PENERAPAN TEKNIK OPAQUE PADA KARYA SENI LUKIS STILL-LIFE SISWA KELAS VIII SMP BUDI MURNI 1 MEDAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER.

(1)

PENERAPAN TEKNIK OPAQUE PADA KARYA SENI LUKIS

STILL-LIFE SISWA KELAS VIII SMP BUDI MURNI 1 MEDAN DALAM

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

RAFAEL SINAGA

NIM. 2112151007

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Rafael Sinaga NIM.2112151007. Penerapan Teknik Opaque Pada Karya Seni Lukis Still-Life Siswa Kelas VIII SMP Budi Murni 1 Medan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler. Skripsi, Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya lukis siswa dengan menggunakan teknik opaque berbahan cat akrilik melalui hasil pretes dan postes. Hasil karya berupa karya lukis alam benda (still-life) yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMP Budi Murni 1 Medan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan siswa dalam menerapkan teknik opaque dan memvisualisasikannya kedalam bentuk, warna, dan gelap terang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes dengan pemberian tugas. Proses penelitian dilakukan dengan cara melakukan pretes yakni melihat sejauh mana kemampuan siswa sebelum diajarkan cara menerapkan teknik opaque kemudian melakukan postes yaitu setelah siswa diajarkan bagaimana penerapan teknik opaque yang sebenarnya. Untuk memperoleh data mengenai lukisan teknik opaque dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui tes melukis, obeservasi dan dokumentasi.

Dari keseluruhan hasil karya siswa kelas VIII SMP Budi Murni 1 Medan pada tahap pretest hasil karya siswa cenderung mendapatkan nilai rendah. Dari 25 siswa, 9 orang diantaranya mendapatkan nilai rata-rata 2 baik (B), sedangkan pada tahap postest hasil karya siswa sudah mengalami peningkatan. Dari 25 siswa, 14 orang diantaranya mendapatkan nilai rata-rata 4,3 sangat baik (A).


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul: Penerapan Teknik Opaque Pada Karya Seni Lukis Still-life Siswa Kelas VIII SMP Budi Murni 1 Medan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.

Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi Mahasiswa Program S-1 pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan.

Dalam penyempurnaannya Skripsi ini, penulis banyak menemukan kendala namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik bersifat moril maupun materil. Pada kesempatan ini dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Mesra, M.Sn., Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Heru Maryono, M.Sn., Dosen Pembimbing Skripsi.

5. Drs. Anam Ibrahim, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji.

6. Drs. Onggal Sihite, M.Si., Dosen penguji.

7. Drs. Dwi Budiwiwaramulja, M.Sn., Dosen Penguji.

8. Dosen dan Pegawai Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung selama perkuliahan dan telah membantu dalam hal birokrasi selama proses Skripsi.


(8)

9. Kepala Sekolah SMP Budi Murni 1 Medan, terimakasih telah memberi kesempatan untuk mengadakan penelitian disekolah tersebut, serta Guru Seni Budaya Bernad Yoga Turnip S.Pd yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini

10. Teristimewa kepada kedua Orang Tua penulis, S. Sinaga dan T. Br. Turnip yang telah mendoakan penulis serta mendukung baik dari sisi materi maupun semangat, serta abang-abang penulis Hendrikus T Sinaga, Marselinus L Sinaga, Kosman K Sinaga, Ignasius B Sinaga, kakak penulis Ardina A Sinaga dan adik penulis Gregorius G Sinaga yang selalu memberi semangat.

11. Teman-teman satu kelas Jurusan Seni Rupa Kelas B Reguler 2011 Sahabat-sahabat terbaik dan teman-teman lainya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. terimakasih buat doa dan dukungannya. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Sekali lagi penulis mengucapkan sangat berterimakasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas segala dukungan ,bantuan, dorongan dan bimbingannya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Akhir kata semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat memenuhi fungsinya.

Medan, Juli 2016 Penulis

Rafael Sinaga NIM. 2112151007


(9)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORITIS... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Pengertian Penerapan ... 8

2. Teknik Dalam Seni Lukis ... 9

a. Pengertian teknik ... 9

b. Pengertian Seni Lukis ... 13

c. Jenis-jenis Seni Lukis ... 18

3. Eksplorasi Penerapan Teknik Opaque ... 20

4. Prosedur (tahapan) melukis teknik opaque ... 22

B. Penelitian yang Relevan ... 25

C. Kerangka Berpikir ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 28

1. Lokasi Penelitian ... 28

2. Waktu Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 29

C. Metode Penelitian ... 30

D. Desain Penelitian ... 30

1. Pretes ... 30

2. Postes ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

1. Tes Melukis ... 30

2. Observasi ... 31

3. Dokumentasi... 31

F. Instrumen Penelitian ... 31

G. Teknik Analisis Data ... 33


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... . 34

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 38

1. Klasifikasi Data ... 38

a. Tahap Pretest ... 38

b. Tahap Postes ... 39

2. Deskripsi Karya ... 40

C. Temuan Penelitian ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... . 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN ...


