sekolah yang memiliki 6 Jurusan ini belum pernah
melakukan evaluasi terhadap kinerja guru dan kepala sekolah yang selaras dengan
visi, misi, tujuan sekolah serta belum adanya pelatihan pengembangan kapasitas
guru untuk menyeleraskan harapan pribadi dengan visi, misi dan tujuan sekolah
yang tertuang dalam dokumen renstra.
Oleh karena itu, perlunya adanya penyusunan renstra dengan melibatkan
guru dan tenaga kependidikan dalam menggali persoalan-persoalan yang
membutuhkan penyelesaian segera dengan pendekatan yang holistik dan
mendalam, perlu evaluasi komprehensif terhadap program kerja yang lalu, serta
perlu pembenahan kinerja di masa yang akan datang dengan menyelaraskan
keinginan atau harapan pribadi personel di sekolah dengan visi, misi, tujuan dan
program sekolah agar output yang dihasilkan sekolah menjadi optimal.
Menyadari pentingnya renstra dengan keterlibatan stakeholders sekolah agar
adanya penyelarasan antara tujuan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di sekolah
dengan tujuan sekolah maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
penerapan Total Performance Scorecard (TPS) yang menjadi pendekatan untuk
meningkatkan

kinerja

terigentrasi

(Rampersad,

2003).

TPS

merupakan

pengembangan dari Balanced Scorecard, Total Quality Management, Competence
Management dan Cycle Learning Kolb, saat ini marak digunakan pada
perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya dengan
menyeleraskan tujuan pribadi dengan tujuan perusahaan, sehingga proses dan
output dari perusahaan menjadi lebih baik.

11

Total Performance Scorecard mencakup seluruh kesatuan visi dan misi
organisasi, peran kunci, nilai inti, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur
kinerja, target serta tindakan perbaikan. Akhirnya adalah suatu hasil perbaikan,
pengembangan dan pembelajaran yang saling berkesinambungan. Penulis
meyakini, jika penerapannya di perusahaan mampu membuat suatu perusahaan
berkualitas, maka menerapkannya di sekolah berpotensi untuk membuat mutu
sekolah menjadi lebih baik. SMK Negeri 1 Idi merupakan sekolah yang menjadi
anutan bagi sekolah yang lain, sehingga menerapkan TPS di SMK ini bisa
menjadi inisiator bagi penerapan TPS di sekolah yang lain dengan harapan
penerapan TPS membuat suatu sekolah menjadi maju. Menerapkan Total
Performance Scorecard juga menjadi suatu inovasi manajemen mutu di bidang
pendidikan secara umum. SMK Negeri 1 Idi sangat terbuka terhadap perubahan
yang berpotensi memajukan mutu sekolah. Dasar tersebut membuat penulis
tertarik mengimplementasikan pendekatan Total Performance Scorecard di SMK
Negeri Idi melalui suatu penelitian kombinasi.

1.2. Fokus Penelitian
Penelitian ini menerapkan Total Performance Scorecard (TPS) sebagai
pendekatan untuk membenahi mutu manajemen sekolah. TPS merupakan
pendekatan inovatif menggabungkan pola Balanced Scorecard, Total Quality
Management, Competence Management dan Cycle Kolb’s Learning yang saat ini
kerap diterapkan untuk

perusahaan-perusahaan untuk

memajukan suatu

perusahaan berbasis optimalisasi kinerja. Menerapkan TPS dalam bidang

12

pendidikan merupakan suatu pendekatan yang baru dengan harapan adanya
peningkatan mutu pada suatu sekolah.
Elemen-elemen yang terdapat pada TPS memiliki variabel yang banyak dan
luas untuk dapat diterapkan, seperti peningkatan kecerdasan siswa, terpenuhinya
standar kurikulum, meningkatkan efektivitas pembelajaran, meningkat kualitas
pembelajaran, tersedianya akses informasi, terwujudnya lembaga profesional,
terwujudnya kebutuhan pembiayaan lembaga, terwujudnya kinerja guru yang
optimal dan sebagainya. Karena cakupannya sangat luas, maka peneliti membatasi
penelitian ini dengan memberi fokus pada penyusunan renstra untuk
menyelaraskan tujuan pribadi pendidik dan tenaga kependidikan dengan tujuan
sekolah sehingga kinerja sekolah diharapkan menjadi optimal. Pemilihan peneliti
pada penyusunan renstra, disebabkan karena renstra merupakan blueprint dari
suatu program di sekolah yang hendaknya mewarnai seluruh aktifitas sekolah
melalui program-program kerja yang tersusun dengan sistematis dan dilaksanakan
oleh warga sekolah hingga melahirkan output yang bermutu.