(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

2.1.Cat Akrilik Berbagai Kemasan ... 11

2.2.Kuas Cat Akrilik ... 12

2.3.Palet Cat Akrilik ... 13

2.4.Kertas Gambar ... 13

2.5.Gelap Terang Sebuah Bola... 17

2.6.Dimensi Warna... 18

2.7.Bowl of Fruit ... 19

2.8.Eksplorasi Gradasi Beberapa Warna ... 21

2.9.Eksplorasi Berbagai Bentuk Geometris ... 21

2.10. Sketsa ... 22

2.11. Pencampuran Warna ... 23

2.12. Pewarnaan Teknik Opaque ... 24

2.13. Finishing Pada Gambar Teknik Opaque ... 25

2.14. Bagan Kerangka Berpikir ... 27

3.1. Desain Penelitian ... 30

3.2. Struktur Penelitian ... 33

4.1.Model Objek Still-life Berbagai Sudut Pandang ... 39

4.2.Karya Anri Marpaung ... 40

4.3.Karya Natanael Rajaguk-guk ... 41

4.4.Karya Ardi F Pasaribu ... 42

4.5.Karya Avner Christom ... 43

4.6.Karya Jeremi Rhaldo ... 44

4.7.Karya Jerry M Siagian... 45

4.8.Karya Filin Life ... 46

4.9.Karya Gravito L Ginting ... 47

4.10. Karya Christian Edgard ... 48

4.11. Karya Mico ... 49

4.12. Karya Bartholomeus H.P ... 50

4.13. Karya Sepdian A Sinaga ... 51

4.14. Karya Billy Sinaga ... 52

4.15. Karya Fridolin ... 53

4.16. Karya Jonsyah ... 54

4.17. Karya Kevin Sitompul ... 55

4.18. Marcelo ... 56

4.19. Geraldo ... 57

4.20. Karya Gregory ... 58

4.21. Karya Raka ... 59

4.22. Andreas Hutabarat ... 60

4.23. Bayu Atgaal ... 61

4.24. Karya Goldman ... 62

4.25. Rodo ... 63


(12)

DAFTAR TABEL

3.1. Kegiatan Penelitian ... 28

3.2. Lembar Pengamatan ... 32

4.1. Data Penilaian Hasil Karya Pretest ... 35


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mengekspresikan diri melalui karya seni lukis/gambar merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat pada mata pelajaran seni budaya di SMP kelas VIII. Salah satu materi pembelajaran yang dibahas di antaranya ialah teknik melukis, serta media untuk melukis. Dimana hal ini tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

Berekspresi adalah ungkapan perasaan berdasarkan pada imijinasi, persepsi, dan penafsiran pelukis kepada objeknya. Dalam karya seni lukis kerap dicirikan dengan bentuk yang dilebih-lebihkan (didramatisir) melalui penerapan warna yang bebas dan tidak sama dengan objek aslinya.

Sebagai pelukis pemula, dalam hal ini seorang pelajar tentu pertama sekali akan memulai berekspresi melukis dengan sangat perlahan dan hati-hati, yang berarti melukis bukanlah suatu hal yang mudah dan berkarya seadanya, namun tetap berorientasi pada prinsip-prinsip seni rupa yang berlaku. Untuk mengembangkan potensi siswa tentunya tidak hanya dapat dikembangkan melalui kegiatan intrakurikuler, namun kegiatan ekstrakurikuler pun memiliki peranan yang cukup besar, yaitu pendidikan keterampilan.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar dapat memperkaya serta memperluas wawasan pengetahuan dan juga kemampuan dari siswa tersebut. Ekstrakurikuler memiliki manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa,


(14)

2

diantaranya adalah dapat meningkatkan kemampuan serta mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

Salah satu sekolah yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler adalah SMP Budi Murni 1 Medan, tepatnya pada kelas VIII yang berjumlah 25 orang yang mewakili tiap-tiap kelas yaitu kelas VIII-A, B, C, dan D yang berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan ini siswa mendapatkan waktu yang lebih banyak daripada waktu yang mereka dapatkan pada jam pelajaran sekolah, sehingga siswa dapat berkarya dengan baik. Berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah dalam pengembangan bakat, minat serta kemampuan siswa diantaranya dalam bidang seni rupa. Dalam ekstrakurikuler seni rupa, kegiatan yang dilakukan diantaranya yaitu kegiatan seni lukis, salah satu contohnya melukis objek-objek alam benda (still life) dengan menggunakan teknik opaque berbahan cat akrilik yang dilaksanakan satu kali dalam satu minggu.