1.3. Rumusan Masalah
Total Performance Scorecard merupakan proses sistematis perbaikan,
pengembangan dan pemelajaran yang bersifat bersinambung, bertahap dan rutin
yang berpusat pada perbaikan kinerja pribadi dan organisasi secara berkelanjutan.
Perbaikan, pemelajaran dan pengembangan merupakan tiga kekuatan mendasar
dalam konsep manajemen terpadu yang terkait erat dan perlu dijaga
keseimbangannya. Total Performance Scorecard mencakup seluruh kesatuan misi
dan visi organisasi, peran kunci, nilai inti, faktor penentu keberhasilan, tujuan,

13

tolok ukur kinerja, target, serta tindakan perbaikan dan juga proses hasil
perbaikan, pengembangan dan pemelajaran yang bersinambung.
Kesatuan visi, misi, tujuan serta program kinerja seluruhnya terkait dengan
penyusunan rencana strategis sekolah yang dilakukan dengan proses yang benar
termasuk dalam implementasinya sehingga menghasilkan manajemen yang
bermutu di suatu sekolah. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1) Apa saja komponen penyusunan renstra sekolah yang selama ini
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur ?
2) Bagaimana model teoretik perencanaan strategis sekolah berbasis Total
Performance Scorecard ?
3) Bagaimana penerapan model teoretik perencanaan strategis sekolah berbasis
total performance scorecard di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur ?

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan :
1) Mengetahui komponen penyusunan renstra sekolah yang selama ini
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur.
2) Secara teoretik menyusun model teoretik perencanaan strategis sekolah
berbasis Total Performance Scorecard.
3) Mengetahui penerapan model teoretik perencanaan strategis sekolah
berbasis total performance scorecard di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur.

14

1.5. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi kontribusi positif, baik secara
teoretis maupun praktis.
1.

Secara Teoretis
a) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan ilmu pengetahuan
terhadap total performance scorecard yang dapat diterapkan dalam
bidang pendidikan.
b) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu kajian ilmiah yang dapat
dikembangkan dalam ilmu pendidikan, khususnya dalam perkembangan
ilmu Administrasi dan Manajemen Pendidikan.

2.

Secara Praktis
a) Sebagai pembenahan pola pembentukan renstra di sekolah melalui
pendekatan total performance scorecard yang berorientasi untuk
perbaikan mutu pendidikan khususnya di sekolah.
b) Sebagai bahan pertimbangan di sekolah-sekolah untuk menerapkan total
performance scorecard pada aspek-aspek yang lain sebagai alternatif
untuk mengatasi permasalahan kualitas pendidikan.

1.6. Batasan Istilah
1) Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan
hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan
tersusun sebelumnya.

15

2) Total Performance Scorecard merupakan suatu pendekatan yang dapat
mengintegrasikan pribadi dan organisasi dalam perbaikan, pengembangan,
dan pembelajaran yang berkelanjutan. Penerapan TPS pada SMK Negeri 1
Idi menimbulkan keterlibatan pribadi pendidik dan tenaga kependidikan dan
sekolah sehingga lebih berkomitmen dan perbaikan bisa berlangsung
kontinyu.
3) Renstra Sekolah merupakan proses penyiapan seperangkat keputusan untuk
dilaksanakan pada waktu yang akan datang, yang diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu, meliputi (1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumya,
(2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut masa
depan dalam kurun waktu tertentu. Renstra berkaitan dengan apa visi, misi,
tujuan, sasaran dan pencapaian organisasi di masa depan.