Dalam penelitian ini peneliti tertarik melakukan penelitian pada kegiatan melukis dengan menggunakan teknik opaque. Teknik Opaque adalah teknik melukis menggunakan cat minyak, cat poster, cat akrilik maupun cat air, dengan kondisi cat dibuat kental, tidak banyak menambah minyak atau air, dan pada saat menggunakan dilakukan dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan


(15)

3

Teknik opaque dengan bahan cat akrilik merupakan salah satu teknik melukis yang cukup sulit dalam pengerjaannya dari teknik melukis lainya karna sifat cat akrilik yang cepat kering, tetapi menjadi sangat menarik jika dapat menguasainya. Memadukan warna serta teknik mencampurkan cat bisa menjadi sulit, namun dibalik itu ada kelebihan dan keuntungan lain dari sifatnya yang cepat kering, yaitu sangat nyaman digunakan untuk tugas yang sifatnya cepat selesai termasuk dikalangan pelajar dimana waktu yang tersedia disekolah sangatlah terbatas.

Untuk mencapai sebuah karya yang maksimal dalam konsekuensinya siswa tentunya harus diarahkan dan diharapkan mampu menerapkan teknik opaque dengan benar serta mampu memvisualisasikannya ke dalam bentuk, dalam hal ini bentuk alam benda (still-life), warna, dan gelap terang yang menjadi acuan dalam mewujudkan sebuah hasil karya yang maksimal. Namun pada kenyataannya dalam berkarya seni lukis, siswa dikelas VIII SMP Budi Murni 1 Medan pada kegiatan ekstrakurikuler ternyata belum mampu menerapkan teknik opaque dengan benar seperti apa yang diharapkan tersebut di atas yaitu membuat warna yang bergradasi sesuai objek yang di lukiskan, membuat sapuan kuas yang tebal/tidak transparan sesuai karakter dari cat akrilik. Siswa belum mampu memvisualisasikan teknik opaque ke dalam bentuk, warna dan gelap terang dengan tepat. Hal ini terlihat pada teknik pewarnaan yang masih datar dan belum terlihat kesan gelap terang sebuah objek pada lukisan. Penggunaan air pada cat akrilik yang berlebihan mengakibatkan cat jadi meluber, tidak pekat dan tidak


(16)

4

padat bahkan terlihat masih transparan. Hal ini mengakibatkan hasil karya siswa cenderung rendah dan tidak maksimal.

Fenomena ini merupakan hal yang menarik bagi peneliti untuk dijadikan fokus penelitian. Untuk lebih memahami proses penerapan teknik opaque, beberapa hal yang harus ditempuh dalam penelitian ini yang pertama melakukan pretest yaitu dengan melihat karya siswa sebelumnya, pretest ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal siswa serta untuk mengetahui kelemahan siswa saat melukiskan objek alam benda (still-life), setelah itu siswa diarahkan melakukan cara penerapan teknik opaque yang benar, antara lain pembuatan gradasi warna, hal ini dilakukan sekaligus melatih spontanitas siswa saat menggoreskan kuas dengan warna dan membentuk suatu gradasi gelap terang sesuai dengan arah pencahayaan pada sebuah objek. Setelah memahami proses pembuatan gradasi warna selanjutnya siswa diarahkan melakukan tes melukis objek alam benda (still-life) atau sering disebut posttest. Langkah tersebut diarahkan untuk meninggalkan kebiasaan tersebut di atas sehingga materi pembelajaran seni rupa dapat diterima dan dipahami seluruh peserta didik. Oleh karena itu penulis memilih judul: “Penerapan Teknik Opaque pada karya Seni lukis Still Life siswa kelas VIII SMP Budi Murni 1 Medan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler”


(17)

5

1. Bahan yang digunakan dalam teknik opaque merupakan cat yang cepat kering yaitu cat akrilik, jadi cukup sulit dalam pengerjaannya terutama pada gradasi warna

2. Sebagian besar siswa belum mampu menerapkan teknik opaque dengan konsekuen sehingga hasil karya siswa cenderung rendah dan tidak maksimal.