BAB V
PENUTUP

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang peneliti lakukan,

maka dapat diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1) Komponen penyusunan renstra sekolah yang selama ini dilaksanakan di
SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur belum sepenuhnya memenuhi kaidah teori
penyusunan renstra, selain itu juga belum adanya sinkronisasi antar unsur
pada renstra tersebut. Keterlibatan warga sekolah dalam menyusun renstra
masih minim sehingga tidak menggambarkan manajemen mutu pendidikan
di sekolah.
2) Model teoretik perencanaan strategik sekolah berbasis Total Performance
Scorecard menghasilkan 9 jenis kartu scorecard yang melibatkan seluruh
PTK untuk mengisi personal balanced scorecard dan jurusan, tata usaha
serta kurikulum dan sekolah mengisi organizational balanced scorecard,
lalu didiskusikan pada tingkat section dan sekolah melalui FGD yang
melibatkan Korwas, pengawas sekolah dan komite sekolah. Hasil FGD akan
menghasilkan unsur SWOT untuk dianalisis bersama dengan dokumen
renstra lama sehingga menghasilkan Analisis Faktor Internal dan Analisis
Faktor Eksternal sebagai awal lahirnya visi, misi, tujuan, sasaran, peran
kunci, strategi dan program sekolah selama milestone 5 tahun.

162

163

3) Penerapan model teoretik perencanaan strategis sekolah berbasis total
performance scorecard di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur dilakukan setelah
peneliti melakukan validasi produk baik dari sisi operasional di lapangan
dan validasi pendapat ahli secara teori. Pengembangan model teoretik
renstra berbasis TPS akan dilaksanakan pada penyusunan renstra SMK
Negeri 1 Idi pada tahun 2019.

5.2.

Saran
Setelah melakukan penelitian dan validasi produk, peneliti memberikan

saran sebagai berikut:
1) Produk model teoretik perencanaan strategis sekolah berbasis total
performance scorecard di SMK Negeri 1 Idi Aceh Timur hendaknya
menjadi sumbangsih inovasi manajemen bermutu di sekolah terutama dalam
menyusun perencanaan strategis yang dimulai dari aspirasi di bawah, atau
dimulai dari PTK di suatu sekolah dan melibatkan seluruh warga sekolah.
2) Penerapan model teoretik renstra berbasis TPS di sekolah patut dicoba
untuk menyelaraskan keinginan warga sekolah dengan pengambil kebijakan
sekolah termasuk keinginan pemerintah daerah. Melalui penerapan tersebut
diharapkan menjadi alternatif solusi dalam perbaikan mutu pendidikan di
sekolah dimulai dari prencanaan yang sempurna. Agar validitas produk ini
benar-benar teruji maka sebaiknya diujicobakan pada minimal 30 sekolah di
Kabupaten Aceh Timur, sehingga dapat dipatenkan sebagai produk yang
yang sangat layak diterapkan pada tingkat lebih luas.

164

3) Model teoretik perencanaan strategis sekolah berbasis total performance
scorecard yang peneliti cipta ini masih sangat terbuka untuk dilakukan
penelitian oleh peneliti lain, diantaranya Penelitian Tindakan Sekolah jika
diterapkan di suatu sekolah lain, atau bahkan dapat dikembangkan pada
instansi pendidikan selain SMK dengan model yang dapat dimodifikasi.

5.3.

Implikasi
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu bahwa Total Performance

Scorecard yang diterapkan diperusahaan mampu menciptakan harmonisasi
pekerjaan di suatu perusahaan, sehingga dengan sinergi antara keinginan
karyawan dan pemimpin perusahaan diperoleh hasil kerja yang optimal dengan
keuntungan maksimal. Tentu saja pada bidang jasa pendidikan yang menjadi
sasaran penting adalah kepuasan pelanggan, dalam hal ini siswa, serta masyarakat
yang tertarik untuk memberi pendidikan anaknya di SMK, maka manajemen mutu
di SMK harus ada pembenahan.
Karena itu, penerapan Total Performance Scorecard dimulai sejak awal,
yaitu menjadi landasan dalam perencanaan strategik sekolah, diharapkan
penerapannya mampu membuat manajemen sekolah lebih bermutu dengan
melibatkan potensi-potensi guru dan tenaga kependidikan terlibat aktif
memajukan program sekolah. Dengan sendirinya siswa berminat sekolah di SMK,
orang tua tidak ragu memberi pendidikan anaknya di sekolah, dunia usaha dan
dunia industri tidak ragu memberi kesempatan bagi anak-anak SMK on the job
training, serta dunia industri akan tertarik untuk mengadakan kerjasama dengan
SMK.