3. Sebagian besar siswa belum mampu menerapkan teknik opaque dengan benar dan belum mampu memvisualisasikannya teknik kedalam bentuk, warna dan gelap terang pada sebuah karya

4. Teknik pewarnaan masih datar, kaku dan belum terlihat kesan gelap terang sebuah objek pada lukisan

5. Penggunaan air pada cat akrilik yang berlebihan mengakibatkan cat jadi meluber, tidak pekat dan tidak padat bahkan terlihat masih transparan C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu dan kemampuan teoritis, maka peneliti membatasi permasalahan ini pada:

1. Konsekuensi dari hasil karya siswa dalam melukiskan objek alam benda (Still Life) dengan menggunakan teknik opaque berbahan cat akrilik. 2. Kemampuan siswa dalam menerapkan teknik opaque dan

memvisualisasikannya ke dalam bentuk, warna, dan gelap terang pada sebuah karya.


(18)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian pada siswa kelas VIII ekstrakurikuler seni rupa di SMP Budi Murni 1 Medan yaitu: (1). Apakah penerapan teknik opaque yang dibuat oleh siswa dilakukan dengan konsekuen?, (2). Apakah teknik opaque yang diterapkan mampu memvisualisasikan bentuk, warna, dan gelap terang dalam karya siswa? E. Tujuan Penelitian

Berhasil tidaknya suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan terlihat pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1). Untuk mengetahui tingkat keberhasilan teknik opaque yang diterapkan oleh siswa dalam sebuah karya, (2). Untuk memvisualisasikan bentuk, warna, dan gelap terang dalam menggambarkan objek alam benda (still-life) dengan menggunakan teknik opaque.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian terlaksana, maka diharapkan penelitian ini akan memberi manfaat, baik oleh peneliti itu sendiri, masyarakat, lembaga, atau orang lain. Adapun manfaat penelitian ini antara lain:

1. Sebagai sumber dan referensi dalam penelitian lanjutan yang berkaitan dengan karya seni lukis


(19)

7

3. Sebagai masukan dan perbandingan bagi peneliti yang bermasud menjadi penelitian pada permasalahan yang sama

4. Sebagai referensi bacaan tentang seni lukis

5. Menjadi wawasan pengetahuan dan cakrawala bagi peneliti tentang karakteristik lukisan siswa

6. Bagi peneliti, sebagai sarana belajar melakukan penelitian serta menambah pengetahuan tentang seni lukis


(20)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengamatan dan penilaian dalam penelitian disekolah SMP Budi Murni 1 Medan pada kegiatan ekstrakurikuler melukis teknik opaque menggunakan bahan cat akrilik oleh siswa kelas VIII. Maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai kerikut

1. Dari keseluruhan hasil karya lukis still-life yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP Budi Murni 1 Medan dengan menerapkan teknik opaque menggunakan bahan cat akrilik baik pada tahap pretest maupun postes ditinjau dari aspek bentuk, warna maupun gelap terang dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa lebih banyak menguasai aspek warna. 2. Bagi setiap siswa yang berhasil menerapkan teknik opaque dengan benar

akan memperoleh nilai yang tinggi, sedangkan siswa yang belum mampu menerapkan teknik opaque dengan benar maka siswa tersebut akan mendapatkan nilai yang rendah.

3. Penerapan teknik opaque yang dibuat oleh siswa pada tahap pretes belum dilakukan dengan konsekuen yang artinya siswa belum mampu menerapkan teknik opaque dengan benar, sedangkan pada tahap postes siswa sudah mampu menerapkan tekniknik opaque dengan benar.


(21)

78

sedangkan pada tahap postes siswa sudah mampu menerapkan teknik opaque dengan benar dan sudah mampu memvisualisasikannya ke dalam bentuk, warna dan gelap terang pada sebuah karya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Sebelum menciptakan karya hendaknya terlebih dahulu siswa memahami tentang aspek unsur seni rupa khususnya bentuk dan gelap terang, oleh karena itu siswa harus mengetahui skala perbandingan bentuk dan skala gelap terang, memperhatikan dengan benar mana bagian gelap dan terang. Dengan cara melapisi setiap olesan kuas yang menggunakan cat akrilik sedikit demi sedikit lalu menambahkan cat dengan teknik menimpa secara perlahan-lahan sehingga ketajaman kedalaman warna gelap terlihat.

2. Dalam berkarya seni rupa yakni dalam hal ini penerapan teknik opaque menggunakan cat akrilik hendaknya siswa tidak terlalu takut saat menggoreskan kuas, karna teknik opaque merupakan teknik melukis yang sifatnya menimpa, artinya jika karya tersebut salah pada saat menggoreskan warna akan bisa ditimpa kembali dengan warna yang diinginkan. Disamping itu cat yang digunakan adalah cat akrilik yang sifatnya cepat mengering jadi sangat cocok untuk membuat lukisan yang cepat siap


(22)

79

Sesuai dengan butir saran-saran diatas semoga manfaat yang berarti bagi perkembangan pendidikan seni rupa di Indonesia khususnya siswa kelas VIII SMP Budi Murni 1 Medan.


(23)

80

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. jakarta: Bumi aksara. Aminudin. 2010. Apresiasi dan Ekspresi Seni Rupa. Tangerang: Citralab Arsana, Banu. 2013. Seni Lukis Realis 2. Modul Siswa. Jakarta: Direktorat

Pembinaan SMK 2013.

Budiwawaramulja, Dwi 2004. Kompetensi Awal Mahasiswa Seni Lukis. Logat: Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED, vol.1, (no.2) Desember 2004:131. FBS-Unimed Medan

Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Kedua. Jakarta :Balai Pustaka

Gould, Ted. (Ed). 2002. Introduction to Painting. Royston: Eagle Editions Ltd. Kartono, Gamal 2004. Apresiasi Seni Lukis (Seni Rupa). Logat: Jurnal Seni Rupa

FBS UNIMED, vol.1, (no. 2) Desember 2004:116. FBS-Unimed Medan Norwich, Julius John. 1992.. Oxford Illustrated Encyclopedia of the Arts. New

York Melbourne: Oxford University Press

Priyatno, Agus. 2012. Memahami Seni Rupa. Medan: Unimed Press Pirous, A.D 2003. Melukis Itu Menulis. Bandung: ITB.

Rohim Hambor, Rahman. 2005. Panduan Dasar Melukis Dengan Cat Minyak. Ciputat: PT Kawan Pustaka.

Triyanto, R 2013. “Peningkatan media pembelajaran studi khusus seni lukis melalui pemanfaatan Kamera Foto Sebagai Alat Bantu Penguasaan

Teknik Melukis”. Logat: Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. 10 (No.

1)94-106. FBS-Unimed Medan

Sembiring, Dermawan dkk. 2008. Buku Ajar Wawasan Seni. Medan: Jurusan Seni Rupa FBS UNIMED

Suhernawan, Rachmat dan Ardhya Nugraha, Rizal. 2010. Seni rupa. Jakarta: PT Sinergi Pustaka Indonesia

Susanto, Mikke. 2011. Diksi rupa. Yogyakarta: DictiArt Lab & Djagad Art House Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugito, dkk. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa. Medan: Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNIMED.


(24)

81

http://internetsebagaisumberbelajar.blogspot.co.id/2010/07/pengertian-penerapan.html

belajar.ditpsmk.net/wp-content/uploads/2014/09/SENI-LUKIS-REALIS-XI-2.pdf http://mikkesusanto.jogjanews.com/img/tipe_seni_lukis.pdf.


(1)

penelitian pada permasalahan yang sama 4. Sebagai referensi bacaan tentang seni lukis

5. Menjadi wawasan pengetahuan dan cakrawala bagi peneliti tentang karakteristik lukisan siswa

6. Bagi peneliti, sebagai sarana belajar melakukan penelitian serta menambah pengetahuan tentang seni lukis


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengamatan dan penilaian dalam penelitian disekolah SMP Budi Murni 1 Medan pada kegiatan ekstrakurikuler melukis teknik opaque menggunakan bahan cat akrilik oleh siswa kelas VIII. Maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai kerikut

1. Dari keseluruhan hasil karya lukis still-life yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP Budi Murni 1 Medan dengan menerapkan teknik opaque menggunakan bahan cat akrilik baik pada tahap pretest maupun postes ditinjau dari aspek bentuk, warna maupun gelap terang dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa lebih banyak menguasai aspek warna. 2. Bagi setiap siswa yang berhasil menerapkan teknik opaque dengan benar

akan memperoleh nilai yang tinggi, sedangkan siswa yang belum mampu menerapkan teknik opaque dengan benar maka siswa tersebut akan mendapatkan nilai yang rendah.

3. Penerapan teknik opaque yang dibuat oleh siswa pada tahap pretes belum dilakukan dengan konsekuen yang artinya siswa belum mampu menerapkan teknik opaque dengan benar, sedangkan pada tahap postes siswa sudah mampu menerapkan tekniknik opaque dengan benar.

4. Dari keseluruhan siswa pada tahap pretest sebagian besar siswa belum mampu menerapkan teknik opaque dengan benar dan belum mampu memvisualisasikannya ke dalam bentuk, warna, dan gelap terang


(3)

opaque dengan benar dan sudah mampu memvisualisasikannya ke dalam bentuk, warna dan gelap terang pada sebuah karya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Sebelum menciptakan karya hendaknya terlebih dahulu siswa memahami tentang aspek unsur seni rupa khususnya bentuk dan gelap terang, oleh karena itu siswa harus mengetahui skala perbandingan bentuk dan skala gelap terang, memperhatikan dengan benar mana bagian gelap dan terang. Dengan cara melapisi setiap olesan kuas yang menggunakan cat akrilik sedikit demi sedikit lalu menambahkan cat dengan teknik menimpa secara perlahan-lahan sehingga ketajaman kedalaman warna gelap terlihat.

2. Dalam berkarya seni rupa yakni dalam hal ini penerapan teknik opaque menggunakan cat akrilik hendaknya siswa tidak terlalu takut saat menggoreskan kuas, karna teknik opaque merupakan teknik melukis yang sifatnya menimpa, artinya jika karya tersebut salah pada saat menggoreskan warna akan bisa ditimpa kembali dengan warna yang diinginkan. Disamping itu cat yang digunakan adalah cat akrilik yang sifatnya cepat mengering jadi sangat cocok untuk membuat lukisan yang cepat siap


(4)

Sesuai dengan butir saran-saran diatas semoga manfaat yang berarti bagi perkembangan pendidikan seni rupa di Indonesia khususnya siswa kelas VIII SMP Budi Murni 1 Medan.


(5)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. jakarta: Bumi aksara. Aminudin. 2010. Apresiasi dan Ekspresi Seni Rupa. Tangerang: Citralab Arsana, Banu. 2013. Seni Lukis Realis 2. Modul Siswa. Jakarta: Direktorat

Pembinaan SMK 2013.

Budiwawaramulja, Dwi 2004. Kompetensi Awal Mahasiswa Seni Lukis. Logat: Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED, vol.1, (no.2) Desember 2004:131. FBS-Unimed Medan

Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Kedua. Jakarta :Balai Pustaka

Gould, Ted. (Ed). 2002. Introduction to Painting. Royston: Eagle Editions Ltd. Kartono, Gamal 2004. Apresiasi Seni Lukis (Seni Rupa). Logat: Jurnal Seni Rupa

FBS UNIMED, vol.1, (no. 2) Desember 2004:116. FBS-Unimed Medan Norwich, Julius John. 1992.. Oxford Illustrated Encyclopedia of the Arts. New

York Melbourne: Oxford University Press

Priyatno, Agus. 2012. Memahami Seni Rupa. Medan: Unimed Press Pirous, A.D 2003. Melukis Itu Menulis. Bandung: ITB.

Rohim Hambor, Rahman. 2005. Panduan Dasar Melukis Dengan Cat Minyak. Ciputat: PT Kawan Pustaka.

Triyanto, R 2013. “Peningkatan media pembelajaran studi khusus seni lukis melalui pemanfaatan Kamera Foto Sebagai Alat Bantu Penguasaan Teknik Melukis”. Logat: Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. 10 (No. 1)94-106. FBS-Unimed Medan

Sembiring, Dermawan dkk. 2008. Buku Ajar Wawasan Seni. Medan: Jurusan Seni Rupa FBS UNIMED

Suhernawan, Rachmat dan Ardhya Nugraha, Rizal. 2010. Seni rupa. Jakarta: PT Sinergi Pustaka Indonesia

Susanto, Mikke. 2011. Diksi rupa. Yogyakarta: DictiArt Lab & Djagad Art House Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugito, dkk. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa. Medan: Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNIMED.


(6)

http://internetsebagaisumberbelajar.blogspot.co.id/2010/07/pengertian-penerapan.html

belajar.ditpsmk.net/wp-content/uploads/2014/09/SENI-LUKIS-REALIS-XI-2.pdf http://mikkesusanto.jogjanews.com/img/tipe_seni_lukis.pdf.